His Soft Side - Bab 88 Kalau Tidak Ada Urusan Lain Enyalah!

Jantung Chloe Jian tiba-tiba berdenyut dengan kencang, namun Dia mengerutkan alis, merasa ini sepertinya tidak mungkin.

Kenapa Colten Huo kemari? Dan sudah kemari pun tidak meneleponnya, kalau begitu ada apa Dia kemari?

Chloe Jian sedang memikirkan yang aneh-aneh, tiba-tiba Lola Luo menariknya, “Chloe, sedang memikirkan apa kamu?”

“Ha?” Chloe Jian terkejut.

“Sudah sampai ke rumah, kenapa kamu masih terbengong?” Lola Luo menarik Chloe Jian sambil keluar dari lift.

Chloe Jian juga tahu kalao banyak berpikir tidak akan membantu, lalu Dia pun membuang jauh-jauh pikiran yang aneh-aneh ini, dan duduk bersama Lola Luo lalu memulai sarapan, Ia melihat waktu juga sudah tidak pagi lagi, lalu Ia masuk ke dalam kamar dan mengganti baju, sambil berberes-beres lalu bersiap-siap untuk berangkat kerja.

Saat hendak keluar, Chloe Jian menjadi ragu-ragu, lalu Ia tetap masuk lagi ke dalam rumah, dan mengeluarkan kotak yang menyimpan kalung Lover’s Heart itu, lalu Dia membuka kotak tersebut dan melihat berlian berwarna merah muda itu yang tetap terlihat indah itu, hatinya pun tidak menahan untuk menghelakan nafas.

Senin lagi, setelah pagi yang sibuk, Chloe Jian pun tidak memiliki niat untuk makan siang, sambil memegang hpnya dengan erat dan merasa bimbang, akhirnya Dia tidak langsung mencari Colten Huo, sebaliknya Ia mengirim wechat tersebut kepada Robin Cheng.

“Asisten Khusus Cheng, apakah CEO Huo sedang ada di sana?” tanya Chloe Jian.

“Ada.” Robin Cheng langsung membalas pesannya, 3 detik kemudian, Dia mengirim sebuah pesan lagi, “Sudah merindukan Kakak keempat?”

Chloe Jian tidak menghiraukan pertanyaan tersebut, hanya membalas: “Aku ada sesuatu ingin mencarimu, aku segera sampai!”

Di ruang CEO, Robin Cheng sedang membaca pesan tersebut, tidak menahan diri Ia pun bergumam, “Adik Jian ini seru juga, katanya ada sesuatu ingin mencari aku, tapi kenapa Dia tanya apakah Kakak keempat ada di tempat atau tidak?”

Di depan Robin Cheng, Colten Huo mendengar nama Chloe Jian ini, langsung menyipitkan mata.

“Abang keempat, apakah aku harus pergi dulu untuk memberikan waktu untuk kalian berdua?” Robin Cheng sudah berdiri dengan sadar diri.

“Tidak perlu!” Colten Huo menaruh pena yang ada di tangannya, lalu menekuk jari sambil mengetuk meja beberapa kali dan berkata: “Kamu keluar dulu, lihat ada apa Dia mencari kamu.”

Robin Cheng yang tajam ini langsung menyadari ada sesuatu yang tidak beres dari tatapan Colten Huo, Ia pun bertanya, “Kenapa? Kakak keempat, kamu berantem dengan Adik Jian? Aku bilang kan Adik Jian masih kecil, kamu mengalah sedikit kepadanya!”

Colten Huo mengangkat tatapanya, tatapan yang dingin dan tajam itu langsung terjatuh pada Robin Cheng.

“Aku keluar dulu!” Robin Cheng sambil menyentuh hidungnya, lalu berlari keluar dengan cepat.

Saat ini, terdengar suara dari arah lift, Robin Cheng baru keluar, langsung melihat Chloe Jian keluar dari lift, Robin Cheng pun langsung menyapanya, “Hi, Adik Jian!”

Chloe Jian melihat sekilas ke arah ruang CEO, membuat gerakan ‘Sshuu’ kepada Robin Cheng, lalu dengan diam-diam berjalan ke depan Robin Cheng dan memberikan kantong kertas yang ada di tangannya kepada Robin Cheng, “Asisten Khusus Cheng, tolong bantu aku memberikan ini kepada CEO Huo.”

“Abang keempat ada di dalam, kenapa kamu tidak sendiri saja yang memberikan ini kepadanya?” Robin Cheng merasa pasti ada sesuatu yang terjadi diantara Chloe Jian dan Colten Huo, kalau tidak sikap mereka berdua kenapa tiba-tiba menjadi begitu aneh?

“Aku tidak bisa bertemu dengan Dia!” Chloe Jian menggelengkan kepala, Dia melihat Robin Cheng hendak ingin melihat isi dari kantogn kertas tersebut, Dia langsung menutupnya dan memeluk kedua tangan dan menaruh di bawah dagu, dengan mata besar yang berbinar-binar, mengeluarkan wajah comel, “Kakak Cheng kelima, aku mohon!”

Robin Cheng melihat ke Chloe Jian, lalu melihat lagi ke arah ruang CEO, sambil menggerakan bibir, lalu Dia merentangkan tangan, “Adik Jian, bukan aku tidak ingin membantumu….tapi benar-benar…..” Dia sambil menunjuk ke arah pintu ruang CEO, memberikan isyarat kepada Chloe Jian, “Lebih baik kamu sendiri yang pergi ngomong!”

Chloe Jian melihat ke arah tangan Robin Cheng menunjuk, Ia baru sadar entah sejak kapan pintu ruang CEO tersebut terbuka, mengenakan kemeja hitam dan celana panjang dengan warna yang sama, Colten Huo yang elegan bersandar di pintu dengan melipat tangan, dan menyipitkan mata sambil melihatnya.

“CEO Huo.” Chloe Jian bertemu dengan Colten Huo lagi, tiba-tiba hatinya merasa bersalah, dengan suara pelan Ia menyapa, dengan ragu-ragu Ia tiba-tiba tidak berani melangkah maju.

Colten Huo tidak mengatakan apapun, membalikkan badan dan masuk ke dalam ruangan.

“Asisten Khusus Cheng, mohon bantuan mu!” Chloe Jian benar-benar tidak ingin masuk ke dalam, hanya bisa terus bermohon kepada Robin Cheng.

“Adik Jian, lebih baik kamu sendiri yang ngomong kepadanya.” Robin Cheng sambil mengangkat bahunya, langsung membawa dokumen yang ada di meja dan berjalan ke arah lift, “Aku masih ada urusan, aku pergi dulu!”

Chloe Jian kesal sampai menghentakkan kaki, tapi tujuan Ia datang kemari adalah untuk mengembalikan Lover’s Heart, tidak mungkin hanya karena takut pada Colten Huo lalu melarikan diri kan?

Chloe Jian berdiri di ruangan kantor yang besar, merasa ragu-ragu selama beberapa menit, akhirnya Ia tetap bertekad dan mengetuk pintu ruang CEO.

“Pintu tidak dikunci!” terdengar suara Colten Huo yang dingin dari belakang pintu.

Chloe Jian mendorong pintu dengan perlahan, langsung melihat Colten Huo memunggunginya dan berdiri di depan jendela sedang merokok.

Sinar matahari pada siang hari memancar lewat jendela, terjatuh pada badannya, seolah-olah seperti Colten Huo sedang ditutupi oleh cahaya yang emas.

“CEO Huo.” Chloe Jian dengan cepat menarik kembali tatapannya, dan memanggil dengan suara lembut, Ia berjalan ke depan meja, dan mengembalikkan kotak perhiasan emas murni ini dengan perlahan.

“Aku sudah pernah katakan, barang aku yang berikan, tidak akan aku terima kembali!” Colten Huo tiba-tiba membuka mulutnya, punggungnya seperti memiliki mata, walaupun tidak menoleh, Dia juga tahu apa yang dilakukan oleh Chloe Jian.

“Tetapi, ini terlalu mewah…..” Chloe Jian berkata dengan suara pelan.

Colten Huo tiba-tiba membalikkan badan, Dia tidak melihat ke Chloe Jian, langsung berjalan ke depan meja, mengambil kotak perhiasan yang cantik itu, lihat saja tidak, langsung membuangnya ke dalam tong sampah di samping meha.

“Eh! Kamu gila ya!” Chloe Jian berpikir saja tidak, langsung bergegas, dan mengeluarkan kotak perhiasan tersebut dari tong sampah.

“Bukannya kamu tidak menginginkannya? Kenapa masih memungutnya?” Colten Huo menatap Chloe Jian dengan dominan, tatapannya terlihat sekilas kesinisan.

“Aku——” Chloe Jian merasa kesal, orang ini sebenarnya sekaya apa, baru bisa membuang berlian yang mahal ini dengan begitu saja?

Colten Huo melihat ekspresi wajah Chloe Jian yang berubah, Dia sambil menyipitkan mata, “Ada urusan lain lagi kah?”

Chloe Jian mengangkat matanya dan melihat ke Colten Huo, Dia menemukan bahwa hari ini bertemu dengan Dia lagi, jelas sikap Colten Huo terhadapnya menjadi lebih dingin, bahkan terdapat sedikit rasa marah.

Tapi, walaupun kemarin Dia mengucap ucapan-ucapan yang menolaknya, Dia juga hanya bersikap dingin saja, tidak seperti hari ini seperti bertemu dengan orang asing, dingin sampai masuk ke dalam tulang.

“Kalau tidak ada apa-apa enyalah!” Colten Huo melihat wajah Chloe Jian dengan wajah yang polos, entah kenapa Ia pun merasa kesal.

Chloe Jian mendengar ucapan tersebut, wajahnya langsung berubah, dengan sulit percaya Ia sambil menatap Colten Huo, matanya yang seperti giok hitam itu penuh dengan rasa terkejut dan bingung, wajah kecil tersebut pertama menjadi merah, lalu dengan perlahan warna merah tersebut memudar dengan perlahan, menjadi pucat, hatinya juga ikut menjadi dingin dengan perlahan.

Sekian lama Ia kenal dengan Colten Huo, ini adalah pertama kalinya Dia berkata kepada dirinya dengan nada seperti ini, Chloe Jian benar-benar tidak tahu dirinya telah melakukan apa yang menyinggung Colten Huo, lalu Ia mengigit bibir, Ia merasa kalau Dia terus berdiam di sini, benar-beanr adalah penghinaan yang besar.

“Maaf, sudah menganggu kamu!” setelah bekerja bertahun-tahun, Chloe Jian sudah tidak akan menangis karena perkataan marah dari orang, Dia menundukkan kepala, berusaha menenangkan emosinya, setelah berkata dengan menunduk, Ia membalikkan badan dan berlari keluar ke arah pintu.

Namun, tangannya baru tersentuh gagang pintu, tiba-tiba merasa ada angin yang datang dari belakang, sebuah tangan besar tiba-tiba memegang tangannya, dan menariknya, Chloe Jian belum sempat berteriak, langsung berjatuh ke dalam Colten Huo, bibirnya pun langsung menutupi tenggorokannya yang hendak berteriak itu.

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu