His Soft Side - Bab 530 Menuduh

“Kakak keempat, kenapa sepertinya terdengar ada yang berteriak minta tolong?” Robin Cheng menggali telinganya, dan memandang ke sekeliling, “Atau telingaku berdenging?”

“Aku sepertinya juga mendengarnya.” Nyonya besar Gu yang datang menjemput cucunya juga memandang berkeliling. Tetapi dia merasa tidak mungkin ada orang yang akan celaka di dalam villa keluarga Huo, penjagaan keamanan di tempat ini sangat menyeluruh, jangankan penjahat, bahkan seekor nyamuk saja susah untuk terbang ke dalam.

Colten Huo mengernyit, tidak hanya dia sendiri yang mendengar ada orang yang berteriak minta tolong, maka itu bukanlah ilusi pendengaran. Saat ini, tiba-tiba Colten Huo merasa detak jantungnya kacau, dia merasa tertekan hingga sesak napas, dan di tengah bernapas, dia juga mencium aroma percikan api yang berat. Namun, tidak menunggu dia banyak berpikir, tiba-tiba, jeritan itu berbunyi sekali lagi.

“Tolong!”

Bagaikan telepati, Colten Huo mengangkat kepala menatap ke arah ruang kerja, hanya satu detik saja, lalu dia melesat pergi bagaikan anak panah yang meninggalkan busur.

“Kenapa? Ada pencuri yang masuk? Cucu aku tidak akan ada masalah bukan?” Melihat wajah Colten Huo yang berubah drastis, Nyonya besar Gu mendekap dada dan bertanya dengan panik kepada Robin Cheng.

Robin Cheng tidak pernah melihat Colten Huo yang begitu kehilangan kendali akan sikap, dia mendongak menatap ke arah jendela ruang kerja, suara tadi berasal dari dalam ruang kerja, jangan-jangan Chloe Jian bertemu dengan bahaya di dalam sana?

Berpikir seperti itu, Robin Cheng juga langsung berlari. Sekali lagi Nyonya besar Gu kaget, jika bukan karena asisten di belakangnya yang memapah dirinya, takutnya dia akan terjatuh.

“Cepat! Cepat jalan!” Nyona besar Gu memegang erat syal di pundaknya, dan mendesak asisten untuk mempercepat langkah.

Di saat bersamaan, Colten Huo sudah menyerbu ke lantai atas dan tiba di depan pintu ruang kerja. Tanpa ragu dia menendang pintu ruang kerja, lalu dia melihat Chloe Jian sedang membelakangi dirinya, tangan Chloe Jian memegangi pisau, dan dia sedang menekan Nancy Gu ke dinding.

Hati Colten Huo melonjak, “Cloudy, kamu sedang apa?”

Mendengar suara Colten Huo, Chloe Jian tidak sempat untuk berbalik dan berkata, “Colten, Nancy Gu sudah gila, dia ingin bunuh aku!”

“Kamu omong kosong, jelas-jelas kamu yang ingin bunuh aku!” Nancy Gu memejamkan mata, dan berteriak dengan sekuat tenaga, “Tolong!”

Kepala Chloe Jian penuh dengan keringat, dia menatap Colten Huo dengan panik, dan menjelaskan dengan cemas, “Aku tidak ada, dia yang tanpa alasan mengambil pisau ingin menusuk…”

“Sshh!” Colten Huo menekan tangannya di bibir Chloe Jian, menghalangi perkataannya, juga memberi isyarat dengan mata bahwa ada orang di luar.

Chloe Jian seketika merapatkan bibirnya, hanya menggunakan tatapan mata untuk berkomunikasi dengan Colten Huo.

“Aku tahu!” Colten Huo paham Chloe Jian menerima kekagetan, dia juga ingin tahu apa yang terjadi mengenai adegan yang tadi dia lihat ketika masuk, tetapi harus menangani masalah di depan mata terlebih dahulu.

Saat ini, terdengar suara langkah kaki yang cemas dari luar sana, tanpa kata Colten Huo menarik Chloe Jian, lalu mengambil pisau buah dari tangannya dan memasukkan pisau itu ke dalam tangan Nancy Gu. Nancy Gu sama sekali tidak sempat untuk bereaksi, tetapi Robin Cheng dan Nyonya besar Gu sudah tiba di depan pintu.

Bersama dengan Robin Cheng mereka, Nathan Chen beserta belasan penjaga keamanan pun bergegas kemari. Termasuk Nathan Chen, ketika para pengawal tingkat tinggi yang bertugas menjaga keamanan villa keluarga Huo melihat adegan di ruang kerja ini, mereka semua merasa hatinya tegang, serta merasa ngeri dan kepala mereka ingin meledak.

“Nancy, Nancy, kamu ini sedang apa?” Nyonya besar Gu melihat Nancy Gu memegangi pisau di tangannya, sedangkan Colten Huo yang merangkul Chloe Jian berdiri di samping, wajahnya dingin bagaikan hendak membeku menjadi es, seketika dalam hati Nyonya besar Gu merasa tidak enak.

“Nenek? Nenek. Nyonya Huo ingin bunuh aku!” Begitu melihat Nyonya besar Gu, Nancy Gu segera berteriak. Saat ini, wajahnya penuh dengan kengerian, dan sekujur tubuhnya sedang gemetaran, jelas adalah penampilan setelah menerima kekagetan yang amat besar.

“Di tanganmu memegangi pisau, tetapi kamu berkata adik Jian ingin bunuh kamu? Nancy Gu, otakmu rusak?” Robin Cheng tidak tahan untuk membalikkan bola mata, dan berkata mencibir.

“Bukan, pisau ini dia yang masukkan ke dalam tanagnku, bukan aku yang mengambilnya!” Melihat mengikuti tatapan mata semua orang yang curiga, barulah Nancy Gu sadar bahwa di tangannya ada pisau, seketika dia melemparkan pisau itu bagaikan kelinci yang terkejut, lalu menunjuk Colten Huo. Ketika melihat mata Colten Huo yang dingin itu, Nancy Gu bergetar, lalu terjatuh ke lantai sambil memeluk kepalanya dan menangis, “Aku tidak ada, bukan aku! Dia yang masukkan ke dalam tanganku! Nyonya Huo yang ingin bunuh aku!”

Colten Huo tidak berekspresi, tetapi tatapan matanya bagaikan hendak membeku menjadi es, dia hanya merangkul Chloe Jian dengan erat.

Nyonya besar Gu berjalan ke sana, bersama dengannya, juga ada Nathan Chen. Sebagai penjaga keamanan tingkat tinggi, dia menerima bayaran yang tinggi, tetapi dia malah hampir membiarkan majikannya terluka di bawah pengawasannya sendiri, Nathan Chen memiliki tanggung jawab yang tidak terelakkan, maka saat ini, wajahnya sangat tidak enak dilihat.

“Tuan muda Huo!” Butiran besar keringat dingin mengalir turun dari kepala Nathan Chen.

Namun, Colten Huo mengayun tangan mengisyaratkan Nathan Chen untuk jangan cemas. Nathan Chen sudah bertahun-tahun mengikuti Colten Huo, Colten Huo tetap mempercayai karakter dan kemampuan Nathan Chen, pasti terjadi masalah mendadak yang menahan langkah Nathan Chen, sehingga mengakibatkan Nathan Chen datang terlambat.

Nathan Chen segera mundur ke samping.

Nyonya besar Gu memapah Nancy Gu, melihat kondisi mental Nancy Gu yang sepertinya sedang berada di ambang frustasi, Nyonya besar Gu yang cemas untuk melindungi cucunya juga tidak sempat menghiraukan yang lain, mentang-mentang adalah senior, dia bertanya menuntut kepada Colten Huo, “Tuan muda Huo, sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa Nancy berkata bahwa kamu yang memasukkan pisau ini ke dalam tangannya? Lalu dia berkata bahwa Nyonya Huo ingin membunuhnya, apa yang terjadi?”

Colten Huo menyipitkan mata, “GM Gu ingin aku memberi penjelasan kepada kamu?”

Kelopak mata Nyonya besar Gu berkedut, di dalam situasi panik tadi, dia bahkan lupa meskipun Colten Huo adalah junior, tetapi jika dibandingkan secara kedudukan, Colten Huo jauh di atas dia.

Nyonya besar Gu menenangkan pikirannya, dan mengayun tangan, “Maaf, bukan itu maksud aku, aku hanya, hanya ingin tahu sebenarnya apa yang telah terjadi.”

Chloe Jian daritadi dirangkul ke dalam pelukan Colten Huo, wajahnya menempel pada Colten Huo, saat ini, dia juga sudah tenang kembali. Mendengar tuduhan Nancy Gu yang tidak beralasan, serta pembelaan Nyonya besar Gu yang tidak membedakan benar atau salah, dia hanya merasa ada amarah yang sedang bergejolak di dalam rongga dadanya.

“Apa yang telah terjadi? Itu harus tanyakan kepada cucu baikmu, tanpa alasan datang ke rumahku, tidak hanya mengamati kiri kanan, jelas-jelas sudah kuberitahu bahwa ruang kerja adalah tempat pribadi, tidak boleh masuk, tetapi dia bersikeras ingin masuk. Setelah masuk pun dia mengambil foto sembarangan, aku hanya mengatainya beberapa kalimat saja, lalu dia mengeluarkan pisau dan menusuk ke arahku bagaikan orang gila. Jika bukan Colten Huo yang pulang tepat pada waktunya, takutnya sekarang aku tidak bisa berdiri di sini lagi!” Chloe Jian bertampang dingin, dia menceritakan kejadian tadi dengan jelas dan logis.

Alis Colten Huo yang terkerut kencang juga merenggang sedikit, dia percaya Chloe Jian tidak akan bertindak kasar dengan tanpa alasan terhadap Nancy Gu, adegan yang dia lihat ketika baru masuk tadi pasti adalah karena Nancy Gu bertindak duluan, maka Chloe Jian membela diri. Kalau begitu, sekarang asal mula kejadian pun sudah jelas, maka berikutnya giliran dia.

“Aku tidak ada! Kamu bohong!” Nancy Gu duduk di lantai, dan dipapah oleh asisten Nyonya besar Gu. Mendengar perkataan Chloe Jian, seketika dia melonjak, lalu berkata marah sambil menunjuk Chloe Jian, “Dasar siluman rubah, siluman rubah yang memikat hati pria, kamu bohong, jelas-jelas kamu tidak senang karena aku masuk dan menentang kamu, lalu kamu ingin memukul aku, barulah aku membela diri!”

“Maka dari itu, pisau itu adalah milikmu?” Colten Huo langsung menangkap perkataan Nancy Gu, dan menyerang balik.

Kali ini, wajah Nyonya besar Gu juga berubah drastis.

Novel Terkait

King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu