His Soft Side - Bab 56 Aku ingin Mengejarmu!

Chloe Jian langsung membantah, "Omong kosong, mana ada!"

Mata Caroline benar-benar biru dan bersinar, "Tapi kenapa saat dia melihatmu, wajahmu langsung memerah?"

"Wajahku mana ada memerah!" Chloe Jian spontan mengulurkan tangan untuk meraba wajahnya, memang terasa sedikit panas, tapi dia tidak akan mengakui dia menyukai Colten Huo, lagipula, ini sama sekali tidak benar.

Dia mana mungkin menyukai Colten Huo? Ini benar-benar sebuah lelucon yang besar!

"Tapi Chloe, aku merasa Paman Colten menyukaimu!" Caroline mengedip-kedipkan mata, berkata sambil tersenyum ceria: "Lihatlah! Dia terus melihatmu! Sama seperti saat Papa melihat Mama!"

"Bocah, memangnya kamu tahu apa yang dimaksud dengan suka?" Chloe Jian kehilangan kata-kata, mengulurkan tangan menekan kepala Caroline dengan jari telunjuk, pura-pura berkata dengan nada marah: "Pelajaran hari ini masih belum selesai, tidak boleh kehilangan fokus!"

Caroline dengan iseng menjulurkan lidah terhadap Chloe Jian, Chloe Jian juga sengaja tidak menghiraukan pandangan mata membara dari Colten Huo yang sama sekali tidak disembunyikan itu, dan memfokuskan diri mengajarkan piano terhadap Caroline.

Waktu selama 2 jam berlalu dengan cepat, Chloe Jian memberikan PR terhadap Caroline, menyuruh Caroline untuk berlatih sendiri, sedangkan dia mulai bangun dan pergi ke dapur.

Setengah jam yang lalu, mungkin karena hanya melihat mereka memainkan piano terasa terlalu membosankan, Tuan Bernard mengajak Colten Huo untuk pergi ke ruang kerja, sedangkan Nyonya Bernard pergi ke dapur mempersiapkan bahan makanan.

Saat Chloe Jian masuk ke dapur, Nyonya Bernard mengedipkan mata iseng terhadapnya, "Chloe, kamu rasa, bagaimana dengan Colten?"

"Lumayan bagus!" Chloe Jian menanggapinya dengan sembarangan.

"Jadi, kamu menyukainya tidak? Aku bisa menyadari, Colten menyukaimu!" Mata Nyonya Bernard telah bersinar.

"Sophie!" Chloe Jian tak berdaya dan menghela napas, "Aku tahu kamu mengkhawatirkanku, tapi aku sudah memiliki pacar!"

"Apa? Kamu sudah memiliki pacar? Kenapa kamu tidak pernah mengatakannya padaku?" Nyonya Bernard juga kaget.

"Baru-baru saja, berniat untuk mengabarkannya pada kalian beberapa saat nanti." Chloe Jian terpaksa menggunakan alasan ini, kalau tidak, jika dia tahu dirinya masih lajang, berdasarkan pemahamannya tentang sifat Nyonya Bernard, maka dia pasti akan sangat ingin membuatnya langsuung dimiliki oleh Colten Huo malam ini juga.

"Kalau begitu, sungguh sangat disayangkan!" Nyonya Bernard berekspresi kecewa, dia masih ingin membujuk Chloe Jian, "Tapi Chloe——"

"Hmm, Sophie, aku ingin pergi ke toilet sebentar." Saat Chloe Jian melihat ekspresi Nyonya Bernard ini, dia langsung tahu wanita Perancis yang sifat aslinya memang romantis ini, akan mulai menasihatinya dengan panjang lebar untuk menikmati cinta dan pria, makanya dia segera mencari alasan untuk kabur.

Kamar mandi villa Keluarga Bernard di lantai 1 berada di samping pintu belakang, Chloe Jian pergi mencuci tangan, melihat dirinya yang ada di cermin, spontan tak tertahankan untuk teringat terhadap gambaran yang memikat pada malam hari itu di hotel.

Sebenarnya, Chloe Jian samar-samar masih memiliki sedikit kesan terhadap apa yang terjadi pada malam itu, dia tahu dia telah berciuman dengan Colten Huo, hanya saja, dia mengira saat itu sedang bermimpi, sama sekali tidak menyangka dia benar-benar telah menyerbu ke tubuhnya dan menciumnya, jadi, itulah kenapa dia bisa merasa begitu canggung saat kembali melihatnya hari ini.

Saat teringat akan hal semalam, Chloe Jian akan merasa batang telinganya mulai merasa panas, dia menampung air dan menepuk wajahnya, dia biasanya bukanlah orang yang begitu sembarangan, sang wanita hanya berharap semoga tidak membuat Colten Huo salah paham.

Setelah suhu panas di wajah telah menurun, Chloe Jian membuka pintu dan keluar, siapa sangka, saat dia baru tiba di pintu belakang, langsung terlihat ada seseorang yang berdiri di depan, Chloe Jian tidak perlu mengangkat kepala, hanya mengendus aroma itu pun bisa langsung tahu dia adalah Colten Huo.

Chloe Jian tidak melihatnya, berjalan ke samping dua langkah, hendak melintasinya, namun saat dirinya bergerak, dia juga ikut bergerak, Chloe Jian spontan mengerutkan kening, dia mengangkat kepala menanyakan: "CEO Huo, apa ada urusan?"

"Akhirnya bersedia untuk melihatku?" Colten Huo berkata sambil menyipitkan mata.

"Aku pergi dulu kalau tidak ada!" Chloe Jian kembali menundukkan kepala, melangkahkan kaki hendak pergi.

Kali ini, Colten Huo malah langsung menarik Chloe Jian, di sampingnya langsung merupakan pintu ke taman bunga belakang, pintu ini sedang terbuka, dia menarik Chloe Jian dan keluar, Chloe Jiian sama sekali belum sempat untuk berteriak, sepasang tangannya telah di tangkap dan ditempelkan ke dinding.

"Kenapa aku tidak tahu, kamu sudah memiliki pacar?" Terdapat rasa amarah di balik nada bicara Colten Huo.

Seluruh tubuh Chloe Jian telah ditekan oleh Colten Huo, dia mencoba untuk bergerak, tapi tenaganya terlalu besar, sama sekali tidak bisa berkutik, ditambah lagi sekarang mendengar perkataannya ini, seketika langsung naik pitam, Chloe Jian tidak lagi peduli statusnya sebagai Boss besarnya, tak kuasa menahan amarah: "Memangnya aku siapanya kamu? Kenapa harus diketahui olehmu aku telah memiliki pacar?"

"Memangnya kamu begitu menyukai pengacara itu?" Mata Colten Huo memancarkan aura yang membahayakan.

"Memangnya ada kaitannya denganmu tentang siapa yang kusukai? Colten, bukankah kamu telah terlalu ikut campur!" Chloe Jian menatap matanya, membantahnya dengan ketus.

Chloe Jian merasa, karena telah diungkit olehnya, maka langsung ingin mengatakannya dengan jelas, agar dia tidak selalu menghantuinya setiap hari.

"Kamu——" Colten Huo sepertinya telah dibuat kesal olehnya, dia menatap Chloe Jian, matanya seakan-akan hendak memancurkan bara api, berkata seolah-olah dengan menggertakkan gigi: "Bagaimana sikapku terhadapmu, memangnya kamu tidak menyadarinya?"

Setelah mengatakannya, dia tidak menunggu tanggapan dari Chloe Jian, langsung menciumnya dengan mendadak.

Chloe Jian merasa sangat kaget, terkaku di tempat, dan lupa untuk melakukan perlawanan, hingga Colten Huo terus melakukan penyerangan lebih lanjut, menciumnya dengan begitu kuat, dan membuat Choe Jian merasa tidak nyaman, baru kembali sadar.

"Hmm......" Chloe Jian seketika merasa malu dan kesal, tapi sepasang tangannya telah ditempelkan ke dinding, dia tidak bisa lepas sama sekali, untung saja sepasang kakinya masih bebas.

Chloe Jian tidak mempedulikan banyak hal lagi, langsung menekukkan satu kaki, dan menendang ke atas dengan kuat, di saat bersamaan juga menggigit dengan kuat, merasakan Colten Huo telah langsung mundur, dan bibirnya langsung dipenuhi dengan aroma zat besi.

Di saat bersamaan, Colten Huo meringis kesakitan, melepaskan tangan yang mengekang Chloe Jian, satu tangannya bersandar di dinding, membelakangi Chloe Jian, sepertinya merasa sangat kesakitan, tetap tidak bisa menegakkan tubuhnya setelah berlalu cukup lama.

Chloe Jian melihat keadaan Colten Huo yang seperti ini, spontan merasa bersalah, dia tadi benar-benar telah marah, makanya tidaklah mengontrol tenaganya, apalagi mendarat di tempat seperti itu, berharap jangan sampai terjadi apa-apa padanya.

Tapi saat Chloe Jian teringat dengan ucapannya tadi, emosinya kembali membara lagi, dia memutuskan untuk meluruskan masalah malam ini juga.

"Hei!" Chloe Jian memanggilnya sejenak.

Setelah cukup lama, baru Colten Huo mengangkat kepala, melihat Chloe Jian, wajah tampannya penuh dengan keringat dingin, tapi malah masih berkata sambil tersenyum: "Bocah nakal, tindakanmu cukup kejam juga, kamu ingin membuatku cacat ya?"

Chloe Jian baru pertama kalinya melihat Colten Huo tersenyum, spontan melongo, biasanya saat melihatnya, dia selalu terlihat dingin dan arogan, sudut mulutnya juga malas untuk melekuk ke atas sedikit pun, tidak disangka, dia malah begitu mempesona saat tersenyum, mata yang mengandung senyuman terlihat begitu menyilaukan bagaikan matahari.

Tapi, kalau sudut mulutnya saat ini tidak terdapat darah, pasti akan terlihat lebih bagus!

Chloe Jian hanya melongo untuk sekejab, lalu langsung kembali sadar, dia sengaja memalingkan pandangan untuk tidak melihat Colten Huo, berkata dengan dingin: "Aku tidak tahu apa alasanmu mendekatiku, kalau karena makianku yang mengataimu sebagai pria bajingan pada malam itu, membuat harga dirimu mengalami pelecehan, maka aku akan meminta maaf terhadapmu! Kalau kamu hanya ingin mempermainkanku, aku sarankan untuk menyerah terhadap niat ini!"

"Bagaimana kalau aku sedang serius terhadapmu?" Colten Huo menegakkan punggungnya pelan-pelan, mengulurkan tangan mengusap darah yang ada di sudut bibir, melihat Chloe Jian, bola matanya menyilaukan.

"A, apa maksudmu?" Chloe Jian merasa otaknya tiba-tiba sudah tidak berfungsi, dia mampu mendengar perkataan Colten Huo, tapi malah tidak mampu mengerti maksud di dalamnya.

"Maksudnya adalah, aku ingin mengejarmu!" Mata Colten Huo membara, berkata secara kata per kata.

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu