His Soft Side - Bab 388 Siapa Yang Sebenarnya Lebih Kotor

“Jangan menunjukkan kemesraanmu di sini!" Aurora Wu mencibir, lalu dia berpura-pura meremeh, “Berapa banyak wanita di dunia ini yang bisa memiliki keberuntungan sepertimu, hah?"

Chloe Jian mengangguk kepalanya dan berkata, “Betul. Jujur saja sampai sekarang, aku kadang-kadang masih memiliki tidak dapat mempercayainya, seolah-olah aku sedang bermimpi. Kadang-kadang ketika aku bangun pagi, aku tidak berani membuka mataku, karena takut bahwa semuanya hanya mimpi!"

"Sudahlah. Aku tahu kamu telah menemukan cinta sejatimu, dan kamu juga dapat bermesraan dengan Kak Colten. Tolong jangan menusuk aku yang lajang ini!" Aurora Wu mengambil sebuah apel, memasukkannya ke mulut Chloe Jian. "Makan apel-nya, agar dapat menghentikankan mulutmu. Aku juga akan memberitahumu bahwa kamu tidak sedang bermimpi. Semuanya itu nyata!"

Chloe Jian mengambil apel itu dan terkekeh. Lalu dia melirik ke atas, mendapatkan Nathan Chen sedang berdiri di depan pintu. Chloe Jian pun segera menyikut Aurora Wu. “Apakah kamu dan Kak Chen masih memiliki peluangnya? Kenapa aku tidak pernah mendengarmu mengatakannya?"

Aurora Wu melirik Chloe Jian dan berkata, “Peluang apa? Aku tidak ngerti apa yang sedang kamu bicarakan! Ayo pergi!”

Namun Aurora Wu yang menyangkalnya malah membuat hati Chloe Jian melompat senang. Aurora Wu yang selalu sembrono ini sedang malu?

Ketika Aurora Wu melewati Nathan Chen dengan membawa tasnya, Nathan Chen pun terus menatapnya.

Nathan Chen lebih tinggi setengah kepala dari Aurora Wu. Dia tidak memiliki badan yang kekar dan berotot, melainkan kurus kering. Tapi Aurora Wu yang tinggi dan besar, malah terasa seperti gadis kecil ketika berada di hadapannya.

Aurora Wu tidak menoleh kemana-mana, melainkan terus melangkah ke depan. Tetapi Chloe Jian masih dapat menyadari bahwa tangannya memegang erat tas dan urat di punggung tangannya telah menonjol keluar.

Tampaknya Aurora Wu sangat gugup!

"Suara apa itu?" Aurora Wu berjalan beberapa langkah, tiba-tiba berhenti dan mulai menguping. "Sepertinya ada yang bertengkat!"

Chloe Jian juga mendengarnya. Memang ada yang sedang berkelahi. Chloe Jian segera menarik Aurora Wu, berlari kesana. “Cepatlah!"

Chloe Jian dan Aurora Wu awalnya mengira itu adalah konflik keluarga yang membuat onar di rumah sakit. Tetapi begitu melihatnya lagi, suara pertengkaran itu dari bangsal Lola Luo. Mereka pun saling memandang, hati mereka seketika berdebar kencang dan juga tidak mempedulikan apa-apa lagi. Orang-orang yang mengelilingi pintu pun bergegas masuk ke dalam.

Pada saat ini, terdapat tiga atau empat orang yang berdiri di bangsal. Salah satunya adalah ibunya Lola Luo, yang berdiri di samping ranjang Lola Luo dengan raut masam dan tubuhnya yang tampak membeku.

Terdapat tiga orang di sisi lain, yaitu Albert Qin sertu ibu dan ayahnya.

Chloe Jian dan Aurora Wu hanya pernah bertemu ayah Albert Qin sekali saja dari jarak kejauhan pada hari pernikahan Lola Luo. Kesan mereka terhadapnya adalah dia adalah pria paruh baya yang kurus. Dia sangat kurs, dan wajahnya juga kurus bagaikan tengkorak. Bola matanya seakan masuk ke dalam dan dia selalu menatap lurus mata orang, dimana agak menakutkan.

Pada saat ini, orang yang sedang berbicara adalah ayahnya Albert Qin. Dia sedang menunjuk ke ibunya Lola Luo sambil memarahinya dengan keras. “Ibu mertua, aku tidak memiliki pilihan lain sekalin mengatakannya hari ini. Anaknya Lola Luo keguguran, sudah meninggal dan aku tidak ingin berhubungan denganmu lagi!”

Begitu perkataan ini dikeluarkannya, ibunya Lola Luo pun tertegun. Tidak hanya ibunya, Lola Luo pun dengan pandangan tidak percaya, menoleh ke arah papanya Albert Qin. Bahkan Chloe Jian dan Aurora Wu juga tampak bingung.

"Siapa yang memberitahumu bahwa bayinya meninggal?" tanya Aurora Wu.

"Ayah, dengarkan aku!" Albert Qin ingin menjelaskannya, tetapi dia malah dimarahi oleh ayahnya, sama sekali tidak membiarkan Albert Qin berbicara.

Ayahnya Albert Qin masih terus berkata di sana. Selain itu, suaranya pun menjadi semakin keras. “Jika bukan karena kamu yang tidak memiliki kerjaan sampai berlari kemari, dan bahkan membawa Lola Luo pergi jalan-jalan, bagaimana mungkin dia bisa mengalami pendarahan? Bagaimana bisa anaknya sampai keguguran, hah?”

Perkataan ini sejujurnya sangat keterlaluan. Sebagai seorang ibu, apa salahnya dirinya mengunjungi putrinya, bukan?

Wajah Ibu Luo pada saat itu tampak muram, tapi dia mungkin sangat marah, atau mungkin dia seketika tidak memberi reaksi begitu ditunjuk dan dipermalukannya. Ibu Luo pun tertegun, tidak tahu harus berkata apa untuk membantahnya. Dia hanya berdiri kesal di sana dengan tangannya yang bergemetaran.

Ibu Qin tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia berdiri di sana dengan kepala angkuhnya. Albert Qin saking cemasnya bahkan hampir ingin menangis. Ketika ayah Qin berbicara, Albert Qin mengulurkan tangannya untuk pergi menarik, seolah dia ingin menghentikannya. Namun, ibu Qin langsung menepuk tangannya. Albert Qin pun kembali berdiri di belakang ibu Qin dengan wajah malu.

"Sebagai seorang ibu, kamu sama sekali tidak peduli dengan putrimu sendiri! Kamu yang sudah berumur ini, apakah tidak tahu bahwa wanita hamil tidak boleh sembarangan keluar?" Perkataan Ayah Qin semakin lama semakin keterlaluan. Dia tidak peduli dirinya sedang berada di mana, dan hanya peduli untuk mendorong tanggung jawaban pada Ibu Luo.

Wajah Ibu Luo memerah saking marahnya. Tubuhnya pun bergetar. Ketika Ibu Luo ingin membuka mulut untuk melawannya, dia malah mendengar Lola Luo yang membuka suaranya terlebih dulu.

"Kamu sedang bicara apa, sih? Apa hubungannya ini dengan ibuku? Jelas-jelas kalian yang terus bertengkar di rumah, meragukan ini dan meragukan itu. Jika aku tidak sampai dibuat kesal oleh kalian, apakah aku akan seperti ini?" Lola Luo menjadi sangat emosional. Meskipun Lola Luo terbaring di ranjang, tetapi tangannya memegang erat selimutnya dan wajah pucatnya pun memerah karena marah.

"Lola Luo, kenapa kamu berbicara seperti ini terhadap seniormu? Apakah ini didikan dari rumahmu?" Ibu Qin dengan dingin berkata, "Apa yang salah dengan perkataan ayahnya Albert? Apakah ibumu tidak sering datang kemari? Apakah dia tidak pergi bersamamu? Bukankah kamu mengalami pendarahan karena kamu sering berjalan-jalan di luar?”

"Aku tidak dididik? Ha. Betul, aku tidak dididik. Didikan kalian yang paling bagus, saking bagusnya sampai putra kalian masih harus tidur bersama ibunya!” Lola Luo sangat marah dan tertawa sinis. Dia awalnya berpikir karena ini di rumah sakit, maka masalah rumah tangganya tidak akan dibahas di sini, agar tidak dilihat sebagai lelucon. Tetapi Keluarga Qin sudah sangat keterlaluan!

"Omong kosong apa itu!" Albert Qin akhirnya membuka suaranya. Wajahnya tampak merah, dan dia jelas merasa malu sekaligus marah pada Lola Luo yang telah mengungkapkan privasinya.

"Apa salahnya ibuku datang menjengukkuu? Bukankah dia keluargaku? Apa salahnya dia datang melihat putrinya? Aku pergi berjalan-jalan? Itu pun hanya sebanyak sekali saja, dan kalian sebut itu sering pergi keluar? Aku sendirian di rumah dan kesepian, ketika beberapa rekan-rekan datang menemuiku, apa yang kamu lakukan? Kamu langsung mengusir mereka keluar. Apakah ini didikan Keluarga Qin?" Lola Luo semakin lama semakin emosional. Dia awalnya memang mengabaikan Albert Qin dan hanya menatap marah ibu Qin.

"Lola." Chloe Jian tampak agak khawatir. Baru saja dokter menyuruh agar Lola Luo beristirahat di ranjang, jangan marah dan juga jangan sampai membuatnya emosional.

"Itu adalah rumah yang kubeli. Siapapun yang datang ke rumahku harus mendapatkan izinku dulu! Aku menghabiskan sepanjang hidupku untuk membeli rumah ini, rumah untuk pernikahan anakku dan bukan untuk didatangi orang-orang yang tidak berhubungan!" Ibu Qin dengan suara keras berkata, “Aku yang melahirkan anakku. Dia adalah darah daging yang kuberikan. Apa salahnya jika dia menemaniku? Kaulah yang kotor, memikirkan hal-hal baik menjadi kotor!"

“Kotor? Siapa yang sebenarnya lebih kotor? Apakah akua da mengatakan kalian melakukan sesuatu yang kotor? Ha ha." Lola Luo pun tertawa mengatakannya. “Jika kalian tidak melakukan apa-apa, kenapa kamu harus marah? "

"Lola Luo. Tutup mulutmu!" Albert Qin melihat semakin banyak orang di luar. Pada saat ini, dia benaran menjadi cemas dan juga marah. Dia pun segera maju untuk menutupi mulut Lola Luo.

Novel Terkait

Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu