His Soft Side - Bab 7 Brother Union

Chloe melihat pesan yang dikirim oleh Aurora, dia berpikir sejenak dan merasa bahwa dia harus pergi mencari Colten, apapun tujuan dia melakukan seperti itu, Chloe tetap harus pergi mengambil kembali kacamatanya.

Namun ketika Chloe benar-benar berada didepan ruang kantor CEO, dia menatapi tempat yang mewah ini dengan hati deg-degan, dan ingin mundur, dengan sendirinya dia ingin kabur.

Lantai 28 adalah area khusus CEO, hanya ada beberapa orang Ming's Corp yang diperbolehkan naik, awalnya disini masih ada divisi sekretaris, namun sebelum Colten datang, entah alasan apa sudah dikosongkan.

Chloe tadi hanya impulsif saja dan merasa bahwa dirinya menjadi topik perbincangan seluruh Ming's Corp karena Colten, jadi dia ingin menggunakan alasan mengambil kembali kacamatanya untuk mengobrol dengannya, dan memberitahunya bahwa tadi malam dia bukan sengaja mengatakannya adalah orang brengsek, dan memohon agar dia berbaik hati untuk tidak mempermasahkan lagi dengannya.

Namun ketika sudah benar-benar berada disini, barulah Chloe merasa bahwa pemikirannya tadi benar-benar terlalu polos, dia hanya adalah seorang karyawan kecil saja, atas hak apa dia mengharuskan seorang CEO untuk menyambutnya? Sekalipun jika bisa bertemu denganya, atas hak apa dirinya berbincang dengannya?

Bagaimanapun juga memang adalah dirinya yang menyinggungnya, sekarang dilihat, kemungkinan besar Colten adalah orang yang suka membalas dendam, jika dia benar-benar mau mencari masalahnya, sekali dia datang sekarang bukankah sama dengan mencari mati?

Sudahlah, sudahlah, kacamatanya dibiarkan saja, tinggal beli baru saja ketika pulang kerja nanti saja.

Sekali berpikir seperti itu, Chloe bergegas menekan lift dan sekali dilihat, dia menyadari bahwa angka lantainya terus saja bertambah dan sudah berada dilantai 25, Chloe kaget, yang bisa menggunakan lift ini hanya ada CEO dan juga asisten khususnya, tentu saja dia sibodoh ini.

Jadi apakah dia sekarang harus bersembunyi?

Tapi baru saja Chloe berpikiran seperti itu, dia mendengar bunyi lift dibuka, Chloe ingin kabur, namun sekali dilirik, sekeliling sama sekali tidak ada dinding, dia menjadi sedikit mengeluh.

"Nona Jian?"

Disaat Chloe tengah kebingungan, tiba-tiba ada yang memanggilnya, dan suaranya sangatlah familiar baginya, suara langkahnya juga mendekat, sekali dia mengangkat kepalanya, dia melihat Robin yang memeluk segumpalan doikumen dan berdiri dihadapannya.

"Tuan Cheng?" Chloe sedikit kaget melihat Robin, namun dia langsung saja terpikiran bahwa tadi malam Robin terus saja bersama Colten, dan dia memanggil Colten sebagai boss, jadi tidaklah heran jika dia bisa muncul disini.

"Mengapa kamu ada disini?" Malahan Robin lah yang terlihat sedikit kaget, dia lalu melirik tangan kiri Chloe, namun dia hanya melihat tangannya ditutup menggunakan lengan bajunya.

"Aku, aku datang untuk mengambil kacamataku." Chloe menoleh dan tidak melihat ada orang lain, barulah dia merasa lega.

"Kacamata?" Robin menaikkan alisnya, sebagai seorang asisten CEO yang handal, dia tentu saja tidak akan langsung membawa Chloe ke kantor Colten begitu saja, dia lalu berkata, "Tuan Huo sekaran g sedang tidak ada, bagaimana jika nanti dia kembali dan aku tanyakan untukmu?"

"Iya, baiklah! Kalau begitu aku turun dulu saja!" Chloe bergegas mengiyakan, dia juga tidak punya nyali untuk bertemu dengan Colten, dia sekarang bahkan sudah mulai takut, dan menyesali perbuatannya, sekarang seluruh keputusan Ming's Corp berada ditangan Colten, dia hanya perlu berucap satu kata saja sudah bias menyuruhnya pergi.

Namun Chloe masih tidak ingin kehilangan pekerjaan ini!

"Tunggu!" Robin melihat Chloe terburu-buru untuk pergi, matanya berputar, dia lalu memanggilnya, "Apakah Nona Jian punya waktu nanti malam? Bagaimana jika makan malam bersama?"

Chloe menoleh, dia sedikit bingung, kemarin dia sudah merasa bahwa Robin yang baru saja bertemu dengannya tadi malam terlalu baik dengannya, baik hingga sedikit tidak normal, bahkan dia sedikit curiga bahwa apakah adegan kemarin itu dibuat oleh mereka secara sengaja, tujuannya untuk mendekatinya?

Namun Chloe bergegas tidak menghiraukan pemikirannya itu, jika tidak tahu identitas Colten, dia masih bisa berpikir seperti itu, namun sekarang dia sudah tahu bahwa dia adalah lelaki yang berdiri dipuncak dunia ini, dan masih berpikir bahwa Colten tidak bermaksud baik terhadap dirinya, dia sepertinya terlalu menganggap penting dirinya.

"Apakah Nona Jian merasa aku adalah orang jahat?" Robin sudah berada didunia bisnis begitu lama, dia tentu saja langsung mengetahui pemikiran Chloe, dia lalu tersenyum, "Nona Jian, aku lupa memberitahumu, kemarin ketika pertama kali bertemu denganmu, aku langsung merasa bahwa kamu sangatlah mirip dengan seorang adikku, jadi aku merasa sangatlah dekat denganmu."

"ternyata begitu......" Chloe sedikit lega, Alasan ini masih masuk akal, dia lalu tersenyum, "Aku saja yang mentraktir kamu, terima kasih telah mengantarkan aku kerumah sakit."

Robin juga tidak sungkan, dia langsung tersenyum, "Kalau begitu nanti setelah pulang kerja kita bertemu di depan kantor."

"Baik!" Chloe menganggukkan kepalanya, dia terus saja menoleh kearah lift, dia takut Colten muncul secara tiba-tiba, setelah selesai berjanji waktu, dia tidak lagi berlama-lamaan, dia bergegas menekan tombol lift dan pergi degnan tergesa-gesa.

ketika melihat tampangnya itu, Robin tersenyum sambil mengelengkan kepalanya.

Seketika, pintu kantor CEO tiba-tiba terbuka, terlihat Colten yang mengenakan pakaian kemeja hitam dan celana panjang berdiri disamping pintu dan membelakangi cahaya, dia menatapi Robin, "Apakah kamu sangatlah santai?"

"Tidak!" Robin segera menyimpan senyumannya, dan memeluk dokumen lalu berjalan kehadapan meja kerjanya sendiri, sambil mengerjakan ini dan sambil melihat itu, tampangnya seperti sangatlah sibuk sekali.

Colten lalu akan memutarkan badannya dan menutup pintu.

"Oh iya kakak keempat, gadis itu bilang kamu mengambil kacamatanya?" Robin mendorong kacamatanya dan tersenyum sambil bertanya, "Apakah kamu tertarik dengan gadis itu!"

Namun jawaban yang dia terima adalah suara tutup pintu yang kencang, Robin meraba hidungnya sendiri dan tersenyum, dia terlihat tersenyum ingin mempermainkan sesuatu, seterusnya dia mengeluarkan teleponnya dan mengirim pesan ke sebuah grup bernama "Brother Union", "Apakah ada orang?"

didalam grup tidak ada orang sama sekali yang membalasnya, Robiin menunggu hingga 5 menit namun tidak ada yang menjawabnya, lalu dia menyipitkan matanya dan mengeluarkan sebuah pesan lagi, "Kakak keempat jatuh cinta, hari pertama datang ke Ming's Corp dan langsung merebut barang paling berharga seorang gadis!"

Setelah mengirim pesan ini, Robin lalu keluar dari wechat, seterusnya dia mensetting hpnya menjadi mode pesawat, dan meletakkannya disamping lalu dia mulai bekerja lagi dengan puas.

Bersamaan dengan itu, didalam grup Brother Union itu, terlihat baru saja pesan ini dikirim, grup yang awalnya diam bagai kuburan menjadi heboh, sekejap saja langsung ada puluhan pesan baru.

"Barang paling berharga? Astaga! Astaga! Jangan-jangan keperawanan? Saudara keempat sekali bertemu langsung meminta paksa kepadanya?!"

"Tidak percaya! Bukanlah Saudara keempat sudah tidak memikirkan apapun lagi, dia juga bisa suka?"

"Benar atau tidak, bukankah kakak keempat tidak suka dengan wanita? Aku selalu mengira bahwa dia suka dengan lelaki!"

"Astaga, astaga, aku sangatlah ingin melihat wanita yang berhasil mengoda kakak keempat, pasti adalah wanita yang sangatlah cantik!"

"Tidak! Kakak keempat milikku! Aku tidak percaya, aku tidak percaya......"

"......."

"Dimana saudara kelima? Jelaskan perkataanmu! Saudara kelima, cepat keluar! Robin Cheng, kemana kamu pergi?"

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu