His Soft Side - Bab 566 Memblokir Informasi

Setelah keluar dari rumah sakit, Chloe Jian memapah Aurora Wu naik ke mobil. Dalam waktu beberapa bulan saja, Aurora Wu yang dulunya tinggi dan berisi sudah menjadi jauh lebih kurus. Baru saja menjalani operasi dan kehilangan banyak darah, wajahnya pun sangat pucat, dan terlihat kasihan sekali.

“Pergi ke rumahku saja.” Chloe Jian menyuruh Stan Shi untuk menjalankan mobil.

“Jangan, Chloe Jian, tidak bisa.” Aurora Wu menggertak gigi sambil menahan rasa sakit, kepalanya bermandikan keringat, dia memegangi tangan Chloe Jian dan berkata sambil bergeleng, “Pulang saja ke rumahku, aku baru saja menjalani operasi pengguguran, tidak baik jika tinggal di rumahmu, akan membawa sial.”

“Sudah saat apa sekarang ini, kenapa kamu masih begitu takhayul?” Chloe Jian prihatin sekali, dengan tampangnya seperti ini, bagaimana mungkin dia membiarkan Aurora Wu sendirian?

“Bukan takhayul, ini perkataan nenekku, Chloe Jian, lebih baik percaya saja dengan perkataan orang tua, aku tidak apa-apa, ada orang yang akan merawatku di rumah, tenang saja!” Aurora Wu berusaha menenangkan Chloe Jian, dia juga tahu Chloe Jian adalah demi kebaikan dia, tetapi dia tidak ingin terlalu merepotkan Chloe Jian.

Melihat Aurora Wu yang bersikeras, Chloe Jian juga tidak memaksakan. Berdasarkan alamat yang diberikan Aurora Wu, mobil tiba di sebuah kompleks perumahan yang lumayan tua. Dengan bantuan Stan Shi, Chloe Jian mengantarkan Aurora Wu pulang ke rumah.

Yang membukakan pintu adalah seorang wanita berusia empat puluhan tahun, Aurora Wu memanggilnya bibi. Di dalam mobil, Aurora Wu sudah mengatakan bahwa dia adalah sepupu jauhnya, sudah bercerai beberapa tahun yang lalu, dan sekarang bekerja di sini seorang diri.

Dulunya Nenek Wu pernah membantu wanita yang bermarga Zhang ini, sehingga beberapa waktu sebelumnya ketika Aurora Wu meminjam uang ke mana-mana, dia pernah mencari wanita itu. Lalu setelah dia putus dengan pria sampah, dia pindah untuk tinggal di sini.

Bibi Zhang sepertinya tahu Aurora Wu pergi melakukan apa, sehingga tidak begitu kaget. Setelah dia membantu Aurora Wu ke kasur untuk beristirahat, dia keluar dan pergi sibuk.

“Aurora Wu, kenapa kamu….” Melihat Aurora Wu yang berbaring lemah di atas kasur, mata Chloe Jian terasa panas, tidak lama yang lalu, dia baru saja melihat Lola Luo seperti ini, dan sekarang bahkan Aurora Wu pun….

“Tidak bisa ditunda lagi, Chloe Jian, aku sudah memimpikannya, aku takut jika aku terus menunda, aku benar-benar akan tidak tega.” Aurora Wu mengernyit, dia menahan rasa sakit, dan berkata perlahan-lahan, “Tadi, tadi dokter masih memperlihatkannya kepadaku, tetapi aku tidak berani melihatnya, aku pecundang sekali, aku takut setelah melihatnya, aku akan …”

Hidung Chloe Jian terasa masam, dia memalingkan muka menahan air mata, lalu menepuk tangan Aurora Wu, “Kamu jaga diri baik-baik, ingat minum obatnya, besok aku akan datang menengokmu lagi!”

Chloe Jian bangkit berdiri dan pergi, dia sungguh tidak sanggup untuk berlama lagi di sini. Melihat Aurora Wu, hatinya sangat tidak nyaman, dia merasa sedih untuknya, juga merasa panik dengan tak beralasan.

“Besok ketika kamu datang, sekalian bawakan aku segelas milk tea dari Jalan Haiyin, sudah lama aku ingin minum cheese tea dari Mood.” Aurora Wu tidak meminta Chloe Jian untuk tinggal, melainkan tersenyum.

“Baik!” Chloe Jian berbalik badan dan keluar, dia menyeka wajahnya, lalu pergi setelah menyapa Bibi Zhang.

Setelah pulang ke rumah, Chloe Jian duduk sebentar di ruangan kaca, dia ingin memainkan piano, tetapi tangannya gemetaran dengan dahsyat.

Seharian ini, hati Chloe Jian terasa sumpek, meskipun di rumah tidaklah sunyi karena adanya Momo yang berbuat onar, tetapi Chloe Jian selalu merasa ada yang kurang.

Telepon Colten Huo tetap tidak bisa dihubungi, bahkan Nenek Huo juga tidak mengangkat teleponnya, dan telepon Robin Cheng selalu sedang tidak berada dalam jangkauan.

Hingga saat ini, barulah Chloe Jian sadar, sejak dia berkenalan dengan Colten Huo, dunianya selalu berputar mengitari Colten Huo. Dia sama sekali tidak tahu dengan kehidupan dan lingkaran sosial Colten Huo, selain Robin Cheng, dia bahkan tidak kenal dengan temannya yang lain.

Hati Chloe Jian semakin tidak tenang, tetapi dia sama sekali tidak memiliki saluran untuk mencari tahu informasi, kalaupun beberapa kenalannya dulu yang menjalankan bisnis, juga tidak tahu apa yang terjadi dengan keluarga Huo.

Seolah-olah semua informasi Colten Huo sudah terblokir, namun, semuanya masih terlihat tenang di permukaan.

Di saat bersamaan, saat ini para petinggi Ming’s Corp juga terguncang karena kepergian Colten Huo dan Robin Cheng.

Pada waktu itu, Theo Ming sangat sombong dan angkuh, mengira dengan keuntungan Ming’s Corp yang berlimpah selama beberapa bulan terakhir, dan bersandarkan pada Colten Huo, pastilah tidak masalah untuk menduduki posisi pemimpin besar di Qinghu pada akhir tahun. Siapa tahu dia malah mengganggu orang yang tidak seharusnya dia ganggu, seketika pun dia terbaring di tanah karena serangan jantung, lalu dibawa ke rumah sakit, barulah dia terselamatkan. Tetapi beberapa hari ini berbaring di rumah sakit, kehidupan Theo Ming juga tidak nyaman, karena banyak pikiran hingga lupa minum dan makan, dalam beberapa hari saja dia sudah menjadi kurus sekali.

Colten Huo sudah beberapa hari tidak pergi ke Ming’s Corp, pada waktu menandatangani kontrak pun Theo Ming dan Colten Huo memiliki kesepakatan, Colten Huo membantunya mengurusi Ming’s Corp untuk bangkit kembali dari kematian, sedangkan dia akan memberi bayaran dan saham kepada Colten Huo. Tetapi Colten Huo bukanlah karyawannya, dia tidak boleh dan tidak berani untuk mencampuri urusan Colten Huo. Kalaupun Colten Huo tidak datang ke Ming’s Corp, Theo Ming bahkan tidak berani menelepon untuk bertanya kepada Colten Huo.

Para petinggi Ming’s Corp setiap harinya datang ke rumah sakit untuk meminta pendapat Theo Ming, Theo Ming pun merasa cemas dan gusar, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. Pada akhirnya karena benar-benar tidak ada cara, dia memanggil Rosy Lin kemari.

Di dalam bangsal, Rosy Lin sedang berdiri di samping tempat tidur Theo Ming, dia mengenakan setelan formal dan berdandan dengan cantik. Theo Ming bertanya kepadanya, “Asisten Lin, sebelumnya bukankah kamu berkata bahwa kamu adalah saudari satu ayah dari Nyonya Huo? Kalau begitu bisakah kamu mencari Nyonya Huo dan bertanya ke mana Tuan Huo beberapa hari ini?”

Rosy Lin mengernyit, dan bertampang kesusahan, “Dirut, ini, meskipun aku dan Nyonya Huo adalah kakak adik, tetapi hubungan kami tidaklah baik, kalaupun aku pergi menanyakannya, mungkin dia juga tidak akan menghiraukan aku.”

Theo Ming berusaha membuat ekspresinya terlihat ramah dan penyayang, “Rosy, sebagai karyawan Ming’s Corp, kamu juga tidak bisa melihat begitu saja Ming’s Corp berada dalam kesusahan dan tidak membantu bukan? Kamu pergi mendekatlah dengan Nyonya Huo, bagaimanapun juga kalian memiliki ikatan darah, hanya mencari tahu sebenarnya seperti apa sikap Tuan Huo, sehingga kita bisa melakuan strategi penanganan. Kalau tidak, jika Ming’s Corp bangkrut, kalian para karyawan juga akan ikut kesusahan.”

Dalam hati Rosy Lin tidak tahan untuk membalikkan bola mata dan memandang hina kepada Theo Ming. Basanya bertindak sewenang-wenang juga tidak pernah melihat Theo Ming mengkhawatirkan Ming’s Corp, sekarang sudah mendatangkan malapetaka, barulah Theo Ming mulai khawatir, dan masih ingin menyuruhnya pergi mencari Chloe Jian?

“Tetapi….” Dalam hati Rosy Lin sedang memikirkan ide, tetapi tidak tampak apa-apa di wajahnya, tetap bertampang hati-hati dan dilema.

“Asalkan kamu setuju untuk pergi mencari tahu informasi, tidak peduli apa informasi itu, aku akan menambahkan gaji tiga bulan untukmu!” Theo Ming menambah penawarannya, dia percaya Rosy Lin tidak akan tidak tergerakkan hatinya. Rosy Lin adalah orang yang dia pilih sendiri, sudah menjadi asistennya selama beberapa waktu, Theo Ming pun sudah terbiasa untuk mengusiknya, sehingga dalam hatinya sudah menganggap Rosy Lin sebagai salah satu di antara selirnya.

Benar saja, Rosy Lin ragu sejenak, lalu mengangguk, “Baiklah kalau begitu, aku akan pergi mencoba.”

Rosy Lin menyetujui Theo Ming, adalah karena hatinya sudah cemas. Jelas-jelas pada hari itu Harrison Jian memberitahunya bahwa sudah berhasil membujuk Chloe Jian untuk meminta Colten Huo memindahkan dia kantor CEO. Setelah itu, dia juga pernah bertemu dengan Colten Huo di perusahaan, dia menyapanya, dan Colten Huo juga membalasnya, tidak begitu dingin seperti kepada orang lain. Ditambah lagi juga ada kabar yang disebar dari kantor CEO bahwa akan dilakukan pemilihan sekretaris, ini pun membuat hatinya bergairah sekali.

Namun, sudah lewat beberapa hari, tetapi tidak ada lanjutannya, bagaimana mungkin Rosy Lin tidak cemas?

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu