His Soft Side - Bab 584 Menikah Lagi Bulan Depan

Tentu saja keluarga Huo tidak bakal setuju, sebab Colten Huo adalah satu-satunya pewaris kerajaan bisnis mereka. Kalau dia tidak mau mewarisinya, maka perusahaan-perusahaan itu akan jatuh ke tangan pihak non-keluarga.

“Lalu apa yang terjadi?” Rasa ingin tahu Chloe Jian terbangkitkan. Kalau Tuan Besar Liao memang sekuat yang Yohan Zhang deskripsikan tadi, mana perlu dia memedulikan ketidaksetujuan keluarga Huo? Lagipula, keputusan akhirnya pun ada di tangan Colten Huo dan bukan di tangan keluarga besarnya.

“Lalu, haha, aku tidak tahu lagi!” Yohan Zhang terkekeh dan merentangkan tangannya dengan ekspresi yang sangat canggung, “Aku hanya tahu Tuan Besar Liao pada akhirnya gagal mewujudkan niatnya. Detail kejadiannya aku tidak tahu, bagaimana pun juga aku hanya orang luar kan.”

Si wanita tahu, walau di permukaan terlihat sangat dingin, suaminya sangat mendambakan kasih sayang orang tua. Ia yakin Colten Huo saat itu punya pertimbangan lain.

“Tetapi, di kemudian hari, Tuan Muda Huo mengalah dan pergi berlatih militer selama dua tahun. Kepala Kepolisian Liao pernah bilang fisiknya sangat kuat, otaknya juga tenang dan cerdik. Andaikan bertahan di ketentaraan, ia pasti calon jenderal. Sayang sekali…….,” desah si pria.

Chloe Jian memeluk bahu dengan dua tangan. Wajah tampan Colten Huo muncul dalam bayangannya. Ternyata, prianya itu bisa sedingin dan sedisiplin ini karena menerima pendidikan ketentaraan sejak amat dini.

“Omong-omong, ada sesuatu yang aku mau tanya. Kalau menyinggungmu, jangan marah ya.” Sembari memutar-mutar ponsel dengan tangan, si pria menengok ke si wanita dengan tatapan aneh.

“Apa?” Sekalinya melihat ekspresi ini, si wanita langsung tahu yang akan dilontarkannya bukan sesuatu yang baik. Walau begitu, berhubung si pria sudah cerita banyak padanya hari ini, ia jelas tidak akan bersikap sensitif padanya.

Yohan Zhang mengelus janggut di dagu, “Aku hanya ingin tahu, sudah berulang kali dibilang orang tidak bersanding dengan Colten Huo, apa hatimu terasa sakit?”

Mendengar pertanyaan ini, Chloe Jian langsung menghentikan langkah. Seberkas emosi aneh melintas di wajahnya yang awalnya tenang. Lintasan emosi itu berllu sangat cepat, cepat hingga Yohan Zhang yang menatapnya tanpa putus saja tidak keburu menangkapnya.

“Eh, kalau tidak berkenan, kamu tidak perlu jawab.” Si pria memasukkan ponselnya kembali ke saku.

Chloe Jian tiba-tiba merespon: “Marah!”

“Hah? Apa?” Si pria gagal paham untuk beberapa saat.

“Aku sangat marah! Sebab menurutku, aku layak-layak saja berpasangan dengannya!” Chloe Jian menoleh dan menatap Yohan Zhang dengan tajam. Warna gelap muncul dalam bola matanya, namun berhubung terkena matahari, warnanya jadi keemas-emasan. Sangat mempesona……

“Terkecuali soal pengalaman hidup, aku tidak bisa memilih mau jadi orang yang seperti apa! Aku tidak merasa inferior dari mereka-mereka yang berduit! Jadi, ketika orang-orang bilang begitu, aku sangat marah!”

Nada bicara Chloe Jian agak dingin. Mendengar jawabannya itu, Yohan Zhang jadi agak canggung. Walau begitu, hatinya yang agak hangat juga seketika jadi jernih.

“Maaf, tidak seharusnya aku menanyakan ini!” Yohan Zhang tiba-tiba merasa malu. Ia bertanya begini bukan tanpa tujuan. Ia awalnya mengharapkan bisa melihat rasa rendah diri dan terhina dari wajahnya, tidak disangka jawabannya malah percaya diri begitu.

Marah, kata-kata semua orang memang membuatnya marah! Apakah Chloe Jian menganggap semua orang terlahir sederajat? Jangan mimpi deh!

“Tidak apa-apa!” Si wanita mengalihkan pandangan dan melanjutkan langkah. Sementara itu, si pria berjalan di belakangnya dengan agak was-was.

“Aku ingin tanya satu hal lagi.” Yohan Zhang akhirnya tidak bisa menahan diri. Ia kali ini langsung bertanya sebelum Chloe Jian memberi izin: “Kamu tahu aku ditugaskan untuk mengawasimu, lantas mengapa kamu tidak mengusirku?”

Chloe Jian memandang Yohan Zhang dengan tatapan bodoh, “Kalau ada inspektur polisi bersedia jadi pengawal pribadiku secara gratis, mengapa aku harus menolak!”

Mulut si pria bergerak-gerak tidak karuan. Ia, yang merupakan inspektur polisi termuda dalam sejarah, nyatanya disamakan dengan seorang pengawal pribadi…...

Tiga hari berselang.

Pagi itu, Chloe Jian pergi bekerja seperti biasanya. Tetapi, ketika memasuki gedung kantor, ia langsung menyadari ada yang tidak beres. Orang-orang pada berkerumun dengan salah satu di antaranya memegang ponsel, lalu saling bergantian membicarakan sesuatu.

Menyadari kedatangan Chloe Jian, si pemegang ponsel langsung mengantongi ponselnya, sementara yang lain membubarkan kerumunan. Yang sama dari semuanya adalah mereka menatapnya dengan aneh.

Chloe Jian refleks mengernyitkan alis. Walau begitu, karena suasana hatinya belakangan tidak baik dan tubuhnya mengalami morning sickness yang parah, ia tidak tertarik untuk memedulikan lebih lanjut topik pembicaraan mereka. Wanita itu hanya tersenyum tipis, lalu melanjutkan langkah sampai ruang kerja.

Ketibaan Chloe Jian tidak terhitung awal, namun ruangannya kosong tanpa penghuni walau tidak dikunci. Si wanita menaruh tas, kemudian melihat sepiring pangsit goreng di meja Kevin Yu. Bau gorengan langsung menyerbu hidung si wanita, yang setelahnya merasa enek. Ia berlari ke kamar mandi sembari menutupi mulut.

Kamar mandi berada tepat di sudut ruang kerja. Chloe Jian bergegas masuk bilik, lalu berusaha muntah ke kloset. Anehnya, walau perutnya sakit dan kepalanya pening, ia tidak berhasil memuntahkan apa-apa. Wanita itu terakhir memutuskan untuk duduk sebentar di kloset sebelum keluar bilik.

Karena morning sickness-nya relatif ringan pada pagi dan siang hari, Chloe Jian bsia menyembunyikannya. Kalau pada malam hari, ia bahkan tidak bisa minum air sedikit pun. Apa pun yang dimakan juga akan dimuntahkan.

Chloe Jian sudah beberapa hari tidak tidur nyenyak. Alasannnya, seiring dengan semakin mendekatnya tenggat waktu yang dibeirikan Zayn Liao dan belum datangnya juga kabar dari Colten Huo, benaknya amat gelisah.

Bau aromaterapi kamar mandi membuat kepala Chloe Jian bertambah pusing. Ia bangkit berdiri untuk keluar, lagipula bel dimulainya jam pelajaran juga akan berdering seperempat jam lagi. Jika tidak bergegas keluar sekarang, ia bisa telat datang ke kelas.

Pada momen ini, terdengar suara hentakan sepatu hak tinggi dari luar. Ada beberapa orang yang masuk kamar mandi, itu terlihat dari suara mereka yang berbeda-beda ketika berbincang. Chloe Jian, yang lagi mau buka pintu, tiba-tiba menghentikan gerakan. Penyebabnya, ia mendengar namanya disebut oleh orang-orang yang masuk terakhir.

“Pria ini benar-benar tidak bisa dipercaya, hatinya jago lompat bagai belalang! Kurang dari setengah bulan lalu, ia baru menolong Chloe Jian untuk menghukum keluarga Fan. Eh, tahunya ia sekarang sudah mau menikahi wanita lain! Waktu itu aku memujanya sebagai pria idaman dan malaikat penolong pula, aku tarik lagi deh kata-kata tersebut!”

“Iya tuh. Walau Keluarga Fan bukan keluarga baik-baik, namun pengaruh kerajaan bisnisnya cukup kuat di Kota Qinghu. Kerajaan itu lalu dihancurkan Colten Huo hanya dalam waktu kurang dari satu hari. Sekarang para anggota keluarga mereka saling bertengkar, juga menanggung hutang yang jumlahnya luar biasa besar. Jangan ada yang berani menyinggung Colten Huo deh, konsekuensinya mengerikan!”

“Eh, kamu keluar topik. Kita lagi membicarakan Chloe Jian, bukan keluarga Fan dan kerajaan bisnisnya. Aku barusan melihatnya datang ke kantor dengan tenang, entahlah ia sudah membaca berita atau belum. Kalau sudah, ketenangannya pasti hanya sandiwara.”

“……”

“Harusnya belum lihat deh, beritanya kan baru muncul setengah jam lalu. Saat itu, ia pasti masih dalam perjalanan kemari. Duh, aku sekarang tidak iri lagi padanya, melainkan bersimpati. Belum panjang usia pernikahan mereka, ia sudah mau dibuang. Colten Huo ternyata pria yang suka main-main ya, bahkan lebih parah dari pria-pria lain.”

“Itu hal yang pasti. Colten Huo kaya-raya dan tampan, pasti banyak wanita di sekitar yang ingin memanjat kasurnya. Tahu-tahunya dia malah memilih Chloe Jian yang jelata, kelihatannya wanita itu pake susuk dan cara-cara mistis semacamnya deh.”

“Kalau pake susuk memang kenapa? Bukannya sekarang dia juga akan segera diterlantarkan? Sialnya lagi, kabar pernikahannya dengan Colten Huo waktu itu bocor ke seluruh penjuru negeri. Satu detik yang lalu ia masih bercumbu dengan Colten Huo, lalu sekarang si pria malah mau menikahi nona dari keluarga Mu. Itu pukulan yang fatal pada wajahnya, kasihan sekali!”

“Betul, betul. Kalian lihat deh, foto Colten Huo dan nona dari keluarga Mu sudah tersebar, terus yang menulis berita juga wartawan ternama. Tingkat kredibilitas berita ini tidak layak diragukan!”

“Sepakat. Entahlah apa reaksinya ketika membaca ini, aku sungguh menantikan momen itu!”

“……”

Kata-kata mereka makin lama makin tidak enak didengar. Mendengar itu semua, kepala Chloe Jian berdengung seperti ada ledakan di dalam.

Sesaat kemudian, dari luar kamar mandi terdengar suara, “Chloe Jian, apa kamu di dalam? Cepat keluar, kelas segera dimulai. Ponselmu barusan juga berdering.”

Pemilik suara ini adalah Kak Zhang. Ia tadi melihat tas dan ponsel Chloe Jian di meja kerja, namun tidak melihat sosoknya langsung. Berhubung ponsel si wanita berdering berulang-ulang, ia pun memanggilnya ke kamar mandi karena menebak dia ada di dalam.

Mendengar panggilan ini, para penggosip yang lagi memperbaiki dandanan langsung berhenti bicara. Mereka saling bertatapan satu sama lain, lalu menengok ke arah satu-satunya bilik yang terkunci dengan ngeri.

Tiga detik kemudian, pintu bilik itu terbuka dari dalam. Chloe Jian berjalan tenang dari sana, hanya saja wajahnya pucat dan matanya sangat tidak bersinar.

Dengan wajah datar, Chloe Jian menatap tiap-tiap wanita dan bergegas keluar kamar mandi.

Di belakangnya, para guru wanita merasa seperti bebek-bebek yang tersedak lidah sendiri. Tatapan Chloe Jian barusan juga membuat hati mereka makin panik.

Raut wajah Kak Zhang, yang menunggu di luar kamar mandi, juga tidak baik. Waktu mendekati kamar mandi ia sempat mendengar omongan-omongan mereka, namun berhubung tidak ada reaksi apa-apa dari bilik walau tingkat kepedasan kata-kata mereka sudah begitu rupa, ia yakin Chloe Jian tidak ada di dalam. Panggilannya pun hanya dimaksudkan untuk membungkam mereka. Tanpa disangka, Chloe Jian nyatanya memang benar-benar lagi di bilik!

“Chloe Jian, jangan dengarkan semua perkataan barusan. Berani-beraninya mereka membicarakan orang lain dengan luar biasa sinis!” Kak Zhang berusaha keras menghibur Chloe Jian.

Yang dihibur menunduk saja. Seperti tidak mendengar nasehat Kak Zhang, ia berjalan ke meja kerjanya tanpa sedikit pun konsentrasi. Kebetulan, ponselnya saat ini kembali berdering. Si wanita buru-buru mengambilnya, namun langsung tersadar yang menelepon adalah Harrison Jian. Tanpa berpikir, ia langsung menolak panggilan.

Setelah panggilan ditutup, ketika Chloe Jian ingin membuka situs media, sebuah rekomendasi berita muncul di layar ponsnel. Berita itu berjudul “Tuan Muda Huo’s Corp dan Nona Keluarga Mu Menghadiri Resepsi Bersama, Bulan Depan Akan Tunangan.”

Sedikit darah yang masih tersisa di wajah Chloe Jian seketika menghilang. Tangannya juga gemetar parah, bahkan hingga nyaris menjatuhkan ponsel.

“Chloe Jian!” Dengan cemas, Kak Zhang buru-buru menahan tubuh si wanita.

Ponsel Chloe Jian akhirnya benar-benar terbanting ke lantai. Wanita itu pun memejamkan mata seperti berusaha menenangkan hati. Ketika kembali membuka mata, Chloe Jian melambaikan tangan pada Kak Zhang sebagai tanda dirinya tidak apa-apa. Ponsel dipungut olehnya, kemudian dengan telunjuk yang masih sedikit gemetar, ia memutuskan membuka berita barusan.

Objek pertama yang memasuki tatapan si wanita adalah sebuah foto berukuran besar. Dalam foto tersebut, Colten Huo, yang sudah lama tidak tampil, berdiri gagah dengan setelan jas. Sementara itu, di sebelahnya ada Mona Mu yang sangat cantik. Mereka terlihat sangat cocok bersanding.

Yang paling layak dicermati adalah gestur wanita itu, yang melingkarkan tangan pada lengan si pria. Kepala Colten Huo menghadap padanya seperti lagi mengatakan sesuatu, sementara bibir Mona Mu tersenyum lebar. Colten Huo seharusnya lagi menuturkan sesuatu yang membuatnya gembira……

Chloe Jian menurunkan jarinya terus ke bawah. Melihat foto-foto yang ternyata berjumlah cukup banyak, ia meyakini Colten Huo dan Mona Mu terus bertempelan dari awal hingga akhir resepsi. Pada salah satu foto, ada pengumuman yang secara eksplisit menyebut keluarga Huo dan keluarga Mu akan melangusungkan pernikahan. Di bawah tulisan berukuran paling besar itu, ada tulisan berukuran sedang yang mengabarkan acar tunangan akan dilangsungkan bulan depan. Di bawahnya lagi, ada pujian-pujian hasil tulisan para hadirin. Mereka bilang “pernikahan yang diberkati langit”, “pernikahan yang menyempurnakan takdir”, “pernikahan dua orang sempurna”, dan lain-lain.

Sama seperti tulisan-tulisan terakhir itu, kolom komentar dipenuhi ucapan selamat dan dukungan untuk sepasang pria dan wanita yang sangat sepadan dan sempurna ini. Nyaris tidak ada yang menyebut fakta bahwa Colten Huo telah menikah.

Ini menyiratkan bahwa orang-orang yakin pernikahan Colten Huo dengan wanita jelata bernama Chloe Jian hanya permainan belaka. Sekarang sudah memiliki wanita berkelas, ia diyakini bakal segera meninggalkannya. Para warganet pun mencemooh Chloe Jian……

“Burung liar akan selamanya jadi burung liar, jadi wanita gelap Tuan Muda Huo janganlah berharap bisa jadi buruk yang cantik. Dasar tidak tahu diri!”

“Tidak pernah membiarkan identitasnya terekspos, Tuan Muda Huo pasti tidak memedulikannya sama sekali. Setelah bosan dengan dia, ia akan langsung meninggalkannya. Wanita macam itu diberi sedikit uang pun langsung bersedia pergi kok!”

“Orang dari keluarga kelas rendah tidak layak masuk keluarga terhormat. Dengar-dengar, latar belakang wanita itu sangat jelek. Ayahnya kecanduan judi, sementara ibunya penyakitan. Dia jelas tidak layak dinikahi Tuan Muda Huo!”

“Benar tuh. Nona Mu adalah lulusan universitas terkenal, jurusannya pun desain. Orang sehebat ini baru cocok jadi nyonya keluarga terhormat. Selamat menempuh hidup baru.”

“Wanita yang kalian bicarakan itu namanya Chloe Jian, kan? Ia pasti lagi bersembunyi dan menangis sekarang. Kasihan ya!”

“……”

Dulu-dulu, Chloe Jian mengira dirinya sudah kebal dengan ejekan orang. Namun, setelah melihat komentar-komentar pedas ini, tubuhnya jadi terasa dingin bak kedua kakinya menginjak larutan es. Rasa dingin itu menjalar hingga ke punggung, lalu merambat lagi ke lehernya dengan kuat. Wanita itu pun menahan nafas.

“Jangan baca lagi!” Sebuah tangan besar merebut ponsel Chloe Jian.

Si wanita mendongak dan menjumpai wajah tampan Jordan Fang yang dipenuhi kekhawatiran.

“Mengapa jangan lihat lagi?” Chloe Jian memaksakan sebuah senyuman pada si pria, lalu mengulurkan tangan, “Kembalikan ponselku!”

Jordan Fang dengan segera mengangkat ponsel Chloe Jian tinggi-tinggi. Ia tidak tega melihat si wanita dihujam komentar-komentar warganet. Atas dasar itu, ia ingin memintanya untuk berhenti berita dan gosip untuk sementara waktu.

“Jangan dimatikan!” Melihat si pria hendak mematikan teleponnya, si wanita berusaha merebut lagi dengan panik, “Kalau dimatikan, aku tidak akan bisa menerima teleponnya lagi.”

Jordan Fang seketika sebal, “Sudah selama ini, ia belum meneleponmu juga. Lalu, sekarang muncul berita begini. Suamimu segera menikah lagi bulan depan, kok bisa-bisanya kamu masih percaya padanya? “

“Pokoknya, aku memercayai Colten Huo seratus persen!” jawab Chloe Jian sambil menatap Jordan Fang lekat-lekat. Karena tubuhnya tidak tinggi, Chloe Jian yakin tidak bakal bisa merebut ponsel dari tangan si pria. Alhasil, ia berhenti berusaha mengambilnya dan hanya melontarkan kata-kata, “Aku percaya dia! Semua ini palsu!”

Jordan Fang menggeretakkan gigi dengan wajah yang menyiratkan kemarahan. Ia sangat ingin menahan bahu Chloe Jian dan mengingatkannya untuk berhenti jadi bodoh, namun begitu menemui tatapannya yang penuh keyakinan, kemarahan itu segera hilang tanpa jejak. Seberkas perasaan aneh yang terasa tidak nyaman memenuhi diri si pria……

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu