His Soft Side - Bab 372 Tamu Tak Diundang

Chloe Jian melihat ke arah Colten Huo, lalu berkedip, ketika melihat dia yang hendak kehilangan kendali, dia pun menutup mulutnya.

Colten Huo menarik nafas dalam, dan menahan rasa tidak sabaran di dalam hatinya, gadis ini memiliki kemampuan untuk memprovokasi rasa bahagia, dan memberinya ingatan yang dingin, juga tidak tahu apa yang sedang dipikirkan di dalam pikirannya.

Chloe Jian melihat tekanan pada diri Colten Huo, juga tidak tahu bahwa perkatannya ini sedikit keterlaluan, dan jelas terlihat sedang mencurigainya, ketika dipikir lebih mendalam, masih ada sedikit kecurigaan yang tidak jelas, pantas saja pria lurus seperti Colten Huo bisa begitu marah.

“Baiklah, aku sembarangan berbicara, kamu jangan memikirkannya !” Chloe Jia berterus terang, lalu memeluk Colten Huo, sambil menggunakan wajahnya untuk mengelus dagunya.

Colten Huo penuh dengan amarah, tapi ketika melihat wanita di dalam pelukannya yang seperti anak kucing, emosinya menghilang dalam sekejap, dia mencubit wajah Chloe Jian, lalu mengancamnya menggunakan nada suara yang jahat: “Jika kamu masih berani sembarangan berbicara lagi lain kali, berhati-hati aku akan——”

Chloe Jian menoleh, “Apakah kamu akan membiarkanku tidak bisa turun lagi tempat tidur lagi selama 2 hari ? Apakah kamu bisa mengubah rencana yang lebih masuk akal? ”

Colten Huo mengangkat sudut bibirnya, kemudian tersenyum jahat: “Cambuk kulit, minyak lilin, borgol, kamu pilih yang sama! ”

Wajah Chloe Jian memerah, dan dia merasa tidak bisa tahan dalam memikirkan kejadian tersebut! Dia menatap Colten Huo dengan kesal, lalu berkata dengan lembut, “Dasar tidak tahu malu !”

Colten Huo langsung menutup bibirnya dengan ciuman.

“Aku mencintaimu !” Ketika ciuman berakhir, Chloe Jian bersandar di bahu Colten Huo, lali mengigit telinganya, dengan wajah yang memerah, dan matanya seperti hendak mengeluarkan air, kemudian dia berkata dengan suara yang lembut: “Aku mencintaimu, sangat mencintaimu !”

Colten Huo membalas Chloe Jian dengan ciuman yang lebih kuat……

Ketika mobil melaju masuk ke villa, saat Chloe Jian turun dari mobil, tiba-tiba menemukan bahwa ada sebuah mobil juga ikut masuk, nomor plat mobilnya sangat asing, dia menundukkan kepala sambil bertanya pada Colten Huo, “Apakah ada tamu di dalam rumah ?”

Tapi Chloe Jian langsung teringat, bahwa kemanan pintu masuk villa terdeteksi dengan sinar infra merah, jika adalah mobil asing, tidak akan bisa masuk, maka apakah yang datang sekarang adalah orang yang dikenal ?

Colten Huo juga mengerutkan alis, dan hanya menatap ke arah mobil tersebut.

Nathan Chen menggunakan earphone wireless untuk menghubungi penjaga villa, dia selalu berdiri di samping Colten Huo dan Chloe Jian tanpa bergerak, dari dalam kegelapan juga berjalan keluar beberapa penjaga yang mengenakan jas hitam, mereka semua ini adalah orang yang dilatih Nathan Chen, yang selalu ikut di belakang dengan diam, karena biasanya Colten Huo tidak suka diikuti oleh terlalu banyak orang, tapi identitas yang seperti ini, dia tidak bisa terlalu ceroboh, maka di sisinya selalu di kelilingi oleh bayangan penjaga.

Pada awalnya, Chloe Jian selalu merasa diikuti oleh orang, tapi tidak melihat siapapun, orang-orang inilah yang bersembunyi dalam kegelapan untuk melindunginya.

Pada saat ini, mobil tersebut juga berhenti, Chloe Jian melihat ekspresi Colten Huo yang dingin, dan tatapan mata yang tajam, dia sama sekali tidak melihat hingga saat dia berada di dalamdengan cintanya yang penuh dengan gairah tadi, dia juga ikut merasa gugup.

Siapa orang di dalam mobil? Siapa yang bisa membuat Colten Huo menunjukkan ekspresi gugup seperti ini ?

Jawabannya sangat cepat terungkap, ketika supir turun mobil untuk membuka pintu mobil bagian belakang, seorang wanita kelas atas yang elegan perlahan-lahan berjalan keluar, wanita tersebut sangat cantik, gayanya yang dewasa membuat orang tidak bisa melupakannya, tapi di saat yang bersamaan dia juga terlihat sangat dingin, ketika memandang orang seperti membeku.

Ternyata adalah Cornelia Shen !

Chloe Jian sulit untuk menyembunyikan rasa terkejut, dan secara tidak sadar meraih lengan Colten Huo.

Colten Huo seharusnya sudah menebak siapa pendatangnya sejak awal, ketika melihat Cornelia Shen berjalan datang, dia tidak menunjukkan ekspresi terkejut, dan tetap tenang, bahkan sama sekali tidak menunjukkan rasa tidak sabaran di wajahnya, “Kenapa kamu datang ?”

“Apakah aku tidak boleh datang ?” Cornelia Shen mengenakan pakaian berwarna putih, dan mengenakan topi, di bawah sinar bulan, dapat terlihat rias wajahnya yang indah.

Colten Huo tidak mengatakan apa-apa, dia mengerutkan alis, dan tidak tahu sedang memikirkan apa.

“Nyonya Huo!” Chloe Jian merasa sedikit gugup ketika melihat Cornelia Shen, dia melihat Cornelia Shen menatap ke arahnya, dan dia pun menyapanya dengan cepat.

Cornelia Shen menatap Chloe Jian dari kepala hingga kaki, kemudian bertanya dengan wajah yang tanpa ekspresi: “Apakah kamu pergi menghadiri perjamuan?”

“Benar, nyonya Huo.” Chloe Jian juga tidak tahu kenapa dirinya begitu takut dengan Cornelia Shen, mungkin perkataan yang dikatakan terakhir kali Cornelia Shen saat berada di Swiss membuat dia memiliki bayangan psikologis.

Cornelia Shen menyipitkan mata, dengan sedikit rasa takut Chloe Jian mengangkat bagian dada pada gaunnya, sebelumnya dia digendong oleh Colten Huo ke dalam semak belukar, dia menanam stoberi di dalam hatinya, Chloe takut akan terlihat oleh Cornelia Shen, kemudian Cornelia Shen pasti akan mengatakan bahwa dia tidak sopan.

Namun juga baik, jika Chloe Jian tidak mengangkatnya, ketika mengangkatnya maka akan semakin menutupi sesuatu, tatapan mata Cornelia Shen secara tidak sadar tertuju pada bagian depan dada Chloe Jian, untungnya cahaya bulan pada saat ini mulai gelap, jika tidak Chloe Jian benar-benar ragu bahwa dia akan merasa sangat malu.

“Karena sudah datang, maka masuklah.” Colten Huo menarik Chloe Jian ke belakang tubuhnya, dan memberi jalan kepada Cornelia Shen.

Cornelia Shen tidak menunjukkan ekspresi apapun, dia hanya menatap Colten Huo sekilas, lalu berjalan maju, tapi Chloe Jian menyadari bahwa tangannya memegang tas dengan erat.

Chloe Jian mengangkat kepala untuk melihat Colten Huo, lalu Colten Huo menepuk bahunya, dan memberi isyarat agar dia jangan khawatir.

Di dalam ruang tamu villa, Natasha Huo sedang menonton televisi, ketika mendengar suara, dia menoleh, dan memanggil “Abang, kakak.” Tapi ketika melihat sosok Cornelia Shen, senyuman cerah di wajahnya berubah menjadi kaku dalam sejekap.

Tapi Cornelia Shen sudah mulai bersemangat, bahkan dia tidak menyadari bahwa tas di tangannya sudah terjatuh ke lantai, dia berlari ke sisi Natasha Huo, lalu dia meraih tangan Natasha Huo, memeriksanya dari atas ke bawah, kemudian bertanya dengan bibir yang gemetaran: “Natasha, kamu tersenyum, apakah kamu sudah bisa tersenyum ?”

Natasha Huo melihat Cornelia Shen, dengan ekspresi wajah yang dingin dan sedikit rasa jijik.

“Natasha, kamu bisa memanggil abang, maka kamu panggil saja aku ibu ! Aku adalah ibu !” Cornelia Shen juga menyadari ekspresi mata Natasha Huo yang dingin, dan dia dia memiliki banyak waktu untuk memikirkannya, lalu dia hanya meraih tangan Natasha Huo seperti sedang kehilangan kendali.

Chloe Jian menarik Colten Huo, memberi isyarat padanya untuk pergi menghampiri, terlihat jelas bahwa Natasha Huo tidak ingin membiarkan Cornelia Shen tahu tentang fakta kesadarannya, tapi jika pada saat ini tidak dihiraukan, maka sikap Cornelia Shen yang seperti ini membuat orang tidak tahan untuk melihatnya.

“Ibu, Natasha sudah ingin tidur.” Colten Huo juga sudah menerima isyarat minta tolong dari mata Natasha Huo, lalu dia berjalan beberapa langkah untuk menghampiri, dan mengulurkan tangan untuk memisahkan tangan Cornelia Shen sambil berkata dengan suara yang dingin.

“Colten, Natasha, dia baru saja menanggilmu abang, dia juga tersenyum.” Cornelia Shen masih tetap bersemangat, atau tepatnya lebih menggila, dia meraih Colten Huo, dan terus-menerus mengulang perkataan ini, tanpa adanya temperamen yang bangga seperti biasanya.

Colten Huo melirik ke arah Natasha Huo, lalu melihat bahwa Natasha Huo sudah menundukkan kepala sambil mengigit bibirnya dengan diam, dia paham bahwa Natasha Huo membenci Cornelia Shen di dalam hatinya, pada saat itu jika bukan karena Cornelia Shen, yang menggunakan Zafron Huo yang hanya berstatus anggota cabang dalam keluarga, maka dia sama sekali tidak mungkin memiliki kesempatan untuk duduk di posisi senior dalam Huo’s Corp.

Di antara mereka ini, seberapa banyak Cornelia Shen membantunya dan seberapa banyak yang Cornelia berikan kepadanya, Colten Huo dan Natasha Huo tentu sangat paham.

Juga karena Cornelia Shen terlalu memanjakan Zafron Huo, dan Brodi Huo juga menyukai Cornelia Shen, maka, bahkan jika Colten Huo dan Natasha Huo merupakan pewaris pertama dan kedua dari garis keturunan Huo’s Corp, mereka tetap harus menerima begitu banyak perlakuan buruk dan kecurigaan, Colten Huo bisa menduduki posisi hari ini, karena dia melakukan kerja keras yang tidak wajar.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu