His Soft Side - Bab 17 Tidak Akan Menerimanya

"CEO Huo, apakah kamu baik-baik saja?" Orang yang berada di luar itu kembali memanggilnya ketika tidak mendengar jawaban.

Colten Huo menatap tajam Chloe Jian, tatapan dari mata hitamnya itu sangat mendalam, terlebih lagi juga terlihat rumit, seperti sedang menyembunyikan permasalahan yang tidak bisa ia katakan, setelah beberapa saat, ia akhirnya melepaskannya, melangkah mundur, setelah melihat Chloe Jian menghela nafasnya, ia berkata dengan nada yang mendalam,"Tidak apa-apa!"

Pintu lift akhirnya dibuka, sekelompok orang yang terlihat berdiri di luar lift adalah para pekerja yang bertugas untuk memperbaiki lift dan para security gedung, kemudian disertai dengan beberapa pekerja Ming's Corp. yang sudah tiba lebih awal di belakang mereka.

Semua orang langsung menghapus keringat mereka ketika melihat Colten Huo, mereka juga tidak dapat menyembunyikan ekspresi mereka yang ketakutan.

Hanya Robin Cheng yang menatap Colten Huo dengan tatapan bercanda, ketika ia melihat celah pintu terbuka, ia masih tidak tenang, namun, ketika ia beranjak melirik melalui celah tersebut, tidak ia sangka, ia melihat sebuah pemandangan yang sangat hebat.

Robin Chen sudah bersiap untuk memanaskan suasana, ia ingin sekali menyebarkan berita ini kepada para sekelompok saudara-saudaranya.

Ia baru saja merasa lebih baik dari sakit lukanya itu, ia juga sudah melupakan gosip kemarin malam, sehingga bossnya yang kejam ini menyuruhnya menambah waktu kerja hingga langit kembali terang, setelah ia menyelesaikan pekerjaannya dan baru saja ingin memejamkan sejenak matanya, boss besarnya ini memaksanya untuk kembali ke perusahaan, ia kemudian duduk selama dua jam di Yonho Soybean Milk Shop yang berada di seberang hanya untuk menunggu Adik Jian muncul, lalu berpura-pura bertemu dan memberikan kesempatan kepada boss besar......

Walaupun lift yang kehilangan kendali itu terjadi di luar rencana mereka, namun untung saja tidak berbahaya, Tuan Muda Huo juga dapat menggunakan kesempatan untuk menyelamaatkannya, jika tidak, Adik Jian tentu saja tidak akan terdiam dalam pelukannya!

Ketika Colten Huo melangkah keluar dari lift, semua orang langsung melangkah maju, kemudian mengikutinya secara berhati-hati dan terus mengkhawatirkannya, ia baik-baik saja, ia tidak menghiraukan mereka, lalu terus berekspresi dingin sepanjang perjalanan, keadaan yan dingin itu membuat semua orang yang berada disana merasa sangat terkejut.

Chloe Jian melangkah keluar setelah Colten Huo, jika dibandingkan dengan kehangatan yang diberikan kepada Colten Huo, ia hanya disambut dengan keadaan dingin, orang yang tersisa di luar lift hanyalah beberapa pekerja yang hendak memperbaiki lift, lalu Robin Cheng.

"Adik Jian, apakah kamu baik-baik saja? Apakah kamu merasa takut?" Robin Cheng melangkah maju dan menanyakan keadaannya.

Beberapa pekerja tersebut terkejut melihat Asisten Khusus Cheng yang seharusnya berjalan di samping Colten Huo itu mengkhawatirkan seorang pekerja kecil.

Wajah Chloe Jian terlihat memucat, ia bahkan terlihat sedikit linglung, ia berusaha untuk mengigit bibir bawahnya,"Baik, baik-baik saja."

Kakinya sebenarnya masih melemas hingga saat ini, bagaimana mungkin ia bisa tidak merasa takut, terlebih lagi, hal yang lebih mengejutkan dibandingkan lift yang tiba-tiba terjatuh adalah, Colten Huo yang tiba-tiba menciumnya itu membuatnya lebih terkejut, ia masih saja belum sepenuhnya sadar hingga saat ini.

"Bagaimana kalau kamu tidak perlu bekerja dulu hari ini, pulang dan beristirahatlah terlebih dahulu,"Robin Cheng menebak ciuman Colten Huo yang terjadi secara tiba-tiba itu pasti mengejutkan Adik Jian, wajahnya terlihat sangat keberatan.

Chloe Jian berpikir sejenak, lalu menggelengkan kepalanya dan berkata,"Tidak perlu, aku baik-baik saja, aku akan perlahan membaik."

Bukannya Chloe Jian benar-benar baik-baik saja, namun, ia tidak ingin pekerjaannya terpengaruh karena hal ini, terutama Manajer Xia dari Departemen Humas tempat ia bekerja itu merasa tidak suka padanya, ia tidak ingin semakin melemah pada saat-saat seperti ini.

"Baiklah kalau begitu, jika kamu merasa kurang nyaman, kamu hanya perlu mengatakannya dan aku akan langsung menyetujui izin cutimu,"Robin Cheng menepuk bahu Clara Jian, namun, ia juga merasa sebuah tatapan tajam kini sedang tertuju padanya, tangannya yang berada pada bahu Chloe Jian itu menegang sejenak, ia kemudian menarik tangannya dan kembali berkata kepada Chloe Jian,"LIft ini sudah tidak bisa digunakan, lift yang di sebelahnya masih belum tiba, kamu naik saja bersama kami!"

Chloe Jian tahu bahwa Robin Cheng sedang membiacarakan lift khusus CEO, ia kemudian berpaling ke arah Colten Huo yang sedang berada di tengah keramaian secara tidak sengaja, kebetulan sekali ia juga sedang meliaht ke arahnya, ketika tatapan mereka saling bertemu, Chloe Jian merasa hatinya bergemetar sejenak, sehingga ia pun langsung menundukkan kepalanya.

Beberapa petinggi Ming's Corp. langsung bergegas kemari ketika medengar kejadian tersebut, mereka tentu saja merasa khawatir dan bersalah, namun, Colten Huo terlihat sedikit santai, seakan-akan tidak mendengar mereka.

"Tidak, Departemen Humas hanya berjarak beberapa lantai dari sini, aku akan pergi melalui tangga saja,"Clara Jian merasa takut, bagaimana mungkin ia berani menaiki lift, setelah selesai berbicara, ia pun langsung berpaling pergi tanpa menunggu jawaban dari Robin Cheng.

"Aku akan menemanimu!" Robin Cheng mengikutinya, ia tentu saja lebih bersedia berbincang dengan Adik Jian dibandingkan harus melihat wajah dingin Cloten Huo.

Clara Jian kini mengenakan sepatu hak tinggi, walaupun jaraknya hanyalah empat hingga lima tingkat, namun, ia tentu saja terlihat tidak fokus, ia berjalan sambil tercengang, hinga ia beberapa kali terpeleset.

"Adik Jian, bagaimana pendapatmu terhadap Tuan Muda Huo?" Robin Cheng berencana menggunakan kesempatan itu untuk bertanya lebih banyak kepada Chloe Jian.

"Oh, ah?" Chloe Jian sudah merasa kepanasan karena harus berjalan, ia melepaskan luarannya, lalu menggenggamnya di tangannya, ia tidak tahu harus bagaimana bereaksi ketika mendengar pertanyaan Robin Cheng itu.

"Jika aku berkata bahwa Tuan Muda Zhao sedang mengejarmu, apakah kamu akan menyetujuinya?" Robin Cheng memutuskan untuk langsung berterus terang padanya.

Chloe Jian merasa ragu, Robin Cheng kemudian langsung berjanji,"Tenang saja, ini adalah percakapan pribadi kami, aku tidak akan menyampaikannya kepada Tuan Muda Huo."

"Tidak!" Ucap Chloe Jian setelah memikirkannya.

"Kenapa?" Robin Cheng terkejut,"Tuan Huo memiliki penampilan yang baik, memiliki tubuh yang menawan, ia juga memiliki sifat yang baik, ia juga sangat peduli, hal yang paling penting adalah, ia juga kaya, apakah kamu tidak menginginkan lelaki yang sebaik ini?"

Robin Cheng memuji Colten Huo tanpa tahu rasa malu, bahkan Chloe Jian saja merasa geli mendengarnya, ia tidak mengetaui hal yang lainnya, tetapi mengapa Robin Cheng dapat berkat bahwa Colten Huo memiliki sifat yang baik? Jika ia memiliki sifat yang baik, mengapa ia selalu bersikap sangat dingin dan membawa aura dingin kemana saja ia pergi setiap harinya?

Lagipula, ia selalu saja berbicara kasar!

"Adik Jian, katakan yang sebenarnya kepadaku, jika Tuan Muda Huo menyukaimu, apakah kamu akan menerimanya?" Robin Cheng merasa peerkembangannya itu tidak sesuai dengan apa yang mereka perkirakan, ia sebelumnya mengira Colten Huo pasti akan bisa mendapatkan Chloe Jian jika ia mengejarnya, tidak disangka bahwa Adik Jian ini benar-benar tidak menghiraukannya.

Ini benar-benar membingungkan.

"Tidak!"Chloe Jian terdiam sejenak, lalu menjawabnya.

"Apakah kamu sudah mempunyai pacar?" Robin Cheng hanya terpikir akan alasan yang satu ini, namun, ia merasa tetap saja kurang tepat, jika Chloe Jian sudah mempunyai pasangan, mengapa ia masih saja dijodohkan?

"Belum!" Chloe Jian menghentikan langkah kakinya, lalu menatap ke arah luar jendela, dan perlahan berkata,"Aku tidak akan menerimanya, karena, perasaan yang ia berikan kepadaku itu terlalu berbahaya, perasaan seperti itu tidaklah tulus!"

Penampilan yang baik, latar belakang keluarga yang baik, mengapa rupanya? Ia sudah pernah bersedih sekali, bagaimana mungkin ia memperbolehkan dirinya jatuh ke dalam keadaan seperti itu lagi?

"Ini......,"Robin Cheng juga tidak tahu harus bagaimana menjawabnya setelah mendengarnya, karena ia merasa apa yang Chloe Jian katakan itu cukup masuk akal.

TIdak ada orang yang lebih mengerti berapa banyak wanita yang mengaguminya itu daripada dirinya, terlebih lagi, mereka mengejarnya tanpa rasa takut, Colten Huo juga tidak merasa tertarik dengan wanita, jika ia menginginkannya, ia bisa saja meniduri setiap wanita yang berbeda setiap harinya selama satu tahun.

"Cheng——Kakak kelimat, aku sudah sampai,"Chloe Jian melihat Robin Cheng masih saja terus melangkah ke atas, sehingga ia pun langsung bergegas menariknya.

"Apakah aku perlu mengantarmu ke dalam?" Robin Cheng merasa sangat puas terhadap panggilan Chloe Jian terhadap dirinya itu, setelah melihat Chloe Jian menggelengkan kepalanya, ia pun tidak memaksanya dan hanya menganggukan kepalanya, tersenyum, lalu berkata,"Pulang dan istirahat jika kamu merasa kurang nyaman, tenang saja terhadap pembicaraan hari ini, aku tidak akan menceritakannya kepada siapapun."

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu