His Soft Side - Bab 505 Pasangan Mesra

“Apa masih tidak nyaman?” tanya Colten Huo.

Chloe Jian menggeleng, “Terima kasih!”

Si pria tidak puas, “Masak begitu saja?”

Si wanita mengatupkan bibirnya dan tersenyum, lalu mencium Colten Huo sambil berjinjit.

Nah, pria itu baru puas sekarang!

“Mengapa berdiri saja? Tuan ingin mandi! Bukakan celana tuan!” Melihat Chloe Jian menatapnya dalam diam, Colten Huo meremas wajahnya.

Mendengar kata-katanya yang sensual, wajah si wanita memerah. Ia melirik tangan kiri Colten Huo, “Bukannya kamu masih punya satu tangan lagi? Mengapa minta bantuanku?”

“Tuan maunya begitu!” Colten Huo makin nakal. Pria itu mencubit pipi si wanita “Berani menolak?”

“Tidak!” Mulut Chloe Jian jadi berbentuk O karena pipinya ditarik kencang. Ia berkedip dan mulai membantu si pria menurunkan celana.

Kepatuhan Chloe Jian ini membuatnya terlihat sangat imut. Colten Huo tersenyum misterius, lalu tiba-tiba mengangkat kaki panjangnya dan melangkah masuk bathtub sambil menarik baju si wanita. Di dalam bathtub, ia menundukkan kepala dan mengecupnya lagi.

Pakaian Chloe Jian seketika basah oleh air. Ia refleks mau melepaskan diri, namun tahanan Colten Huo kelewat erat.

“Bukannya kamu mau mandi?” gumam Chloe Jian.

“Sambil mandi ingin melakukan sesuatu,” jawab yang ditanya dengan bibir menyungging.

“Tapi, barusan di rumah bunga kan—” Usaha Chloe Jian buat melepaskan diri makin kencang. Meski begitu, ia melakukannya sambil berhati-hati biar tidak mencipratkan air ke luka si pria.

“Sehari maunya tiga kali, seperti makan!” Colten Huo membaringkan diri di bak mandi sambil menurunkan bahu Chloe Jian. Ia ingin si wanita berbaring di atas tubuhnya.

“Dua hal itu tidak sama, buat apa disamakan?” Chloe Jian memelototinya.

“Memang apa bedanya?” Si pria menyandarkan kepala ke kepala si wanita.

Sekujur tubuhnya basah kuyup, Chloe Jian sangat tidak nyaman dengan pakaian yang menempel di tubuh. Ia berusaha menopang tubuhnya biar bisa keluar dari bathtub, lalu menyeka air dari wajah, dan menatap Colten Huo dengan pucat, “Kalau tidak makan bisa mati!”

Colten Huo mengelus hidungnya dan menanggapi kesal: “Kalau tidak begituan juga bisa mati!”

“Apaan sih!” Chloe Jian menurunkan tangan Colten Huo dan menyipitkan mata, “Waktu masih bocah, kamu tetap bisa hidup dengan baik kok!”

“Itu karena aku belum bertemu denganmu. Ketika sekarang sudah mencicipi tubuhmu, aku bisa benar-benar mati kalau kurang sering melakukannya!” Si pria mengaitkan tangan ke leher si wanita, lalu mendekapnya lagi dalam pelukan. Wajah keduanya hampir bersentuhan, nafas saja saling bertukar. Nafas Colten Huo perlahan namun pasti bertambah cepat……

“Kamu dulu juga begini ya dengan Melisa Chen?” tanya Chloe Jian. Ia seketika menyesal sudah melontarkan pertanyaan ini, terutama ketika melihat wajah Colten Huo yang memuram. Si wanita risih dengan mulutnya sendiri sampai mau gigit lidah.

Ia sudah janji untuk tidak mengungkit masa lalu lagi, mengapa mulutnya sulit sekali dikendalikan! Lebih-lebih, yang ia tanyakan adalah tentang seks pula!

“Maaf, maaf, aku tidak akan menanyakannya lagi!” Chloe Jian dengan cepat mengakui kekeliruan, namun wajah Colten Huo tetap saja suram.

“Maaflah, aku bersumpah tidak akan mengorek masa lalumu lagi!” Si wanita memeluk erat-erat memeluk leher Colten Huo dan melepas roknya yang basah. Ia lalu menatap si pria dengan lembut dan menggoda.

Benar saja, tatapan Colten Huo seketika berubah. Ia mendengus, lalu menciumi Chloe Jian dengan penuh nafsu. Kekesalan di wajahnya barusan sama sekali tidak tersisa.

Gairah seks mereka meledak-ledak untuk beberapa belas menit……

Begitu “permainan” kelar, lantai kamar mandi sudah dipenuhi air yang tumpah-tumpah dari bathtub. Air di bathtub sendiri juga menjadi keruh. Wajah Chloe Jian merah, sementara mata hitamnya dipenuhi uap air. Matanya yang seperti itu terlihat sangat mengesankan!

Enggan melepaskan Chloe Jian, Colten Huo terus menciumnya. Mereka bertindihan bagai batang dan ranting pohon raksasa yang mustahil dipisahkan.

“Tidak ada yang sebanding denganmu!” bisik si pria di tengah hujan ciumannya. Pria itu lalu bertutur lagi, “Dari dulu, saat ini, dan sampai nanti, kamu satu-satunya penghuni hatiku!”

Jantung Chloe Jian berdebar kencang. Ia melingkarkan tangan ke leher Colten Huo dan merespon dengan tidak kalah manis, “Aku mencintaimu! Aku sangat mencintaimu!”

Berhubung mereka habis “olahraga berat”, rendaman mereka barusan sia-sia. Keduanya pada akhirnya mandi di bawah pancuran lagi.

Sekembalinya ke kamar tidur, Colten Huo berbaring di ranjang dengan puas, sementara Chloe Jian berdiri di depan meja dandan sambil mengeringkan rambut dengan alat. Si pria menyangga tubuh dari sisi samping sambil menatapi wanitanya. Merasa canggung, wanita itu melirik Colten Huo dengan sudut mata, “Ada urusan apa menatapku terus?”

Yang ditanya berbatuk dua kali, lalu menjawab, “Aku habis berpikir sesuatu. Dengan punya istri secantik dan sesempurna kamu, aku sudah gila dan buta kalau masih cari wanita di luar.”

Hati yang dipuji terasa manis, namun tidak menunjukkan apa-apa di wajah. Wanita itu malah meletakkan alat pengering rambutnya di meja dan mengerucutkan mulut dengan jijik, “Tetapi, pepatah lama bilang bunga di rumah tidak seharum bunga liar. Pria-pria kan suka lihat yang warna-warni di luaran, masak kamu segitu yakin kamu beda dari mereka?”

“Buat aku, kamu sudah yang paling harum!” Colten Huo bangkit berdiri dan memeluk Chloe Jian dari belakang. Ia lalu mengendusi lehernya dan mendesah: “Harum sekali!”

Si wanita merasa gatal dengan hawa panas yang dihembuskan hidung Colten Huo. Ia mengelak, melingkarkan tangan ke leher Colten Huo, dan tersenyum tipis, “Gatal tahu.”

“Cloudy, percayalah padaku, oke? Jangan ragukan aku, kamu harus paham aku mencintaimu lebih dari kamu mencintaiku!” Si pria menciumi leher si wanita tanpa putus-putus. Leher Chloe Jian bahkan jadi merah. Tidak apa-apa, Colten Huo memang suka lehernya berwarna begini!

“Baik, aku tidak akan mendengarkan omongan orang lagi!” Napas Chloe Jian berubah cepat, namun tidak berani membalas ciuman prianya. Ia takut pria itu bakal menggila dan ajak “olahraga” lagi!

“Besok, kita cari Robin Cheng untuk bikin perhitungan!” Colten Huo menarik wajah Chloe Jian dan mengecup bibirnya.

“Setuju, baru saja aku mau bilang. Ia gila, buat apa coba ia bohong padaku!” Emosi si wanita terpancing ketika membahas ini. Entah sudah berapa lama ia murung karena keyakinannya yang keliru, Robin Cheng harus dapat pelajaran atas kekonyolannya!

“Besok sekalian kita cari tahu jawabannya!” Colten Huo tidak paham mana saraf Robin Cheng yang ngaco. Kok bisa-bisanya dia hobi memanas-manasi hubungannya dengan Chloe Jian sih!

Eits, tunggu, apa pria itu sebenarnya suka wanitanya?

Colten Huo teringat lagi hari ketika Chloe Jian hampir tertabrak mobil. Kala itu, dari luar sebuah ruang kerja, ia mendengar Robin Cheng meminta Chloe Jian untuk mempertimbangkan cintanya. Dalam sekejap, Colten Huo merasa terancam……

Chloe Jian tidak tahu apa yang dipikirkan Colten Huo. Ketika menyentuh tangannya, ia baru ingat tangan pria itu terluka. Saking intensnya “permainan” di bathtub tadi, ia sepenuhnya lupa soal ini!

“Tanganmu!” Di tengah kekagetan, Chloe Jian mengangkat tangan Colten Huo dan buru-buru memeriksanya. Benar saja, perban di sana sudah basah kuyup.

Untuk kali ketiga, si wanita mengambil antiseptik dan perban. Ia melepaskan perban yang lama dengan hati-hati, lalu terkejut dengan pemandangan yang muncul.

Luka Colten Huo hanyalah luka goresan yang tidak dalam. Tetapi, karena terendam air, luka itu sekarang berwarna keputih-putihan.

“Haduh, semuanya salahku!” Dengan perasaan sangat bersalah, Chloe Jian kembali mengganti perbannya.

“Tidak kok! Jangan berpikir begitu!” Si pria menenangkan si wanita dengan mengelusi rambutnya.

Novel Terkait

Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu