His Soft Side - Bab 273 Takdir yang Tak Bisa Ditebak

"Cloud, apa kau ada waktu sekarang? Kemarilah, bantu nenek memilih baju." suara Nenek Liao terdengar sangat bersemangat dan gembira.

Chloe juga tidak ada kegiatan, dan kalau ia berdiam diri sendiri ia pasti akan memikirkan hal yang tidak-tidak, oleh karena itu ia pun mengiyakannya, "Boleh, Nenek, aku akan segera ke sana."

"Cepat, cepat, panggil Author Yan kemari juga, Cindy membuatkanku semangkuk sup, tapi aku bosan kalau meminumnya sendirian." kata Nenek Liao dengan ramah.

"Nenek, kita sudah makan." Chloe sangat suka pada nenek yang sangat ramah ini, setelah mengenalnya selama ini, ia juga tidak tertarik untuk bertanya-tanya soal latar belakang Nenek Liao, hubungan antar seseorang terkadang lebih menarik kalau ada misteri di antara orang-orang itu.

"Kak Violet, Nenek Liao memanggilmu untuk ke tempatnya minum sup." sejak pulang tadi Chloe terus melamun di kamarnya, ia belum mengganti pakaiannya, pas sekali keluar rumah sekarang ini.

"Tidak deh, aku sedang mengejar deadline ku, bantu aku sampaikan terima kasihku pada Tante Liao." Violet mengetik-ngetik keyboard di dalam ruang kerjanya dengan sangat serius.

"Baiklah." begitu mendengar jawaban Violet, Chloe pun tak berkata apa-apa lagi, ia mengganti sandalnya dan pergi keluar seorang diri.

Namun, saat Chloe memencet bel pintu rumah Nenek Liao, tiba-tiba jantungnya berdebar kencang tanpa sebab!

Hanya berkunjung ke rumah tetangga sebelah saja, kenapa sepanik ini? Tiba-tiba Chloe pun teringat pada cerita karangan Violet barusan, dia bilang tetangga sebelah yang baru saja pindah adalah......

Kelopak mata Chloe melompat kencang, namun tiba-tiba ia malah tertawa, dirinya ini benar-benar konyol, bisa-bisanya ia percaya pada ucapan Violet barusan, mana ada kebetulan seperti itu di dunia ini? Ia kebetulan bersembunyi di sini, lalu Colten juga pindah ke sini? Lagipula, jelas-jelas yang tinggal di rumah sebelah ini adalah Nenek Liao dan sahabat dekatnya!

"Cloud ya, cepat masuk!" begitu membuka pintu dan melihat Chloe, Cindy pun tersenyum dan segera menariknya untuk masuk ke dalam.

"Nenek Liao di mana?" saat Chloe mengganti sandalnya, ia melihat sepasang sepatu kulit milik pria di pinggiran pintu, dilihat dari ukuran sepatu kulit itu, sepertinya tubuh pria itu snagat tinggi, dan sepatu kulit itu adalah sepatu pesanan buatan tangan, itu artinya sang pemilik sepatu itu memiliki kualitas hidup yang sangat tinggi, dan yang terpenting adalah, Chloe merasa sepatu ini sangat tidak asing.

Tiba-tiba, jantung Chloe pun berdetak kencang lagi, ia segera bertanya pada Cindy, "Nenek Cui, ada tamu yang datang?"

"Oh, iya, Tuan Muda datang!" jawab Cindy sambil tersenyum.

Kelopak mata Chloe pun melompat lagi, ia segera menghentikan langkah kakinya, lalu menarik tangannya dari tangan Cindy, dengan sedikit canggung ia berkata, "Nenek Cui, kalian sedang ada tamu, rasanya tidak pantas kalau aku berkunjung sekarang, aku pulang saja dulu, aku besok akan datang lagi untuk membantu kalian memilih baju."

Lalu, Chloe pun segera membalikkan badannya dan berjalan keluar.

"Nona, Cloud datang, kalau kau tidak segera keluar, ia pasti akan pergi!" Cindy menggenggam tangan Chloe dengan erat sambil berteriak kencang.

"Iya iya!" jawab Nenek Liao dari dalam, "Cloud, tunggu dulu, aku akan segera keluar!"

Mendengar perkataan Nenek Liao, Chloe pun juga merasa tidak enak kalau langsung pergi, ia hanya bisa menenangkan dirinya sendiri dalam hati, pasti semua ini hanya pikiran jeleknya saja.

Cindy menggandeng Chloe berjalan ke arah sofa, "Chloe, Nona menyuruh Tuan Muda untuk membawakan banyak cokelat itu untukmu, aku akan membungkusnya, bawalah pulang ya."

"Tidak usah, Nenek Cui, di rumah masih ada, aku tidak bisa makan sebanyak itu." Chloe segera menolaknya, meskipun cokelat itu sangat enak, tapi ia tidak mungkin akan membawa pulang semuanya langsung, rasanya sangat serakah sekali.

"Untuk apa sungkan-sungkan, mungkin saja kita akan menjadi keluarga juga nantinya!" Cindy berbisik ke telinga Chloe dengan sangat misterius, ia berkata, "Tuan Muda Robin yang paling disukai Nona juga datang, Nona bilang besok ia akan mengenalkannya pada kalian, kuberitahu ya, meskipun Tuan Muda Robin tidak setampan Tuan Muda kami, tapi sifatnya sangat baik, juga sansgat humoris, sangat romantis, kau pasti akan menyukainya."

"Nenek Cui, aku tidak suka dengan pria!" wajah Chloe hampir mati rasa, kenapa nenek-nenek dan tante-tante semuanya gemar sekali mengenalkan pria untuknya?

"Jangan bicara yang tidak-tidak! Wanita akan sempurna kalau bersama dengan pria, kalau kau tidak suka dengan pria, itu berarti kau masih belum menemukan orang yang tepat!" kata Cindy kesal sambil menepuk kening Chloe.

"......" Chloe tidak bisa berkata apa-apa, ia mengakui perkataan Cindy memang benar, tapi titik permasalahannya ada disini, ia selalu bertemu dengan orang yang tidak tepat, oleh karena itu ia tidak tertarik lagi pada pria sekarang.

"Apa yang sedang kalian bicarakan? Misterius sekali, siapa yang tidak suka dengan pria?"

Saat Chloe dan Cindy sedang berbincang-bincang, tiba-tiba terdengar sebuah suara dari belakang, Chloe pun menoleh ke belakang dan melihat Nenek Liao yang sedang mengenakan pakaian olahraga tradisional dan sedang berjalan kemari dari dalam kamar.

"Bagaimana? Bagus tidak?" Nenek Liao memutar tubuhnya, lalu berpose ria, wajahnya tampak sangat percaya diri, menunggu semua orang memberikan pujian untuknya.

Chloe berjalan ke arahnya, sambil tersenyum ia berkata, "Nenek, kau cantik sekali!"

"Aku juga merasa begitu!" Nenek Liao berkedip pada Chloe.

Baru saja Chloe hendak mengatakan sesuatu, ia pun mengangkat kepalanya, tiba-tiba ada seseorang yang berjalan dari belakang Nenek Liao, seorang pria, pria yang rupanya sangat tampan, auranya sangat mempesona, mata semua orang pasti akan tertuju pada tubuh pria itu, namun saat Chloe melihat wajah pria itu, ia merasa kepalanya mati rasa, seketika sekujur tubuhnya pun terasa dingin, senyuman di wajahnya pun membeku, rona di wajahnya pun juga menghilang seketika.

Ba, bagaimana mungkin? Bagaimana mungkin ia bertemu dengan Colten di ruman Nenek Liao?

Chloe merasa dirinya sudah tidak bisa bernafas lagi, kepalanya terasa berat, jantungnya berdebar kencang, bahkan terasa hampir keluar dari dalam dadanya.

Ketika itu pula, Colten juga sedang menatap ke arah Chloe, ia menyipitkan kedua matanya, sorotan matanya tampak sangat panas, kedua tangannya ia kepalkan dengan erat di samping tubuhnya, setelah itu barulah ia bisa menahan keinginannya untuk memeluk tubuh Chloe erat-erat dalam pelukannya. Colten sangat merindukan Chloe, sangat amat merindukannya, namun di saat bersamaan, ia juga sangat ingin memukulnya dengan keras, ia memang sudah melakukan tindakan yang sangat keterlaluan pada Chloe, tapi kalau Chloe memang marah padanya, seharusnya Chloe langsung membalasnya, kenapa malah kabur darinya seperti ini? Dan berani-beraninya ia bermesra-mesraan dengan pria lain di luar dengan pakaian yang terbuka seperti itu!

Tiba-tiba, Colten pun mengalihkan pandangannya, karena ia melihat wajah Chloe terkadang pucat dan terkadang merah seperti darah, setelah ia melihatnya dengan seksama, barulah ia menyadari bahwa ternyata Chloe sedang menahan amarahnya, ia sangat terkejut melihatnya sampai-sampai lupa untuk bernafas?

"Kau....." Colten melangkah ke depan untuk memperingatkan Chloe.

Namun baru saja ia membuka mulutnya, tiba-tiba Chloe pun menundukkan kepalanya, berbalik, dan segera berkata pada Nenek Liao dengan cepat, "Nenek, aku baru saja ingat aku belum mematikan komporku di rumah, aku pulang dulu ya."

Lalu, Chloe pun segera berlari keluar tanpa melihat Nenek Liao dan Cindy, ia juga lupa untuk mengganti sandalnya, ia segera membuka pintu dan berlari keluar.

"Nona, apa Cloud ini sedang malu? Kenapa begitu melihat Tuan Muda wajahnya berubah pucat tapi merah?" Cindy merasa reaksi Chloe barusan itu sangat aneh.

"Kurasa bukan malu, lebih terlihat seperti ketakutan, kenapa ia terlihat seperti melihat penampakan hantu!" Nenek Liao juga merasa sangat binging, ia menoleh ke arah Colten dan bertanya, "Kalian saling mengenal?"

Novel Terkait

Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu