His Soft Side - Bab 519 Membahas Bagaimana Anak Biasa Melatih Ini

“Lalu?” Chloe sungguh tidak tahu harus berkata apa kepada Chloe, beberapa ratus juga juga tidak terbilang banyak juga tidak terbilang sedikit, jika keluarga biasa dalam setahun dua tahun mungkin belum bisa menghasilkan uang beberapa ratus juta.

Sebelumnya karena biaya pengobatan ibunya dia berusaha mencari cara untuk mencari uang, lalu dengan sedikit menabung mungkin hanya akan tersimpan beberapa puluh juta saja.

Juga dengan rumah Lola yang kecil dengan, katanya 1 are saja tidak 10 juta, dengan ratusan juta tentu saja sudah bisa membeli sebuah rumah.

Dengan kondisi seperti ini, bisa memberikan uang sebanyak ini, Chloe merasa telinga Lola sangat lembut atau bisa jadi dia yang berbesar hati.

“Lalu?” Lola mengangkat mulutnya, tetapi dia tersenyum, dia berkata perlahan dengan ekspresi yang sangat aneh : “Aku orang yang tidak pernah membuka usaha, bahkan tidak pernah keluar dari gerbang sekolah, para pengajar selalu berada di sekolah juga tahu bahwa dalam berbisnis, kita perlu meningkatkan pendapatan dan mengurangi pengeluaran, juga harus tetap menghemat uang, tetapi mereka benar-benar mengejutkan, malah melakukan sebaliknya mereka membuka toko kecil, tidak bisa menyewa tempat juga takut bisnisnya akan kabur, mereka bahkan pergi mencari tempat terpencil untuk menyewa etalase dan hanya menghias dan untuk pemasangan selama dua bulan saja.”

Berkata hingga disini, Lola terdiam sejenak sambil berdiri, “Aku akan mengambilkan air untukmu.”

“Biar aku saja.” Chloe dengan segera menuangkan air hangat untuk Lola, ketika dia memutarkan tubuhnya, entah sejak kapan Colten telah melihat dirinya, wajah tampannya tidak terlihat berekspresi, tetapi Chloe tahu jika dia sudah tidak sabar lagi.

Chloe sedikit mengelus hidungnya, kemudian menggunakan caranya yang manja dan alhasil Colten tersenyum.

Lola meneguk airnya tatapan matanya terlihat melihat hal ini, kemudian wajahnya terlihat iri lalu bersamaan dengan itu dia menutupinya dengan gerakan meminum air, tetapi aura dari tubuhnya tetap saja tidak bisa menutupi.

Chloe memutarkan kepalanya kemudian menyadari gelas Lola yang mengambang di udara juga terlihat bengong, barulah dia menurunkan gelas ini dari tangan Lola, Lola sendiri merasa terkejut melihat ke arahnya.

“Lola, jika kamu lelah tidurlah, jangan berbicra lagi.” Chloe yang melihat wajah Lola yang tidak bisa menutupi kesedihannya, dia dengan sedih menepuk punggung tangannya.

“Tidak perlu, aku baik baik saja!” Lola dengan susah payah bisa berkeluh kesah, pada saat ini dia merasa ada seseorang yang mendengar perkataannya ada sebuah kebahagiaan.

“Mereka menggunakan bahan dekorasi terbaik, aku pernah berkunjung dua kali sebelumnya, Alvaro dengan sombongnya berkata kepadaku bahwa tokonya terbuat dari marmer dan sistem AC nya terbaik, dengan membeli dua untuk lemari es yang besar, karena khawatir tidak ada tempat untuk meletakkan barang-barang yang banyak ini...” Lola menunjukkan ekspresi marah di wajahnya, “Hal yang paling menyebalkan adalah ketika aku mengatakan kepadanya bahwa ini tidak benar, tidak ada gunanya menghabiskan begitu banyak uang untuk mengganti plang orang lain jika menyewa toko orang lain, dan di depan banyak orang, mereka mengatakan bahwa mereka tidak membutuhkan aku untuk memberikan pengarahan, lalu berkata jangan berpikir bahwa tanpa aku, tokonya tidak akan buka...”

Kulit mata Chloe mengeras, “Alvaro yang seperti belum bisa melewati jembatan telah berani mengatai kamu!”

“Lebih dari itu!” Lola kembali berkata : “Pada saat itu aku merasa sangat marah, lalu aku berkata kembalikan uangku, kemudian dia mengatai aku dengan perkataan pedas, dia berkata akan memberikannya uangnya ketika dia berhasil menghasilkan uang dan aku akan merasa iri, kemudian setelah beberapa hari aku kembali, dia meneleponku dan meminta aku untuk berinvestasi lebih banyak, lalu aku berkata jika aku tidak punya uang, dia mulai menangis, mengatakan kakak beradik harus saling membantu dan tidak boleh melihatnya mati, kemudian aku menggunakan perkataannya, lalu dia sendiri mulai meminta maaf.”

“Kemudian kamu meminjamkan uang untuknya lagi?” Chloe berkata.

“Tidak, dia sendiri saja sudah berkata seperti itu, jika aku meminjamkan untuknya lagi maka aku ini sungguh bodoh, di tambah lagi aku benar-benar tidak ada uang, sebelumnya uang yang di pinjamkan dari Albert saja belum di bayar, lalu uang dari mana?” Lola tersenyum pahit, “Setelah itu Alvaro tidak menghiraukan aku lagi, lalu ketika aku mengetahui ternyata pengeluaran dia untuk dekorasi terlalu banyak, di tambah dengan biaya waralaba sebanyak 140 juta, dari awal telah menduga biaya yang berkali lipat, dengan baru membuka toko tidak ada pemasukan tentu saja tidak bisa apa apa, lalu caranya membuka beberapa kartu kreditku dan menghabiskan sebanyak 60 juta...”

“Astaga!” Chloe tidak bisa mendengarkannya lagi, “Dari mana keberanian adikmu ini, apakah dia merasa membuka usah itu seperti bermain? Sungguh terlalu berani!”

“Aku juga tidak tahu, merasa dia seperti seseorang yang tidak bisa apa-apa, bahkan tidak bisa mendengarkan perkataan orang lain, karena tidak mendapatkan manfaat apa pun dariku, kemudian memaksa ibuku, dan ibuku datang kepadaku lalu menangis, sungguh menyusahkan, mungkin saja karena dari kecil hingga sekarang dia bisa mendapatkan semua ini dengan mudah, tidak peduli kesalahan apa yang dia lakukan, selalu ada seseorang akan menyeka kotorannya, maka dari itu dia selalu berani dan tidak pernah menghargai semua ini.” Lola berkata dengan suara rendah, dengan nada ketidak berdayaan yang dalam.

“Akhirnya dengan susah payah toko baru dibuka, lalu dengan kota kecil ada segerombolan antrian yang datang, di bulan pertama memang menghasilkan banyak uang, tapi tidak setinggi yang diharapkannya karena investasi awal yang terlalu besar, lama kelamaan mulai tidak berhasil, aku mendengarnya dari ibu jika jalanan itu terpencil, dan tidak ada orang disana. Dengan tidak adanya pemasukan memasuki bulan kedua, kadang semangkuk mie saja tidak terjual dalam sehari, maka dengan sepeerti itu tidak ada pemasukan, mereka bahkan mempekerjakan seseorang, dan orang yang merasa bosan hanya bermain game setiap hari, dan mereka tetap harus membayar pekerjanya, kami telah menyarangkan agar dia memecat pekerja ini, karena mereka berdua sendiri berada di toko juga, tetapi mereka mengatakan akan sangat memalukan untuk memecat pekerja tepat setelah pembukaan, hmm... sebenarnya menurutku dia sedang menikmati perasaan menjadi seorang bos.”

Chloe tidak dapat menahan diri untuk melihat ke arah Colten, jika membuka usaha orang di depan matanya ini terbilang hebat, bahkan usaha yang dia kelola semakin membesar, tetapi semua ini tidak dapat di bandingkan karena dia terlahir di penuhi dengan emas.

Tatapan Colten terus saja berada di Chloe, melihat dia yang melihatnya membuat dia mengerutkan dahinya, Chloe sendiri dengan segera memutarkan kepalanya, tidak berani melihat ke arahnya lagi, siapa sangka, jika pada saat ini dia seperti memberik petunjuk seksual kepadanya...

Lola sendiri tidak memperhatikan mereka, dia tetap dalam pemikirannya sendiri, apalagi amarah dia kepada Alvaro cukup besar, keributan yang terjadi antara kakak dan adik sulit untuk di katakan, hari ini perkataan Alvaro sendiri cukup menyakitkan, bahkan membuat perasaan Lola terbilang tidak nyaman, lalu secara kebetulan Chloe berada disini, maka dari itu dia dapat mengungkapkan semua ini.

“Setelah bertahan selama satu bulan lagi, bisnisnya masih belum membaik, Alvaro seperti menikmati dirinya menjadi bos, lalu berpergian kemana-mana dengan kendaraan, sebenarnya, pada saat itu dia sama sekali tidak memiliki uang, membuka toko itu dengan pinjaman, dan uang untuk membeli barang juga pinjaman juga tidak tahu berapa banyak uang yang dihabiskan di kartu kredit, lalu dalam setiap bulannya menggunakan kartu ini untuk mengembalikan uang di kartu yang itu, kami semua mengatakan bahwa ini tidak bisa terjadi lagi, dengan tidak ada pemasukan dan pengeluaran yang banyak, dan bagaimana jika rantai ini terputus? Dengan keadaan seperti ini, Alvaro tidak terlihat khawatir, jika tidak ada yang dilakukan dia mulai pergi berlibur dan membeli barang tanpa ragu-ragu, mungkin saja orang yang meminjamkan uang kepadanya yang melihat keuntungan yang tidak memungkinkan ini, lalu melihat Alvaro yang menghabiskan uang yang begitu banyak menjadi khawatir lalu seseorang datang untuk meminta uangnya, dan Alvaro berjanji untuk memberi bunga untuknya, dan mengesampingkan ini.”

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu