His Soft Side - Bab 449 Kamu Takut Aku Ya?

Kerajaan bisnis keluarga Huo sangat besar. Bayangkan saja, perusahaan-perusahaan mereka bergerak di industri properti, industri keuangan, industri ritel, industri barang mewah, dan industri perhotelan. Selain itu, perusahaan cabang mereka di Amerika ada yang fokus pada penyediaan barang-barang militer.

Keluarga yang punya bisnis ratusan tahun jelas tidak sama dengan keluarga biasa. Kasarnya, orang dari keluarga jelata tidak bakal bisa membayangkan betapa makmurnya hidup mereka!

Jadi, Monica merasa sangat senang punya kesempatan berelasi dengan Colten Huo, walau secara tidak langsung. Kalau pun Chloe Jian bodoh dan tidak tahu apa-apa ia tetap harus akrab dengannya, apalagi kalau dia selihai ini dalam piano coba!

Membayangkan momen Colten Huo menyuruhnya keluar dari pekerjaan semalam, hati Chloe Jian agak risik. Namun, ia jelas tidak patut mengekspresikannya sekarang. Wanita itu akhirnya hanya mengangguk sambil senyum: “Baik.”

Mendengar nama Colten Huo, raut wajah Jordan Fang memuram.

Suasana kembali normal tidak lama kemudian. Setelah Monica pergi, Chloe Jian melihat jam dan menyadari waktu mengajar sudah mau tiba. Ia sudah pegang jadwal kelasnya. Wanita itu merasa lega, sebab kelas yang dialokasikan Monica padanya tidak banyak. Kelas-kelas itu adalah kelas anak kecil, maklumlah Chloe Jian sebelumnya berpengalaman mengajar Caroline. Selain buat mempraktikkan pengalaman, Chloe Jian daftar kerja di Sekolah Musik Tianle juga buat menyibukkan dirinya sendiri. Ia berharap dirinya tidak punya waktu buat berpikir macam-macam lagi.

Sekelarnya kelas pagi, ruang kerja baru Chloe Jian sudah selesai disiapkan oleh pihak sekolah. Waktu mau mulai memindahkan barang dari ruang kerja lama, ia menjumpai Kevin Yu, Melody Zhang, dan Jennifer Li di dalam. Satu-satunya yang tidak ada hanya Jordan Fang.

Melihat kehadiran Chloe Jian, Kevin Yu bertanya, “Guru Jian, kok kamu tega sih? Kami baru sebentar melihatmu, lalu kamu langsung pindah. Kami pasti bakal kangen kamu!”

“Kalau kangen ya datang saja ke ruanganku!” ledek yang ditanya. Barangnya di sini tidak banyak, satu tas ransel bahkan cukup buat memindahkannya.

Melody Zhang menimpali, “Guru Jian, aku ikut pindah bareng kamu deh. Boleh tidak?”

Chloe Jian tidak punya keengganan apa pun pada mereka. Ia hanya tidak mau dekat-dekat Jordan Fang saja, jadi ia mengiyakan dengan santai, “Boleh-boleh saja. Di ruang kerja baruku masih ada dua meja, Kakak Zhang kalau ingin boleh ikut.”

Melody Zhang barusan hanya mengetes. Kalau Chloe Jian ragu-ragu, ia bakal langsung bilang dirinya hanya bercanda. Wanita itu sama sekali tidak menyadari yang ditanya bakal langsung memberi persetujuan. Ia seketika gembira!

Jelaslah ia gembira, siapa sih yang tidak mau satu ruangan dengan wanita lembut dan cantik? Apalagi, wanita yang satu ini juga bagian dari keluarga terhormat. Jauh lebih asyik ia bergaul dengannya daripada dengan Jennifer Li yang selalu bermuka dingin, benar tidak?

“Eh, aku bagaimana? Aku boleh juga tidak? Guru Jian, bolehkah aku ikutan?” Kevin Yu seketika panik dan buru-buru menunjuk dirinya sendiri. Pemikirannya sama dengan Melody Zhang, lalu ia juga sungguh mengagumi kecantikan Chloe Jian. Sungguh sebuah kenikmatan kalau tiap hari ia bisa berjumpa dengannya!

“Silahkan saja kalau mau!” Chloe Jian menyadari Jennifer Li daritadi duduk dengan kepala tertunduk. Ia terlihat tidak mendengarkan percakapan mereka, namun tangannya yang lagi memegang pulpen mengepal erat sampai urat-uratnya kelihatan. Ia dalam hati bisa menyimpulkan, suasana hati Jennifer Li pasti sedang sangat buruk……

Tetapi, peduli apa Chloe Jian pada wanita itu? Jennifer Li dari awal kelihatan sekali ingin dirinya pergi, jadi ia sendiri tidak punya impresi yang bagus padanya.

Selama ini, Chloe Jian membiarkan Jennifer Li bertingkah hanya karena tidak enak hati pada Monica saja.

Kevin Yu tidak menyangka dirinya juga bisa dapat kesempatan emas. Hatinya luar biasa gembira, ia bahkan langsung bergegas membereskan meja.

Tahu Kevin Yu dan Melody Zhang ikut pindah ruang kerja, Jennifer Li lama-kelamaan merasa diuntungkan juga. Dengan perginya mereka bertiga, berarti yang ada di ruang kerja ini hanya dirinya sendiri dan Jordan Fang kan? Wah, ini kesempatan yang sangat langka! Memang benar kata pepatah, kita harus tetap melihat yang baik-baik di tengah ketidakbaikan!

Tidak lama kemudian, Chloe Jian, Kevin Yu, dan Melody Zhang siap pergi. Jennifer Li mengamati bayangan tubuh mereka bertiga dengan dingin. Kekesalannya sepanjang pagi sudah hilang, kini hatinya gembira sampai jantungnya mau melompat keluar……

Chloe Jian jelas tahu pemikiran wanita tersebut, namun ia tidak begitu memedulikannya. Ia sedikit banyak paham soal Jordan Fang. Kalau sifatnya masih sama seperti yang dulu, Jordan Fang itu paling tidak suka dengan wanita angkuh dan sombong macam Jennifer Li.

Ruang kerja baru Chloe Jian terletak di sisi yang berbeda dari ruang kerja lamanya. Di sana, suasananya jauh lebih elegan. Sayangnya, berhubung di luar jendela tidak ada satu pohon pun, maka mataharinya sedikit terik. Chloe Jian hanya bisa tersenyum pasrah, siapa suruh bilang tidak suka pohon?

Waktu sudah menunjukkan jam makan siang sekelarnya mereka beres-beres meja. Melody Zhang mengajak Chloe Jian makan bareng ke kantin karyawan. Ia tidak langsung mengiyakan, sebab ia lebih ingin makan bareng Nathan Chen. Entahlah, pria yang satu itu sepanjang pagi tidak kelihatan. Chloe Jian mengirim pesan pendek padanya untuk bertanya dia di mana.

Nathan Chen dengan cepat membalas, “Aku di ruangan, ruang kerjaku persis di seberang ruang kerjamu.”

Ketika diajak makan bareng, pria itu menolak, “Tidak bisa. Kalau aku tampil bersamamu, Tuan Muda Huo setidaknya pasti bakal potong gajiku.”

Si wanita hanya bisa gigit-gigit bibir. Ia tahu petugas keamanan juga punya kode etik kerja, jadi tidak memaksanya lebih jauh. Mau tidak mau, Chloe Jian pergi makan dengan Melody Zhang dan Kevin Yu.

Kabar soal pertarungan piano Chloe Jian dan Jennifer Li tadi pagi sepetinya sudah menyebar ke segala penjuru Sekolah Musik Tianle. Buktinya, sekalinya masuk kantin, si wanita langsung dihadiahi tatapan kagum banyak orang. Ini membuat Chloe Jian merasa agak canggung. Beruntung ia datang dengan Melody Zhang dan Kevin Yu, jadi mereka berdua bisa mengajaknya mengobrol sebagai pengalih perhatian.

Waktu baru ambil makan, Chloe Jian menjumpai Jennifer Li duduk di pojok. Ia terlihat sangat kesepian. Atmosfer buruk ini juga diperparah dengan orang-orang sekitar yang sesekali menunjuknya. Baru makan setengah, Jennifer Li sudah tidak tahan dan keluar dengan wajah muram.

“Dasar!” ledek Kevin Yu dingin.

“Diamkan saja guru, Jennifer Li itu pandangannya sempit. Perkataan orang pintar benar ya, orang yang berpandangan sempit selalu mau menang sendiri,” kata Melody Zhang menenangkan.

Chloe Jian tersenyum, “Baik.”

Sehabis makan, mereka sama-sama kembali ke ruang kerja. Ketika membuka pintu, Chloe Jian langsung merasakan sesuatu yang tidak beres. Di ruang kerjanya ada tamu tidak diundang……

Menjumpai Jordan Fang yang duduk santai di kursi piano, wanita itu refleks mengernyitkan alis, “Kok kamu di sini?”

Jordan Fang menoleh pada Chloe Jian, lalu menjawab, “Aku benci pohon yang ada di depan ruang kerja itu, jadi aku pindah kemari.”

Si wanita seketika kesal, namun akhirnya bisa menjaga kesabaran, “Di sini sempit, ruangan begini tidak layak ditempati dewa macam kamu! Kamu balik saja deh sana!”

“Tidak apa-apa kok!” Jordan Fang tidak acuh pada perintah Chloe Jian. Ia meregangkan badannnya dan buka suara lagi: “Aku tidak memedulikan sempit tidaknya ruangan ini!”

Chloe Jian jadi makin kesal. Wanita itu menggeretakkan gigi, “Tetapi aku peduli!”

Wajah si pria memuram, “Guru Jian, jangan bilang kamu ketakutan?”

Si wanita tidak mau ngaku, “Mana ada yang aku takutkan?”

Jordan Fang mengangkat bahu, “Bagus kalau begitu, biarlah aku di sini! Aku pindah kemari memang kamu rugi apa sih? Tidak rugi apa-apa kan? Santai saja!”

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu