His Soft Side - Bab 195 Trik Yang Buruk

Colten menggunakan bahasa inggris dan bahasa prancis secara bergantian, dia berkomunikasi secara bersamaan dengan orang yang berada di dua komputer itu, kata-kata yang diucapkannya juga adalah kata-kata ekonomi yang tidak familiar bagi Chloe.

Chloe tidak berani menganggunya, dia meletakkan gelas di mejanya dan akan pergi.

"Tunggu sebentar!"

Chloe berjalan hingga kedepan pintu dan mendengar panggilan Colten, ketika rapat dia menggunakan bahasa inggris dan prancis, tentu saja kalimat ini diucapkan untuknya.

Namun Chloe tidak berencana untuk mendengar perkataannya, siapa yang tahu apa yang ingin dilakukannya ketika menyuruhnya menunggu.

Chloe berpura-pura tidak mendengarkannya, dia bergegas membuka pintu dan keluar, langkah kakinya yang terburu-buru bagaikan ada seekor anjing yang mengejarnya dari belakang.

"Dasar kucing garang, hentikan!" Colten marah, apakah dirinya begitu menakutkan? Bisa membuat Chloe takut seperti begini?

Chloe langsung menutup telinganya dan berlari kedalam kamarnya sendiri, dia menutup pintu dan menguncinya.

Mulai dari hari ini, dia memutuskan untuk tidak dirayu lagi oleh Colten, wajahnya sungguh tampan, Chloe tidak berani memandangnya lagi, dia tidak ingin terjadi kejadian seperti malam ini lagi, sungguh menakutkan.

Chloe tidak sadar terpikiran malam ketika berada ditempat hiburan itu, waktu itu Colten marah dan mencekiknya, dia mengira bahwa dirinya akan mati, hatinya merasa takut dan juga marah, mengapa dalam waktu yang begitu singkat bisa merasa dia enak dilihat?

Untung saja Chloe bisa sadar tepat waktu, masih belum terlambat untuk siaga terhadapnya mulai dari sekarang, dia mengatakan bahwa dia sudah mengenalnya semenjak 6 tahun yang lalu, baik ini asli maupun palsu, dan juga tidak peduli apa tujuannya menipunya untuk menikah, intinya Chloe harus menjaga hatinya dengan baik agar tidak akan terluka.

Chloe terbaring diatas kasur, dia terus saja merasa punggungnya dingin, dan dia merasa dirinya bagaikan disarang binatang buas, sangatlah berbahaya, namun dia tidak boleh mengatakannya kepada siapapun.

Meskipun Bob tahu bahwa dia mengurus surat nikah bersama Colten, namun sesuai sifat Bob, sekali tahu Colten pernah mencekik lehernya, maka dia pasti akan langsung kemari dan berkelahi dengan Colten, Chloe bukannya takut Bob tidak bisa mengalahkan Colten, melainkan dia merasa bagaimanapun juga dia berhutang jasa kepada Colten, jika hubungan mereka menjadi buruk, itu tidak enak dilihat.

Jadi, bersabarlah.

Chloe tidak berdaya dan menghempaskan nafas.

"TokTok." Terdengar suara ketuk pintu.

"Buka pintunya!" Suara Colten sangatlah berat, dia membuka pintu namun tidak terbuka, dia mengerutkan keningnya.

"Aku, aku sudah tidur!" Chloe tegang, dia tidak akan membuka pintu, membiarkannya masuk bukannya sama saja dengan membiarkan seekor serigala untuk masuk?

"Ada yang ingin aku sampaikan!" Colten mendengar ketegangan dalam perkataan Chloe, dia menenagkan diri dan berkata dengan sabar.

"Katakan saja besok, aku sudah lelah sekali!" Chloe ingat dengan tatapan seram Colten tadi, dia sekarang benar-benar tidak ingin menghadapinya.

Diluar pintu sana diam, Chloe fokus namun tidak mendengar suara apapun, dia mengira Colten sudah pergi, dia baru saja lega, dan langsung terdengar bahwa Colten berkata didepan pintu, "Baiklah, kamu istirahat dulu saja!"

Begitu baik? Chloe kaget.

Dia turun dari kasur secara diam-diam, dia datang kesamping pintu dan menempelkan telinganya dipintu, dia mendengar ada suara langkah yang pelahan menjauh, dan terdengar suara tutup pintu, Colten benar-benar sudah pergi!

chloe tidak bisa mengekspresikan suasana hatinya saat ini, dia mengelengkan kepalanya dan tidak ingin berpikir terlalu banyak, dia mematikan lampu dan kembali ke kasur, dia melihat jam sudah menunjukkan lewat dari jam 9, lebih baik tidur saja.

Bersamaan dengan itu, didalam kamar ruang kerja, Colten masih saja melanjutkan rapat lewat video, namun bagaimanapun juga, dia tidak bisa fokus, pikirannya terus terbayang Chloe ketika baru saja keluar dari kamar mandi, meskipun dia sedikit silinder, namun itu tidak membuatnya tidak bisa melihat dengan jelas postur tubuh Chloe yang menggiurkan dengan baju tidur berwarna putih itu, serta fakta bahwa dia tidak mengenakan pakaian dalam apapun.

Sekarang Colten juga sadar, Chloe mengatakan dirinya masih perawan hanya saja ingin membuatnya merasa jijik dan melepaskannya.

Colten tersenyum masam, trik yang begitu buruk, dan dirinya ternyata terjebak, Chloe benar-benar mengetahui jelas batas kesabaran Colten!

"Direktur Huo, apakah kamu sedang mendengarkan aku?"

Colten tidak menjawab sangat lama, orang disisi lain itu mempertanyakannya.

"Iya, lanjutkan!" Colten menjawabnya dengan bahasa prancisnya yang lincah, dia mengelus keningnya dan meminum air, dia membuat dirinya agar bisa semangat fokus didalam rapat.

Pagi hari keesokan harinya, Colten yang sudah bekerja hingga larut malam masih saja bangun tepat pukul 6 pagi, ini adalah jam bangunnya selama ini, selelah apapun, dia pasti akan bangun untuk latihan.

Colten memakai pakaian dan membuka pintu, awalnya dia melihat pintu kamar Chloe terbuka dia ingat bahwa kemarin ketika jam 12:30, dia kembali kekamar untuk tidur dan melewati kamarnya, pintunya jelas terkunci, apakah dia sudah bangun?

"Gadis?" Colten memanggilnya, namun tidak ada orang yang menjawabnya, dia mendorong pintu dan masuk, terlihat Chloe merapikan kasurnya, pakaian tidur yang dia kenakan tadi malam itu diletakkan dikursi disamping kasurnya, hp dan tasnya tidak ada, jelas bahwa dia sudah keluar.

Colten mengerutkan keningnya, sekarang baru jam setengah 7, hari baru terang, untuk apa Chloe bangun sepagi ini dan keluar?

Tiba-tiba Colten kaget, apakah Chloe sengaja untuk menghindar darinya, jadi pagi-pagi sudah keluar?

Pikiran ini membuat Colten sangatlah merasa tidak nyaman, apakah dirinya begitu menakutkan didalam hati Chloe? Hanya marah saja bisa membuatnya tidak ingin bertemu dengannya lagi?

Colten merasa dirinya pasti kebanyakan berpikir, munkgin saja Chloe hanya pergi beli sarapan saja dan akan kembali sebentar lagi!

Namun Colten menunggu hingga jam 8 namun masih saja belum melihat sosok Chloe, Colten sangatlah marah, dia benar-benar tidak tahan dan meneleponnya.

Teleponnya berbunyi beberapa kali dan baru diangkat, "Halo?"

"Dimana?" Tanya Colten.

"Aku berada dirumah sakit, dengan ibuku." Kata Chloe sambil ternafas terengah-engah.

Colten langsung mematikan telepon.

Chloe bingung, apa-apaan ini, mengapa dia merasa suasana hati Colten sangatlah buruk, apakah dia baru saja bangun dan masih marah?

Duh, tidak peduli dia lagi, setiap hari terus saja aneh seperti begitu, Chloe tidak ingin menghadapinya, barulah dia bangun sepagi itu dan masih belum pagi dia sudah keluar, dia berjalan belasan kilometer dan baru tiba di bus stop lalu naik bus untuk pergi ke mrt, perjalanan yang harusnya kurang dari satu jam jika menyetir menjadi lebih dari 2 jam digunakan oleh Chloe untuk sampai di rumah sakit.

Duh, memang area orang kaya, bahkan taksi saja juga tidak mau pergi, apakah karena tahu disana setiap rumah punya banyak mobil dan tidak akan ada orang yang naik taksi untuk keluar kah?

Chloe merasa bahwa dirinya perlu membeli sebuah kendaraan, jika tidak setiap kali keluar dia harus menggunakan kedua kalinya juga tidak kuat.

Sedangkan mobil-mobil Colten, dia tidak ingin menyentuhnya, dia merasa lebih baik menjaga jarak dengan Colten, meskipun Colten bilang semua barangnya bisa dipakainya, bahkan diatas kontrak nikah mereka, sekalipun mereka bercerai, hartanya juga akan dibagikan setengah untuknya, tapi Chloe tidak sepolos itu hingga mempercayainya.

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu