His Soft Side - Bab 9 Tuan Muda Huo Yang Ikut Makan

Waktu sepertinya berhenti pada detik ini, Chloe menatapi Colten dan Colten juga menatapi Chloe, ketika tatapan mereka bertemu, dihidung Chloe terasa penuh dengan aura Colten, Chloe langsung merasa hatinya berdetak kencang.

Rasa ini sudah lama tidak pernah muncul lagi.......

Chloe sedikit bingung, dia merasa bahwa wajahnya seolah terbakar, ada sekejap, dia jelas merasakan bahwa tatapan Colten terhadapnya berbeda dengan tadi malam.

Chloe ingin mendorongnya, namun tangan Colten berada dipinggang Chloe, dan membuatnya tidak bisa bergerak.

Untung saja kemunculan Aurora menyelamatkan Chloe.

"Di......Direktur Huo....." Sebelumnya, Aurora kaget dengan mobil ini, karena dia pernah melihatnya dipameran mobil, ini adalah Mercedez Benz limited edition, harganya bahkan tidak mungkin tercapai seumur hidup baginya, batu saja dia ingin bertanya kepada Chloe kemana dia mengenal teman sekaya ini, dan menyadari didalam mobil masih ada orang lain.

Tapi mobil ini hanya membuat Aurora kaget saja, tapi detik sekarang ini ketika dia melihat Colten ternyata berada diatas mobil dan memeluk Chloe, gerakan mereka mesra, kepala Aurora seperti tersambar petir, lidahnya pun menjadi gagap, dia bahkan kesusahan untuk berkata, "Ka...kalian, Chlo.....Chloe, bu..bukanlah kamu pergi kencan buta? Jangan-jangan kamu kencan buta dengan Direktur Huo?"

Sampai terakhir, suaranya bahkan meninggi.

Perkataan Aurora langsung menarik Chloe sadar dar suasana aneh itu, dia bergegas mendorong Colten, dia berdiri dan berkata, "Apa yang sembarangan kamu katakan!"

Chloe berpura-pura merapikan rambutnya untuk menyamar kecanggungannya, lalu dia menundukkan kepalanya dan berkata kepada Colten, "Maaf."

Didalam pelukannya kosong, Colten mengepalkan tangannya, namun dia mengangkat kepalanya dan menatapi Robin, alisnya dinaikkan, "Kencan buta?"

Robin bergegas mengelak, "Tidak ada hal itu!"

Robin juga benar-benar sial, wanita kekar dari mana ini, sungguh bisa sembarangan berkata, dia mengatakan bahwa malam ini Chloe akan kencan buta? Kakak keempat tahu bahwa malam ini Chloe janjian dengannya, mengatakan itu bukankah akan membuat kakak keempat salah paham dirinya ada sesuatu dengan Chloe?

"Jalan!" Colten tidak lagi berkata.

Robin menundukkan kepala dan melirik hpnya, lampu dijalanan menyinari kacamatanya, dia melihat foto sepasang lelaki dan wanita saling berpelukan, meskipun tidak begitu jelas, namun tetap bisa terlihat bahwa itu adalah wajah Colten dan Chloe, ini adalah foto yang dia dapatkan tadi dengan susah payah.

Robin menyalakan mobil, dia tersenyum, sepertinya Colten memang sedikit berbeda terhadap gadis ini.

"Chloe, ada apa ini?" Aurora berbisik, "Bukankah kamu pergi kencan buta?"

Sebodoh apapun Aurora, ketika bertemu dengan bos Ming's Corp yang sekarang, dia tetaplah akan tegang, terutama karena aura Colten sungguh kuat, dan terus saja terlihat tidak mempedulikan apa-apa, auranya itu sudah cukup untuk membuat orang lain takut.

"Bukan! Nanti baru aku ceritakan lagi, eh, kamu kesana sedikit, jangan berdempetan degnanku!" Chloe merasa bahwa dirinya sudah hampir tidak bisa bernafas, meskipun tempat duduk mobil ini lebih luas daripada mobil biasanya, tapi Colten memang tinggi dan besar, dan Aurora juga begitu berisi, dia dijepit ditengah-tengah, ruangan yang dia dapatkan sungguh tidaklah banyak, dan bersamaan dengan lajunya mobil, dia pasti akan menyentuh Colten, setiap kali menyentuhnya, Chloe pasti akan merinding.

"Oh, baik, baik!" Aurora melirik Colten, lelaki ini mengenakan kemeja, didekat kerahnya ada dua kancing yang dilepaskannya, saat ini dia sedang duduk bersilangan, tangannya yang kurus panjang tengah diletakkan diatas kakinya dengan santai, dia sedikit menundukkan tatapannya, bulu matanya yang panjang membuat pipinya terlihat sempurna dari samping.

Aurora merasa bahwa jantungnya terus saja berdetak kencang, dia bergegas menarik tatapannya, dia bergeser kearah pintu mobil, dia sangatlah tahu diri, lelaki seperti ini hanya bisa dia mimpikan saja.

Chloe juga ikut berpindah tempat, dia sudah hampir menempel hingga keatas badan Aurora, namun tetap saja sedikit atau banyak akan menyentuh Colten.

Chloe merasa sangatlah tertekan, jika dari awal dia tahu Colten juga ada, dia pasti akan mencari alasan untuk menolaknya, dia belum melupakan tadi malam Colten hanya menopangnya saja dan langsung harus membersihkan tangannya dengan tisu, dan juga kemampuan berkatanya yang sungguh sadis, tadi dia tidak sengaja terjatuh dalam pelukannya dan ditambah lagi sekarang menyentuh begitu banyak kalinya, Chloe berpkir bahwa mungkin saja Colten akan membuang baju ini setelah pulang nanti malam.

Dan entah karena mengetahui bahwa Colten adalah bos besar perusahaannya, ketika Chloe melihat Colten hari ini, dia merasa sangatlah tegang.

"Oh iya, Tuan Cheng, kemana kita akan pergi makan?" Suasana didalam mobil sungguh tertekan, Aurora yang tukang bicara saja juga tidak berani mengeluarkan suara, Chloe terus saja menatapi pemandangan malam diluar mobil, badannya terasa kaki karena tegang, setelah mobil berjalan sejenak barulah dia teringat untuk menanyakannya.

Entah karena adanya Aurora atau kenapa, Colten tidak lagi seperti tadi malam, terus menyindir Chloe, dia melirik kebawah dan kesepuluh jari tangannya bersilangan dan diletakkan diatas pahanya, dia tidak tahu sedang memikirkan apa.

"Aku tahu ada sebuah restoran yang lumayan bagus, ada didepan sana!" Robin tiba-tiba menancap gas mobil.

Chloe dan Aurora terus saja tegang, seketika badan mereka langsung terjatuh kebelakang, Aurora bergegas menarik pegangan yang berada diatas jendela mobil, Chloe tidak begitu beruntung, terlihat baru saja punggungnya menyentuh sandaran belakang, beberapa detik kemudian, Robin tiba-tiba memutarkan mobil kearah kanan dan menginjak rem dengan cepat.

"Aaaaaa!" Chloe hanya bisa menjerit dan terbawa oleh gravitasi kearah kiri dan menabrak kearah Colten lagi, ketika mobilnya berhenti, kebetulan Chloe terjatuh dikaki Colten, wajahnya menghadap kearah perut Colten dan menempel diatasnya.

Chloe sedikit tercengang, dia mengangkat kepalanya dan kebetulan bertemu dengan Colten yang menundukkan kepalanya, tatapan mereka berdua bertemu lagi, tatapan Colten tetap saja begitu dalam, hanya saja Chloe melihat keningnya sedikit dikerutkan, Chloe kaget, dia bergegas ingin bangun, namun disaat ini, dia merasakan ada kejanggalan dibawah bagian perut yang ditempel oleh wajahnya.

Chloe bukanlah gadis kecil yang tidak mengetahui apa-apa, dia langsung menyadarinya dan seketika sebuah uap panas menyerbu wajahnya, dia langsung bangkit dan mengigit bibirnya sendiri, wajahnya merah hingga seolah bisa meneteskan darah.

Astaga, ada apa dengan dirinya malam ini?

Aurora terus saja memegang pegangan tangan karena takut terjatuh, dia tidak memperhatikan adegan tadi, saat ini ketika dia menoleh, dia melihat wajah Chloe merah dan rambutnya juga sedikit berantakan, lalu dia memberi perhatian, "Chloe, mengapa wajahmu begitu merah?"

Sambil berkata, dia melirik lagi kearah Colten, terlihat kening Colten sedikit dikerutkan, ekspresinya sedikit aneh, Aurora juga tidak berpikir banyak.

"Tidak, tidak apa-apa! Sudah sampai? Turun saja!" Chloe tidak berani menatapi Colten lagi, dia langsung mendesak Aurora untuk turun.

Robin sudah turun dari mobil, dia tengah tersenyum sambil membuka pintu mobil arah Colten, ketika Colten turun, dai melirik dengan marah kearah Robin, senyuman Robin langsung menghilang tanpa jejak.

Tempat yang dibawakan Robin sangatlah terpencil, mobilnya berhenti dijalanan, dan harus berjalan sejenak, Colten berjalan dipaling depan, Robin dan Chloe serta Aurora berjalan sederert dibelakangnya.

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu