His Soft Side - Bab 438 Teman Lamaku, Jordan

Hati Chloe Jian tersentak, dia takut Colten Huo yang berpikiran sempit itu lagi-lagi salah paham. Dia pun bergegas menjelaskan, "Ming's Corp jauh dari sini, menyetir kemari paling tidak membutuhkan waktu setengah jam, kalau pulang pergi akan menghabiskan banyak waktu, terlalu melelahkan."

"Yang lelah itu kan aku, bukan kamu!" seru Colten Huo dengan nada bicara yang sedikit dingin, dia jelas terlihat tidak senang.

Chloe Jian segera berpura-pura manja, "Bukankah aku ini tidak tega kau kelelahan?"

Colten Huo lagi-lagi terdiam. Tepat saat Chloe Jian bersiap mengalah dan menyetujui pergi makan bersama Colten Huo, saat dia baru saja mengatakan itu, didengarnya tidak ada suara di ujung telepon, telepon telah ditutup.

Chloe Jian menatap layar ponsel yang telah menggelap, dia pun menghela napas dalam hati. Dia merasa, walaupun saat ini hubungannya dengan Colten Huo di berbagai bidang sudah lumayan harmonis, namun wataknya yang kuat dan mendominasi itu, kadang sulit diterima.

"Chloe Jian, ada apa, apakah sudah bisa berangkat?" tanya seorang gadis yang melihat Chloe Jian melamun.

Chloe Jian pun kembali tersadar, dia mendongak dan tersenyum padanya, "Sudah, mari berangkat."

Gadis itu bernama Kathleen Gu, saat Chloe Jian masih bekerja paruh waktu di Tianle, Kathleen Gu juga adalah mahasiswa yang bekerja paruh waktu, kemudian setelah lulus, dia terus berada di sekolah mengajar seruling.

Bisa dibilang, Sekolah Musik Tianle termasuk sekolah musik dengan peringkat terbaik di Qinghu, juga merupakan sekolah resmi dengan sistem full-day yang berskala luas, serta memiliki murid yang berkualitas. Para lulusan beberapa tahun ini semua masuk ke universitas yang bagus, terutama satu dua tahun terakhir ini, murid sekolah ini memenangkan pertandingan tingkat internasional, hal ini semakin membuat nama baik sekolah terkenal luas.

Dan juga, saat kembali kali ini, Chloe Jian baru menyadari bahwa semua koleganya yang pertama kali masuk bersama dengannya masih di sini, sehingga dia sama sekali tidak merasa asing.

"Guru Jian, sedang menelepon siapa? Mungkinkah CEO Besar Huo-mu? Kalau kapan-kapan ada waktu, kenalkanlah kami dengannya," ujar seorang perempuan dengan girang.

Tetapi, seseorang di sampingnya langsung memadamkan semangatnya. "Kamu kira kamu siapa, menurutmu kamu bisa bertemu dengan Colten Huo hanya karena kamu mau?"

Chloe Jian tertawa, tidak menjawab, karena Chloe Jian tidak mengenal kedua orang ini. Mereka baru masuk saat dia sudah keluar dari sekolah, mereka bukanlah orang yang akrab, sehingga dia juga tak enak mengatakan apa pun.

Awalnya, Monica bilang malam ini dia mau mengadakan pesta penyambutan untuk Chloe Jian, namun Chloe Jian mendadak mendapat telepon darinya bahwa malam nanti dia ada urusan, sehingga menggantinya dengan makan siang sederhana. Para guru yang ada kelas pagi juga datang.

"Oh ya, aku selalu mendengar bahwa Colten Huo sangat tampan, tapi hampir tidak ada fotonya di internet, meskipun bukan foto dari depan, aku ingin sekali melihat siapa yang lebih tampan, dia atau Jordan Fang," ucap gadis yang barusan tadi meminta Chloe Jian untuk mengenalkannya pada Colten Huo.

"Lihat, baru saja dibahas, orangnya datang, Si Tampan Jordan Fang datang! Lynn, kekasih impianmu datang, kau masih tidak cepat mengajaknya makan bersama, genggamlah kesempatan baik ini!" seru gadis yang sedikit lebih tua dan lebih gendut pada gadis yang dipanggil Lynn itu sambil tersenyum, dia sendiri bernama Yuna Wang.

Chloe Jian pun ikut memandang ke arahnya, dilihatnya seorang lelaki sedang berjalan ke arah mereka. Tubuhnya tinggi tegap, mengenakan kemeja putih dan celana kain hitam, rambutnya simpel dan rapi, wajahnya tirus, matanya bersinar, dia benar-benar seorang lelaki yang tampan. Ketampanannya yang lembut itu berbeda dengan Colten Huo yang dingin.

Tapi, pandangan Chloe Jian segera beralih pada kedua tangannya yang menggantung, dia pun mengangkat alis hitamnya dan menghela napas. Sungguh tangan yang indah, sekali lihat pun bisa tahu, itu adalah tangan yang ditakdirkan untuk bermain piano.

"Guru Fang, apakah ada waktu siang ini? Mari makan bersama!" Begitu melihat lelaki itu, wajah Elynn Li langsung memerah, dia memberanikan diri untuk menghampiri dan mengundangnya makan dengan malu-malu.

Namun, sorot mata Jordan Fang melewati Elynn Li, dan jatuh pada tubuh Chloe Jian yang berdiri di tengah kerumunan orang. Pandangannya terpaku padanya, tapi ekspresinya tetap tenang.

Chloe Jian menurunkan kelopak matanya, kemudian segera mengangkat mata lagi dan tersenyum, lalu menyapa dengan lembut, "Halo, Guru Fang."

Jordan Fang menganggukkan kepala, itu sudah termasuk menyapanya balik, kemudian dia pun mengangkat kaki dan pergi.

"Guru Fang, ini adalah hari pertama Guru Jian bekerja, kepala sekolah ingin mengadakan pesta penyambutan untuknya! Makanlah bersama kami," ajak Elynn Li lagi tanpa putus asa.

Mendengar perkataan ini, Jordan Fang segera menghentikan langkahnya, lalu berbalik menatap Chloe Jian. "Kamu kembali bekerja?"

Chloe Jian mengangguk.

Jordan Fang mengernyitkan dahi, pupil matanya yang dalam terus terpaku pada Chloe Jian, namun Chloe Jian tetap tenang.

Lynn dan Yuna Wang yang berada di sebelahnya pun merasa aneh. "Guru Fang, Guru Jian, kalian saling mengenal?"

Kathleen Gu pun tertawa dan berkata, "Apakah ini untuk basa-basi? Guru Fang sudah di sini sejak sekolah baru dibuka, Guru Jian dulu pernah kerja paruh waktu di sini, tentu saja mereka saling mengenal."

Elynn Li dan Yuna Wang pun akhirnya mengerti, mereka pun seketika menjadi senang, "Kalau begitu, Guru Fang semakin harus mau makan bersama, menyambut kembalinya Guru Jian."

Chloe Jian menggeleng, "Sudahlah, Guru Fang punya urusan untuk diselesaikan, kita jangan mengganggunya lagi, ayo pergi."

"Cuma makan siang saja, memangnya aku sesibuk apa?" kata Jordan Fang datar, dia mengalihkan pandangannya dari Chloe Jian, "mari pergi."

Elynn Li dan Yuna Wang sangat gembira. "Kepala sekolah sudah memesan tempat, yaitu di Caiji di jalan depan sana, sulit sekali memesan tempat di restoran itu, hari ini kita tidak hanya akan makan enak dan puas, kita juga bisa cuci mata!"

Jordan Fang berjalan di depan, Elynn Li dan Yuna Wang mengikuti di belakangnya, di tengah-tengah masih ada beberapa kolega pria dan wanita, dan Kathleen Gu menggandeng Chloe Jian berjalan di paling belakang.

Segerombolan orang itu berjalan keluar dari pintu gerbang Sekolah Musik Tianle. Posisi Sekolah Musik Tianle berada di bagian tengah kota, namun posisinya sedikit melenceng dari tengah kota. Keuntungannya adalah lingkungannya tenang, di depannya terdapat jalannya besar.

"Chloe Jian, kurasa Jordan Fang sedikit aneh terhadapmu," kata Kathleen bingung, "biasanya dia tak begini, terhadap orang lain dia selalu lembut dan sangat sopan."

"Mungkin salah lihat, itu hanya karena kami sudah bertahun-tahun tidak bertemu sehingga hubungan kami merenggang," ujar Chloe Jian datar. Dari Rosy Lin, dia tak hanya merasakan penghianatan, dia juga belajar tidak boleh terlalu percaya pada orang lain. Meskipun hubungannya dengan Kathleen Gu dulu lumayan baik, namun sudah bertahun-tahun tidak bertemu, orang bisa saja berubah. Sekarang, dia berstatus sudah menikah, jika ada sedikit saja bau-bau masalah, semua akan dicam sebagai skandal perselingkuhan oleh para warganet atau pun media gosip.

Bola mata Kathleen berputar, "Bertahun-tahun ini, apakah kamu dan Jordan Fang benar-benar tak pernah saling menghubungi?"

Chloe Jian menoleh menatap Kathleen Gu dan bertanya kembali padanya, "Kenapa aku harus menghubunginya?"

Mendengar nada bicara Chloe Jian tak begitu baik, Kathleen Gu pun tertawa canggung, "Maaf ya, Chloe Jian, aku tidak punya maksud lain, hanya saja aku teringat masa kita kerja paruh waktu dulu. Kamu dan Jordan Fang mengajar piano, dia juga sangat perhatian padamu, sehingga kukira ...."

"Kaukira kenapa?" ucap Chloe Jian dingin sambil menyipitkan matanya.

"Kalian sedang membicarakan apa?" tanya Jordan Fang yang entah sejak kapan menghentikan langkahnya. Dia berdiri di hadapan Kathleen Gu dan Chloe Jian, sedang menunduk menatap mereka.

Jordan Fang sangat tinggi, sekitar 185 cm. Chloe Jian lebih pendek satu kepala darinya, sedangkan Kathleen Gu bahkan tidak sampai 160 cm. Di hadapannya, mereka harus mendongak baru dapat melihat wajahnya.

Karena tidak mendapat jawaban, Jordan Fang pun memandang Chloe Jian, "Sepertinya aku mendengar kalian menyebut namaku."

Novel Terkait

 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu