His Soft Side - Bab 387 Ini Adalah Nyawa

“Dia tidak mengatakannya dengan jelas, tetapi artinya kurang lebih sama!” kata Lola Luo. Meskipun Lola Luo tampak tenang di luar, tetapi matanya tidak bisa menyembunyikan kemarahannya.

"Kok bisa ada orang seperti itu!" Chloe Jian mendengus marah, sampai napasnya terengah-engah. Dia mengira cerita seperti itu hanya akan terjadi dalam drama TV saja. Tapi tidak disangka bahwa versi yang sesungguhnya malah berada di sisinya.

Lola Luo menggerenyotkan bibir dan tersenyum dingin. "Aku juga tidak tahu dia mendengar dari mana berita sampai dibilang ketika Albert Qin tidak ada di rumah, aku mau pergi bekerja karena ada kekasih lain di sekolah. Dia bilang aku——"

Lola Luo berhenti sejenak, menggigit bibirnya. "Intinya kata-katanya tidak enak didengar. Aku dikatain melakukan hal yang tidak benar dan selingkuh di belakang anaknya!"

"Astaga! Lola, keluarga macam apa yang kamu nikahi itu!" Chloe Jian hanya bisa menghela napas. "Bagaimana dengan Albert? Dia seharusnya mengetahui kebenarannya!"

Mata Lola Luo berkedut. "Dia? Heh. Selain menangis dan menjelaskan kepada ibunya, dia sedikitpun tidak berguna! Lalu, setelah melihat aku bertengkar dengan ibunya, dia pun datang menasehatiku dan juga menasehati ibunya.Ibunya yang seperti tuan putri tua itu, tidak bisa menerima dimarahi sedikitpun. Dia pun menangis pada waktu itu, mengatakan bahwa Albert Qin tidak tahu berterima kasih. Dia sudah bekerja keras membesarkannya dari kecil, lah, setiap hari berulang-ulang ngomongin masalah itu. Kemudian, dia melompat kesana dan kemari, menangis dan mengoceh di rumahku. Dia bilang bahwa dia tidak bisa minum setetespun dan tidak nafsu makan. selama beberapa hari karena masalah ini dan tidak bisa makan lagi, darah keluarga Qin-nya akan putus..."

“Darah keluarga Qin?” Chloe Jian merasa bingung sekaligus lucu. “Apakah keluarga mereka keturunan raja?”

“Pfft.” Lola Luo yang mendengarnya pun ingin tertawa. Wajah pucatnya perlahan-lahan telah pulih kembali. “Hahaha. Betul. Raja yang sangat sangat besar. Kan dia adalah tuan putri tua!”

Chloe Jian menggelengkan kepalanya. "Lalu kenapa kamu bisa sampai berdarah?"

"Karena marah!" Lola Luo menyipitkan matanya dan berkata. "Ketika aku bertengkar dengannya, aku merasa perutku tidak nyaman. Kemudian Albert Qin mengejar ibunya keluar. Begitu aku lihat, celanaku basah. Aku meneleponnya, tapi tidak diangkat. Jadi aku terpaksa mencari kalian!”

" Lola..." Mata Chloe Jian berkaca-kaca begitu mendengarkannya. "Hah."

"Aku baik-baik saja! Aku sudah mengalami banyak pengalaman dari kecil sampai besar." Lola Luo malah memegang tangan Chloe Jian, menghiburnya. "Aku kadang-kadang berpikir, mungkin ini nasib. Kalau tidak, mengapa aku dapat membiarkan emosiku dikuras sampai kering disana. Tidak mudah bagiku berpikir bahwa aku menikah dengan pria yang jujur, tetapi malah bertemu dengan mertua yang tidak masuk akal.

“Kalau itu nasib darimana. Nasib itu di tangan kita sendiri!” Chloe Jian mengerutkan kening, menyangkal perkataan Lola Luo. “Lola, bukannya aku sedang mengatai kamu ya, kamu itu terlalu cepat tunduk pada penghinaan yang diberi, tidak tahu cara melawannya dan tidak pernah berjuang. Selain itu, pernikahanmu dengan Albert Qin terlalu cepat."

"Iya. Aku tahu. Aku lemah, tapi tampaknya sifat ini sudah mendarah daging. Aku juga ingin mengubahnya, tetapi begitu aku melihat ibuku mereka menangis dan mendatangiku, aku jadi tidak tega. Mungkin, aku bisa menyelesaikan ini semua selama aku mati!" kata Lola Luo tersenyum pahit.

“Omong kosong!” Chloe Jian memelototi Lola Luo. Dia dengan tidak puas berkata, “Bukankah kita sudah berjanji akan hidup sampai tua, menjadi Nyonya yang cantik dan elegan. Jangan bicara sembarangan! Semua masalahe pasti ada solusinya!”

“Iya,” kata Lola Luo dengan suara kecil.

Keduanya terdiam beberapa saat, mengingat kembali ke beberapa tahun yang lalu. Pada saat itu, mereka masih dalam masa muda mereka. Mereka menghabiskan masa muda mereka di kampus sekolah. Tidak disangka waktu telah berlalu dalam sekejap mata.

Dalam keadaan yang menegangkan ini, Chloe Jian hanya dapat mendengar suara Aurora Wu di telinganya. “Halo. Kenapa kalian berdua terbengong?”

Chloe Jian seketika tersadar kembali. Dia menoleh ke Lola Luo dan melihat wajahnya yang masih terlihat sedih. Dia pun menghela nafas dalam hatinya, menoleh ke Aurora Wu dan berkata, "Kok cepat banget baliknya?"

"Aku membelinya di toko bubur yang berada di depan rumah sakit itu. Tempatnya juga tidak terlalu jauh. Mari, Lola Luo. Makanlah sedikit dulu. Jika ada tenaga, maka badanmu akan cepat pulih!" Aurora Wu mengeluarkan sekotak bubur dan bakpau dari dalam tasnya. Kemudian dia mengambil sendok dan menyuapi Lola Luo.

Namun, sebelum Lola Luo dapat menghabiskan semangkuk bubur, dia langsung melihat seseorang mendorong buka pintu bangsal tersebut dan masuk terhuyung-huyung. Orang itu berusia sekitar lima puluh tahun, kurus dan tidak tinggi. Rambut pendek, dimana sering dijumpai pada wanita berusia ini. Pakaiannya sederhana, tapi dirinya malah terlihat seperti gadis pintar.

Orang ini tentu adalah ibunya Lola Luo.

“Lola. Lola. Ada apa ini? Bukankah semalam kamu baik-baik saja? Kenapa bisa tiba-tiba masuk ke rumah sakit lagi?" Ibu Luo sangat cemas.

“Tidak apa-apa. Masih masalah lama. Posisi plasentanya tidak tepat, makanya darahnya keluar lagi.” kata Lola Luo ringan.

"Kalau begitu, apakah ada bagian yang tidak nyaman? Bagaimana dengan anaknya? Apakah baik-baik saja?" Ibu Luo menggenggam tangan Lola Luo. Wajahnya terlihat sangat mengkhawatirkan Lola Luo.

“Dokter bilang darahnya sudah berhenti, tetapi masih harus berbaring di ranjang untuk menghindari keguguran, dan tidak boleh bergerak.” Chloe Jian langsung membantu Lola Luo menjelaskannya begitu melihat Lola Luo mengalami kesulitan untuk berbicara.

Chloe Jian juga tahu bahwa Ibu Luo benar-benar peduli pada Lola Luo. Bagaimanapun juga, Lola Luo adalah putri kandungnya. Selain itu, Lola Luo dari kecil hingga besar adalah anak yang luar biasa. Kemudian, dia lulus S2 dan menjadi guru di sebuah universitas. Lola Luo juga membuat Keluarga Luo terkenal di kota kecil mereka.

Namun, di dalam hati Ibu Luo, dia masih lebih mempedulikan putranya. Maka tidak jarang jika dia lebih menyayangi putranya dibanding putrinya.

“Aku sangat berterima kasih kepada kalian berdua!” Begitu Ibu Luo mendengar perkataannya, hatinya pun menjadi tenang. Dia pun membalik badannya dan mengucapkan terima kasih kepada Chloe Jian dan Aurora Wu.

“Bibi, silakan duduk disini dan menemani Lola sebentar. Kita mau pergi mencuci buah." Chloe Jian memberikan kursinya kepada Ibu Luo. Dia tahu bahwa tidak peduli seberapa besar kebencian Lola Luo terhadap ibunya, hubungan darah tidak akan bisa tergantikan, sama seperti perasaannya terhadap Harrison Jian. Chloe Jian jelas-jelas membencinya, tetapi dia juga mengasihani dia, tidak menginginkan dia jatuh ke dalam kemiskinan.

Aurora Wu membawa sekantong apel yang baru saja dibelinya dan keluar bersama Chloe Jian. Sebenarnya ada toilet di dalam bangsal, tetapi mereka tetap pergi ke ruang air. Ini pun demi memberikan ruangan agar Lola Luo dapat rukun dengan Ibu Luo.

Keduanya agak terdiam di sepanjang jalan. Mereka sudah tidak tahu harus berkata apa mengenai pengalaman Lola Luo. Jika dikatakan bahwa kelemahan Lola Luo yang menentukan situasi tragisnya pada saat ini, maka dengan kata lain, sebelum pernikahan Lola Luo, dia juga setuju untuk menikahi Albert Qin karena kebaikan, kejujuran, dan perlakuannya yang baik. Lola Luo belum pernah bergaul dengan ibunya Albert Qin. Dengan kata lain, bahkan jika mereka pernah bergaul, mereka juga tidak akan mengungkapkan sifat mereka pada awalnya

“Hah. Melihat Lola Luo seperti ini, aku sendiri jadi tidak ingin menikah. Memang lajang itu yang terbaik!” kata Aurora Wu sambil menggigit apelnya. Chloe Jian memberi tahu Aurora Wu mengenai perkataan yang barusan dikatakan Lola Luo kepadanya. Aurora Wu yang mendengarnya pun berulang kali menghela nafas, tidak berhenti mengeluh.

Ketika Aurora Wu mengatakannya, dia terus mengikuti Chloe Jian dari belakang. Pada saat ini, Nathan Chen yang berdiri di pintu ruang air, dimana berada beberapa langkah dari posisi mereka berdua, tiba-tiba mendongak dan menatapnya dengan tajam.

“Juga harus lihat orangnya. Bukankah kamu bahagia melihat aku?” Chloe Jian meletakkan apel yang sudah dicuci ke dalam tas. Lalu dia tersenyum pada Aurora Wu dan berkata, “Waktu itu aku masih ditipu untuk menandatangani sertifikat pernikahan...”

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu