His Soft Side - Bab 152 Hubungan Setelah Mengambil Buku Nikah

Chloe Jian mulai memperhatikan Edith Bai setelah berpikir seperti itu dan langsung menyadari bahwa tidak hanya tatapan wanita itu memandang jauh ke belakangnya, dia bahkan berdiri dengan tangan yang digenggam erat dan tubuh yang condong ke depan, seperti sedang menunggu sesuatu dengan gugup.

Apa jangan-jangan dia sedang menunggu seseorang?

Menyadari tatapan Edith Bai itu, Hakutaku Bai refleks menghela napasnya, dia lalu berbalik untuk menuangkan Chloe Jian segelas air sambil bertanya dengan santai: “Chloe, kamu datang sendirian? Bagaimana dengan pamanmu?”

“Terima kasih.” Ucap Chloe Jian sambil menerima gelas air itu, lalu tanpa banyak berpikir, dia menjawab: “Pamanku pergi karena ada urusan.”

Setelah melontarkan jawaban itu, Chloe Jian menyadari wajah Edith Bai yang tadinya penuh dengan penantian itu langsung berganti dengan wajah kecewa, kemudian, tanpa mengatakan apapun, wanita itu duduk kembali dan menundukkan kepalanya.

Tetapi, Chloe Jian juga tidak terlalu memikirkan hal itu.

“Apa kepulangannya kali ini karena libur? Dia akan terus berada disini selama satu bulan ini kan?” Tanya Hakutaku Bai lagi, lalu, karena takut Chloe Jian salah paham, dia langsung menambahkan, “Sendirian beberapa hari ini, kamu pasti lelah kan? Sekarang kamu bisa lebih santai karena ada orang yang menemanimu.”

“Iya, tetapi aku belum sempat menanyakan berapa lama paman libur kali ini.” Setelah minum, Chloe Jian juga berpikir untuk bertanya apakah pamannya itu bisa tinggal sedikit lama ketika Bob Ou datang nanti.

“Chloe, apa benar mama Ruby Lin yang membuat mamamu terluka?” Tanya Edith Bai peduli meskipun dirinya sendiri sulit untuk menutupi kekecewaannya.

“Biro keamanan publik mengatakan bahwa mereka sudah menetapkan tersangka hari ini, tetapi pihak kepolisian Boshan sana masih dalam proses penyelidikan dan meskipun pelakunya itu bukanlah Zoe Lin, dirinya pasti terlibat dengan kasus ini.” Chloe Jian belum bisa mengatakannya sekarang karena selain masih ada hal yang belum dibagikan oleh pihak biro keamanan sana, kedekatannya dengan Edith Bai itu juga belum sampai ke tahap dimana dirinya akan menceritakan seluruhnya kepada wanita itu.

“Chloe, aku juga tinggal di Qinghu, jadi kamu bisa menghubungiku kalau membutuhkan bantuan dengan kasus mamamu.” Ucap Edith Bai sambil menganggukkan kepalanya dengan sungguh-sungguh.

“Terima kasih.” Chloe Jian mengangkat kepalanya untuk melihat wanita itu, dia selalu merasa Edith Bai terlihat sangat khawatir, tetapi beberapa hal juga tidak seharusnya dia tanyakan dan dirinya juga tidak akan ikut campur.

Chloe Jian kemudian bertanya kepada Hakutaku Bai mengenai detail pemeriksaan mamanya tadi pagi dan mendapat kabar bahwa Nelson langsung kembali ke hotel untuk beristirahat seusai pemeriksaan itu, dia masih merasa sedikit cemas ketika mengetahui hal itu karena selain harus menjalani dua kali operasi, tubuh mamanya itu sangat lemah, dia tidak tahu apa mamanya itu kuat atau tidak untuk melewati operasi itu.

Chloe Jian langsung pergi ke kamar Beth Ou setelah keluar dari dalam kantor itu.

Pihak rumah sakit menugaskan dua orang perawat untuk Beth Ou, keduanya sangat berpengalaman dan teliti, lalu, alih-alih melihat suster yang ditemuinya tadi pagi itu, Chloe Jian justru melihat seorang wanita lain berumur tiga puluhan ketika masuk ke dalam kamar mamanya itu, wanita itu sedang menjaga botol infus sambil duduk di kursi sebelah tempat tidur pasien, dan seperti kenal dengan Chloe Jian, tanpa terkejut sedikitpun, wanita itu langsung berdiri untuk menyapa ketika melihat Chloe Jian masuk.

Kemudian, setelah mengobrol beberapa saat dengan perawat itu, Chloe Jian duduk bengong sambil menggenggam tangan Beth Ou yang kurus sampai tidak berbentuk itu dengan pelan.

Dan siang itu berlalu begitu saja, sampai kira-kira pukul setengah enam, sebuah telepon dari Colten Huo datang.

“Apa pamanmu ada disana?” Tanya Colten Huo dari balik telepon itu.

Chloe Jian lalu mengangkat kepalanya dan melirik ke arah Bob Ou yang sedang berjalan masuk dari pintu kamar itu, “Ada, dia baru kembali.” Jawab Chloe Jian sambil kagum dengan tebakan Colten Huo yang sangat tepat itu.

“Ada sebuah perjamuan bisnis yang harus aku hadiri malam nanti, jadi aku tidak bisa kesana, kamu bisa makan malam sendiri hari ini.” Ucap Colten Huo setelah diam sesaat.

“Baiklah.” Pikiran Chloe Jian tiba-tiba menjadi kosong, dia tidak tahu harus berkata apa lagi setelah menjawab perkataan pria itu, Colten Huo juga tidak mengatakan apapun lagi, mereka berdua diam begitu saja dengan telepon yang masih terhubung dan kondisi itu benar-benar membuat telepon itu menjadi canggung.

“Kamu……”

“Aku……”

Di tengah-tengah kesunyian, mereka berdua tiba-tiba membuka mulut mereka secara bersamaan, lalu, ketika menyadari lawan bicara mereka ingin mengatakan sesuatu, mereka lagi-lagi menutup mulut mereka dalam waktu yang bersamaan.

Diam lagi.

Akhirnya, Colten Huo lah yang memecah keheningan itu, “Apa kamu pulang nanti malam?”

“Aku ingin menemani mamaku disini, boleh?” Tanya Chloe Jian dengan hati-hati sambil menggigit bibirnya.s

“Boleh, perjamuan malam nanti mungkin akan berlangsung sampai sedikit larut, jadi aku tidak akan kesana lagi nanti malam.” Ucap Colten Huo dengan suara yang sangat tenang.

“Baiklah.” Jawab Chloe Jian sambil menghela napasnya, dia selalu merasa hubungannya dan Colten Huo seperti sedikit berubah setelah mereka mengambil buku nikah mereka kemarin, tetapi dia juga tidak bisa menjelaskan detailnya, dia hanya merasa bahwa jarak diantara mereka seolah-olah tidak begitu jauh lagi dan bantuan yang diberikan pria itu untuknya juga membuatnya tidak begitu anti dan jijik dengan pria itu.

“Sudah, aku akan menutup teleponnya.” Colten Huo sepertinya juga tidak memiliki apapun lagi untuk dikatakan.

“Tunggu!” Cegat Chloe Jian dengan cepat disaat itu.

“Ya?” Tanya Colten Huo sambil sedikit meninggikan suaranya.

“Kamu, kurangi minum anggur nanti malam, kalau tidak maag-mu akan kambuh lagi.” Chloe Jian juga tidak tahu kenapa dirinya tiba-tiba terpikir untuk mengatakan hal itu, sampai kata-kata itu sudah keluar dari mulutnya, dirinya baru sadar bahwa ucapannya itu memiliki makna yang dalam, karena itu pipinya langsung memerah dan dia langsung menambahkan, “Kamu jangan salah paham, aku tidak bermaksud untuk mengaturmu, aku, aku hanya……”

“Aku tahu!” Potong Colten Huo dengan suara yang terdengar sedikit bercampur dengan tawa.

“……” Chloe Jian tertegun, dia sepertinya tidak ada mengatakan apapun, apa yang bisa pria itu ketahui?

Suasana hati Colten Huo yang sudah muram seharian itu akhirnya menjadi sedikit lebih baik, dia lalu berkata: “Apa masih ada yang lain?”

“Tidak ada! B…… Bye-bye!” Chloe Jian tiba-tiba merasa detak jantungnya langsung bertambah cepat, lalu ketika mengangkat kepalanya dan melihat Bob Ou yang duduk di atas sofa itu sedang menatapnya tanpa berkedip sedikitpun, dia langsung cepat-cepat berpamitan dengan Colten Huo dan menutup telepon itu tanpa menunggu balasan dari pria itu.

“Paman, paman kenapa menatapku seperti itu? Aneh tahu!” Tatapan Bob Ou itu langsung membuat Chloe Jian salah tingkah sampai telapak tangannya yang menggenggam hp itu berkeringat.

Sudut bibir Bob Ou langsung terangkat, “Cloud, apa kamu tahu seperti apa sosokmu tadi?”

“Apa?” Tanya Chloe Jian dengan bodoh.

“Istri yang cerewet.” Ucap Bob Ou dengan serius.

Chloe Jian langsung menarik sudut bibirnya ketika mendengar jawaban itu, lalu sambil berpura-pura tuli, dia berdiri dan berjalan keluar, tetapi tiga kata ‘istri yang cerewet’ itu masih membuat dirinya tersentak, apa jangan-jangan Colten Huo tertawa tadi juga karena nada bicaranya aneh?

Tidak, tidak, dia harus menenangkan dirinya.

Tetapi, baru sampai di depan pintu, tangannya pun belum menyentuh gagang pintu itu, Chloe Jian sudah mendengar ada orang yang mengetuk pintu itu, kemudian, tanpa berpikir panjang, dia langsung membuka pintu itu dan melihat Edith Bai sedang berdiri didepannya sambil menatapnya dengan wajah yang sangat gugup.

Chloe Jian langsung terkejut, awalnya dia berpikir bahwa Edith Bai datang untuk mencarinya dan masih merasa bingung karena mereka sepertinya tidak begitu dekat, setelah bertahun-tahun lulus, pertemuan mereka berdua pun bisa dihitung dengan satu tangan, tetapi Chloe Jian langsung merasa ada sesuatu yang aneh, karena sewaktu dia ingin bertanya ada apa kepada Edith Bai itulah dirinya sadar bahwa yang dilihat oleh Edith Bai itu bukanlah dirinya.

Lebih tepatnya, tatapan wanita itu melewati dirinya dan jatuh di belangkangnya, Chloe Jian yang terkejut ketika menyadari hal itu kemudian menoleh ke belakang mengikuti pandangan mata wanita itu dan langsung melihat Bob Ou mengalihkan pandangannya dengan sengaja.

Melihat tatapan mata Edith Bai yang berapi-api, serta Bob Ou yang jelas terlihat berubah kaku itu, Chloe Jian mengedip-ngedipkan matanya dan ‘ding!’ sebuah lampu kuning langsung menyala di atas kepalanya.

Novel Terkait

Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu