His Soft Side - Bab 480 Akulah Istri Tuanya

Tetapi wanita yang sedang berbicara itu jelas berbicara dengan nada yang berkebalikan, mengapa hal yang bagus tidak jatuh pada dirinya!

“Apa yang kamu katakan masuk akal!” Chloe Jian mengangguk dengan serius, terlihat seolah sangat setuju.

Orang-orang di sekitarnya bingung dengan kata-katanya, mereka jelas-jelas menuduhnya merusak rumah tangga orang lain dengan menjadi orang ketiga, tapi mengapa tampaknya dia tidak melihat ke belakang dan seperti sejalan dengan mereka?

Paparazzi memandangi temperamen Chloe Jian yang anggun dan mulia, teringat akan penampilan luar biasa ketika dia dan Jordan Fang memainkan empat tangan bersama tadi. Pada saat ini, ada sebuah mobil datang di depannya, Colten Huo melangkah maju, tampaknya hendak masuk ke dalam mobil dan pergi, sambil mengerutkan kening, dia bergegas untuk bertanya pada Colten Huo lagi.

"Tuan Huo belum menjawab pertanyaanku tadi, kamu meninggalkan istri tuamu di rumah dan berpasangan dengan wanita ini, apakah karena permainan pianonya yang bagus, dan penampilannya yang lebih cantik dari istrimu?"

Colten Huo yang sudah melangkahkan satu kaki, menghentikan langkahnya, hanya menoleh, dengan ekspresi dingin dan arogan, dia memandang paparazzi yang berdedikasi itu.

Paparazzi itu terkejut dengan ekspresi suram Colten Huo, dia melangkah mundur tanpa sadar, dengan ekspresi waspada, dan juga menyalakan ponselnya untuk merekam, takut jika dia dipukuli, dia punya bukti untuk disimpan.

Namun, sebelum Colten Huo membuka mulutnya, Chloe Jian yang berbaring di atas punggungnya menjulurkan jarinya menunjuk dirinya sendiri, dan berkata dengan sangat ramah: “Jika ada pertanyaan, tanyakan saja padaku!"

Paparazzi dan semua orang tampak bertanya-tanya, "Mengapa bertanya padamu?"

“Karena aku adalah istri tuanya!” Chloe Jian tersenyum sambil menyipitkan mata, terlihat ramah.

Tapi semua orang, termasuk paparazzi, terkejut, mereka tidak mempercayainya, "Bagaimana mungkin?! Internet mengatakan Nyonya Huo sangat jelek, pendek dan gemuk, sebelumnya ada foto-foto yang diunggah!"

“Benar, kamu mengatakan dirimu Nyonya Huo, ada bukti tidak!"

Chloe Jian tiba-tiba memutar matanya, “Terserah mau percaya atau tidak!"

“Tuan Huo, apa yang dia katakan itu benar? Apakah dia benar-benar istrimu?” Beberapa orang masih mempertanyakan, karena mereka benar-benar tidak ingin percaya bahwa wanita cantik dan mulia di depan mereka adalah Nyonya Huo yang legendaris.

“Apa urusanmu！” Colten Huo sangat tidak sabar, dari awal sudah kesal dikelilingi oleh begitu banyak orang, dia juga seorang yang tidak pedulian, dia berpikir urusannya tidak perlu dijelaskan kepada orang lain.

Tapi kemudian, Colten Huo berpikir bahwa jika dia tidak menanggapi secara positif hari ini, orang-orang ini pasti akan terus mengompori, jadi dia menekan sifatnya dan berkata dengan tidak saba："Benar, dia adalah istriku！Tidak percaya? Kenapa harus atas dasar kepercayaanmu? "

Baru setengah jalan, Colten Huo diinterupsi oleh orang lain, terdengar suara keraguan, tidak percaya bahwa Chloe Jian adalah istrinya, yang membuatnya sangat kesal dan nadanya menjadi sangat kasar.

Chloe Jian mengatupkan sudut mulutnya dan berusaha sekuat tenaga untuk tiadk tertawa, dia tidak menyangka, CEO Huo malam ini akan menjelaskan kepada orang-orang, benar-benar matahari terbit dari arah Barat rupanya.

Pada saat ini, mobil sudah datang, Nathan Chen segera melangkah ke depan untuk membuka pintu mobil, Colten Huo malas menghadapi orang-orang yang membosankan ini, dia hanya berbalik, menurunkan Chloe Jian dahulu, membiarkannya duduk di dalam mobil, kemudian menutup pintu, dirinya berjalan masuk ke sisi lain mobil.

Pada saat ini, semua orang melihat Colten Huo sedang memegang sepasang sepatu hak tinggi wanita, mereka tiba-tiba terkejut lagi, pangeran yang bermartabat Tuan Muda Huo, tidak disangka akan membawa sepatu wanita!

Seseorang ingin mengajukan beberapa pertanyaan lagi, tetapi saat ini wajah Colten Huo sudah sangat gelap, semua orang sudah merasakan hawa dingin, jadi tidak berani berbicara lebih banyak lagi.

Setelah Colten Huo masuk ke dalam mobil, dia akhirnya terisolasi dari kebisingan dunia luar. Wajah tampannya sedikit mereda, tetapi ketika dia melihat Chloe Jian mengawasinya tersenyum sepanjang waktu, dia mengangkat alisnya, "Apa yang kamu tertawakan?"

Chloe Jian meringkuk, meletakkan tangannya di lengan Colten Huo, dan mengusap kepalanya di bahunya, “Ingin tertawa saja!"

“Tidak marah?” Colten Huo mencubit hidung Chloe Jian.

Chloe Jian terkejut, "Kenapa marah?"

“Aku tidak menyangka, kita terus tertutup, tapi orang dunia luar ternyata berkata seperti itu padamu!” Colten Huo mengerutkan kening, dia tidak terlalu memperhatikan Internet, dia selalu tidak mengekspos foto dirinya dan Chloe Jian, tapi tidak menyangka bisa begini, bahkan kebanyakan rumor yang buruk.

“Katakan saja, aku juga tidak akan rugi apa-apa!” Chloe Jian tidak peduli tentang itu, sejak usia muda, dia selalu diperbincangkan, jika dia peduli dengan kata-kata itu, dia sudah dari awal mengalami depresi.

Colten Huo mengulurkan tangan untuk memeluk Chloe Jian, mencium dahinya, dan kemudian menginstruksikan Nathan Chen, "Pulang!"

Chloe Jian juga memeluk pinggang Colten Huo, kabut yang akhir-akhir ini ada di hatinya juga lenyap saat ini.

Tidak lama setelah mobil melaju, ponsel Chloe Jian berdering, dia melihatnya, baru mau diangkat, sebuah tangan besar tiba-tiba terulur dan merebut ponselnya.

“Hei, apa yang kamu lakukan?” Chloe Jian terkejut, mencoba mendapatkan kembali ponselnya.

Colten Huo sudah menjawab telepon, Chloe Jian dapat mendengar suara Jordan Fang di sisi lain telepon, "Cloud, kamu dimana?"

Ketika Colten Huo mendengar bahwa Jordan Fang memanggil Chloe Jian ‘Cloud’, ia serasa mau meledak, alisnya mengangkat, Chloe Jian buru-buru menutup mulutnya dan dengan cepat berkata di telepon: "Aku pulang, jika ada urusan besok saja dibicarakan!"

Setelah selesai bicara, Chloe Jian buru-buru menekan tombol mematikan telepon, tidak membiarkan Colten Huo memiliki kesempatan untuk berbicara.

Tapi segera, Chloe Jian segera merasakan hawa dingin Colten Huo menyebar lagi, dia menatapnya dengan hati nurani bersalah, tapi dia juga merasa bahwa dia tidak melakukan kesalahan, jadi dia menegakkan punggungnya.

Colten Huo memelototi Chloe Jian, Chloe Jian tersenyum, Colten Huo menjulurkan tangannya menunjuk tangan Chloe Jian, barulah Chloe Jian menyadari, satu tangan Chloe Jian masih menekan mulut Colten Huo, dia buru-buru menarik tangannya, senyum di sudut mulutnya menjadi lebih lebar.

“Baru beberapa hari, sudah sangat akrab, bahkan sudah sampai memanggil Cloud！” Colten Huo merapikan kerah bajunya, wajahnya sangat dingin.

“Aku memang dipanggil Cloud!” Chloe Jian mengecilkan lehernya dan berbalik untuk melihat keluar jendela, tidak ingin melihat Colten Huo.

Colten Huo tidak bertanya lagi, hanya merajuk di sana sendirian.

Awalnya Chloe Jian ingin mengambil barang-barangnya sendiri dari rumah kontrakan, namun saat melihat Colten Huo, dia langsung menepis idenya, sudahlah, barang bisa diambil kapan saja, sekarang jangan memprovokaso monter pemarah ini dulu.

Tetapi jika malam ini tidak pulang, Chloe Jian masih harus mengatakannya pada Lola Luo, dia mengambil ponsel dan menekan nomor Lola Luo, kemudian menjelaskan bahwa pertunjukkan sudah selesai kepada Lola Luo, dia mau pindah kembali, Lola Luo secara alami tidak akan keberatan, hanya saja yang tidak Chloe Jian sadari, saat dia mengambil ponsel untuk menelepon, telinga Colten Huo berdiri, tangannya yang besar juga ada di sisinya, sampai dia mendengar Chloe Jian memanggil nama Lola Luo, barulah ekspresinya mereda.