His Soft Side - Bab 525 Kesusahan Di Masa Depan

“Tidak! Memang makanku agak banyak,” Nancy Gu segera meluruskan.

Chloe Jian hanya mengangkat bahu, tak mendebat lagi.

“Sekarang bisakah kau pergi?” Colten Huo tetap tak lupa untuk mengusirnya.

“Aku tidak punya tempat untuk pulang, Tuan Muda Huo yang tampan, biarkan aku tinggal di sini. Nanti setelah aku mengakui kesalahanku pada nenek dan nenek telah memaafkanku, aku akan sangat berterimakasih padamu!” kata Nancy Gu sambil membuat ekspresi imut.

“Sebenarnya kesalahan apa yang kau perbuat sampai membuat nenekmu marah?” tanya Colten Huo sambil menyeruput tehnya dan menatap Nancy Gu.

Awalnya Nancy Gu tak ingin mengatakannya, tapi saat melihat tatapan Colten Huo yang tegas dan dingin, ia akhirnya mengakuinya dengan jujur, “Aku tak melakukan kesalahan apapun, aku hanya membeli sebuah tiket. Aku berencana pergi ke Amerika untuk menemui Zafron Huo, tapi nenek memergokiku, dan mengancam jika aku berani berbuat seperti ini lagi, ia akan mematahkan kakiku dan mengusirku.”

“Benarkah?” Colten Huo sama sekali tak mempercayai perkataan Nancy Gu.

Nancy Gu memalingkan pandangannya, sambil tersenyum, ia berkata, “Baiklah baiklah, aku kini sudah menyadari cinta yang bertepuk sebelah tangan dan perasaan yang sama sekali tak terbalas sungguh menyakitkan, maka aku telah membuat keputusan, aku akan pulang untuk mengakui kesalahanku pada nenek.”

“Lalu untuk apa kau datang ke rumahku?” tanya Colten Huo sambil memicingkan mata.

“Ah, ceritanya panjang, nenek sedang pergi, tidak di rumah, dan sebelum pergi ia berpesan pada para pelayannya untuk membiarkanku tidur di luar selama 3 hari, baru kemudian boleh mengijinkanku masuk!” desah Nancy Gu, lalu ia menatap Chloe Jian, “Adik yang baik, tunjukkanlah belas kasihan, ijinkanlah aku tinggal di sini beberapa hari.”

Chloe Jian sama sekali tak mengenal Nancy Gu, maka tentu saja ia tak bisa membuat keputusan atas hal ini, maka ia menatap Colten Huo.

Colten Huo tampak sedang merenung, ia meletakkan cangkir teh di tangannya dan menatap Nancy Gu dengan dingin. Ditatap sedemikian rupa oleh Colten Huo, Nancy Gu tak berani menatapnya dan hanya bisa menunduk, berusaha memberikan kesan baik.

“Pelayan, beri ia kamar di belakang!” setelah agak lama, akhirnya Colten Huo berkata dengan dingin.

“Di belakang? Bukankah di belakang adalah tempat tinggal para pelayan? Kak Huo, teganya kau membiarkan adikmu yang cantik ini tinggal di tempat seperti itu?” Nancy Gu memprotes.

“Terserah kau!” Colten Huo meletakkan cangkir tehnya, bangkit berdiri, dan menggandeng Chloe Jian pergi.

“Terserah aku? Apa maksudnya? Apakah terserah aku mau tinggal di sini, atau terserah aku mau atau tidak tinggal di belakang?” Nancy Gu mengelus dagunya dan mengerutkan kening, merenungkan apa maksud perkataan Colten Huo, tapi akhirnya, untuk amannya, ia memilih tinggal di tempat para pelayan, jika tidak, jika Colten Huo benar-benar marah, ia pasti akan diusir.

Colten Huo dan Chloe Jian memasuki ruang baca, dan begitu tiba di sana, Colten Huo segera menelepon Robin Cheng.

Robin Cheng segera mengangkatnya, suaranya terdengar gemetaran, “Kakak keempat? Aku benar-benar tak memiliki hubungan apapun dengan Melisa Chen!”

“Tak masalah,” sambil berdiri di depan jendela, Colten Huo secara singkat memberi perintah pada Robin Cheng untuk menginvestigasi bisnis Keluarga Gu.

“Kakak keempat, kenapa kau tiba-tiba ingin menginvestigasi Keluarga Gu? Bukankah hubungan Nyonya Besar Gu dengan kakek cukup baik?” mendengar Colten Huo berkata seperti itu, Robin Cheng segera bertanya dengan serius.

“Apakah ada orang lain di dekatmu?” tanya Colten Huo dengan waspada.

“Tidak, aku sendirian di rumah!” Robin Cheng benar-benar seorang diri, ia bisa membohongi Chloe Jian, memprovokasi Chloe Jian agar bertengkar dengan Colten Huo, tapi itu hanya bermaksud untuk bercanda, bukan untuk benar-benar memisahkan mereka, ia hanya ingin membalas Colten Huo karena selama ini telah menekannya, tapi kini saat membahas suatu masalah yang serius dengan Colten Huo, ia juga tak lagi bersikap bercanda.

“Lebih perhatikan Huo’s Corp, dan jangan bicarakan tentang hal ini pada orang lain,” Colten Huo memberi beberapa perintah pada Robin Cheng, lalu menutup telepon.

Ia menoleh, dan melihat Chloe Jian sedang menatapnya lekat-lekat, rasa khawatirnya tak dapat disembunyikan, ia mengangkat alisnya, “Kenapa kau menatapku seperti ini?”

Chloe Jian ragu sejenak, lalu kemudian berkata, “Ada sesuatu yang ingin kutanyakan padamu.”

“Baik,” Colten Huo meletakkan ponselnya di atas meja.

“Bukankah kau adalah CEO Huo’s Corp? Tapi setiap hari kau mengurus Ming’s Corp di Qinghu, lalu bagaimana dengan perusahaanmu sendiri?” Chloe Jian melontarkan pertanyaan yang mengganjal hatinya.

“Apakah maksudmu desas-desus yang mengatakan aku tidak bekerja dengan baik?” Colten Huo mencubit hidung Chloe Jian, lalu menggeleng, “Dan dari mana kau mendengar desas-desus ini? Aku memang penerus Huo’s Corp, tapi CEO Huo’s Corp saat ini bukanlah aku, melainkan ayahku.”

Chloe Jian mengerjap dengan terkejut, “Rupanya kau bukan CEO Huo’s Corp!”

“Apakah kau kecewa?” Colten Huo memicingkan mata.

“Kenapa aku harus kecewa?” Chloe Jian tersenyum mencibir dan menekan dada Colten Huo dengan telunjuknya, “Aku juga bukannya melihat uangmu, maka apapun posisimu juga tak ada pengaruhnya bagiku!”

“Kalau begitu, jika suatu saat nanti aku tak mempunyai apa-apa, apakah kau tetap akan berkata seperti ini?” Colten Huo menggenggam tangan Chloe Jian dan memicingkan mata, meskipun ia tampak tenang, seolah sedang membicarakan suatu hal yang takkan mungkin terjadi, tapi matanya tetap menunjukkan ekspresi tegang.

“Jika kau tak memiliki apapun, tentu saja aku takkan menginginkanmu lagi!” Chloe Jian sengaja menggodanya.

Mata Colten Huo segera terbelalak, dan raut wajahnya menjadi tegang.

Merasakan suasananya menjadi janggal, Chloe Jian segera pergi, tapi baru saja ia melangkah, Colten Huo mencengkeram kerah bajunya dan menariknya, ia menatap Chloe Jian dengan tatapan berapi-api, “Dasar gadis tak tahu berterimakasih, aku mencintaimu sepenuh hati, tak mungkin kau tak menyadarinya, bukan? Jika besok aku bangkrut, kau akan meninggalkanku begitu saja?”

Chloe Jian tak menjawab, melainkan melompat dan merangkulkan tangannya ke leher Colten Huo, ia mencium wajah Colten Huo lalu tersenyum lebar, Colten Huo masih terus berbicara, maka Chloe Jian kembali mencium bibirnya.

Mana mungkin Colten Huo bisa menahan godaan ini, ia segera balas menciumnya dengan mesra...

Sebelum selesai menciumnya, Colten Huo kembali teringat saat sebelum makan tadi di kamar Chloe Jian menghindar dan kabur darinya, maka dengan penuh hasrat ia segera memainkan Chloe Jian di meja ruang baca.

Setelah semuanya selesai, Chloe Jian melihat ekspresi Colten Huo masih muram, ia tertawa kecil sambil mengetuk hidungnya, “Aku hanya bercanda, reaksimu sangat berlebihan!”

“Aku keberatan!” Colten Huo sama sekali tak menyembunyikannya, ia merasa keberatan Chloe Jian berkata seperti itu.

“Kalau begitu aku minta maaf,” kata Chloe Jian sambil duduk di pangkuannya dan mengusapkan wajahnya ke lehernya, “Jangan marah.”

Colten Huo mendesah, ekspresinya menjadi muram, “Sebenarnya, jika saat itu tiba, bahkan meskipun kau mau hidup susah bersamaku, aku takkan tega melihatnya, maka jika benar-benar terjadi seperti itu...”

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu