His Soft Side - Bab 285 Ayo Kita Umumkan Hubungan Kita

Chloe Jian tak tahu apa yang dimaksud Colten Huo saat mengatakan hal itu, tapi ia tak bertanya lebih lanjut. Tidak suka ya sudah, ia sendiri juga belum berencana untuk mempunyai anak.

“Ayo.” Melihat Chloe Jian telah selesai meminum susu kedelainya, Colten Huo bangkit berdiri dan mengulurkan tangan padanya.

Saat ini kedai itu cukup sepi, tapi karena penampilan Colten Huo dan Chloe Jian yang sangat rupawan, kemanapun mereka pergi, tak sedikit orang yang terus memandangi mereka.

Chloe Jian ikut bangkit dan mengulurkan tangannya pada Colten Huo, ia tersenyum padanya, Colten Huo menggandengnya keluar dari kedai.

Begitu keluar, Colten Huo menunduk dan berjalan ke arah minimarket di sebelahnya.

“Kau hendak membeli sesuatu?” tanya Chloe Jian.

“Iya.” Jawab Colten Huo sambil memasuki minimarket, ia segera meraih sebuah kotak di sebuah rak di dekat kasir dan menundukkan kepala.

Tidak terlalu banyak orang di minimarket itu, seorang SPG datang untuk memberikan rekomendasi, “Tuan, ini merk Durex, anda mau ukuran berapa?”

“Berikan aku ukuran yang terbesar!” Colten Huo meletakkan kembali kotak di tangannya, terlalu enggan untuk membacanya satu demi satu, ia segera minta tolong SPG itu untuk mencarikannya.

Begitu ia mengatakan hal itu, mata semua orang yang berada di minimarket itu segera tertuju pada Colten Huo, lalu menatap Chloe Jian yang berdiri di sebelahnya.

Para pria menatap Colten Huo dengan iri, dan para wanita menatap Chloe Jian dengan cemburu.

SPG itu masih muda, begitu mendengarnya, ia berusaha menahan senyumnya dan sambil mencari barang di rak, ia terus menatap Colten Huo.

Chloe Jian awalnya tak tahu apa yang akan dibeli Colten Huo di minimarket, kini ia baru menyadari, rupanya ia membeli alat pencegah kehamilan!

Chloe Jian segera merasa panas dan memerah, apalagi karena banyak orang menatap ke arahnya, membuat Chloe Jian merasa sangat malu sampai rasanya ingin menggali sebuah lubang untuk bersembunyi.

Oh Tuhan, apakah CEO Huo sudah gila? Bahkan tanpa malu-malu berkata di depan banyak orang ia mau ukuran terbesar.

Untungnya SPG itu segera mendapatkan ukuran yang diinginkan Colten Huo, dengan santai Colten Huo membayarnya lalu menggandeng Chloe Jian yang menundukkan kepala dengan malu keluar.

Begitu mereka keluar dan merasakan hembusan angin sejuk, akhirnya Chloe Jian merasa wajahnya tak sepanas tadi, ia segera menghentakkan tangan Colten Huo dan berkata dengan marah, “Kenapa kau sungguh tidak tahu malu!”

Colten Huo menoleh menatapnya, “Tidak tahu malu dari mana?”

“Membeli barang itu, harusnya belilah diam-diam, kenapa harus...” Chloe Jian menggigit bibirnya dan menatap Colten Huo dengan geram, lalu berbalik dan berjalan pergi.

“Ini bukan sesuatu yang memalukan, kenapa harus membelinya diam-diam?” dengan langkah lebar Colten Huo mengikuti di belakangnya.

“Lalu kenapa kau harus bilang mau ukuran paling besar!” Chloe Jian kembali teringat tatapan SPG itu tadi, ia merasa sangat malu.

“Apakah aku salah?” Colten Huo memasukkan tangannya ke saku dan mengangkat alisnya sambil tersenyum dan berkata, “Bukankah kau kemarin telah melihatnya, harusnya kau sudah mengetahui ukuranku!”

“Hei, diam!” Chloe Jian tiba-tiba merasa sekujur tubuhnya memanas, ia menatap Colten Huo dengan ekspresi jengkel dan malu.

Kenapa ia sungguh tak tahu malu, bahkan berani berkata seperti ini di pinggir jalan!

Melihat ekspresi Chloe Jian yang marah dan malu ini, Colten Huo malah merasa ia semakin mempesona, membuatnya tak dapat mengalihkan pandangannya.

“Hei, masih saja tersenyum!” Chloe Jian melihat seseorang sedang menatap mereka, dengan jengkel ia segera berbalik meninggalkan Colten Huo.

“Baiklah, aku takkan menggodamu lagi, ayo, pergi ke hotel denganku!” Colten Huo melangkah maju dan merangkul pinggang Chloe Jian sambil berbisik di telinganya.

“Ke hotel untuk apa?” Chloe Jian sebenarnya tidak marah, hanya saja ia masih belum terbiasa untuk bercanda genit dengannya.

“Tentu saja untuk menggunakan benda ini!” Colten Huo mengeluarkan barang yang dibelinya di minimarket tadi dari sakunya dan melambaikannya di depan Chloe Jian.

“...” Chloe Jian mengusap keningnya, ia tak tahu lagi bagaimana menjelaskan perasaannya saat ini.

Colten Huo berpura-pura tak melihat ekspresi putus asa Chloe Jian dan memeluknya dan membujuk, “Ayo, kita pakai 1 saja!”

“Kau bermimpi!” Chloe Jian sama sekali tak terbujuk oleh rayuan Colten Huo, ia mengerutkan hidungnya dan mendengus, lalu menyingkirkan tangannya.

Ini masih pagi, dan masih banyak hal yang harus dikerjakannya, tak ada waktu untuk bermain dengannya.

“Bukankah kau juga menyukainya?” Colten Huo masih tidak menyerah.

“Diam!” Chloe Jian benar-benar merasa ia tak bisa bicara baik-baik dengan Colten Huo, ia bergegas berjalan ke arah komunitas, “Jangan mengikutiku, nenek dan kawan-kawan akan bertanding malam ini, aku harus pergi ke gedung serbaguna untuk melihat latihan mereka.”

“Aku juga mau melihat!” Colten Huo terus mengikuti Chloe Jian.

“Menjauh dariku! Jangan sampai ada yang melihat!” Chloe Jian menjauh beberapa langkah dari Colten Huo.

“Cloud, kenapa aku merasa seperti kau mencampakkanku?” Colten Huo benar-benar murung, dengan fisik dan kekayaannya, ia bisa mendapatkan wanita manapun yang diinginkannya, tapi ia hanya mencintai gadis ini, tapi ia malah tak terlalu mempedulikannya. Bahkan meski kini ia telah memastikan perasaannya, ia tetap tak mau berjalan terlalu dekat dengannya, ini sangat melukai harga dirinya sebagai seorang pria.

“Mana mungkin aku berani mencampakkanmu, CEO Huo!” melihat Colten Huo berjalan dengan langkah lebar dan hampir mengejarnya, ia segera menambah kecepatan.

“Kalau begitu ayo kita umumkan hubungan kita!” kata Colten Huo dengan santai.

“Tidak!” begitu mendengarnya, Chloe Jian segera berhenti dan berbalik menatap Colten Huo, dan dengan panik berkata, “Jangan umumkan!”

“Kenapa?” Colten Huo memicingkan mata.

Chloe Jian juga merasa reaksinya terlalu berlebihan, ia menundukkan kepala, dan akhirnya menggunakan kontrak itu sebagai alasan untuk membantah Colten Huo, “Kau sendiri bilang jangan biarkan orang lain mengetahui hubungan kita dalam setahun ini.”

“Sekarang aku menyesalinya.” Kata Colten Huo dengan lirih.

“Pokoknya jangan umumkan sekarang!” Chloe Jian merasa kalut, ia sangat ingin bertanya pada Colten Huo, apakah kontrak itu masih berlaku, tapi sebelum ia sempat berbicara.

Saat Chloe Jian dan Colten Huo sedang berdiri berhadapan, tiba-tiba terdengar suara Cindy Cui di belakang mereka, “Eh, Tuan Muda, kenapa kau bersama Cloud?”

Chloe Jian menoleh dan melihat Cindy Cui sedang membawa sebuah plastik berisi pakaian, sepertinya ia sedang mengantarkan baju Nenek Liao, ia menoleh dan melihat Colten Huo hendak mengatakan sesuatu, ia segera memotongnya, “Nenek Cui, kami kebetulan bertemu di jalan, Tuan Huo bilang ia ingin melihat latihan Nenek Liao untuk pertandingan malam ini, maka aku mengajaknya pergi bersama.”

“Begitu rupanya.” Cindy Cui sama sekali tak mencurigainya, sambil tersenyum ia berkata, “Kalau begitu ayo pergi bersama-sama, ini adalah latihan terakhir, sore ini sudah harus pergi ke tempat pertandingan, aku sangat gugup.”

Chloe Jian mencuri pandang ke arah Colten Huo, Colten Huo juga sedang menatapnya, dan saat tatapan mata mereka bertemu, ia merasakan hatinya berdesir.

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu