His Soft Side - Bab 564 Dia Sedang Memanggilku Ibu

Lola Luo lanjut berkata, “Apakah kamu tahu? Tadi dia berkata kepadaku, lagi pula aku juga sudah memutuskan untuk bercerai, harus menjaga uangku sendiri dengan baik, jangan sampai direbut oleh Albert Qin.”

Chloe Jian mengernyit, “Tidak ada yang salah dengan perkataan ini!”

“Huh, masih belum selesai, nanti saja kamu berkomentar seperti itu!” Lola Luo tertawa kecil, dan matanya tiba-tiba memancarkan sinar dingin, “Katanya aku terlalu polos, tidak tahu betapa jahatnya sifat manusia di luar sana. Katanya Albert Qin tidak menuliskan namaku pada sertifikat rumah kami, adalah karena takut aku akan membagi hartanya setelah bercerai, mereka sudah mewaspadaiku dari awal.”

Kali ini, Chloe Jian tidak berkata apa-apa, dia menunggu Lola Luo melanjutkannya.

“Oleh karena itu, Alvaro Luo berkata kepadaku, demi mengantisipasi uangku akan dibagi sebagai harta bersama setelah menikah, dia menyarankan aku untuk menarik seluruh uang dari bank dan disimpan di tempatnya. Jika aku ingin menggunakan uang, hanya perlu memberitahunya, dan dia akan mengambilkannya untukku. Dengan begitu, kalaupun aku bercerai, Albert Qin juga tidak bisa mendapatkan bagian dari uangku.”

Ketika Lola Luo mengucapkan perkataan ini, sudut bibirnya berkedut dengan kencang. Lalu dia tiba-tiba menatap Chloe Jian, dan bertanya sambil menunjuk wajahnya sendiri, “Chloe Jian, menurutmu apakah aku terlihat mirip seperti orang bodoh?”

“Mirip!” Chloe Jian memegangi keningnya, sudut mata dan sudut bibirnya pun berkedut, lalu dia mengangguk dengan serius, “Dalam pandangan mereka, kamu adalah orang bodoh yang memiliki banyak uang!”

“Ha!” Mendengar perkataannya, Lola Luo tidak hanya tidak marah, sebaliknya dia malah tersenyum, “Kamu masih saja begitu jujur, aku sungguh mencintaimu!”

“Bagaimana setelah itu?” Chloe Jian paham, Lola Luo bisa membicarakan ini dengannya, artinya pikiran hati Lola Luo sudah terbuka, dia juga tidak lagi mencarikan alasan untuk Alvaro Luo.

“Aku menyuruh dia pergi, pergi sejauh-jauhnya!” Lola Luo berkata sambil tersenyum, tetapi dalam matanya penuh dengan sinar dingin.

Chloe Jian mengernyit, “Dia tidak pergi melaporkan kamu?”

Chloe Jian tahu, pada dasarnya keluarga Lola Luo memandang berat kepada anak laki-laki dibanding dengan anak perempuan. Dari ayah beserta paman dan bibinya, hanya memiliki satu keturunan laki-laki, yaitu Alvaro Luo. Semua anggota keluarganya memanjakan Alvaro Luo, tidak peduli apa yang dilakukannya, tidak peduli apa kesalahannya, mereka tidak akan menegurnya, sebaliknya akan mengatai Lola Luo karena tidak menjaga adiknya dengan baik.

“Sudah, ayah, ibu, dan bibiku, mereka semua menceramahi aku, katanya Alvaro Luo juga bermaksud baik, kenapa aku begitu tidak tahu terima kasih.” Lola Luo berkata dengan dingin, “Aku hanya berkata, aku tidak punya uang!”

“Huh.” Chloe Jian sungguh tidak tahu harus berkata apa. Semakin tidak ada uang dan tidak memiliki kemampuan untuk mencari uang, semakin orang itu memandang berat kepada uang. Demi uang, segala martabat dan harga diri pun bisa dibuang.

“Mereka bahkan membujukku untuk memberi jaminan kepada kredit tanpa bunga untuk Alvaro Luo, juga tidak tahu setebal apa muka mereka!” Lola Luo mencibir, “Ketika kamu masuk tadi, apakah kamu memperhatikan wajahnya Lily Zhang tidak terlalu baik? Dia adalah tunangan Alvaro Luo.”

Chloe Jian mengangguk, “Memang sedikit suram.”

“Tidak lama tadi, dia mengungkit lagi masalah kredit denganku, katanya aku hanya perlu ke sekolah untuk memberikan cap, dan menunjukkan bukti aliran dana. Katanya sekarang ada empat ratus juta tanpa bunga selama tiga tahun, setelah dibayarkan tiga tahun kemudian, maka bisa mendapatkan pinjaman dana sebesar enam ratus, juga tanpa bunga selama tiga tahun.” Lola Luo mendongak dan melirik langit biru di luar jendela, tatapannya sedikit bimbang, “Aku benar-benar tidak paham, jelas-jelas dibesarkan oleh ibu yang sama, kenapa Alvaro Luo bisa begitu tidak tahu malu!”

“Jika dia mengungkit lagi, kamu katakan saja, setelah dia membayar utang kepadamu, baru membahas masalah ini.” Chloe Jian juga gusar sekali mendengarnya, Lola Luo masih saja berhati lemah, jika itu dia, dia sudah merobek muka dan tidak akan berhubungan dengannya lagi.

“Sudah aku katakan, dia sangat marah, dan berkata dengan emosi ‘aku juga bukannya tidak membayar utang kepadamu, bukankah hanya sedikit uang saja’. Aku berkata ‘kalau begitu ayo kamu bayarkan’. Uang pinjaman yang dia minta aku pinjamkan sebelumnya, dia sudah berkata tidak punya uang setelah baru membayarkan setengah, dan pada akhirnya juga aku sendiri yang membayarnya. Tidak cukup mencelakai aku sekali, kali ini langsung sebesar empat ratus juta. Uang seperti ini sama artinya dengan jatuh dari langit, dia sama sekali tidak akan menghemat karena bukan uang penghasilannya. Setelah dia selesai menghamburkan uang, bagaimana aku membayarnya tiga tahun kemudian? Kalaupun aku punya uang, atas dasar apa aku berulang kali memberikan uang kepadanya? Lebih baik aku habiskan saja untuk diriku sendiri.”

Berkata sampai di sini, tiba-tiba Lola Luo menangis, “Pada akhirnya, orangtuaku malah mengatai aku, katanya aku tidak berperikemanusiaan, sekarang Alvaro Luo memiliki kesusahan, bukannya datang meminjam uang kepadaku, aku seharusnya membantu dia!”

“Lola, aku benar-benar tidak tahu harus berkata bagaimana, sekarang aku hanya memiliki satu saran, kamu pindah keluar saja, jangan banyak berinteraksi dengan mereka.” Tiba-tiba Chloe Jian merasa tidak berdaya, terhadap keluarga Lola Luo, dia sungguh tidak tahu harus bagaimana mendeskripsikannya. Keluarganya itu tidak hanya tidak berpandangan tepat, masih memaksakan orang dengan alasan moral.

Atas dasar apa anak perempuan harus berjuang mati-matian untuk mencari uang demi anak laki-laki mereka? Apakah karena anak perempuan cepat atau lambat akan dinikahkan keluar, dan hanya anak laki-laki yang bisa meneruskan keturunan darah mereka?

“Aku tahu, aku sudah memutuskan, setelah istirahat seminggu lagi, aku akan kembali bekerja.” Lola Luo menyeka air mata di wajahnya, dan mendongak menatap Chloe Jian, lalu berkata maaf, “Maaf, Chloe Jian, setiap kali kamu datang pasti akan mendengarkan masalah keluargaku ini, aku sendiri pun sudah muak dengan diriku!”

“Tidak masalah.” Chloe Jian memegangi tangan Lola Luo dengan erat, dan bertanya dengan perhatian, “Apakah kondisi badanmu masih baik?”

“Setiap harinya tidak ada kerjaan di rumah juga terasa bosan, dan masih harus menghadapi mereka, lebih baik aku pergi ke sekolah untuk bekerja. Oh iya, Chloe Jian, kita batalkan saja rumah ini, ke depannya aku mungkin akan tinggal di asrama sekolah, tidak akan tinggal di sini lagi.” ujar Lola Luo.

“Baik.” Chloe Jian tidak memiliki pendapat lain, lalu dia bertanya, “Kalau begitu, kamu dan Albert Qin….”

“Aku sudah berkonsultasi kepada pengacara, sekarang Albert Qin tidak bersedia untuk bercerai, aku akan membicarakan baik-baik dengannya. Uang yang diambil ibuku sebelumnya, aku berencana untuk mengembalikannya dengan uangku. Selain ini, kami juga tidak memiliki sengketa lain di bidang harta. Pada dasarnya, barang-barang aku juga sudah dipindahkan keluar.” Sekali lagi membicarakan pernikahan ini, Lola Luo merasa hatinya sudah jauh lebih tenang.

“Iya, bicarakan baik-baik. Sebenarnya juga tidak ada perselisihan yang terlalu besar di antara kamu dan Albert Qin, semuanya karna perbuatan keluarga masing-masing, tetapi pernikahan juga bukan hanya sekedar masalah kalian berdua, faktor keluarga adalah masalah yang tidak dapat terelakkan.” Setelah Chloe Jian berbicara, dia melihat Lola Luo tersenyum pahit, dia pun mendesah di dalam hati.

Sebenarnya Chloe Jian datang mengunjungi Lola Luo pada hari ini, di satu sisi adalah ingin melihat bagaimana kondisinya, di sisi lain juga ingin memberitahu Lola Luo tentang kehamilannya dan sikap Colten Huo yang aneh itu, dia ingin mendengar pendapat Lola Luo.

Namun ketika Chloe Jian sedang dilema harus berkata bagaimana, tiba-tiba Lola Luo meletakkan tangannya ke perut, dan ketenangan di wajahnya digantikan oleh kesedihan.

“Chloe Jian, beberapa hari ini aku selalu bermimpi, bermimpi bahwa anak di dalam perutku masih ada, dia sedang memanggil aku ibu, aku bisa merasakan dia mengulurkan tangan kecilnya untuk menarik aku, dan bertanya kenapa ibu tidak menginginkan dia….” Lola Luo menurunkan matanya yang berair, dan tangannya mengusap di perut.

Seketika itu, hati Chloe Jian teremas dengan kuat.

Dia juga tidak dapat memberitahukan kehamilannya kepada Lola Luo di saat seperti ini, jika seperti itu, bukankah Lola Luo akan semakin sedih?

Novel Terkait

Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu