His Soft Side - Bab 565 Aku Sakit Sekali

“Lola, jangan bersedih, baby masih akan datang lagi!” Chloe Jian tidak tahu harus bagaimana menghibur Lola Luo, saat ini semua perkataan pun tidak berguna.

Terutama setelah Chloe Jian mengetahui dirinya telah hamil, dia bisa merasakan kepedihan Lola Luo.

Jika ada orang yang ingin merenggut anaknya saat ini, dia pasti akan sangat membenci orang itu, kalaupun itu Colten Huo, juga tidak bisa!

“Iya, kali ini, aku akan melakukan persiapan dengan baik untuk menyambut kedatangannya. Aku tidak akan membiarkannya bersusah denganku, aku akan memberinya kehidupan yang paling baik di dunia ini, dan cinta segenap hati!” Lola Luo bergumam.

Kehamilan kali ini, Lola Luo banyak menderita, tidak hanya secara fisik, lebih banyak lagi adalah secara mental. Pada awalnya ketika dia mengetahui dirinya hamil, dia pernah berpikir untuk menyerah. Tetapi setelah anaknya keguguran, dia berpikir, apakah karena dia terlalu pesimis, dan baby merasakannya, sehingga tidak ingin dia menjadi ibunya?

Chloe Jian mengobrol sebentar lagi dengan Lola Luo, dan pada akhirnya dia juga tidak memberitahu Lola Luo mengenai kehamilannya, bahkan ketika Lola Luo menanyakan Aurora Wu, dia juga tidak banyak berkata.

Setelah keluar dari rumah Lola Luo dan duduk di dalam mobil, keresahan hati Chloe Jian tidak hanya tidak berkurang, melainkan bertambah dengan kelelahan.

Setibanya di rumah, Chloe Jian langsung pergi tidur, tetapi kondisi mentalnya tidak terlalu baik, sehingga dia tidak tertidur pulas. Samar-samar, dia selalu merasa mendengar ponselnya berdering, tetapi ketika dia bangun dan melihat ponselnya, sama sekali tidak ada orang yang menelepon dia.

Chloe Jian melihat jam, sudah jam empat lewat, seharusnya Colten Huo sudah sampai, tetapi kali ini, Colten Huo tidak meneleponnya, bahkan tidak juga mengirim pesan. Chloe Jian pun semakin merasa tidak tenang.

Setelah makan malam, Natasha Huo mengobrol singkat dengan Chloe Jian, lalu kembali ke kamar, sedangkan Chloe Jian tetap duduk di atas sofa. Anjing Husky yang dibawa pulang Colten Huo tadi pagi bernama Momo, saat ini dia sedang berlarian di ruangan sambil menjulurkan lidah, seorang pelayan rumah yang bertugas menjaganya sedang mengejar di belakang dengan susah payah, pelayan rumah itu takut anjing bodoh ini akan berlari ke sisi Chloe Jian.

Sebenarnya Chloe Jian juga bukan tidak menyukai anjing, dia masih bisa menerimanya jika melihat dari jauh, terutama anjing yang secara alami bertampang lucu seperti Momo. Melihat wajahnya yang serius sekaligus sedih, Chloe Jian merasa hatinya yang terselubung dalam kesuraman pun membaik sedikit, tetapi begitu Momo mendekatinya, dia akan gelisah.

Oleh karena itu, meskipun Chloe Jian ingin berinteraksi dengan Momo, dia hanya bisa membatalkan keinginannya karena takut.

Keesokan harinya, Chloe Jian bangun dan pergi bekerja. Kondisi mentalnya tidak begitu baik, karena dia selalu memikirkan apakah Colten Huo akan menelepon kepadanya, sehingga tidak tidur dengan baik.

Namun, yang lebih mambuatnya tidak tenang adalah, sejak kemarin hingga hari ini, Colten Huo tidak menelepon sama sekali.

Chloe Jian juga ingin menelepon kepadanya, tetapi ketika hari sudah pagi dan dia menelepon dengan tidak sabar, ponsel Colten Huo justru sudah tidak aktif.

Chloe Jian tidak berani untuk memikirkan apa yang telah terjadi, dia pergi bertanya kepada Natasha Huo, tetapi Natasha Huo juga bertampang bingung dan menghiburnya, mestinya tidak akan ada masalah.

Chloe Jian juga hanya bisa menghibur diri seperti itu, dari dulu keberadaan Colten Huo dalam hatinya adalah bagaikan gunung yang tangguh dan kokoh, tidak ada yang bisa menjatuhkan Colten Huo. Namun kali ini, mengapa hatinya begitu tidak tenang?

Beberapa hari pun telah berlalu, tetapi tidak ada kabar apapun dari Colten Huo. Sebodoh apapun Chloe Jian juga telah menyadari ada yang tidak beres, maka dia memutuskan untuk pergi mencari Colten Huo.

“Kakak Chloe, kamu jangan khawatir, tidak ada masalah dengan kakak!” Natasha Huo menginap di rumah sakit untuk menjalani rehabilitasi dalam beberapa hari ini, saat ini berhadapan dengan Chloe Jian yang datang mencarinya, wajah Natasha Huo terlihat tenang, tetapi di dasar matanya penuh dengan dilema dan keraguan.

“Kalau begitu, mengapa dia tidak menelepon aku? Aku menelepon kepadanya, tetapi ponselnya juga selalu tidak aktif!” Chloe Jian tidak bisa tidur dengan baik dalam beberapa hari ini, lingkaran hitam di matanya pekat sekali, namun tetap tidak bisa menutupi kecantikan Chloe Jian.

“Sekarang aku juga tidak tahu persis dengan keadaannya, Kakak Chloe, kamu tunggu saja dengan tenang, kakak tidak pernah mengecewakan kita!” Ketika Natasha Huo mengucapkan perkataan ini, suaranya sedikit bergetar, tetapi sudah dia tutupi dengan usaha keras.

Chloe Jian menggigit bibir, dan wajahnya pucat. Dia tahu Natasha Huo pasti mengetahui sesuatu, tetapi Natasha Huo menyembunyikannya, hanya tidak ingin memberitahunya saja.

“Kakak Chloe….” Natasha Huo ingin mengatakan sesuatu, tetapi seolah-olah teringat akan sesuatu, dia menutup kembali mulutnya.

Setelah keluar dari tempat Natasha Huo, Chloe Jian merasa bagaikan sudah memasuki musim dingin dalam sekejap, di sekitarnya penuh dengan angin dingin yang menusuk tulang.

“Nyonya, apakah pulang?” tanya Stan Shi dengan hormat, yang adalah supir dan pengawal.

Awalnya Colten Huo meninggalkan Nathan Chen untuk melindungi Chloe Jian, tetapi lusa kemarin, Nathan Chen pergi dengan tergesa-gesa setelah menerima sebuah panggilan telepon. Maka sekarang digantikan dengan pria yang bernama Stan Shi, orang kepercayaan Nathan Chen, Chloe Jian pernah melihatnya di sisi Colten Huo.

Chloe Jian menyadari dia tidak memiliki tempat untuk dituju. Ibu pergi ke Beijing untuk menjalani rehabilitasi, selain panggilan telepon pada setiap malam hari, dia sudah lama sekali tidak bertemu dengan ibu. Tetapi ibu berkata bahwa rehabilitasinya berjalan dengan baik, sudah bisa turun dari kasur dan berjalan.

“Hhmm, pulang saja.”

Di pertengahan jalan, Chloe Jian mendapatkan panggilan telepon dari Aurora Wu, “Chloe Jian, apakah sekarang kamu punya waktu?”

“Ada, kenapa?” Mendengar suara Aurora Wu sedikit bergetar dan sepertinya sangat ketakutan, Chloe Jian pun bertanya dengan prihatin, “Di mana kamu?”

“Aku, aku di rumah sakit, Chloe Jian, aku takut, sekarang bisakah kamu datang sebentar?” Sambil berkata, Aurora Wu tiba-tiba menangis, “Sakit sekali, aku sakit sekali, uuu….”

“Kenapa kamu?” Chloe Jian menjadi gelisah dan bertanya dengan cemas, “Kamu ada di rumah sakit yang mana, aku akan segera ke sana.”

Aurora Wu memberitahukan alamatnya, Chloe Jian menyadari tidaklah jauh dengannya, maka dia meminta Stan Shi segera memutarbalik.

Lima belas menit kemudian, Chloe Jian tiba di rumah sakit. Chloe Jian menemukan Aurora Wu yang sedang duduk di luar ruang operasi spesialis kandungan, Aurora Wu meringkukkan badan bagaikan udang, wajahnya bermandikan keringat, dan putih pucat bagaikan hantu.

“Aurora Wu! Aurora Wu!” Hati Chloe Jian sudah melonjak ke pangkal tenggorokan, dia menyerbu ke sana untuk memapah Aurora Wu, dan wajahnya menjadi pucat karena terkejut, “Kenapa kamu tidak memberitahu aku, bukankah sudah sepakat aku akan menemanimu?”

Saking sakitnya, Aurora Wu sudah tidak sanggup berbicara lagi, begitu melihat Chloe Jian, dia mencengkeram lengannya dan bergeleng, bibirnya pun sudah merembeskan darah karena digigit.

Chloe Jian cemas sekali, tetapi melihat tampang Aurora Wu yang sangat kesakitan, dia tahu sekarang bukanlah saat yang tepat untuk bertanya. Ditambah lagi di sini adalah spesialis kandungan, Chloe Jian sudah tahu apa yang dilakukan Aurora Wu di sini, maka dia juga tidak bertanya lagi, melainkan menemani Aurora Wu untuk menunggu dalam diam.

Dalam proses menunggu, Chloe Jian meneteskan air mata, karena perasaan takut, khawatir, serta sedikit perasaan yang bahkan tidak dimengerti oleh dirinya sendiri.

Setelah Aurora Wu memasuki ruang operasi, kaki Chloe Jian melemas, dan dia duduk ke kursi, tidak ada tenaga sama sekali di badannya.

Tidak tahu berapa lama kemudian, Aurora Wu berjalan keluar dari ruang operasi dengan dipapah oleh seorang perawat, wajahnya putih pucat seolah-olah darahnya tersedot habis. Sambil memegangi perut, Aurora Wu berjalan dengan sangat lambat.

“Aurora Wu!” Chloe Jian bergegas menghampiri dan memapah Aurora Wu.

“Apakah kamu keluarga pasien? Bawa catatan medis dan kartu pasiennya, silahkan pergi melunaskan pembayaran dan mengambil obat. Setelah pulang, minumlah obat secara teratur, hindari yang pedas dan bersifat merangsang, jangan kedinginan, dan hindari seks… waktu pemeriksaan ulang sudah tertera di catatan medis.” Perawat berpesan kepada Chloe Jian dengan teliti.

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu