His Soft Side - Bab 246 Apakah Kau Memaksaku Untuk Mati?

"Eung." Lola Luo mengangguk, dia memandang Chloe Jian, dan sedikit tersenyum di sudut bibirnya.

"Ya, Lola, bukan masalah besar untuk bercerai. Siapa yang belum pernah bertemu beberapa brengsek. Ketika kau kembali, kita bisa hidup bersama seperti sebelumnya, betapa bagusnya itu!" Aurora Wu mengusap matanya dan berkata: "Tidak masalah jika memiliki anak, mari kita membesarkannya bersama! "

"Sudahlah, jangan katakan ini lagi, ini tidak baik untuk didengar. Lola, aku akan merapikan riasanmu." Chloe Jian baru saja akan merapikan riasan Lola Luo, lalu terdengar suara pintu diketuk, itu adalah suara Albert Qin yang berada di luar.

"Lola, buka pintunya."

Lola Luo mendongak dan melihat ke arah pintu dengan wajah yang sangat rumit. Chloe Jian mencubit tangannya dan memanggil Aurora Wu untuk membuka pintu. Dia berbisik kepada Lola Luo dan berkata: "Lola, karena kau telah memilih, ada beberapa hal yang harus kau tahan terlebih dahulu. Setelah melewati hari ini baru kita bicarakan lagi! "

"Aku tahu," Lola Luo mengangguk.

Pada saat itu, Aurora Wu telah membuka pintu, Albert Qin berjalan masuk dan melihat bahwa Chloe Jian juga ada di sana, dia lalu mengangguk dan menyapa. Dia berjalan ke hadapan Lola Luo, ketika melihat mata Lola Luo yang bengkak, dia berlutut dengan sedih sambil memegang tangan Lola Luo: "Lola, maafkan aku, aku telah membuatmu mengalami kesulitan."

Lola Luo menurunkan kelopak matanya dan tidak berkata apapun.

Albert Qin tiba-tiba "plaak" menampar dirinya sendiri: "Ini karena aku tidak berguna, bahkan istri ku sendiri saja, aku tidak dapat melindunginya. Lola, pukullah aku!"

Chloe Jian dan Aurora Wu terkejut dengan tingkah Albert Qin. Keduanya bertukar pandang, dan menatap Lola Luo pada saat yang bersamaan. Tetapi mereka justru melihat Lola Luo masih dengan wajah kosongnya, seolah-olah ia tidak heran melihat Albert Qin yang menampar dirinya sendiri.

"Lola, kau jangan marah, ya? Aku akan mendengarkanmu di masa depan." Melihat Lola Luo tanpa reaksi, Albert Qin lalu juga merasa cemas.

"Albert Qin, mengapa kau tidak mengerti intinya? Hal ini dimulai karena ibumu. Sekarang ini adalah permainan ibumu untuk mencegah Lola masuk pintu. Betapa memalukannya ini--apakah kamu masih belum jelas? Jika Lola hanya memaafkanmu seperti ini, bagaimana dia akan berperilaku di masa depan?" Aurora Wu begitu emosi, dia tidak bisa mentolerir temannya diintimidasi. Dia tidak tahan untuk tidak menyalahkan Albert Qin.

"Aku mengerti..." Albert Qin menunduk dan berkata dengan tak berdaya: "Aku baru saja pergi untuk berbicara dengan ibuku, dia pikir dirinya benar, aku bahkan sudah berusaha untuk mengatakan segalanya, dia--hah, aku sungguh-sungguh tidak memiliki pilihan."

"Tidak ada pilihan, tidak ada pilihan, kalian para pria hanya tahu berkata bahwa tidak ada pilihan!" Aurora Wu berkata dengan nada meremehkan: "Lola, kau harus memikirkannya, apakah kau bisa tahan hidup dengan pria ini seumur hidupmu, atau kau akan melepas gaun pengantinmu dan menjalani hidupmu sendiri sekarang!"

"Hei, bagaimana kau bisa mengatakan hal seperti ini?" Mendengar Aurora memprovokasi Lola Luo, Albert Qin menjadi lebih cemas: "Lola, jangan dengarkan dia, aku akan memperlakukanmu dengan baik, aku akan mencintaimu!"

Kebetulan saat itu ibu Lola Luo datang dari luar, wajahnya menjadi sangat jelek, karena dirinya jelas mengetahui apa yang baru saja terjadi. Ketika dia masuk, dia mendengar kata-kata Albert Qin dan menjadi marah saat itu: "Apakah kau mencintai Lola? Bagaimana bisa kau berkata mencintainya dan membiarkan dia begitu diintimidasi oleh ibumu? !"

"Bagaimana aku bisa mengintimidasinya? Ha? Jelaskan kata-kata itu kepadaku!" Ibu Albert Qin juga ikut masuk sambil menunjuk Ibu Luo, lalu mereka bertengkar.

"Jika kau tidak puas dengan Lola Luo, kau bisa mengatakan sebelumnya, melarangnya untuk masuk? Apakah kau pikir keluarga kami berbeda? Seberapa baik kondisi keluargamu? Bahkan mengeluarkan uang mahar saja tidak mampu, jangan menikahi seorang istri tanpa uang!" Ibu Luo marah, dan tidak peduli apakah itu hari pernikahan putrinya hari ini, dia mengeluarkan semua amarahnya.

"Bahkan jika kita punya uang, kita tidak akan menawarkan mahar ini. Kami tahu bahwa tidak ada pengembalian, lalu mengapa harus memberikannya? Tidak peduli betapa miskinnya keluarga kami, itu lebih baik daripada kau yang mengambil anakmu sebagai barang dan ingin menjualnya dengan harga yang bagus!" Ibu Qin tidak mau menunjukkan kelemahan, dia berkacak pinggang sambil memarahi ibu Luo.

"Hentikan!" Wajah marah Lola Luo tampak keunguan, dia berdiri dengan tiba-tiba, meraih mahkota kecil dan kerudung di kepalanya lalu membuangnya ke samping, "Karena kita begitu tidak puas satu sama lain, pernikahan ini akan berakhir!"

Lola Luo tiba-tiba melonjak, dan semua orang tertegun.

"Bu, berapa banyak uang yang kau ambil dari keluarganya, kembalikanlah! Jika kau tidak membayarnya kembali, hubungan ibu-anak kita akan hancur di sini!" Mata Lola Luo berkilau karena amarah, dan pernikahan yang seharusnya menjadi sukacita justru menjadi lelucon seperti ini yang membuatnya sangat malu. Dia menoleh ke Ibu Qin dan menutup matanya sebelum berkata: "Bibi, jangan khawatir, jika ibu saya tidak mengembalikan uangnya, saya akan membayarnya kembali! Berapa banyak yang telah dia ambil, anda dan Abert Qin bisa membuat daftarnya, aku akan menemukan cara untuk membayarnya kembali! "

Setelah menyelesaikan kata-kata itu, Lola Luo tidak menunda lagi, hanya memandang Chloe Jian dan Aurora Wu. Dia juga mengabaikan ibunya dan Albert Qin yang berdiri di sana dengan tercengang, dia hanya berkata dengan suara yang dalam: "Ayo kita pergi!"

Chloe Jian dan Aurora Wu belum pernah melihat sisi Lola Luo yang begitu berani. Ekspresi mereka sama terkejutnya dengan wajah Albert Qin ketika mereka mendengar Lola Luo berkata untuk pergi. Mereka lalu bergegas pergi, seperti dua kaki tangan yang mengikuti Lola Luo ke pintu.

Melihat Lola Luo yang hendak keluar dari pintu, Albert Qin tahu bahwa begitu dia pergi, semuanya tidak dapat diperbaiki, jadi dia dengan cemas berlutut dan memohon pada Lola Luo : "Lola, aku akan berlutut dihadapanmu, jangan pergi, oke? "

"Albert Qin, bangunlah!" Ibu Qin melihat bahwa putranya begitu lunak, dan wajahnya yang marah berubah menjadi kehijauan. Dia berjalan mendekat, menampar wajah putranya sambil menunjuk ke arahnya dan memarahinya: "Jika kau begitu lunak memohon padanya lagi, aku tidak akan memperlakukanmu sebagai putraku! "

"Bu, apakah kau mencoba untuk memaksaku mati? Kau tahu bahwa aku memiliki hubungan yang baik dengan Lola, mengapa kau harus peduli tentang hal-hal sepele itu?" Albert Qin jelas-jelas diatur oleh ibunya, tetapi ketika menghadapi ibunya, dia masih tidak berani marah dan air mata pun keluar dari matanya. Dia berkata dengan kesakitan: "Bu, Lola sedang hamil, dia mengandung anakku. Apakah kau baru merasa puas jika memaksaku dan istriku berpisah? "

"Diam!" Lola Luo yang mendengar kata-kata itu, tiba-tiba berbalik dan menegur Albert Qin.

"Apa? Dia hamil?" Ibu Qin awalnya terkejut, tetapi matanya ragu-ragu. Dia lalu mengerutkan kening pada Lola Luo.

Lola Luo tidak mengatakan sepatah kata pun,dia hanya berbalik dan pergi.

Chloe Jian dan Aurora Wu membantunya menjinjing gaun pengantin. Saat itu, keduanya seperti memiliki puluhan ribu Alpaca yang berlarian di hati mereka. Mereka berdua tahu bahwa Lola Luo di didik ketat dengan keluarganya ketika dia masih kecil. Orang tuanya sangat memanjakan adiknya, tetapi justru sangat keras terhadapnya. Kehamilan seperti ini sebelum menikah sesungguhnya sama sekali tidak diperbolehkan.

"Lola, apakah yang dikatakan Albert Qin benar?" Ibu Luo meraih putrinya, ekspresi wajahnya mulai terdistorsi, karena dia mengerti bahwa jika Lola Luo benar-benar hamil, maka ibu Albert Qin pasti akan mengambil keuntungan untuk mengejeknya. Putrinya hamil sebelum menikah, dan perilaku tidak sopan seperti itu membuatnya kehilangan wajahnya.

"Bibi, jika ada masalah, mari kita bicarakan lagi ketika kembali!" Aurora Wu dengan cepat memblokir Lola Luo dan memisahkannya dari ibunya.

"Bu!" Albert Qin juga bergegas menarik Lola Luo tidak ingin membiarkannya pergi, dan menoleh melihat ibunya.

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu