His Soft Side - Bab 398 Ingin Dia Cemburu

“Sebaiknya kamu memberikan alasan yang tepat!” Colten berkata dengan dingin dan tanpa berperasaan.

Colten duduk di kursi, tatapan matanya tertuju kepada kemeja yang di robek Chloe di lantai tadi, di otaknya seketika berputar hal yang terjadi itu, wanita ini semakin berani!

Tatapan Rosy juga menuju ke kemeja yang di lihat Colten, hanya sebuah kemeja yang terlihat di jahit tangan, walaupun ini terlihat biasa tetapi harganya pasti tidak murah, tatapan mata Rosy pun menjadi memanas.

Lalu, Rosy menyadari jika wajah Colten tertuju kepada dirinya dengan lekukan wajah yang dingin, sedingin gunung es hal ini membuat orang lain merasa kedinginan, pada saat ini kepala Rosy terasa mengeluarkan keringat dingin tanpa berani melihat ke arah Colten sambil dengan pelan memberikan berkas kepadanya dan berkata dengan gagap : “Col, direktur Colten, Dirut berkata anda harus melihat berkas ini karena akan di butuhkan siang ini.”

Colten dengan sikapnya yang buruk mengambil berkas ini dan merasa tidak ada masalah di berkas ini juga kebetulan berkas ini dibutuhkan cepat maka setelah dia melihat tidak ada masalah lalu menandatangani nya, dihempaskan begitu saja di meja.

Rosy yang mengambil berkas itu tidak tidak segera beranjak, tetapi tetap berdiri di sana sambil melihat Colten tetapi tidak berani melihat matanya, hanya melihat ke arah hidungnya tetapi hatinya terasa bergetar karena tidak tahu bagaimana harus memulai rencananya.

“Tidak rela pergi?” Colten merasa tidak sabaran.

“Ah?” Rosy terkejut karena hal ini membuat wajahnya memerah lalu mengigit bibirnya dengan terlihat tidak tenang, memang benar dia tidak rela untuk pergi, melihat kedudukan pria ini, kekayaan pria ini, bahkan jika hanya melihatnya saja, ketampanan pria ini sungguh membuat detak jantung seseorang berdetak dengan kencang.

Kenapa Chloe bisa memiliki pria seperti ini! Dimana letak kehebatannya di bandingkan dengan Rosy?

Hati Rosy semakin tidak tenang, semakin iri siapa yang tahu jika keirian ini telah berkembang pesat dia sungguh menginginkan pria seperti ini!

Tetapi Rosy tidak memperlihatkan sikapnya ini dengan tatapan mata juga wajah yang kemerahan seperti malu, dia membelakangi rambutnya ke telinganya terlihat begitu cantik, seperti seseorang yang terkejut melihat ke arah Colten, dengan segera dan pelan dia berkata : “Direktur Colten aku hanya ingin menyampaikan maaf untuk kejadian di kantor polisi, aku aku seharusnya tidak mengatakan hal seperti itu kepada Chloe, pada saat itu aku merasa pusing lalu menyalahkan permasalahan ibuku kepadanya...”

Colten tidak berkata hanya melihat kedua jarinya bergerak sambil mengetuk meja dengan wajah dinginnya melihat ke arah Rosy.

Tetapi Chloe yang berada di belakang ruang istirahat mengerutkan dahinya, sikapnya Rosy ini terlihat seperti orang yang jatuh cinta, Rosy kembali datang dan ingin mengambil prianya Chloe lagi!

“Aku dan Chloe seperti kakak beradik, semua ini salahnya aku membuat dia merasa tidak senang...” Rosy melihat ke arah Colten, dia selalu mendengar jika sikapnya Colten itu buruk, dengan tatapan mata yang dingin, tetapi hari ini dia tidak meminta dia pergi, mungkin saja dia seperti sedikit memiliki perasaan kepadanya bukan.

Rosy merasa percaya diri, semua pria menyukai barang baru di bandingkan barang lama, dan tentu saja juga harus memikirkan barang yang berada di bawah tubuh, walaupun Colten dan Chloe telah menikah tetapi hal yang di inginkan Rosy sangatlah mudah, hanya cukup bisa berada di kasur yang sama saja dengan Colten.

Seperti pria-pria yang lain, dengan sedikit gerakan dan sentuhan para pria itu pasti kehilangan kendalinya, dia tentu belum pernah gagal akan ini.

Dengan seperti ini, dengan sikap Chloe yang lembut seperti itu pasti akan melakukan keributan yang besar dengan Colten, seperti dulu ketika dia dan Ocean bersama, dalam waktu yang lama pria itu pasti tidak bisa menahannya, maka dengan seperti ini Rosy akan mempunyai kesempatan lagi.

Kakak beradik? Chloe tersenyum dingin, memiliki kakak seperti ini adalah sebuah kesialan beruntun!

“Direktur Colten, anda... anda bisa memaafkan aku kan?” Setelah mengatakan ini Rosy baru menyadari jika Colten tidak bereaksi, hal ini membuat dia merasa tidak tenang.

“Sudah selesai berkata?” Colten sudah tidak sabaran lagi, dia masih berusaha menahan mendengar ocehan dari wanita ini, semua ini karena ingatan dari Colten jika tidak dia pasti telah meminta dia pergi.

“Ah? Oh, direktur Colten, aku...” Rosy baru menyadari jika tatapan Colten yang dingin ini cukup menakutkan, juga terlihat sebuah kemerahan yang tidak jelas, tangan dia bergetar dan hampir saja tidak bisa memegang berkas ini dengan baik.

“Jadi kenapa kamu masih berada disini?” Mata Colten tertuju kepada bayangan putih yang berada di ruangan istirahat, mengingat hal yang belum dia selesaikan tadi, dia menarik nafasnya, dengan sedikit sabar, “Pergi!”

Rosy tidak menyangka ketampanan yang tenang itu seketika berubah, wajah kecil yang menggoda itu seperti kehilangan kendali lalu terlihat air mata yang akan keluar sambil memutarkan wajahnya dengan wajah kasihan juga tubuh yang bergetar seperti kelinci yang ketakutan, “Col, direktur Colten apakah aku mengatakan sesuatu yang salah?”

Colten bahkan tidak marah, dia ingin segera mengeluarkan penganggu ini tetapi ketika dia mengingat lagi, telinganya kembali seperti berdering kembali perkataannya Chloe, dengan sedikit menahan marahnya dia merendahkan suaranya dan berkata dengan tenang, “Tidak, tidak ada yang salah dari yang kamu katakan, hanya perasaanku saja sedang tidak senang, sana pergi dan antarkan segelas kopi untukku.”

Rosy tidak menyangka jika Colten menjelaskan hal ini kepadanya dan masih menjelaskan kepadanya, pada saat ini keterkejutan tadi dengan segera memegangi berkas ini juga terlihat bahagia, “Baik direktur Colten, tunggu sebentar!”

Setelah mengatakan perkataan ini hatinya seperti kupu-kupu lalu memutarkan tubuhnya dan pergi.

Colten memutarkan bola matanya melihat bayangan di ruang istirahat itu telah tidak, lalu terdengar sebuah suara “peng” seperti sesuatu terjatuh disana.

Tidak tahu mengapa hati Colten terdiam, dia seperti merasa menyesal dengan perbuatannya, sialan padahal dirinya tahu jika Chloe sangat membenci wanita ini, malah memberikan sebuah tatapan bahagia, semua ini akan susah di jelaskan.

Tetapi dirinya hanya ingin membuat Chloe merasa cemburu saja!

Tetapi pada saat ini Rosy kembali dengan wajah yang bahagia, lalu meletakkan kopi ini dan berkata dengan manisnya, “Direktur Colten, aku tidak tahu kamu menyukai rasa apa, disini ada gulanya jika tidak suka aku bisa mengantinya lagi.”

“Iya, sudah letakkan saja.” Diotaknya sedang di penuhi bayangan suara Chloe jatuh itu, siapa yang memperdulikan perkataannya Rosy lagi, “Keluarlah!”

Rosy yang melihat ketidak peduliannya Colten, matanya berputar, tidak bisa terlalu mendekatinya, hari ini perbuatan Colten kepadanya termasuk cara yang berhasil dan di luar dugaannya.

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu