His Soft Side - Bab 313 Apa Lagi Yang Bisa Kita Bicarakan?

“Tetapi, menempel bersama setiap harinya, sudah tidak ada kesegaran lagi!” gerutu Chole Jian setelah memakan beberapa suap nasi.

Aurora Wu berpikir sejenak dan mengangguk, “Iya juga, kalian begini juga bukan caranya. Akan tetapi, bukankah CEO Huo hanya tinggal di Ming’s Corp selama satu tahun saja? Lagi pula, dia sering pergi berdinas, juga tidak menempel bersama setiap harinya! Chloe Jian, kuberitahu, kamu benar-benar harus waspada, jangan membiarkan masalah waktu itu terulang sekali lagi!”

“Aku tidak khawatir dengan hal itu, dia berbeda dengan Ocean Xu!” kata Chloe Jian tersenyum dan matanya melembut.

“Sangat percaya diri sekali?” canda Aurora Wu sambil mengangkat alisnya.

“Iya. Orang itu emosinya buruk sekali, juga selalu dingin-dingin. Kamu pun mengatakan bahwa dia adalah gunung es berjalan, harus berjarak sejauh sepuluh kaki dengannya, kalau tidak, akan mati membeku!” ujar Chloe Jian sambil tertawa.

Aurora Wu mengerucutkan bibirnya, “Seandainya ada orang yang tidak takut dingin, bagaimana!”

“Kalau begitu, dia juga harus mengalahkanku terlebih dahulu!” kata Chloe Jian dengan keren sambil mengangkat alisnya.

Aurora Wu mengacungkan jempolnya kepada hloe Jian, “Baiklah, lagi pula, aku juga tidak bisa mengalahkanmu!”

“Ayo bicarakan tentang kamu, apakah kamu sudah memikirkannya, kamu mau menerima Tuan Bai atau tidak?” Chloe Jian mengalihkan topik pembicaraan. Tuan Bai adalah teman sekelas Aurora Wu itu.

“Huh, tidak tahu, aku merasa tidak begitu menyukainya, tetapi bersamanya juga terasa lumayan, lebih bisa diandalkan. Maka dari itu, aku galau!” kata Aurora Wu sambil mengerutkan wajah dan menghela napas.

Orang tuanya telah bercerai ketika Aurora Wu masih kecil sehingga ia selalu hidup bersama dengan neneknya. Kemudian, setelah neneknya meninggal, tinggal dia seorang diri. Selama bertahun-tahun, meskipun dia memiliki orang tua, tetapi dalam setahun pun belum tentu bisa bertemu dua kali. Dia sudah lama terbiasa  dengan kehidupan seorang diri sehingga ketika ada yang peduli padanya tiba-tiba, itu membuatnya kacau dan hatinya juga ikut kacau.

“Aurora Wu, pernikahan itu hal besar, kamu harus pikirkan dengan matang, jangan sampai seperti Lola yang begitu terserah, kalau tidak, kamu sendiri yang akan menderita di masa depan.” Chloe Jian juga tidak bisa banyak berkata. Bagaimanapun juga, ini adalah kehidupan Aurora Wu, orang luar tidak bisa mencampurinya. Bersedia atau tidak, semua adalah pilihannya sendiri.

Namun, Chloe Jian tidak begitu khawatir dengan Aurora Wu. Karena sifatnya yang lebih pedas, tidak seperti Lola yang begitu tunduk, meskipun kedepannya dia tidak bahagia, ia juga pasti tidak akan bertahan dengan kehidupan seperti itu.

“Aku tahu!” Aurora Wu menyangga pipinya dengan tangan dan tersenyum kepada Chloe Jian, “Sebenarnya, Chole Jian, aku dan Lola benar-benar cemburu padamu!”

“Apa yang bisa dicemburui dariku?” Chloe Jian bertanya-tanya.

“Ada pria yang begitu baik sedang menunggumu, apakah tidak cukup untuk dicemburui?” Aurora Wu berkata, “Perlu diketahui bahwa disukai oleh pria seperti CEO Huo, benar-benar hanya akan terjadi di dalam plot novel!”

Chloe Jian menurunkan matanya, menghela napas, dan berkata, “Sebenarnya, sejak awal dia mendekatiku, aku memiliki perasaan yang gelisah....”

“Karena kesenjangan identitas kalian yang terlalu lebar?” kata Aurora Wu yang mengetahuinya.

Chloe Jian mengangguk dan tidak melanjutkan topik pembicaraan ini, karena hal ini sudah menjadi duri di dalam hatinya, tidak ingin ia sentuh lagi.

Setelah waktu istirahat makan siang telah berakhir, ketika Chloe Jian kembali ke kantornya, ia melihat Colten Huo sedang berbincang dengan Robin Cheng. Begitu melihat Chloe Jian, Colten Huo melambaikan tangan padanya.

Chloe Jian berjalan tertunda-tunda ke arahnya. Di sini adalah perusahaan, dia tidak bisa sesantai di rumah terhadap Colten Huo. Meskipun dalam hatinya masih mengingat akan kejadian tadi pagi di mana Colten Huo bersetubuh secara paksa dengannya, namun dia juga tidak bisa menunjukkannya sekarang. Bagaimanapun juga, masalah umum dan masalah pribadi harus dipisahkan dengan jelas.

“Aku akan pergi ke Beijing dan pulang dalam dua atau tiga hari, kamu ikut denganku!” perintah Colten Huo.

“Pergi untuk apa?” tanya Chloe Jian.

“Urusan bisnis.” Colten Huo berbalik badan dan memasuki kantor.

Chloe Jian melihat Roben Cheng sekilas, ia mengikuti Colten Huo dan menutup pintunya. Kemudian dia bertanya, “Untuk apa kamu menyuruhku ikut jika kamu pergi mengurus masalah bisnis?”

“Aku kesepian, hampa dan dingin. Aku ingin kamu menemaniku!” Colten Huo mengemas dokumen di atas meja dan menoleh berkata pada Chloe Jian dengan wajah dingin.

Sudut bibir Chloe Jian berkedut, “Sudahlah!”

“Mengapa? Tidak ingin menemaniku?” Melihat keengganan Chloe Jian, dalam mata Colten Huo terlintas sinar ketidaksenangan.

Chloe Jian juga bukannya tidak ingin pergi. Sekarang, dia dan Colten Huo sedang dalam masa peningkatan hubungan, meskipun dia berkata tidak ingin menempel bersama setiap harinya, tetapi dalam lubuk hatinya, ia sudah terbiasa dengan hawa dan penemanannya.

Akan tetapi, dia benar-benar takut dengan nafsu kuatnya yang keterlaluan, ia pun galau sesaat.

“Hhmm?” Tidak mendapatkan jawaban dari Chloe Jian, Colten Huo meletakkan barang di tangannya dan berjalan ke arahnya.

“Kakek dan nenekku akan datang besok, aku ingin menemani mereka.” Chloe Jian hanya bisa mencari alasan yang buruk ini. Dia menatap wajah Colten Huo dengan hati-hati dan menyortir pengunaan kata-katanya, “Aku akan menemanimu pergi lain kali, oke?”

Colten Huo menurunkan matanya dan menatap Chloe Jian tanpa suara.

Chloe Jian sangat gelisah karena tatapannya. Mengiranya sedang marah, ia bergegas memegangi tangan besarnya. Setelah ragu sejenak, akhirnya ia menggertak gigi dan berkata, “Baiklah kalau begitu, aku ikut denganmu!”

Namun tak disangka, Colten Huo menghela napas dingin dan menyentakkan tangan Chloe Jian, “Tampang yang begitu enggan, tiba-tiba aku berubah pikiran, kamu tinggal di rumah saja!”

Senyum di wajah Chloe Jian tiba-tiba kaku. Melihat punggung besar tinggi dari Colten Huo yang berbalik badan dan pergi meninggalkan ruangan, Chloe Jian tidak tahu dirinya merasa lega atau merasa sedikit sedih.

Pada akhirnya, Colten Huo pergi membawa Robin Cheng dan Celina Zhang. Di kantor yang begitu besar, hanya tersisa Chloe Jian seorang diri, tiba-tiba hatinya terasa hampa.

Sore hari mendekati jam pulang kerja, Chloe Jian menerima panggilan telepon dari Aurora Wu yang mengajaknya untuk makan bersama.

Chloe Jian keluar lebih awal, tetapi Aurora Wu masih belum datang. Chloe sedang menunggu di depan pintu besar Ming’s Corp, saat ini tepat matahari terbenam. Ketika matahari terbenam, langit bebercak merah cerah, sangat indah. Akan tetapi, meskipun pemandangannya bagus, namun tidak sebanding dengan wanita cantik bagaikan bunga.

Hari ini, Chloe Jian mengenakan pakaian yang dipilihkan Colten Huo untuknya: Kemeja putih yang sederhana dan rok hitam berongga kupu-kupu. Pakaiannya menonjolkan temperamennya yang segar seperti embun pagi di awal musim panas, membuat tatapan orang-orang secara tidak sadar tertuju padanya, itu adalah tatapan takjub.

Akan tetapi, ada beberapa orang di antaranya yang mengenali Chloe Jian. Sebagian besar tatapan mereka diwarnai dengan sedikit keanehan dan sewaktu-waktu, ada orang yang menunjuk padanya dan berbisik kecil.

Chloe Jian tentu saja menyadari tatapan mereka, tetapi dia tidak ingin menanggapinya, juga tidak ingin memedulikannya. Mulut ada pada mereka, jika dia memedulikan semuanya maka dia akan sangat terganggu.

“Chloe Jian.”

Mendengar ada yang memanggilnya dari belakang, Chloe Jian menoleh, tetapi ia melihat Rosy Lin sedang berdiri beberapa meter darinya dan menatapnya. Tentu saja, Chloe Jian juga tidak melewatkan keirian dalam dasar matanya ketika Rosy Lin menatapnya.

Melihat Chloe Jian melihat kemari, Rosy Lin segera menurunkan matanya dan menyembunyikan perasaannya. Wajahnya kembali berpesona dan menunjukkan ekspresi lemah gemulai seperti teratai putih, lalu ia bertanya dengan suara lembut, “Chloe Jian, bisakah kita bicara?”

“Apakah ada topik pembicaraan yang bisa dibahas di antara kita?” Chloe Jian tampak tenang. Melihat orang-orang yang keluar bersama Rosy Lin, ia tahu bahwa Rosy Lin telah masuk ke dalam departemen humas. Di departemen humas, wanita cantik tidaklah sedikit, tetapi tempat yang wanitanya banyak, pasti juga banyak percekcokan dan masalah. Di depan orang banyak sekarang ini, setiap gerak-geriknya dilihat oleh semua orang, mungkin inilah tujuan dari Rosy Lin.

Novel Terkait

Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu