His Soft Side - Bab 490 Perjamuan

Rosy memegang telepon genggamnya dengan erat, dengan wajah yang terlihat cantik perlahan terlihat sebuah kebencian dan kedengkian, semenjak pertama kali dia mengenal Chloe dia sudah sangat tidak rela, Rosy tentu tidak kurang dari Chloe, bahkan dirinya lebih cantik lebih mengerti hati pria, jadi mengapa semua hal baik hanya berada di Chloe?

Tidak! Chloe tidak pantas untuk Colten, hanya Rosy yang pantas mempunyai pria sehebat Colten!

Bibir Rosy tersenyum, matanya sekali lagi membayangkan wajah Colten di kantor, dengan sedekat itu pria itu sangat menarik!

Dia percaya jika Colten tidak mungkin tidak ada perasaan kepadanya, dia adalah wanita yang sangat menarik perhatian, selama ini selama dia menginginkannya tidak ada pria yang tidak tertarik kepadanya maka dari itu dia sangat percaya diri!

Hanya cukup bisa menarik perhatian Colten jika tidak bisa mendapatkan kedudukan lalu membuat Chloe merasa tidak nyaman, dan bisa membuat hubungan mereka jadi hancur, maka semua ini pantas!

Dan untuk Harrison——

Rosy kembali mengingat wajah Harrison dengan mata cekung juga tubuh kurus dengan wajah diamnya membuat tatapan matanya menjadi tidak sabar.

Jika bukan karena mamanya masih berada di penjara, juga masih membutuhkan Harrison dan mamanya maka dari awal dia pasti tidak akan menghiraukan Harrison.

Dengan bangkrut juga tidak ada rumah, bahkan hanya bisa menyewa mobil, selain hanya bisa meminjam uang, ayah yang membuat orang memutarkan bola matanya membuat dia merasa sangat malu!

Mengingat ini, Rosy mengambil telepon genggamnya lalu menemukan nomor tuan besar Ming, dengan jari yang berkutek merah muda itu dengan telepon tersambung.

Dari sana dengan segera menjawab lalu terdengar sebuah suara serak tua yang terdengar, “Rosy, secepat itukah merindukan aku?”

“Benar dirut, hari ini seharian kamu tidak menelepon aku, aku sangat merindukanmu...” Rosy berkata dengan manja.

“Haha hari ini tidak bisa, istriku baru kembali dari luar negeri, aku harus menemani dia, kamu bermainlah sendiri dalam beberapa hari dia akan kembali, lalu aku akan mencari kamu lagi.” Tuan besar Ming tertawa dengan suara yang terdengar tua tetapi terdengar suara yang tidak sopan.

Rosy yang baru saja ingin menyenangkan tuan besar Ming ini, lalu menyadari telepon genggamnya yang tidak bersuara ini, ternyata tuan besar Ming ini menutup teleponnya.

Rosy menghempaskan telepon genggamnya, sambil berkata apa istri yang pulang dari luar negeri, padahal istrinya telah berbaring di kasur selama beberapa tahu, jangan bilang dia tidak mendengar suara Sherin disana, yang terdengar begitu manja, sambil memanggil kakek membuat kulit ayamnya berdiri.

Kakek Ming ini sungguh tidak menganggap dia tua, dalam setiap sudut dia mencari wanita cantik bahkan hingga cucu murahnya juga tidak di lepaskan, hal ini sungguh membuat orang merasa jijik.

Disini Rosy telah mengurus semua pekerjaannya, dalam hatinya dia sangat memandang rendah Sherin, seperti merasa dia akan terbang ke lngit.

Di saat yang bersamaan, Colten mengandeng tangan Chloe ke ruang pakaian.

Chloe sendiri pernah melihat ruangan pakaian Colten di apartemen, dengan ruangan yang di penuhi pakaian sepatu sungguh akan membuat orang biasa cukup menggunkannya seumur hidup, lalu dia juga membuatkan sebuah ruangan pakaian juga untuknya, setelah pindah ke villa ini, Chloe baru mengetahui jika pemikiran dia terlalu sempit.

“Untuk apa kamu kemari?” Chloe melihat ruangan pakaian yang di penuhi pakaian baru ini, tentu saja keluarga Huo memiliki desain baju khusus yang terkenal di dunia, Colten sendiri mempunyai desain baju khusus, bahkan hampir setiap minggunya akan ada baju baru juga ada beberapa baju yang belum sempat digunakan telah terbuang.

Chloe sendiri sekarang mempunyai desain bajunya, juga bajunya yang tidak sebanding dengan Colten juga membuat dia tidak merasa tidak terbiasa, hampir setiap harinya dia melihat baju baru yang belum sempat di gunakan membuat dia ikut merasa panik.

Colten membuka lemarinya, sambil mengeluarkan sebuah baju pesta dengan warna biru merak juga rok yang terlihat seperti ekor ikan, lalu dengan sebuah berlian di dada yang terlihat sangat cantik.

“Cantik sekali!” Chloe seketika menyukai baju ini, dan wanita biasanya tidak pernah bisa menolak dengan baju yang cantik

“Malam ini ada sebuah perjamuan, kamu ikut bersamaku.” Colten mengelus kepalanya.

“Jadi, kamu hanya ingin aku mencoba baju ini saja?” Chloe tersenyum melihat Colten.

“Iya, ingin melihat apakah cocok atau tidak, jika tidak cocok akan diubah lagi.” Colten tersenyum, sebenarnya dia tidak berencana memberikan baju kepada Chloe, hanya saja tidak tahan melihat dia yang merasa tidak nyaman dengan kehadiran Harrison maka dari itu ingin mengalihkan pemikirannya.

Chloe menganti pakaiannya, setengah bahu putihnya yang terbuka juga lehernya yang panjang, sungguh terlihat anggun, Chloe yang berkulit putih dengan baju biru merak ini, membuat kulitnya yang terlihat dan Colten yang tidak bisa mengalihkan pandangannya.

“Tidak perlu di ubah lagi, ini memang di pesan sesuai tubuhku!” Chloe tersenyum melihat dirinya dan Colten yang berada di kaca.

“Cantik!” Colten mengeluarkan tangannya lalu memegang bahunya Chloe seperti tidak tahan untuk mengecupnya.

“Terimakasih.” Chloe memegang tangannya Colten, dengan tatapan penuh senyuman, sebenarnya hatinya tahu jika Colten hanya ingin mengalihkan pemikirannya, dengan niat seperti ini saja sudah membuat dia merasa senang.

“Berterimakasih karena telah membuatkan pakaian yang bagus untukmu?” Colten seperti sengaja mendengar sebuah perkataan yang lain, dia tidak ingin kembali ke pembicaraan yang tadi.

Chloe tersenyum, “Tentu saja!”

Sore hari pukul lima sore, Chloe sudah bersiap-siap lalu menganti pakaiannya, dan pergi bersama Colte.

Hingga mobil ini berhenti di sebuah villa mewah, Chloe baru mengingat dan bertanya kepada Colten, “Siapa yang mengadakan perjamuan malam ini?”

“Wesley Zheng Pedagang presiden dari Qing Hu.” Colten menjelaskan kepada Chloe.

“Disini besar sekali!” Chloe turun dari mobil, lalu tatapannya tertuju kepada ruangan yang besar ini.

“Perkataanmu ini sengaja mengatakan jika rumahku itu kecil?” Colten melihat kearah Chloe.

Chloe menaikan pundaknya lalu tersenyum : “Aku tidak salah mengatakan ini, memang rumah kita tidak setengah dari ini.”

Colten melihat lalu sedikit berpikir sambil menganggukkan kepalanya, “Iya, yang kamu bilang memang benar, disini memang besar.”

Chloe sedikit berjalan lalu mengandeng lengannya Colten sambil berjalan ke depan, lalu terdengar suara Colten yang serius, “Jadi bagaimana menurutmu jika aku membeli rumah ini?”

“Untuk apa membeli rumah ini?” Chloe seketika tidak bisa bereaksi.

“Bukankah kamu menyukai ini? Tentu saja aku harus memuaskan permintaan istriku.” Colten dengan serius melihat Chloe.

Chloe memutarkan bola matanya, “Sedang berpikir apa kamu ini, aku hanya mengatakan ini dengan sembarangan, membeli rumah apa, aku merasa rumah kita cukup bagus, lalu lihat dengan desain yang besar ini juga kedua patung di kedua sisi ini tidak terlihat seperti barat-baratan ataupun ketimur-timuran, juga dengan desain yang mencolok, jika di lihat ini orang seperti ini pasti orang yang baru kaya, bagaimana bisa aku menyukai ini!”

Chloe takut Colten yang seketika dengan otak memanas lalu membeli rumah ini.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu