His Soft Side - Bab 291 Pernikahan

Setelah Chloe mendengar perkataan ini, dia langsung melihat ke arah Colten, di dalam aula sangat terang, namun dia yang berdiri di sudut kegelapan, namun dia merasa tubuhnya sangat dingin dan Colten dengan tidak senang menatapnya.

Sebelum Nenek Liao keluar, Violet sudah duluan keluar.

Nenek Liao seperti tidak tahu ekspresi Colten sudah berubah dan masih dengan senang memperkenalkan Chloe, "Cloud kemari, berkenalan dengan Robin dulu, tahun ini kamu berumur 26 tahun kan? Kebetulan Robin lebih besar kamu tiga tahun, cocok kan!"

Robin yang dikatakan Nenek Liao adalah Robin Cheng, saat ini dia juga dengan tidak berdaya melihat Chloe dan tersenyum malu.

"Nenek Liao, aku tidak ingin berkencan buta--" Chloe merasa sangat malu, lalu melambaikkan tangan dan ingin melepaskan tarikan Nenek Liao, bercanda ya, dia dengan Colten sudah berhubungan itu, sekarang Nenek Liao ingin memperkenalkan dia ke pria lain?

"Bukan kencan buta, hanya saling mengenal saja, jika kamu tidak suka Robin, aku masih ada cucu lain yang bisa dikenalkan padamu!" Nenek Liao tidak melepaskan Chloe, hanya mendorong Chloe ke samping Robin, "Sana, Robin kamu ngapain bengong? Cepat bawa Cloud jalan-jalan, kalian baik-baik berbincang dulu, aku benar-benar merasa kalian sangat cocok!"

"Nenek, jangan mencelakai aku?" Robin berekspresi sedih, dia tidak tahu apa yang diinginkan Nenek Liao, juga tidak berani meminta tolong pada Colten, tapi jika dia berkencan dengan Chloe, dia takut saat kembali akan dipukul mati olehnya!

"Kamu ini berbicara apa? Cloud begitu cantik, aku juga karena suka padanya baru memperkenalkan dia padamu, kamu jangan tidak tahu diri!" Nenek Liao berekspresi tidak senang, seperti sedang marah.

Seharusnya Robin sangat takut pada Nenek Liao, karena setiap melihat ekspresi Nenek Liao marah, Robin langsung diam.

Chloe juga diam-diam melirik Colten, melihat ekspresinya sangat galak dan tatapannya penuh dengan kemarahan. Dia sudah keluar dari sudut yang gelap itu saat ini dia sedang melihat ke arah Chloe, Chloe bergegas menggelengkan kepala terhadap dia, dia merasa Nenek Liao pasti sudah mengetahui sesuatu, sehingga melakukan hal ini, tapi dia tidak tahu apa yang dipikirkan Nenek Liao, jadi sekarang bukan saat untuk terus terang.

"Baik, kalian berdua pergi ke sana jalan-jalan, Colten kamu ikut aku!" Perintah dari Nenek Liao.

"Ayo." Chloe tersenyum pada Robin, kemudian menuruti perintah Nenek Liao pergi bersama Robin, jika mereka tidak saling suka, Nenek Liao juga tidak bisa menjodohkan mereka.

Robin melihat ke arah Chloe, dia tidak berani menantang Nenek Liao, hanya bisa turuti, tapi saat pergi dia mendapatkan tatapan kejam dari Colten, membuat dia merasa takut, dalam hati Robin berkata, dirinya ini melakukan dosa apa, sehingga menjadi sasaran orang.

Setelah Chloe dan Robin pergi, Colten juga dengan ekspresi tidak senang mengikuti Nenek Liao.

"Kenapa tidak senang?" Nenek Liao sambil minum sambil bertanya.

"Kamu sudah tahu?" Colten terus terang berkata pada Nenek Liao.

"Tahu hal apa?" Nenek Liao menyipitkan mata dan tersenyum manis.

"Jadi, kamu ini sengaja!" Kata Colten dengan marah.

"Aku tidak mengerti dengan perkataan kamu!" Nenek Liao menundukkan kepala, lalu meminum air, gerakan dia sangat anggun, juga tenang, bisa dilihat dia adalah orang yang berkehidupan baik, lalu dia bertanya: "Ibumu ada mencari kamu tidak?"

"Ngapain dia cari aku?" Ekspresi Colten tidak senang.

"Umur kamu tidak muda lagi, sudah boleh menikah, sebelum aku kelua ibumu memberi aku lihat beberapa data wanita, katanya ingin kamu menikah." Kata Nenek Liao sambil melihat Colten.

"Pernikahan aku tidak boleh diputuskan siapapun!" Nada Colten sangat dingin dan tatapan sangat kejam.

Nenek Liao menyipitkan mata melihat Colten, lalu bertanya: "Jadi kamu ingin diam-diam menikah?"

Setelah Colten mendengar perkataan ini, dia juga kaget, namun saat dia sadar dia baru tahu Nenek Liao ini sedang menebak, karena dari tatapannya sudah mengungkapkan semua.

Nenek Liao juga dari tatapan Colten melihat kekagetan, meskipun hanya sekilas, namun Nenek Liao seperti tahu sesuatu, jadi langsung berdiri dan memukul kepala Colten: "Gila, tebakan aku benar ya! Kamu ini benar-benar nekat, beraninya diam-diam menikah!"

"......" Colten juga menunjukkan ekspresi bingung, lalu dengan kaget melihat Nenek Liao, dalam hatinya juga berpikir bagaimana melawan neneknya.

Di sisi lain Chloe dan Robin sudah berjalan jauh dan tidak bisa terlihat oleh Nenek Liao, lalu Chloe berhenti dan dengan ekspresi tidak berdaya melihat Robin, "Kebetulan sekali!"

"Iya kebetulan sekali!" Robin dengan senyum berkata: "Mungkin ini adalah jodoh!"

"Jodoh? Kamu dan aku?" Chloe menunjuk ke dirinya.

"Tidak tidak tidak!" Robin menggelengkan kepala, "Jodoh kamu dengan kakak keempat! Tidak sangka, kamu yang berniat menghindari kakak keempat, bisanya dengan nenek tinggal di sampingnya!"

Chloe juga tersenyum dan berkata: "Iya, tidak sangka bisa begitu kebetulan!"

"Adik Jian, kamu sudah baikkan dengan Kakak Keempat?" Tangan Robin masuk ke dalam kantong, lalu menundukkan kepala melihat Chloe, angin juga meniup ke sini, seolah-olah dari kaca matanya terlihat kelembutan yang seperti bulan.

Chloe menyibir mulutnya lalu menjawab, "Iya."

"Tebakan aku juga sama, jika tidak kakak keempat juga tidak akan membawa kamu keluar." Robin menggerakkan alis, lalu berpikir sejenak dan berkata: "Adik Jian, kakak keempat mengatur dirinya dengan ketat, sejak kecil dia tidak pernah bersikap semena-mena seperti anak orang kaya yang lain, dia taat dengan peraturan, mungkin karena ini dia juga bersikap tegas pada orang yang di sampingnya."

Setelah Chloe mendengar ini, dia juga dengan kaget melihat Robin, "Kenapa kamu mengatakan ini padaku?"

"Dia terhadap kamu sangat peduli, bisa dibilang aku tidak pernah melihat dia peduli pada seseorang!" Robin berbalik badan melihat ke arah danau, lalu berkata: "Terkadang perkataan dia sangat kejam, juga angkuh, namun bisa dimaklumi karena dia setiap hari sangat sibuk, juga tidak ada hobi dan tanggung jawabnya sangat besar......"

"Tunggu sebentar, tujuan kamu datang untuk membantu dia bicara?" Chloe menggerakkan alis, dia mengira Robin akan membantu dia menganalisis tujuan Nenek Liao.

Robin menolehkan kepala, lalu dengan senyum melihat Chloe, "Karena aku tidak ingin kamu salah paham pada kakak keempat, sebenarnya dari awal aku tidak mendukung hubungan kalian, tapi--"

Mengatakan sampai sini, Robin juga menggerakkan bahu namun tidak berkata apapun.

"Tapi apa?" Chloe juga penasaran, dia merasa kata Robin ini memiliki arti dan dia bilang dari awal dia tidak mendukung hubungan mereka!

"Tidak apa-apa, ponsel kamu berdering!" Robin menunjuk ke arah tas Chloe.

Chloe baru menyadari ponselnya berdering, dia bergegas mengeluarkan ponsel, awalnya di aula sangat ribut jadi dia mengubah ponselnya menjadi getaran.

"Kakak keempat ya?" Robin melirik sejenak.

"Iya." Chloe juga mengangkat telepon, lalu mendengar Colten bertanya: "Di mana?"

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu