His Soft Side - Bab 125 Dia Kekasihku

Colten Huo melihat semua yang terjadi di matanya. Adegan ini benar-benar mengejutkan. Dengan kemampuan penalarannya, dia mungkin bisa menebak apa yang terjadi pada Chloe Jian selama ini.

Dia akhirnya mengerti mengapa temperamen Chloe Jian sangat berbeda dari enam tahun yang lalu. Ternyata dia telah menanggung begitu banyak penderitaan sendirian beberapa tahun terakhir ini!

Di dalam hati Colten Huo penuh dengan penyesalan saat ini, jika dia bisa menemukannya lebih awal, dia tidak akan begitu menderita.

Chloe Jian mencengkeram kemeja Colten Huo dengan erat. Dia hampir tidak bisa berpikir lagi, suara dengungan meledak di benaknya, dia benar-benar tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika ibunya tidak bangun.

"Mari kita melihtanya terlebih dulu!" Colten Huo mendorong masuk Chloe Jian ke bangsal. Ketika dia melihat bahwa detak jantung ibunnya telah pulih di bawah pertolongan pertama, dia merasa sedikit lega.

"Apakah anda seorang dokter?" Kedua polisi itu mendekati Hakutaku Bai dan bertanya tentang situasinya.

"Itu adalah wanita yang entah bagaimana masuk ke bangsal, mempermalukan, dan mengeluarkan respirator untuk menghentikan staf medis kami memasuki pintu untuk menyelamatkan!" Hakutaku Bai menunjuk ke Zoe Lin dengan sangat marah. Tempat itu telah membuatnya kehilangan muka, dan jika Beth Ou tidak bisa terselamatkan hari ini, ia juga akan memikul tanggung jawab yang besar.

Ucapan Hakutaku Bai juga membuat Rosy Lin benar-benar kehilangan kesombongannya. Dia menatap Zoe Lin tanpa daya dan menjadi ketakutan ketika dia melihat polisi.

Ocean Xu malu ketika mendengar petugas keamanan yang gemuk mengatakan bahwa Zoe Lin membuat masalah di bangsal. Pada saat itu, dia mendengar kata-kata Hakutaku Bai lagi, wajahnya tiba-tiba berubah pucat, dengan rasa sakit di matanya, dia memandang Chloe Jian. Tapi dia justru melihat Chloe Jian bersandar di lengan Colten Huo, hatinya seperti diiris dengan pisau, sangat menyakitkan hingga dia kesuslitan untuk bernapas.

"Dokter, tolong cepat datang dan periksa putra saya, apakah dia terluka!" Ibu Xu memegang Ocean Xu, melihatnya tampak kesakitan, ia mengira dia benar-benar kesakitan, dan dengan cepat memanggil Hakutaku Bai.

Meskipun Hakutaku Bai tidak menyukai pandangan Ocean Xu pada Chloe Jian, tetapi karena nurani seorang dokter, dia berjalan untuk memeriksa Ocean Xu dan berkata: "Tidak ada masalah!"

"Tidak ada masalah? Lalu kenapa dia begitu tidak nyaman?" Ibu Xu jelas tidak puas dengan jawaban Hakutaku Bai dan menanyainya dengan tajam.

"Saya seorang ahli bedah otak di sini, jika anda ingin tahu mengapa, pergilah ke klinik rawat jalan untuk mencari pengobatan internal!" Hakutaku Bai merasakan emosinya dan kembali pergi setelah mengucapkan kalimatnya.

Beberapa dokter dan perawat yang mengikuti Hakutaku Bai ke bangsal, keluar satu demi per satu. Kedua polisi itu saling bertanya satu sama lain sambil membuat catatan.

Melihat bahwa semua orang mengatakan bahwa Zoe Lin membuat masalah di bangsal dan mengeluarkan respirator, hal itu bisa menjadi sangat serius, bahkan itu adalah kejahatan percobaan pembunuhan. Mata cemas Rosy Lin berbalik, dan dia dengan cepat menunjuk ke Chloe Jian sambil berteriak ke polisi: "Pak polisi, dia juga memukul ibu saya, dan dia menendangnya!"

Rosy Lin menunjuk ke Ocean Xu yang baru saja bangkit dengan bantuan Ibunya.

"Ya, benar, dia memukul dan menendangku, aduh, kasihanilah aku, aku bahkan dipermalukan oleh seorang gadis, aku tidak ingin hidup lagi!" Zoe Lin segera berguling di tanah, dengan satu sisi dan meratap dengan keras.

"Apa? Ocean, apakah Chloe Jian gadis itu yang memukulmu?" Ibu Xu seperti kucing dengan ekor terinjak yang melompat setinggi tiga kaki. Jika bukan karena Ocean Xu menariknya, dia juga akan bergegas untuk melawan Chloe Jian .

"Apakah kau memukul mereka?" Polisi itu bertanya pada Chloe Jian ketika melihatnya keluar.

Chloe Jian baru saja akan mulai berbicara, Colten Huo menekankan kepalanya dan menempelkan wajahnya ke dadanya, dia berkata kepada polisi tanpa ekspresi: "Itu bukan dia yang melakukannya!"

Kedua polisi itu memandang Colten Huo, dan perkiraan mereka mengenai seseorang sangat akurat. Pria yang ada di depan itu tidak hanya tampan di mata mereka, bahkan mereka mampu melihat sekilas bahwa Colten Huo memiliki karakter yang terhormat. Tatapan matanya lebih mendominasi dan ganas daripada mereka yang telah berada di peringkat atas untuk waktu yang lama.

"Apa hubungan anda dengannya?" Kedua polisi itu diam-diam mengingatkan diri mereka bahwa lelaki ini tidak bisa dilawan, tetapi pertanyaan rutin masih penting.

"Dia adalah kekasihku!" Colten Huo berkata dengan suara yang dalam.

Begitu kata-kata itu diucapkan, wajah Ocean Xu tiba-tiba tampak pucat. Kedua orang itu, Ibu Xu dan Zoe Lin bahkan tidak bisa mempercayainya. Sementara itu, Rosy Lin penuh dengan kecemburuan yang tidak bisa disembunyikan.

Sebenarnya, Rosy Lin sejak awal mengenali bahwa Colten Huo adalah pria yang dilihatnya di alun-alun kota pada malam itu, dan Chloe Jian masuk ke mobilnya pada waktu itu. Dia berharap dalam hatinya bahwa Colten Huo dan Chloe Jian hanya memiliki hubungan pertemanan pada umunya, sehingga dia bisa menyeimbangkannya sedikit, jika tidak, dia bahkan benar-benar tidak bisa melihat Chloe Jian menemukan pria yang lebih baik daripada Ocean Xu, dan itu membuatnya tidak bisa bernapas dengan lega.

Namun, pada saat tu, ketika Rosy Lin mendengar bahwa Colten Huo secara pribadi mengakui hubungannya dengan Chloe Jian sebagai kekasih, dia masih cemburu padanya, seolah-olah ada ular yang merangkak di dalam hatinya, sehingga dia tidak bisa memilih tetapi justu menuduh Colten Huo dengan keras: "Kau bohong, baru saja kita semua melihat Ocean Xu ditendang oleh Chloe Jian!”

"Ya! Saya bisa bersaksi! Dia menendangnya!" Zoe Lin ikut berkata.

Polisi memandang Colten Huo lagi, dan Chloe Jian ingin mengangkat kepalanya mengatakan beberapa patah kata, tetapi begitu dia bergerak, Colten Huo menekan kepalanya lagi. CEO Huo kemudian berkata dengan acuh: "Dialah yang pertama kali mulai berurusan dengan kekasih saya, kekasihku hanya melakukan pertahanan!"

Polisi mendengarkan dan mencatat, "Apakah ada saksi?"

"Kami bisa bersaksi bahwa memang pria ini yang berurusan dengan Nona Jian terlebih dahulu, dan pergelangan tangan Nona Jian bengkak karenanya!" Kata dua penjaga keamanan itu tanpa henti.

"Kau omong kosong! Pak polisi, mereka pasti telah disuap! Putraku tidak mungkin melakukannya terlebih dahulu, jelas itu adalah gadis sialan itu, Chloe Jian, yang memukulnya seperti ini!" Ibu Xu berkata dengan marah: "Dan kalian masih belum menangkap gadis sialan itu! "

"Bu! Jangan katakan lagi!" Ocean Xu benar-benar ditendang oleh Chloe Jian, dia bahkan kesakitan hingga berkeringat. Setelah mempelajari seluruh cerita, dia sekarang penuh penyesalan dan membenci dirinya sendiri karena tidak mempercayai Chloe Jian lagi. Dia bahkan bermain tangan dengannya, dan baru saja melihat pergelangan tangan Chloe Jian yang membengkak. Dia benar-benar hanya ingin menampar dirinya sendiri beberapa kali, dan hanya ingin pergi dari sini sekarang.

"Kenapa tidak? Jangan kau kira aku tidak tahu. Kau menarik semua uang di kartumu dan mentransfernya ke Chloe Jian, gadis sialan itu di WeChat, empat ratus juta rupiah, dan hasilnya? Dia mengambil uangmu, memperlakukanmu seperti ini, dan kau bahkan masih memintaku untuk bisa bersabar? " Temperamen Ibu Xu tidak begitu baik, putranya yang paling ia sayangi, bahkan ia tidak pernah memukul anaknya sejak kecil, dan dia tidak tahan putranya justru dipukuli seperti itu oleh Chloe Jian!

Chloe Jian ingin masuk dan melihat ibunya, tetapi dia tidak bisa pergi dengan masalah di sini, dia juga tahu bahwa dia tidak akan bisa tenang jika masalah ini belum terselesaikan.

Dan kata-kata Ibu Xu membuatnya benar-benar tidak tahan. Dia menarik kepalanya keluar dari lengan Colten Huo dan berkata dengan marah: "Hei! Bibi, sebaiknya anda mengetahuinya dengan jelas, anak anda memberi saya uang, tapi aku tidak menerimanya! Dan juga, jika kau menghinaku seperti ini lagi dengan menghinaku sebagai gadis sialan atau gadis yang bau apapun itu, berhati-hatilah aku tidak akan segan kepadamu! "