His Soft Side - Bab 228 Aku Tidak Ingin Menjadi Pajangan

“Sekarang belum bosan, tapi –“ Chloe Jian membuka matanya lebar, melotot pada Colten Huo, “Pulang kerja bersama-sama, pagi harinya juga selalu bertemu, kamu tidak merasa tidak ada privasi seperti ini, sangat tidak baik?”

“Tidak baik bagaimana?” Colten Huo lanjut bertanya.

“Ya bosan!” Chloe Jian cemberut, sambil tertunduk melototi Colten Huo.

“Bukannya belum bosan? Bicarakan lagi bila sudah!” Colten Huo melangkah maju, sambil memeluk dan mengusap Chloe Jian di samping telinganya.

“Apa maksudnya dibicarakan lagi bila sudah bosan? Berpisah?” tanya Chloe Jian seraya menghindari wajah Colten Huo.

“Pisah kepalamu, kamu belum bilang cinta padaku!” Colten Huo menyentil kening Chloe Jian.

“Sudah kuucapkan tadi pagi!” Chloe Jian memegang keningnya.

“Sama sekali tidak ikhlas, yang seperti itu juga termasuk?” ucap Colten Huo tidak senang.

“Banyak sekali permintaanmu! Banyak maunya!” dengus Chloe Jian.

Colten Huo menunduk hendak mencium Chloe Jian, tapi belum sempat dia menyentuh Chloe Jian, Chloe Jian menutup mulut dan hidungnya, menolak, “Tidak mau, bau rokok! Cuci mulut dulu!”

Colten Huo berbalik mengambil cangkir teh di atas meja.

Chloe Jian memanfaatkan kesempatan ini kabur dari dekapan Colten Huo, secepat mungkin berlari keluar, “Aku pergi dulu, sampai jumpa!”

Colten Huo menoleh melihat tangan Chloe Jian yang melambai itu, ujung bibirnya perlahan terangkat.

“Kakak Keempat, tersenyum seperti ini, sepertinya hubungan dengan Adik Jian berjalan mulus!” Robin Cheng menlongok dari luar, membetulkan sedikit posisi kacamatanya, dia tersenyum berkata, “Ada kabar baik, mau dengar?”

“Apa?” Colten Huo menyesap tehnya, bertanya dengan santai.

“Baru saja informanku di Departemen Humas memberitahuku, tepat sebelum Adik Jian datang mencarimu, di Departemen Humas ada yang mengatakan dirinya dipilih karena kecantikannya, kamu tahu bagaimana dia membalasnya?” Robin Cheng mencoba jual mahal.

“Bagaimana?” tanya Colten Huo penasaran.

“Katanya, tidak peduli berapa lama, asalkan pernah memiliki!” Robin Cheng tersenyum, “Adik Mei sangat pengertian, Kakak Keempat sudah bisa tenang, meski saatnya nanti kamu bosan ingin putus, sepertinya dia juga tidak akan terus mengganggumu!”

“Dia berkata seperti itu?” Colten Huo meletakkan cangkir tehnya, dia memejamkan matanya, pandang di depannya redup, apakah ini maksud sebenarnya gadis itu, makanya dia bersedia mencoba menjalani hubungan ini dengannya?

Apakah sekarang dia melakukan semua ini supaya setahun setelahnya berpisah dengannya?

Meski hal ini lebih dulu diutarakan Colten Huo, tapi saat itu dia hanya ingin menenangkan Chloe Jian, dia terus-terusan menganggap Colten Huo mendekatinya karena memiliki maksud lain, maka tidak bersedia menerimanya, barulah dia mengutarakan ide ini, siapa sangka ternyata dia sendiri yang terjerat dalam jebakan ini.

“Kakak Keempat, hatimu sudah tergerak bukan?” Robin Cheng memasukkan kedua tangannya ke dalam saku, berjalan masuk ke ruang kantor dan bersandar di dinding, dia melihat Colten Huo melalui lensa kacamatanya, “Beberapa tahun ini kamu selalu berkata ingin mencari seseorang, melepaskan urusan Huo’s Corp dan cloud menjadi manajer professional orang lain, aku ingat pernah bertanya padamu, sepenting itukah orang itu bagimu? Saat itu kamu menjawab, kamu berhutang budi pada orang ini, kamu harus mencarinya sampai dapat!”

“Apa yang ingin kamu katakan?” Colten Huo memejamkan mata.

“Sekarang kamu bilang Adik Jian adalah orang yang kamu cari, tapi sikapmu padanya tidak seperti sedang membalas budi!” raut Robin Cheng berubah serius.

“Kenapa aku harus bersikap baik padanya?” Colten Huo tertawa dingin, “Makna dirinya bagiku, tidak seperti yang bisa kamu bayangkan!”

“Kamu cinta dia?” Robin Cheng mengerutkan alis, “Harusnya sudah bisa kuduga dari awal, yang bisa membuatmu mencarinya sampai tidak mempedulikan segalanya, pastilah—yah, Adik Jian memang tidak buruk, tapi pernahkah kamu memikirkan sikap orang rumah?”

“Kamu akan tahu saat waktunya tiba!” Colten Huo seolah tidak ingin membahas lebih lanjut.

“Baiklah, Kakak Keempat, aku tulus berharap kamu akan berhasil!” ucap Robin Cheng tertawa sambil mengedikkan bahu, dia berbalik badan hendak pergi, tapi hanya berjalan beberapa langkah, dia menoleh dan bertanya, “Oh ya, kamu sudah mendengar tentang bibi buyut?”

“Ya.” Colten Huo menganggukkan kepala, dia dan Robin Cheng adalah sepupu, bibi buyut yang dimaksud Robin Cheng adalah neneknya.

“Mau mengutus orang untuk mengikutinya?” ucap Robin Cheng khawatir, “Usia bibi buyut sudah tua, kali ini dia keluar dengan kesal, juga tidak membawa bawahannya, tidak tahu bagaimana dia membiasakan diri!”

“Urusan ini, biarlah kakek yang memikirkannya! Istri siapa, biarlah dia yang khawatir!” Colten Huo sama sekali tidak terlihat khawatir.

Robin Cheng menganggukkan kepala, “Masuk akal, kalau begitu Kakak Keempat, aku ingin tahu, kamu memindahkan Adik Jian ke atas sini, aku harus memberikannya pekerjaan yang bagaimana?”

“Lebih baik yang bisa dekat denganku!” Colten Huo tersenyum, terpikir olehnya setelah ini bisa terus berdekatan dengannya, dia merasa sangat nyaman.

“Kakak Keempat, Adik Jian akan membencimu!” Robin Cheng gemetar sejenak, dia segera keluar setelah mengucapkan kalimat itu.

Perintah langsung dari kantor CEO, kali ini kerja Ming’s Corp sangat cepat, belum sampai 1 jam, kelima orang yang terpilih sudah berada di posisi masing-masing, lantai 28 yang sebelumnya kosong saat ini juga lebih ramai.

Robin Cheng sudah memberikan pekerjaan pada setiap orang, kecuali Chloe Jian.

Melihat 4 orang lainnya merupkan yang berkemampuan hebat dan dengan segera bisa masuk ke pekerjaannya di Ming’s Corp, Chloe Jian berdiri di samping Robin Cheng, mempelototinya dengan mata besarnya, “Bagaimana denganku? Apa yang harus kukerjakan?”

Robin Cheng melambai padanya, “Kamu ikut denganku!”

Chloe Jian mengira Robin Cheng akan menyuruhnya melakukan sesuatu, siapa sangka ternyata dia mengarahkannya masuk ke ruangan CEO.

“Hey, untuk apa kesini?” Chloe Jian segera menahan tangan Robin Cheng yang hendak mendorong pintu, bertanya dengan was-was.

“Memberikanmu pekerjaan!” Robin Cheng menunduk melihat tangan Chloe Jian yang sedang menahan pergelangan tangannya, dia tersenyum polos.

“Memberiku pekerjaan apa?” Chloe Jian seolah memiliki firasat buruk.

“Kamu akan tahu setelah masuk!” Robin Cheng menggunakan tenaganya untuk mendorong pintu.

Chloe Jian mendapati Colten Huo yang sedang berdiri menelepon di depan jendela, dan yang dikatakan adalah bahasa Prancis, dia bisa memahami garis besar isi pembicaraannya, seharusnya sedang membahas urusan bisnis, jadi dia juga tidak mengganggunya, hanya duduk diam menunggu di sofa.

Robin Cheng tidak masuk bersamanya, pintu tersebut ditutup, Colten Huo melihat Chloe Jian, berbicara beberapa patah kata pada lawan bicaranya, lalu memutuskan panggilan dan berjalan ke arah Chloe Jian.

“Kamu mau memberiku pekerjaan apa?” tanya Chloe Jian padanya.

“Temani aku!” ucap Colten Huo.

Chloe Jian bangkit ebrdiri dengan emosi, “Colte Huo, apa sebenarnya maksudmu!”

“Apa maksudku?” Colten Huo sudah menduga reaksi Chloe Jian, dia juga tidak panic, malah menyilangkan tangannya dan bersandar di ujung meja menatap Chloe Jian.

“Aku tidak ingin menjadi pajangan!” Chloe Jian menahan amarahnya, karena akal sehatnya memberitahunya, dia naik pitam sekarang pun tidak ada gunanya, lagipula di perusahaan, Colten Huo adalah atasannya, dia tidak boleh berulah, oleh karena itu dia berkata dengan serius, “Meskipun aku sangat mengharapkan gaji yang tinggi, tapi kamu tidak boleh menghinaku seperti ini! Apa kamu mau aku dihujat orang-orang di Ming’s Corp ini?”

“Siapa yang berani menghujatmu?!” raut wajah Colten Huo berubah suram.

“Kamu memindahkanku ke sini tanpa alasan jelas, pasti akan ada orang yang berasumsi sendiri.” Ucap Chloe Jian tidak berdaya, dia tahu yang diam-diam mengatainya pasti tidak hanya Jennifer Ma seorang!

“Kalau begitu apa yang kamu inginkan?” tanya Colten Huo.

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu