His Soft Side - Bab 403 Masa Lalu Colten

"Teman kamu? Aurora? Ada apa dengannya?" Robin mengambil minuman diatas meja dan bertanya.

"Bukan Aurora, teman satunya lagi, sudah menikah beberapa bulan, hari ini dia keguguran." Chloe terpikiran lagi ketika pergi kerumah Lola dan melihat sekujur tubuhnya penuh dengan darah, dia tidak tahan dan memegang tangannya, rasanya kulitnya sangatlah dingin.

"Ada apa? Ceritakan." Robin meminum minuman dan mengobrol dengan Chloe, itu juga untuk mengalihkan perhatiannya, bagaimanapun juga hari ini dia hampir ditabrak oleh mobil, bagaimanapun juga dia pasti ketakutan, mengalihkan kepembicaraan lain juga bisa melegakan pikiran.

Chloe menyipitkan matanya, dia mencibir, "Menikah dengan seorang yang mendengar semua perintah ibunya, semenjak hari pernikahannya dia sudah menerima keluh kesah, mereka menikah dalam waktu cepat, mereka menikah karena anaknya, namun mertuanya curiga bahwa anak dalam kandungannya ini bukan milik suaminya......"

"Ada hal seperti begini?" Robin sangatlah kaget, "Apakah miliknya atau tidak, dia juga tidak tahu?"

"Sang wanita tua itu hanya percaya dengan dirinya sendiri, dia tidak mempercayai siapapun!" Chloe merasa bahwa ibu Qin memang adalah orang paling keras kepala yang pernah ditemuinya, dan sangatlah parah sekali, sekalipun faktanya terlihat jelas didepan matanya, dia tetap saja tidak mempercayainya dan hanya mau percaya dengan tebakan dirinya sendiri.

"Lalu apa yang terjadi?" Robin adalah seorang pendengar yang baik.

"Beberapa hari yang lalu sudah pernah bertengkar, Lola sampai masuk rumah sakit dan dirawat beberapa hari, kemarin baru saja keluar dari rumah sakit, dan pagi tadi sang wanita tua itu pergi bertengkar lagi dengannya, dan hasilnya......" Chloe berhenti sejenak dan mengangkat kepalanya, dia melihat Robin sangatlah serius mendengar perkataannya dan melanjutkan, "Hasilnya Lola keluar banyak darah, awalnya anaknya selamat, namun ketika mertuanya datang ke rumah sakit dan berbuat onar dan terus menyalahkannya, sama sekali tidak ada satupun kata perhatian terhadapnya, Lola marah dan akhinrya anaknya gugur."

Sekali berkata sampai disinin, Chloe merasa sedih, dia berpikira bahwa seharusnya Lola sangatlah menantikan anak ini, bagaimanpaun juga sudah berada didalam perutnya lebih dari 4 bulan, dia terus merasakan pertumbuhan dari anak ini, sedikit ataupun banyak pasti ada perasaan terhadapnya.

Namun semua itu hancur karena kekeraskepalaan dari kedua mertuanya.

Jika kedua mertuanya bukanlah orang seperti itu, dan terus saja memikirkan cara untuk mengontrol anak mereka sendiri, dan tidak mengurus terlalu banyak urusan anak dan istri anaknya, Lola dan Albert juga pasti tidak akan seperti kondisi saat ini.

"Jangan bersedih, sebenarnya mungkin saja ini bukanlah sebuah hal yang buruk." Robin melihat Choe ingin menangis, dia menebak bahwa seharusnya hubungan Chloe dengan temannya yang bernama Lola ini sangatlah baik, lalu dia mengutarakan pendapatnya, "Kamu juga bilang bahwa suaminya adalah penurut orang tuanyay, semuanya mendengar perintah ibunya, dan ibunya begitu kasar, temanmu seharusnya sangatlah tidak bahagia, jika begitu, sekalipun dia melahirkan seorang anak, kondisinya juga tidak akan terlalu banyak berubah, sifat seseorang adalah hasil dari pembentukan selama bertahun-tahun lamanya, sangatlah susah untuk diubah, mertuanya punya pandangan buruk terhadapnya maka itu akan terus terbawa seumur hidup, dan anak juga bukanlah obat mujarab, malahan akan menjadi pemicu, kamu tidka pernah melihat bahwa sering ada berita diinternet mengenai konflik keluarga karena telah melahirkan anak?"

"Iya." Chloe menganggukkan kepalanya, "Benar kata kamu, aku dan Aurora juga sudah membujuknya seperti begitu, namun waktu itu dia masih mengandung, meskipun suaminya adalah penurut ibunya, namun dia adalah orang yang jujur, dan memang baik terhadapnya, Lola tentu saja tidak mungkin akan mengugurkan anaknya tanpa alasan apapun, dia hanya bisa terus memeluk sebuah harapan saja."

"Sifat temanmu ini seharusnya lemah lembut kan." Kata Robin.

"Bagaimana kamu bisa tahu?" Chloe kaget.

Robin tertawa, "Tentu saja, jika dia orangnya keras, jika bertemu dengan mertua seperti begini, dia pasti sudah lama bertengkar habis-habisan dan mana mungkin bisa menahan hingga begini? Interaksi antar manusia memang begitu, ada yang maju ada yang mundur, kamu kuat maka aku akan lemah."

"Iya, Lola memang terlalu lemah lembut........" Chloe terpikiran dengan perkataan yang dikatakan oleh Lola sebelum menikah dan dia menghempaskan nafasnya.

Namun untung saja Lola sudah mengerti, dilihat dari hari ini, Lola mengatakan untuk bercerai, baik perceraian ini akhirnya berhasil atau tidak, setidaknya menandakan bahwa sebuah sikap dari Lola, yaitu dia sudah tidak peduli lagi!

"Adik Jian, mengapa hari ini kamu terus saja menghempaskan nafas? Itu akan mudah menyebabkan penuaan lho!" Robin juga tidak ingin Chloe terus memikirkan hal buruk, dia berusaha untuk mengalihkan topik, "Oh iya, aku dengar adik Natasha baru saja kembali bersama kalian, aku belakangan ini sibuk dan tidak sempat pergi bertemu dengannya, hari ini setelah pulang kerja kalau ada waktu bawalah aku bertemu dengannya, aku sudah lama tidak bertemu dengannya."

"Dia tidak berada dirumah, dia pergi ketempat nenek." Chloe terbaring diatas meja.

"Pergi ketempat nenek?" Robin tidak tahu bahwa Natasha sudah bangun, ketika mendengarnya dia sangatlah kaget, "Bagaimana caranya dia pergi? Apakah baik-baik saja?"

Chloe mengangkat kepala dan melirik Robin, dia ragu-ragu sejenak namun tidak mengatakan terlalu banyak, meskipun hubungan Robin dan Natasha baik, dan dia juga terus mengikuti Colten, namun sekarang Chloe sangatlah curiga, dia selalu merasa bahwa semua orang disekitarnya bisa saja adalah antek-antek dari Zafron.

Dia harus bertanya kepada Colten habis ini, siapakah yang sebenarnya bisa dipercaya dan siapa yang tidak.

Ketika sedang berpikir, Chloe mendengar bahwa teleponnya berbunyi, dia mengambilnya dan melihat bahwa itu adalah panggilan dari Aurora.

"Halo, Chloe, Lola ada masalah lagi." Suara Aurora sangatlah besar.

Ketika Chloe mendengar kata ini, dia mengira bahwa Lola kenapa-kenapa, dia bergegas bangun, "Ada apa dengan Lola?"

"Eh, bukan Lola, Chloe kamu jangan panik dulu, aku juga baru mendapatkan telepon dari Albert, dia bilang adik dari Lola datang dan ingin memukulnya, sekarang berbuat onar dirumah sakit." Aurora sambil berkata sambil ngos-ngosan, dia mungkin sedang berlari, "Aku sekarang pergi kerumah sakit untuk melihat apa yang terjadi, kamu tidak perlu pergi, diluar sana sangatlah tidak aman, jika ada apa-apa, aku akan memberitahumu."

Tadi ketika Rosy masuk, Chloe menelepon Aurora karena ingin mempertanyakan Aurora mengenai jabatan Rosy dan juga ingin menjelaskan kepada Aurora mengapa langsung naik mobil dan pergi tanpa menunggunya.

Karena waktu itu Aurora pergi membeli air, jadi dia tidak melihat adegan Chloe hampir tertabrak, dia hanya mendengar orang jalanan berteriak dan dia langsung dibawa kembali oleh bawahan Nathan ke dalam mobil dan dipulangkan kembali ke Ming's Corp, jika Chloe tidak menjelaskannya, dia sampai saat ini juga masih tidak tahu ternyata terjadi hal seperti itu.

Chloe sangatlah tidak yakin dengan Lola, namun dia tahu juga kali ini dirinya bertemu masalah seharusnya bukanlah sebuah kecelakaan, jika sekarang keluar, dan terjadi apa-apa lagi, maka itu benar-benar membebani Colten, dia lalu tidak bersikeras dan hanya mengingatkan Aurora, "Setelah pergi bujuklah dengan baik, jangan memanas-manaskan, bagaimanapun juga itu adalah masalah Lola sendiri, kita hanyalah orang luar, kamu juga tidak tahu apa yang sebenarnya dipikirkan oleh Lola."

"Tenang saja, aku tahu! Aku sudah mendapatkan mobil, aku kabarin lagi setelah sampai." Aurora bergegas mematikan teleponnya.

Robin melihat Chloe mengerutkan keningnya, dia tertawa, "Kamu masih mengkhawatirkan temanmu itu? Adik Jian, kamu begitu perhatian terhadap orang laur, apakah kamu tidak takut kakak keempat akan cemburu? Kamu tidak tahukah tingkat kontrol kakak keempat sangatlah kuat, sekalipun temanmu adalah seorang wanita, tetap saja tidak boleh."

"Oh iya, kamu ceritakan kejadian Colten dulu kepadaku saja, apakah dia dulu banyak disukai oleh wanita? Apakah dia juga bersikap seperti sekarang ini?" Chloe memutarkan bola matanya dan tidak tahan untuk mempertanyakan kejadian Colten dulu kepada Robin, dia benar-benar sangatlah penasaran.

"Adik Jian, kamu nanya aku sudah nanya pada orang yang benar, aku dan kakak keempat tumbuh bersama sejak kecil." Robin tertawa.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu