His Soft Side - Bab 408 Karena Aku Cantik

"Lola, menurutku, seharusnya putus pada saat yang benar, waktu kamu bertemu dengan Albert juga tidaklah panjang, memang kalian tidak punya terlalu banyak perasaan, lagipula kamu juga tidak baik dirumah dia, sudahlah jika marah, sekarang bahkan ibunya mempermalukan kamu dibidang moral, jika ini aku, aku tidak akan bisa menerimanya!" Aurora menghempaskan nafasnya, ekspresinya sedikit tidak peduli.

"Lola, kamu pertimbangkan dengan baik, kita semua adalah orang luar, kami tidak bagus untuk membujukmu untuk melakukan apa, kamu terlalu banyak dikontrol sebelumnya, kamu juga harus mempertimbangkan untuk dirimu sendiri, kamu harus mengambil alih dirimu sendiri!" Chloe masih lebih tenang, setiap orang punya kehidupannya sendiri, Lola dulu memilih Albbert memang karena paksaan dari keluarga juga, tapi disisi lain jika Albert hanya adalah orang yang tidak melakukan apapun, Lola juga tidak akan bersedia, jadi pasti ada sisi yang menarik dari Albert untuk membuat Lola tertarik.

"Aku tahu, aku akan mempertimbangkannya."tatapan Lola buyar, dia lemah hingga bahkan tidak punya tenaga untuk berbicara.

Chloe dan Aurora saling bertatapan, dia lalu kembali menasehati Lola, "Lola, kamu istirahat dengan baik, paling penting jika menjaga badanmu dengan baik."

Lola menutup matanya dan menganggukkan kepalanya.

Aurora sedikit khawatir, "Apakah si wanita tua itu akan berbuat onar lagi, aku tidak pernah melihat ada orang yang begitu bisa ajak ribut, sudahlah jika sering ajak ribut, namun yang masih bisa merasa dirinya memang benar terus itu sungguh adalah benda langka."

"atau Lola, kamu pindah rumah sakit saja, kita tidak sanggup menyinggungnya, kita masih bisa bersembunyi darinya!" Chloe mendengar Aurora berkata seperti begitu, dia juga merasa benar, sekarang badan Lola lemas, jika ibu Albert datang berbuat onar sekali lagi, badan Lola mungkin pasti tidaklah tahan.

"Tidak perlu." Lola mengelengkan kepalanya, "Yang akan datang tidak bisa bersembunyi dari itu, biarkanlah dia, aku memang sudah cukup menerimanya."

Chloe tidak mengatakan apapun, dia melirik kearah Aurora, Aurora melambaikan tangan kepadanya, kekdua orang itu menghempaskan nafas bersamaan, semua orang bilang takut lelaki mencari pekerjaan yang salah dan wanita menikah dengan orang yang salah, itu memang benar.

Lola sungguh benar-benar lemas, Chloe dan Aurora tidak ingin menganggunya istirahat, kebetulan ibu Lola sudah mengambil air dan kembali, mereka berdua lalu bersiap untuk pamit pulang.

"Chloe, lelaki yang sangat tampan yang berdiri didepan sana adalah suami kamu kan? kata Lola, suamimu adalah direktur utama dari perusahaan?" Ibu Lola menatapi Chloe, dia seperti ingin mengatakan sesuatu namun ditahan.

"Tante, Lola sudah memberitahuku, aku akan berusaha." Chloe mengerti maksud ibu Lola, dia sudah menyetujuinya maka dia tidak ingin mereka khawatir lagi.

Sekali mendengarnya, Ibu Lola langsung lega, dia terus berterima kasih, "Kalau begitu terima kasihlah, ini juga karena anakku sungguh tidak hebat, setiap hari hanya memikirkan untuk kaya saja, namun tidak mampu, keluarga kami dari semenjak ayah Lola sudah kurang bagus, Lola juga karena terbebani oleh kami......."

"ibu, sudahlah!" Lola membuka matanya, dia sepertinya sedikit tidak sabaran.

Chloe dan Aurora tahu bahwa ibu Lola punya sebuah kebiasaan, dia suka menceritakan kejadian rumah, dan suka mengatakan kesusahan, dia sering terus mengulang-ngulang hal buruk dirumahnya, waktu itu mereka masih kuliah, dia sudah sering datang menjenguk Chloe, setiap kali dia akan bermalam didalam asrama, malam hari dia pasti akan menceritakan kejadian dalam rumahnya.

Sebenarnya ibu Lola memang tidak berdaya terhadap putranya, dia marah karena anaknya tidak bisa menjadi apa-apa, namun dia juga tidak tega memaksanya, sejak kecil karena terlalu dimanjakan, akibatnya Alvaro tidak merasa bahwa dirinya tidak bisa apapun, dia terus saja merasa bahwa karena kurang kesempatan saja, keluarganya kurang mumpuni, orang tuanya tidak bisa menyediakan uang banyak bagi dia sehingga membuatnya tidak bisa kaya.

"Kalau begitu kami pergi dulu." Chloe melirik kearah Lola dan Lola juga sedang menatapinya, Namun tatapan Lola tetaplah tidak fokus, seolah dia melongo.

Ketika sampai didepan pintu, Aurora tiba-tiba berbalik badan, "Oh iya, jika ibu Albert masih datang berbuat onar, tante juga tidak perlu berdebat dengannya lagi, langsung saja lapor polisi."

Ibu Lola tercengang, "Tapi perkataannya itu menutupi kenyataan, sungguh membuat orang marah."

"Tidak ada gunanya berdebat dengan orang yang tidak punya logika, langsung lapor polisi saja dan biarkan polisi yang menanganinya saja!" Aurora mengelengkan kepalanya, ibu Lola memang terus saja tidak bisa membedakan mana yang penting mana yang tidak, sudah kapan ini masih saja memikirkan untuk berdebat, sama seperti sebelumnya dia mengambil gaji Lola dan pergi berdebat kerumah Albert saja, sungguh membuat orang bingung bagaimana cara dia berpikir.

"Aku tahum tenang saja." Terakhir Lola lah yang berkata seperti begitu.

Chloe dan Aurora keluar dari kamar pasien, mereka berdua tidak tahan untuk menghempaskan nafas lagi, kehidupan Lola sungguh membuat orang tidak habis bercerita, ini sungguh berhubungan dengan kondisi lingkungan pertumbuhannya.

Aurora tiba-tiba menarik Chloe, dia menunjuk sebuah arah kepada Chloe, "Eh, Chloe, jangan mengeluh lagi, cepat lihat, pria tampan rumahmu dikepung oleh wanita, cepatlah pergi tolong dia!"

Chloe kaget dan bergegas melirik kearah yang ditunjuk oleh Aurora, memang terlihat bahwa jarak beberapa langkah dari sana, tempat Colten berdiri tengah dikepung oleh orang-orang, ada dokter wanita, suster wanita, dan juga ada pasien yang mengenakan pakaian rumah sakit, ada juga anggota keluarga pasien, semuanya adalah wanita, semuanya menatapinya dengan wajah merah dan ada juga yang memotretnya menggunakan hp.

Sekali dilihat Colten lagi, wajah tampannya itu sudah dipenuhi dengan ekspresi marah.

Chloe melirik ekspresi Colten dan tahu bahwa dia sudah diujung marah, namun wanita itu semua mengepungnya hingga dia tidak bisa keluar, dia juga tidak enakan untuk mendorong orang, atau dengan kata lain bahwa dia ada mysophobia, jadi dia tidak pernah berkontak fisik dengan orang lain, sehingga dia hanya bisa marah sendiri disana.

Colten sekarang juga sudah menyadari bahwa Chloe keluar, tatapannya bersinar, namun ketika melihat ekspresi Chloe yang hanya menonton saja, dia langsung marah, dia lalu melotot Chloe dengan kejam, seolah memberitahunya bahwa jika kamu masih berani ketawa awas saja.

Chloe juga tahu tidak boleh membuat direktur besar ini marah, dia lalu menahan ketawa dan melangkah kesana, dia mendorong orang-orang dan berdiri dihadapan Colten.

Ada yang tidak senang, "Siapa kamu ini, mengapa kamu bisa tidak tahu malu begini?"

"Dia adalah suamiku, menurutmu aku siapa?" Chloe mengandeng tangan Colten dengan mesra, dia mengangkat kepalanya dan menatapi wajah Colten yang tampan sambil tersenyum.

Colten jelas senang karena perkataan suami oleh Chloe, rasa marah diwajahnya menghilang banyak, dia mengulurkan tangannya dan mengelus rambut Chloe, meskipun tidak mengatakan apapun, namun gerakan mesranya ini sudah memperlihatkan sikapnya.

Para wanita yang mengepungnya ini seketika terlihat kecewa, "Ternyata pria tampan ini sudah menikah, masih semuda ini mengapa sudah menikah."

"Karena aku cantik! Dia takut aku ditikung, jadi bergegas menikah." Kata Chloe tidak tahu malu.

Seketika semua orang diam, tidak ada orang yang membantah perkataan itu, karena wanita yang saat ini tengah berdiri disamping sang lelaki memang sangatlah cantik, setidaknya lebih cantik daripada semua orang yang berada didalam kerumunan, alisnya, matanya, kulitnya, semuanya terlihat sangatlah nyaman.

Hanya Aurora saja yang melakukan gerakan ingin muntah.

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu