His Soft Side - Bab 227 Kamu Tidak Bosan?

“Haha, aku tahu kamu pasti terpilih, selamat ya Chloe Jian!” Kak Xiao juga melihat isi email tersebut, ucapnya sambil menepuk tangan dan tersenyum.

Setelah dia mengetahui hubungan Chloe Jian dan Colten Huo, dia menebak, Colten Huo yang tidak pernah mempekerjakan sekretaris wanita mendadak membutuhkan sekretaris pasti memiliki maksud lain, ternyata sesuai dengan tebakannya.

“Chloe Jian dipilih menjadi sekretaris CEO?” Wakil Manajer Chen mengetahui kabar ini juga segera mendekat, berkata dengan wajah tersenyum, “Selamat ya, Chloe Jian sudah naik pangkat, ke depannya jangan lupakan kami rekan kerja lamamu!”

Mendengar omongan Kak Xiao, orang di sekitar juga melihat ke arah mereka, ekspresi mereka semua penuh kekaguman dan cemburu.

“Benar benar, Chloe Jian harus menjaga kami ya!”

Chloe Jian mendengarkan semua perkataan yang menyanjungnya, tapi hatinya tidak merasa bahagia, dia tidak ingin menjadi sekretaris Colten Huo, jika begini, saat di perusahaan bertemu dengannya, malam saat pulang ke rumah juga berjumpa dengannya, sedikit jarak pun tidak ada, Colten Huo tidak risih pun dia sendiri merasa risih.

“Chloe Jian, kenapa sepertinya kamu tidak senang, kesempatan sebagus ini jika orang lain yang mendapatkannya pasti akan sangat senang.” Ada yang bertanya setelah melihat Chloe Jian terdiam.

Chloe Jian hanya bisa memaksa diri untuk tersenyum.

“Aku tidak paham, kriteria CEO Huo memilih sekretaris sebenarnya berdasarkan kecantikan atau kemampuan? Banyak sekali orang yang lebih berkemampuan daripada Chloe Jian di Departemen Humas, kenapa yang terpilih adalah Chloe Jian?” Tiba-tiba, dari sekumpulan orang ini terdengar suara perempuan, suara yang sangat lembut, tapi kata-kata yang diucapkan membuat orang-orang serentak mengerutkan kening.

Bagi sebagian besar orang, seorang rekan kerja yang lebih kurang mirip dengan diri sendiri mendadak naik pangkat, dalam hatinya pasti merasa tidak adil, hanya saja ada yang tidak mengutarakannya.

Chloe Jian melihat sejenak, menyadari yang berbicara adalah Jennifer Ma, sepagian ini tatapan Jennifer Ma terhadapnya sangat tidak ramah.

“Kamu sedang meragukan pilihan CEO Huo?” Chloe Jian tersenyum samar, perkataan orang seperti ini tentu tidak akan diperdulikannya, tapi dia juga tidak rela ditindas, dia tetap harus mengembalikan situasi ini seperti semula!

“Hah, aku mana berani meragukan CEO Huo!” Jennifer Ma sibuk membela diri, tapi setelahnya dia tertawa sembari menutup mulutnya, sengaja menggunakan nada bicara yang ambigu berkata, “Tapi, aku sangat salut padamu, Chloe Jian, memang cantik itu sangat baik ya, kesempatan juga jauh lebih banyak dari orang lain!”

Kalimat ini, jelas-jelas agar orang lain juga merasa tidak adil, juga agar yang lain merasa Chloe Jian mengandalkan tampang untuk naik pangkat, jika ini tersebar, reputasi Chloe Jian pasti akan terpengaruh.

“Jennifer Ma, apa sih yang kamu bicarakan? Bagaimana CEO Huo menyeleksi orang juga perlu kamu yang ajarkan?” ujar wakil manajer Chen, kenapa perempuan ini masih menyindir disini, apakah dia tidak takut Chloe Jian mengadu pada CEO Huo?

CEO ingin memecat orang bisa hanya dalam beberapa menit, lagipula dengan kemampuan dan latar belakang Colten Huo, yang dipecat langsung olehnya, setelah keluar pun tidak ada yang berani mempekerjakan orang itu.

“Mana ada aku sembarangan bicara, yang kukatakan adalah fakta, Chloe Jian memang cantik, lihatlah hanya di Departemen Humas saja sudah berapa banyak rekan kerja pria yang suka padanya!” ucap Jennifer Ma sambil tertawa cekikikan, dia mengganti topik pembicaraan, lalu kembali berkata, “Aku hanya ingin mengingatkan Chloe Jian, mengandalkan kecantikan tidak akan bertahan lama, hanya berharap setelah dia bergabung ke kantor CEO pun, dia harus bekerja dengan baik-baik, dengan begini barulah kita juga akan ikut merasa bangga!”

“Kalau begitu aku harus berterima kasih atas perhatianmu!” Chloe Jian tidak takut pada Jennifer Ma, dia juga bisa mendengar, wanita ini pasti tahu hubungannya dengan Colten Huo, jadi setiap kata-katanya mengandung duri, setiap kata membuatnya merasa tidak enak, tapi Chloe Jian tidak peduli, dia melirik sekilas, dan menyunggingkan ujung bibirnya, sambil tersenyum berkata, “Satu lagi, mengandalkan kecantikan memang tidak bertahan lama, tapi lebih baik ada daripada tidak, ada sebuah pepatah, tidak peduli berapa lama, asalkan pernah memiliki, haha, Jennifer Ma, benar tidak yang aku katakan?”

“Apa maksudmu?” ujar Jennifer Ma marah.

“Kamu tidak paham maksudnya? Kamu iri pada Chloe Jian juga tidak ada gunanya, lebih baik kamu operasi plastic, mungkin masih bisa berharap CEO Huo bisa tertarik padamu!” ucap Edric Zheng sinis.

“Edric Zheng, apa kamu menyukai Chloe Jian? Kenapa terus-terusan membelanya?!” Jennifer Ma tidak berani berseteru dengan Chloe Jian, maka melampiaskan amarahnya pada Edric Zheng.

Tapi Edric Zheng juga tidak takut padanya, kedua orang ini pun mulai beradu mulut.

“Sudah sudah! Kalian berhenti berdebat, ada telepon dari atasan, Chloe Jian, kamu bereskan barang-barangmu, sebelum malam hari ini pindah ke lantai 28.” Wakil manajer Chen yang mengangkat telepon, lalu segera menyampaikan perintah dari kantor CEO pada Chloe Jian.

“Oh ya, wakil manajer Chen, bukankah katanya butuh 5 orang? Siapa 4 orang lagi?” tanya Kak Xiao penasaran.

“Masih ada Gary Chen dari Departemen Perancangan, Celine Zhang dari Departemen Pemasaran……” Wakil manajer chen menghitung keempat orang itu dengan jarinya.

“Selain Celine Zhang, semuanya laki-laki, lagipula Celine Zhang ini juga terlalu –“ ada yang bertopang dagu berpikir.

Chloe Jian mendengar beberapa nama ini, meski ada beberapa orang yang tidak begitu dikenalnya, tapi dia tahu Celine Zhang, wanita berusia 40-an tahun, anaknya pun sudah hampir masuk kuliah, wanita yang terkenal akan kerja kerasnya, wanita hebat dari Departemen Pemasaran, Colten Huo malah menjadikannya sekretaris?

“Kalian lanjutkan, aku pamit keluar dulu!” Chloe Jian sudah tidak tahan, dia harus tanyakan pada Colten Huo apa rencananya.

Chloe Jian langsung pergi ke lantai 28, pintu ruangan CEO sedang terbuka, Robin Cheng keluar, melihat Chloe Jian, segera memainkan alisnya, “Adik Jian, secepat ini kamu datang? Kamu sudah tidak sabar ingin bertemu kakak keempat?”

“Kurang kerjaan!” Chloe Jian mendelik pada Robin Cheng, segera berjalan menuju ruang kantor.

Colten Huo duduk di meja kerjanya, tangannya memegang sebatang rokok, sedang membaca dokumen, melihat Chloe Jian masuk, dia mengisap dalam, lalu membuang rokok yang tinggal setengah itu ke dalam asbak.

“Kenapa menjadikanku sekretarismu?!” tanya Chloe Jian.

“Bukannya kamu ingin gajimu dinaikkan? Jadi sekretarismu, gajinya tinggi!” Colten Huo bangkit sambil tersenyum, dia berjalan ke sisi Chloe Jian, mengulurkan tangan merangkul pinggangnya, dia sudah jatuh cinta pada pinggang ramping ini, terlihat ramping, tapi saat disentuh berdaging, terasa lunak saat disentuh.

“Tapi aku tidak ingin menjadi sekretarismu!” Chloe Jian menepis tangan Colten Huo, lalu melangkah mundur.

“Kenapa?” Colten Huo cemberut, wajah tampannya tampak suram.

Chloe Jian melihat ke bawah tidak ingin menatapnya.

“Kamu tidak suka bersama denganku?” Colten Huo hanya terpikirkan kemungkinan ini, jadi, sikap hangatnya kemarin malam dan hari ini hanya sesaat, hanya bermain-main dengannya?

Chloe Jian merasakan aura Colten Huo berubah dingin, dia sadar pasti Colten Huo telah salah paham, dia sibuk menjelaskan, “Bukan! Aku hanya merasa, bersama setiap hari, akan bosan!”

“Sekarang kamu bosan?” tanya Colten Huo setelah mendengar ucapan ini, seraya memegang tangan Chloe Jian dan mengerutkan alisnya.

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu