His Soft Side - Bab 277 Menegakkan Keadilan

Nenek Liao menatap Colten Huo dengan garang, “Tenanglah, nenek akan membalaskannya untukmu! Nenek akan menegakkan keadilan untukmu.”

“Nenek, masalahnya tak seperti yang nenek pikirkan!” melihat Chloe Jian menunduk dan terisak dan tak berusaha menjelaskan, dalam hati ia tahu, gadis ini ingin membalas dendam kepadanya.

“Diam!” bentak Nenek Liao dengan garang, “Ikut keluar denganku!”

Colten Huo menatap Chloe Jian dengan ekspresi tak berdaya, ia melihat ia malah tersenyum, dan bola matanya terus bergerak ke sana kemari, sesekali mencuri pandang ke arahnya, ekspresinya sangat janggal.

“Kenapa kau masih diam di sana? Jika kau ingin menggoda seorang wanita juga harus lihat-lihat dulu siapa lawannya, beraninya kau menggoda seorang gadis lugu dari keluarga baik-baik!” Nenek Liao telah berjalan sampai ke pintu, dan saat menyadari Colten Huo tidak mengikutinya, ia menoleh dan segera membentak.

Kali ini Chloe Jian berbalik badan memunggungi Colten Huo, ia sama sekali tak menjelaskan, sama saja membenarkan dugaan bahwa ia datang ke sini untuk menggodanya, wajah tampannya menjadi muram dan serasa ingin menangis.

Chloe Jian tahu Colten Huo sedang memandanginya, tapi ia juga tak berusaha membantunya, jangan kira dengan ia berkata seperti itu tadi, ia sudah melunak dan tak marah lagi!

“Nyalakan ponselmu!” saat melewati Chloe Jian, Colten Huo menggenggam tangannya dan berbisik padanya, lalu segera berjalan keluar mengikuti Nenek Liao.

Saat Chloe Jian mendengar suara pintu ditutup, ia merasa sangat lega, kegundahannya selama beberapa hari ini tiba-tiba sirna, dan digantikan oleh sebuah perasaan yang tak bisa dijelaskan.

Entah sejak kapan Violet Yan pulang, saat ia masuk dan mendapati Chloe Jian sedang melamun di depan sofa, ia segera menghampirinya dan sambil tersenyum bertanya, “Sudah baikan?”

Chloe Jian terkejut mendengar suara Violet Yan, ia menatap Violet Yan, dan setelah agak lama baru ia kembali tersadar dan wajahnya tersipu.

“Malu-malu,” Violet Yan mengusap pipinya, menggoda Chloe Jian, lalu menariknya ke toilet, “Matamu sampai memerah begini, melihatmu menangis seperti ini Kak Huo pasti sangat sedih, cepat kompres dengan handuk, kalau tidak nanti matamu akan membengkak.”

Chloe Jian segera mencuci wajahnya lalu mengompres matanya dengan handuk hangat, Violet Yan menuangkan segelas air untuknya, “Tadi saat pulang, aku melihat Bibi Liao di depan pintu sedang mengomeli Kak Huo, dan bilang ia datang ke sini untuk menggoda seorang gadis, sebenarnya apa yang terjadi?”

“Itulah yang terjadi,” kata Chloe Jian dengan suara parau.

“Ha,” begitu memikirkannya, Violet Yan segera mengerti, lalu ia tersenyum, “Ini adalah kesalahpahaman besar, tapi Kak Huo akan bisa menjelaskannya. Tapi ia takkan mungkin bisa menjelaskan ini tanpa menimbulkan perselisihan, kau telah menyembunyikan dari mereka, tak kusangka Nenek Liao tinggal di sebelahmu... Kulihat Nenek Liao sangat menyukaimu, tapi dalam keluarga besar seperti ini, tentu saja kalian tak bisa memutuskan akan menikah secara sepihak, entah bagaimana reaksinya jika ia tahu kau adalah cucu-menantunya.”

Begitu mendengarnya, Chloe Jian mengerutkan kening dan tak bisa berkata-kata.

Iya, yang dikatakan Violet Yan benar, Nenek Liao menyukainya karena ia mengira tak ada hubungan apapun di antara mereka, hanyalah sepasang orang asing, tapi jika ia tahu ia dan Colten Huo telah menikah, akankah Nenek Liao memperlakukannya dengan begitu baik?

“Aya, aku sungguh asal bicara, kenapa aku berkata seperti ini, Chloe Jian, jangan khawatir, selama kau dan Colten Huo sepemikiran, tak masalah, bukankah ada pepatah yang berkata suami istri selalu sehati dalam segala hal! Jangan terlalu khawatir!” Violet Yan tiba-tiba menyadari ia telah salah berucap, suasana hati Chloe Jian menjadi murung, hal ini pasti membuatnya merasa khawatir.

“Kak Violet, sebenarnya aku sangat khawatir,” Chloe Jian menghela nafas, “Aku selalu merasa sangat khawatir.”

Di saat yang sama, di depan pintu, Nenek Liao sedang mengomeli Colten Huo.

“Hei bocah, sejak kapan kau jadi tak tahu aturan seperti ini? Pergi ke rumahnya dan memaksa seorang gadis? Tidakkah hal ini akan mempermalukan keluarga Huo?” begitu mengingat apa yang dilakukan Colten Huo, Nenek Liao merasa sangat marah.

“Nenek, aku tidak memaksanya!” Colten Huo menghela nafas tak berdaya, “Dan juga, bisakah kau tak mengatakan hal ini di depan pintu?”

“Kenapa? Kau tak merasa malu saat hendak mencium paksa seorang gadis dengan pintu ruangan terbuka, kenapa sekarang kau merasa malu berbincang-bincang di depan pintu?” Nenek Liao mendelik menatap Colten Huo.

“Nenek, sudah kubilang kejadiannya tak seperti yang kau pikirkan!” Colten Huo merangkul pundak Nenek Liao dan membawanya masuk ke rumah, “Kita bicarakan di dalam, besok kau masih harus bertanding, jangan terlalu kecapaian.”

Karena ia adalah cucunya sendiri, Nenek Liao juga sebenarnya tidak semarah itu, ia mengikuti Colten Huo masuk, tapi begitu ia duduk di sofa, ia segera meraih tangan kanan Colten Huo dan menatap sebuah cincin yang melingkar di jarinya dengan terkejut.

“Cincinnya sudah ditemukan?” Nenek Liao menatapnya sejenak lalu berseru dengan terkejut, “Ini benar-benar cincin pusaka turun-temurun!”

“Iya, sudah ditemukan.” Colten Huo mengangguk dan melepaskan cincin itu dari jari telunjuknya dan menyerahkannya pada Nenek Liao.

Nenek Liao meraihnya dan mengambil sebuah kaca pembesar dari dalam laci, setelah mengamatinya dalam waktu yang lama, ia menghembuskan nafas lega, “Benar! Nama seluruh leluhur pria keluarga Huo ada di sini, ini adalah cincin pusaka turun-temurun yang asli, Colten, bukankah kau bilang kau kehilangan cincin ini 6 tahun yang lalu, bagaimana kau bisa menemukannya?”

Colten Huo memicingkan mata, tentu saja ia tak bisa mengatakan bahwa ialah yang memberikan cincin pusaka turun-temurun itu pada Chloe Jian. Saat itu ia merasa sangat tertekan dan tak menginginkan apapun lagi, dan cincin pusaka ini menjadi suatu beban yang berat baginya, maka saat itu saat ia pergi berlibur, tanpa ragu ia menyerahkannya pada Chloe Jian, dan tentu saja, ia juga memiliki maksud lain.

“Nenek, hal ini tak bisa dijelaskan secara singkat, tapi jangan sebarkan hal ini dulu, kita lihat apakah ada pergerakan di sana.” Kata Colten Huo dengan suara dalam.

“Baiklah, aku mengerti,” Nenek Liao kembali menyerahkan cincin itu pada Colten Huo, ekspresinya menjadi berwibawa, “Colten, kau sudah bertahun-tahun tidak pulang, apakah kau mengetahui bagaimana situasi di sana?”

Colten Huo menepuk-nepuk punggung tangan Nenek Liao, menenangkannya, “Jangan khawatir, nek, aku tahu.”

Sejam kemudian, barulah Chloe Jian menyalakan ponselnya, begitu ia menyalakannya, ponselnya berdering, Colten Huo meneleponnya.

“Kenapa baru menyalakannya sekarang?” tanya Colten Huo dengan jengkel.

“Tidak ingin!” gumam Chloe Jian.

Colten Huo terdiam, lalu berkata dengan lembut, “Ke sinilah.”

“Tak mau!” Chloe Jian segera menolak, “Jika tak ada lagi yang perlu dibicarakan, kututup dulu teleponnya.”

Setelah berkata, tanpa memberi kesempatan pada Colten Huo untuk mengatakan apapun, ia mematikan teleponnya.

Apakah ia kira setiap kali ia menyuruhnya datang ia akan datang? Ia mau pergi atau tidak terserah dia, kini ia tak lagi takut kepadanya!

Setelah menutup teleponnya, Chloe Jian hendak menelepon ibunya, tiba-tiba bel pintu berdering, dari dalam Violet Yan berseru, “Baby, buka pintunya, mungkin kurir delivery makanan!”

Chloe Jian bangkit dan membuka pintu tanpa banyak berpikir, tapi kurir delivery makanan yang berdiri di hadapannya ini terlalu tampan.

“Baby, apakah benar kurir delivery makanan? Uangnya di atas meja, berikan padanya.” Violet Yan tak mendengar suara apapun, maka ia kembali berseru.

Chloe Jian mengatupkan bibirnya, ia menatap ekspresi suram Colten Huo, ia pasti jengkel karena dikira kurir delivery makanan.

“Keluar!” Colten Huo menarik tangannya.

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu