His Soft Side - Bab 505 Suamiku Paling Tampan!

“Ada apa? Terpesona dengan ketampanaku?” Colten Huo menggoyang-goyangkan jari ke mata Chloe Jian yang terus menatapnya.

“Narsis!” Si wanita ingin bilang si pria sama sekali tidak tampan, namun kemudian lupa dengan niat itu karena tertawa. Ia bergegas memeluk Colten Huo dan memujinya setinggi langit, “Gila, suamiku orang paling tampan di dunia. Aku cinta mati padamu!”

Kelar berucap, wanita itu memujinya sekali lagi dengan kalimat lain.

Pertama kali dipanggil “suami” oleh Chloe Jian, hati Colten Huo berbunga-bunga. Ia memeluknya erat dan memberikan ciuman Prancis.

Setelah berciuman, Colten Huo masih belum puas. Takut bakal diajak bercinta lagi, Chloe Jian mendorongnya pergi dan berkata, “Aku mau ambil pakaian dulu.”

“Pakaianmu sudah disediakan di ranjang,” tahan si pria sambil menunjuk kasur.

Chloe Jian melihat t-shirt putih polos dan celana jeans di sana. Wah, pakaiannya dan pakaian Colten Huo adalah pakaian couple……

Hati Chloe Jean terasa manis bagai madu. Ia tidak bisa menahan senyuman lebar.

Si wanita dulu menganggap kepribadian si pria sama seperti yang biasa ditunjukkan, yakni dingin dan kaku. Tidak disaangka, setelah mereka berelasi cukup lama, Chloe Jian menyadari bahwa Colten Huo juga pandai bercanda. Dia juga sangat romantis, buktinya ya pakaian couple ini!

“Kok diam saja? Perlu aku bantu pakai?” Melihat Chloe Jian menunduk sambil senyum-senyum, Colten Huo menghampirinya seolah mau benar-benar membantu melepas kemeja.

“Tidak perlu. Aku tidak mau merepotkan tuan CEO dengan urusan kecil begini” tolak si wanita dengan lambaian tangan. Mana mungkin ia tidak ingat kebiasaan prianya? Sekalinya tangan dia bersentuhan dengan tubuhnya, tangan itu pasti bakal bergerak-gerak dengan liar.

Walau malas disentuh-sentuh oleh Colten Huo, Chloe Jian tetap tidak mempermasalahkan keberadaan prianya sekarang. Ia melepas pakaian dengan santai, lalu memakai t-shirt dan celana jeans yang disediakan. Mereka sudah pernah melakukan semua hal intim dan semua gaya bercinta, jadi berganti pakaian di depan satu sama lain jelas tidak canggung sama sekali.

“Tunggu sebentar!” Setelah berganti pakaian, Chloe Jian bergegas ke kamar mandi. Ia menebak mereka mau pergi, jadi ia memakai riasan tipis dan mengikat kuncir kuda.

Sekeluarnya si wanita dari kamar mandi, si pria lagi menelepon.

“Yuk jalan, kita sarapan dulu!” Colten Huo langsung mematikan telepon dan merangkul Chloe Jian. Mereka bersama-sama turun ke lantai bawah.

“Barusan telepon siapa?” tanya wanita itu penasaran.

“Siapa lagi coba!” jawab prianya cemberut.

“Robin Cheng?” Tebakan pertama Chloe Jian langsung benar. Saat itu juga, wajahnya memuram dan ia mendengus, “Sial aku begitu percaya padanya, tahu-tahunya aku dikibuli!”

“Ingat, lain kali jangan percayai pria selain suamimu!” Colten Huo meremas wajah Chloe Jian.

“Ngomong ya ngomong saja, jangan sambil mencubit wajahku bisa kan?” Si wanita menepuk tangan besar prianya. Ia sungguh tidak tahan, belakangan Colten Huo suka cubit-cubit pipi!

“Kalau begitu cubit di sini saja deh!” Si pria menurunkan tangan ke dada si wanita.

“Bisa tidak jangan bokep!” Chloe Jian menahan tangannya dan menunjukkan gestur mau gigit.

“Ehem, ehem, pagi-pagi begini sudah bermesraan ya kalian!”

Langkah Colten Huo dan Chloe Jian terhenti. Di bawah, ada seseorang yang memanggil mereka.

“Kok kamu ada di sini?” Si wanita melihat yang bicara adalah Osbert Yin. Rautnya terlihat agak terkejut. Pada saat bersamaan, ia menurunkan tangan si pria yang lagi bergerak ke wajahnya lagi.

“Nona Fang bilang Tuan Muda Huo terluka. Ia ada urusan mendadak pagi ini, jadi menyuruh aku menggantikannya kemari.” Osbert Yin mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam. Rambutnya hanya beberapa inci, sementara pipinya tirus. Ia terlihat bersih dan menyegarkan.

Mendengar perkataannya, Chloe Jian meraih tangan Colten Huo dengan cepat dan melanjutkan langkah. Sebelum mereka tiba di hadapan Osbert Yin, ia duluan bertutur cemas: “Iya nih tangannya terluka. Aku sudah memberi antiseptik, namun kemudian lukanya kena air. Coba kamu cek perlu dijahit atau tidak.”

“Luka kecil doang, mana ada jahit-jahitan sih!” Si pria mengerutkan kening. Ia terlihat sangat jijik tangannya disentuh oleh seorang tamu.

Osbert Yin memahami kepribadian Colten Huo yang tidak suka disentuh-sentuh, namun hanya meresponnya dengan senyum. Pria itu mengeluarkan sarung tangan sekali pakai dari tas dan memakainya, lalu menunduk dan mengamati area luka, “Tuan Muda Huo ribut dengan siapa nih? Lukanya terlihat disebabkan oleh hantaman benda keras.”

Chloe Jian mengernyit ketika melihat Osbert Yin melepaskan perban. Ia seketika gelisah, “Serius ya lukanya? Perlu rontgen ke rumah sakit tidak? Tulangnya kena tidak?”

Si tamu menekan-nekan luka Colten Huo dan menanyakan ia kesakitan atau tidak. Ia lalu menjelaskan: “Tidak sampai kena tulang sih, cuma bernanah saja. Pengobatannya cukup minum obat pereda nanah selama tiga hari sambil rutin mengganti perban.”

Baru buang nafas lega, Chloe Jian mendengar penolakan Colten Huo, “Aku tidak mau minum obat!”

“Kalau tidak minum obat bisa infeksi!” balas Osbert Yin.

“Minumlah.” Si wanita tahu prianya rasa pahit obat. Waktu dia demam tinggi dulu saja, ia harus membujuknya cukup lama baru ia bersedia minum……

“Kamu mohon dulu padaku, baru aku mau!” tutur Colten Huo penuh kebanggaan.

“Idih!” Chloe Jian memutar matanya dan mengabaikan Osbert Yin yang senyum-senyum di sebelah. Ia berbatuk beberapa kali, lalu menyuruh: “Siapkan obatnya!”

“Kamu belum memohon!” Colten Huo menarik tangan Chloe Jian.

“Tidak mau memohon!” Wanita itu buang muka.

“Kalau begitu, aku tidak mau minum!” Si pria memberi kode mata pada si tamu, “Kamu bisa pergi sekarang!”

“Tidak, dia tidak boleh pergi! Berikan obat dulu!” Chloe Jian segera menghentikan jalan Osbert Yin. Si tamu menoleh ke si pria, lalu ke si wanita. Ia merasa serba salah, perlu beri obat atau tidak nih?

“Sini obatnya!” desak Chloe Jian.

“Kalau tidak memohon padaku, obatnya ada pun aku tidak bakal sentuh!” Colten Huo makin bersemangat dengan keisengan ini.

“Oke, oke. Aku mohon padamu, minum obat ya!” Si wanita kehabisan kata-kata. Yang sakit siapa, yang harus memohon siapa! Absurd sekali ini……

“Bagus. Obatnya boleh dikeluarkan!” perintah Colten Huo dengan senyum penuh kemenangan.

Osbert Yin menunduk sambil menggeleng. Ia dalam hati mendesah, memang benar kecerdasan pria dan wanita yang lagi jatuh cinta bisa turun drastis. Orang macam Colten Huo saja bisa jadi kekanak-kanakkan begini!

Cedera Colten Huo sebenarnya tidak serius. Jika bukan karena desakan Chloe Jian, ia cukup dibalut tanpa perlu minum obat sama sekali. Osbert Yin saat itu juga mengeluarkan obat pereda nanah dengan dosis tiga hari, lalu menyodorkannya pada Chloe Jian.

Tugas si tamu kelar. Ketika ia membereskan tas karena mau bergegas, tuan rumah pria tiba-tiba bertanya padanya: “Apa kamu dan Natasha Huo ada saling kontak beberapa hari ini?”

Tangan Osbert Yin gemetar tanpa sadar. Ia buru-buru mengondisikan suasana hatinya, lalu mengangkat kepala dengan raut kaget, “Ada perlu apa Tuan Muda Huo bertanya begini?”

“Tidak paham?” Colten Huo duduk di sofa sambil membiarkan Chloe Jian membalut ulang lukanya. Mendengar pertanyaan retoris Osbert Yin, ia mengangkat kelopak mata.

Bertatapan dengan mata dingin si pasien, si tamu makin gugup. Ia canggung sampai nyaris mengangkat tas medisnya dalam kondisi terbalik.

“Kalian lagi bicara apa?” Kelar berurusan dengan perban, si wanita mendongak.

“Bukan apa-apa,” Colten Huo tidak langsung menjawab pertanyaannya, melainkan mengibaskan tangan pada Osbert Yin yang dahinya dipenuhi berkeringat: “Pergilah.”

Osbert Yin bergegas pergi secepat kilat bagai narapidana yang kabur dari penjara.

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu