His Soft Side - Bab 310 Lemparkan Surat Nikah!

“Dengan pakaian mu yang begini kamu masih mau merendah? Apa kamu sanggup merendah?” Aurora Wu mencibir, “Kalau bukan karena hubungan kita sudah bertahun-tahun, aku pasti akan mulai iri pada mu!”

“Jangan buang-buang tenaga mu, kamu juga bukan tidak tahu hubungan ku dengan nya!” Chloe Jian mencibirkan mulutnya, sebenarnya bisa dikatakan hubungan nya dengan Colten Huo maju dengan cepat, tetapi dia terus menerus merasa gelisah, dia merasa seperti ada sesuatu yang akan terjadi.

“Sejujurnya, sekarang diperusahaan tersebar berita mengenai kamu dan CEO Huo, apakah CEO Huo tahu?” Aurora Wu ragu sejenak dan bertanya.

“Aku tidak tahu dia tahu atau tidak!” Chloe Jian terdiam, “Biarkan mereka bicarakan saja, lagipula itu mulut mereka, kita juga tidak bisa mengaturnya.”

“Hanya saja ada beberapa ucapan yang sangat tidak enak untuk didengar, Chloe Jian, sekarang semua orang sedang menebak seberapa lama kamu akan disimpan dan kapan kamu akan dibuang!” Aurora Wu berkata terus terang.

“…..” Chloe Jian mencibirkan mulutnya, “Kenapa begitu jahat!”

“Karena iri! Sebenarnya beberapa orang yang membicarakan mu pasti sangat ingin berganti tempat dengan mu agar bisa bersama CEO Huo…..!” Aurora Wu tersenyum dingin.

“Tidak perlu mengurusi terlalu banyak, lebih baik kita mengurusi masalah diri sendiri.” Chloe Jian mengangkat bahu, karena menurutnya dia juga tidak bisa mengendalikan perkataan orang-orang tersebut.

Kemudian sepulang kerja, disaat Chloe Jian naik mobil Colten Huo, Colten Huo menyadari dengan ekspresinya yang sedikit aneh dan bertanya, “Kenapa?”

Chloe Jian bersandar dijendela dan menunjuk kearah luar jendela, “Lihat, aku menjadi pusat perhatian lagi!”

Colten Huo melihat keluar dan mengerutkan alisnya, “Apa ada orang yang membicarakan mu?”

“Iya,” Chloe Jian berbalik dan berkata sambil tersenyum: “Sekarang diseluruh perusahaan orang-orang sedang membicarakan bahwa aku menjadi simpanan mu!”

Colten Huo menyipitkan matanya: “Apa kamu tidak menjelaskannya?”

“Menjelaskan apa?” Chloe Jian melihat pengemudinya didepan lalu menatap Colten Huo dan tersenyum, “Jelaskan pada mereka bahwa aku bukan lah simpanan mu melainkan aku dirawat oleh mu?”

Mendengar perkataan ini Colten Huo juga tersenyum, menjulurkan tangannya dan mencubit hidung Chloe Jian, “Kalau kamu tidak merasa kesal tidak masalah.”

“Merasa kesal kenapa?” Chloe Jian memegang tangan Colten Huo dan menggigit jari-jarinya, “Lagipula jika aku mengatakan bahwa kita ini adalah pasangan pasti tidak akan ada orang yang percaya.”

“Kalau begitu langsung lemparkan surat nikah!” Colten Huo berkata.

Ekspresi Chloe Jian berubah, “Tidak boleh!”

Colten Huo tidak senang, “Kenapa tidak boleh?”

“Pokoknya tidak boleh!” Chloe Jian melirik pengemudinya, meskipun dia tahu orang-orang yang berada disisi Colten Huo bisa diandalkan, tetapi dia masih takut, takut masalah pernikahaan mereka akan tersebar keluar.

“Sebenarnya apa yang kamu khawatirkan?” Colten Huo memegang dengan erat tangan Chloe Jian dan bertanya dengan suara yang berat.

“Aku…..” Chloe Jian tertegun dan tiba-tiba tidak tahu harus bagaimana mengatakannya.

Colten Huo juga tidak mengatakan apa-apa, sepanjang perjalanan pulang mereka hanya berdiam saja, setelah masuk kerumah, Colten Huo pergi keruang membaca, Chloe Jian memasak, dia baru saja mengeluarkan sayur yang dibeli oleh bibi tadi pagi dari kulkas dan merasa ada seseorang yang memeluk nya dari belakang.

Terperanjat dengan ciuman nya, Chloe Jian merasa seluruh tubuhnya diselimuti dengan nafas unik Colten Huo, dia mengangkat kepalanya untuk menerima ciumannya, ciumannya begitu kuat seperti sebelumnya dan semakin lama semakin dalam, Chloe Jian sudah merasa bahwa dia hampir kehabisan nafas, Colten Huo baru melepaskan nya.

Meskipun Colten Huo sudah melepaskan ciumannya dari Chloe Jian, tetapi dia masih mencium wajah nya dengan lembut dan juga bibirnya, sepertinya bagaimanapun juga ciuman nya tidak cukup, Chloe Jian mengangkat kepalanya dan melihatnya, matanya yang hitam penuh dengan air seperti batu permata yang dirawat didalam air, yang sangat bersinar.

“Apa kamu sangat takut jika hubungan kita terbuka?” Colten Huo bertanya.

Chloe Jian tertegun sejenak dan kemudian menjawab dengan lembut: “Iya.”

“Beritahu aku kenapa.” Colten Huo menatap mata Chloe Jian, melihat dia telah terdiam dengan waktu yang lama, menundukkan kepalanya dan tidak menatapnya, kemudian dia bertanya dengan suara yang dingin: “Apa karena kamu tidak mencintai aku dan ingin meninggalkan ku, sehingga kamu tidak ingin ini diketahui oleh orang lain?”

“Bukan begitu!” Chloe Jian menaikkan matanya dan mengatakannya dengan tergesa-gesa: “Aku tidak pernah berpikiran untuk meninggalkan mu!”

Tatapa mata Colten Huo menjadi lembut, dia memeluk Chloe Jian dan tiba-tiba mengatakan: “Apa kamu takut jika keluarga ku tahu mereka akan menentang kita?”

Setelah mendengar ini seluruh tubuh Chloe Jian bergetar, menggetap geraham, seolah-olah sangat ingin membantah perkataan Colten Huo, tetapi sebelum dia mengatakannya, Colten Huo sudah menahan mulutnya, “Mata mu sudah memberitahu aku.”

Tatapan mata Chloe Jian mengelak, dengan pelan-pelan mendesah, pada saat ini dia tidak ingin membahas pemasalahan ini, pada akhirnya berkata: “Aku ingin memasak terlebih dulu.”

Colten Huo menarik tangan Chloe Jian dan berkata: “Bukankah sebelumnya kamu pernah memberitahu ku, selama kita saling mencintai, kamu bersedia untuk memperjuangkannya!”

Chloe Jian terhenti sejenak, dia berbalik dan menatap Colten Huo, “Kalau begitu bagaimana dengan mu, apa kamu tidak akan pernah mengkhianati ku selamanya?”

Namun begitu kalimat ini diucapkan, Chloe Jian tertawa, “Tidak perlu dijawab, aku sendiri juga tidak berani percaya bahwa aku akan mencintai seseorang selamanya! Baiklah aku akan memasak, apa kamu ingin membantu?”

Tatapan mata Colten Huo sangat dalam, dia menatap Chloe Jian dan tidak mengatakan apapun hanya menganggukkan kepalanya.

Chloe Jian melihat Colten Huo yang tidak menjawab pertanyaan nya mengenai selamaya, Chloe Jian diam-diam menghela nafas karena dia tahu jelas, tidak peduli jawaban nya adalah iya atau tidak, sepertinya sekarang, dia takut dia tidak bisa percaya, keabadian sesungguhnnya masih membutuhkan waktu untuk menilainya.

Mereka berdua sama-sama memetik sayur, mengupas, dan memasaknya, sama seperti sepasang suami istri yang saling mencintai dan saling memahami, setelah makan malam, mereka sibuk dengan urusan mereka masing-masing, Colten Huo melanjutkan pekerjaan nya diruang membaca, Chloe Jian mandi, disaat kembali kekamar bertelepon dengan Beth Ou, kemudian bersama Lola Luo dan Aurora Wu melakukan panggilan video.

Dua hari ini suasana hati Lola Luo cukup baik, didalam video dia ada bicara dan juga tertawa, dia juga memberitahu Chloe Jian dan Aurora Wu bahwa minggu depan Albert Qin akan kembali.

Suasana hati Aurora Wu pada malam ini cukup buruk, ketika Chloe Jian bertanya, dia tanpa ragu mengatakan bahwa teman sekelas lamanya yang bekerja dibidang televisi mengutarakan perasaanya padanya…..

Ketiga orang ini mengobrol dengan waktu yang cukup lama, sampai Colten Huo membuka pintu untuk masuk, Chloe Jian baru menutup panggilan videonya.

“Apa pekerjaan mu sudah selesai?” Chloe Jian yang melihat wajah Colten Huo lelah, dengan segera menghampirinya dan mengelus wajahnya.

Colten Huo memegang tangan Chloe Jian dan mencium tangannya, “Kenapa kamu mempunyai begitu banyak topik untuk dibicarakan?”

Chloe Jian mengedipkan mata, dengan waktu yang lama dan baru menyadari maksud dari Colten Huo adalah dia dan Auora Wu juga Lola Luo setiap malam selalu melakukan panggilan video, dan mencibirkan mulutnya, “Kamu juga tahu lah wanita! Pasti punya banyak topik, dan juga Lola Luo sendiri sedang cemas, kami menemaninya dengan mengobrol agar dia tidak kesepian.”

Colten Huo menganggukkan kepalanya dan berkata: “Kalau begitu sekarang aku sangat kesepian, maukah kamu menemani ku?”

Chloe Jian tertegun, seketika menatap Colten Huo dengan tatapan aneh, “Jika ingin melakukan hal yang buruk terus terang saja, tidak perlu berputar-putar?”

“Kalau terus terang kamu akan memarahi ku!” Colten Huo berpura-pura terlihat seperti tidak bersalah.

“Lantas bukan itu?” Chloe Jian bertanya dengan kepala miring.

Colten Huo cengar-cengir pada Chloe Jian dan berkata, “Iya, tentu saja iya! Kalau begitu, sekarang…..”

Chloe Jian melihat tatapan mata Colten Huo kembali memanas, wajahnya memerah dan menelan ludah, “Kenapa kamu semakin lama semakin tidak tahu malu?”

Novel Terkait

Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu