His Soft Side - Bab 37 Hati Seorang Kekasih

Chloe yang terus mengelak membuat wajah Colten berubah masam. Ia terdiam, sedangkan Sue terus masih terus menatap kalunng yang dikenakan oleh Chloe. Tiba-tiba suasana berubah menjadi canggung.

Saat itu juga Chloe mendengar suara yang sangat familiar, "Kenapa kalian pada terdiam? Kakek Lincoln, Anda adalah Tuan Rumah malam ini, tetapi ternyata Anda begitu sulit dicari."

Robin Cheng.

Chloe langsung menoleh kearahnya, Robin sedang berdiri di samping Colten sambil membawa segelas anggur. Matanya langsung berbinar begitu melihat Chloe, ia mengangkat gelas anggurnya untuk bersulang, lalu tertawa dan berkata: "Wow, kau cantik sekali hari ini, Chloe."

Ia lalu mengerling ke arah Chloe, membuat Chloe tersenyum kecil. Lalu Chloe merasakan tangan Colten mulai mencengkeram kuat tangannya lagi.

"Kak Robin pilih kasih! Memangnya aku juga tidak cantik hari ini?" mendengar Robin memuji Chloe, Sue langsung cemberut iri.

"Wah, gadis cantik ini adalah nona Sue, ya? Aku tidak begitu mengenalimu dari kejauhan!" balas Robin memuji Sue lalu mengelus kepalanya. "Bertahun-tahun tak jumpa, sekarang sudah bertambah tinggi dan cantik, ya!"

"Benarkah?" balas Sue. Ia lalu berjalan ke sisi Chloe dan merangkul lengannya, "Kak, biarkan mereka para pria berbincang-bincang, kita makan di sana yuk."

Sue masih menoleh ke arah Colten sembari berbicara, wajahnya masih tersenyum polos, "Kak Colten, aku boleh mengajak kekasihmu ini pergi sejenak kan?"

Colten mengerutkan alisnya. Ia lalu terpaksa melepaskan genggamannya dan mengangguk, "Baiklah! Tunggu aku di sana!"

Chloe langsung menghela nafas diam-diam begitu Colten melepaskan tangannya. Ia langsung memijit-mijit tangannya, lalu mengikuti Sue ke arah meja buffet.

Colten terus menatap punggung Chloe, sampai Tuan Bai berdeham.

"Colten, kemarilah. Ada beberapa pertanyaan yang ingin aku pertanyakan padamu!" panggil Tuan Bai tersenyum ramah. Ia lalu berbalik ke arah Robin, "Kau juga kemarilah!"

Di sisi lain, Sue menawarkan piring ke arah Chloe, lalu mulai mengambil makanan sambil bertanya, "Kak Chloe, kalau boleh tahu bagaimana kau dan Kak Colten saling kenal?"

Chloe pastinya tidak bisa mengakui kalau sebenarnya mereka mulai saling kenal saat ia mengejek Colten, ia hanya bisa menjawab samar, "Aku adalah pegawai di Ming's Corp. Kita kenal di perusahaan."

"Oh? Bukankah Kak Colten baru datang di Qinghu beberapa hari? Jadi kalian hanya kenal beberapa hari saja?" tanya Sue terkejut.

"Iya, hanya beberapa hari saja." Chloe agak lapar, ia langsung mengambil sebuah kue dan melahapnya.

"Jadi, kau benar bukan kekasih Kak Colten?" tanya Sue memastikan bahwa Chloe tidak berbohong, lalu tatapannya kembali beralih ke kalung di leher Chloe lagi dan bergumam, "Tapi tidak mungkin, kalau memang bukan kekasihnya kenapa ia memberimu Lover's Heart?"

"Nona Bai? Apa yang barusan kau katakan?" Musik mulai terdengar di aula, suara perbincangan juga agak berisik sehingga Chloe tidak terlalu mendengarkan kata-kata Sue.

"Oh, tidak apa-apa!" Sue tersenyum, lalu berhenti bertanya karena ia melihat Robin yang berjalan menghampiri mereka, "Oh, Kak Robin, kukira kau sedang berbincang dengan Kak Colten dan kakek?"

"Di sana terlalu ramai, semua orang berbaris ingin berbicara dengan Colten, aku terlalu malas untuk mendengar semua itu." balas Robin mencibir, ia mengambil segelas minuman dan menyerahkannya pada Chloe dan tersenyum, "Hey, Chloe! Coba ini."

Chloe melambaikan tangannya, "Aku tidak minum alkohol."

Robin tertawa, "Ini bukan alkohol, hanya mocktail dari air bunga mawar. Cobalah, sangat enak."

Chloe memang sedikit haus, ia juga percaya pada Robin. Tanpa berpikir panjang ia menerima gelas itu dan mulai meminum minumannya. Rasanya sedikit manis, aromanya juga wangi. Sangat enak.

"Benar 'kan?" melihat Chloe saja ia langsung tahu kalau ia menyukainya. Ia mengambil minuman lain dan menawarkannya pada Chloe, "Minum lagi?"

"Jangan dengarkan dia, Kak Chloe. Minuman ini memang enak, tetapi alkoholnya sangat kuat, jangan minum terlalu banyak!" Sue memperingatkannya, ia tidak tahu apa yang diberikan Robin pada Chloe.

"Sembarangan! Mana mungkin aku melukai Chloe!" Robin melotot ke arah Sue.

"Huh! Biarin saja! Pesta sudah dimulai, dansa pembukaan juga akan dimulai, aku harus pergi bersiap!" Sue memasang wajah jahilnya lalu berlari pergi.

"Anak itu memang menyukai Tuan Muda Huo dari kecil. Dari umur sepuluh saja sudah bersumpah tidak akan menikahi siapapun selain Tuan Muda Huo." Robin melihat ke arah keramaian, Tuan Bai sedang memberi pidato pembukaan. Ia meneguk anggurnya lalu tertawa, "Tapi sepertinya ia akan gagal!"

"Kenapa? Menurutku Nona Bai sangat lucu dan polos. Keluarganya juga mapan, sangat cocok dengan CEO Huo!" balas Chloe. Ia mengamnbil minutan di tangan Robin dan meneguknya.

"Tapi Tuan Muda Huo memang lebih suka gadis yang diam dan kalem!" uyar Robin penuh makna sambil melirik ke arah kalung Chloe.

Chloe hanya tertawa, berpura-pura tidak mengerti maksud Robin.

Pidato Tuan Bai pun selesai, musik mulai memenuhi ruangan, para tamu juga mulai menepi untuk memberi ruangan di tengah aula. Dirinya yang perch mengikuti pesta semacam itu dengan ayahnya, Chloe pun tahu bahwa dansa pembukaan akan segera dimulai.

Jelas sekali bahwa Colten Huo adalah tamu paling penting malam ini, ia saja bahkan sangat dekat dengan Tuan Bai. Pasti dansa pembukaan ini akan dimulai darinya.

Sue Bai jells memikirkan hal yang sama. Tubuhnya berbalut gaun biru, membuatnya terlihat polos cantik bagaikan bunga. Ia sangat bersemangat menatap Colten, menunggunya untuk datang mengajaknya berdansa.

Tetapi Sue langsung kecewa begitu menyadari bahwa Colten langsung bejalan ke arah Chloe dan mengulurkan tangannya. Ia bahkan tidak melirik ke arah Sue sedikitpun.

Saat itu juga, jantung Chloe berdegup begitu kencang, ia mendonças menatap kedua mata Colten. Ia terlihat sangat serius, tatapannya yang berbinar membuat Chloe tak kuasa untuk menolaknya.

Tetapi Chloe tetap menguatkan hati untuk menolak, ia tersenyum meminta maaf kepada Colten, "Maar, CEO Huo, aku tidak bisa berdansa!"

Colten tetap mengulurkan tangannya dan menatap Chloe leaks-lekat.

"Aku ajari!" gumamnya.

Novel Terkait

 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu