His Soft Side - Bab 390 Dasar Bermuka Tebal

Aurora Wu pun menyeringai dan menjerit, “Dasat air mata buaya!"

Chloe Jian dengan dingin menoleh kesana, tetapi dia malah mendapatkan Albert Qin yang sudah berjalan ke hadapan Ibu Qin, memegang tangannya dan sambil menangis berkata, “Bu. Maafkan aku. Ini semua salahku! Semuanya salahku!"

Chloe Jian menggelengkan kepalanya. Orang seperti Albert Qin ini bukan disebut anak berbakti, tetapi anak bodoh!

"Aku tidak tahu semalang apa nasib Lola sampai bisa mendapatkan keluarga yang seperti ini! Semua orangnya gila, apakah mereka harus segitunya menguras emosinya sampai kering!" Aurora Wu sengaja melirik ke arah kantong plastic tersebut. Dia pun melihat Ibu Luo terbengong, lalu menyeringai dengan penuh arti

Ibu Luo tentu memahami maksud ejekan Aurora Wu. Dia pun menundukkan kepalanya dan sama sekali tidak membantahnya.

Ibu Luo sebenarnya terlihat cerdas, tapi responsnya sejujurnya lambat. Dia sering mengatakan perkataan konyol yang dianggap dirinya benar, dimana membuat orang lain menertawakannya. Dia dari permukaan terlihat pintar, tapi itu pun hanya untuk menutupi ketidaktahuannya.

Seperti ketika Lola Luo menikah, Ibu Luo pun bergegas ke keluarga , seakan ingin memberitahu publik bahwa gaji putrinya akan diberikan kepadanya. Kemungkinan alasan terbesar mengapa Ibu Qin tidak menyukai Lola Luo dan juga menganggap remeh Ibu Luo terletak di sini.

Ibu Luo jelas-jelas agak takut pada Aurora Wu. Tidak hanya karena temperamen Aurora Wu, tetapi juga karena keterus terangannya. Aurora Wu sebelumnya pernah langsung berkata kepada Ibu Luo untuk jangan hanya mementingkan putranya saja, jangan sepenuhnya berpikir untuk memanipulasi putrinya, menjadikan putrinya sebagai mesih penghasil uang keluarganya, dan jangan sampai pada akhirnya membuat putrinya membencinya.

Namun, Ibu Luo jelas tidak mendengarkan perkataan Aurora Wu, atau dia dari awal sudah terbiasa memanipulasi Lola Luo, membuat Lola Luo harus menuruti semua perkataannya. Hanya dengan cara ini dia dapat membuktikan beban pada hati putrinya, dimana telah menyebabkan tragedi yang saat ini.

Chloe Jian mengirim pesan kepada Colten Huo. Chloe Jian saat ini sangat sedih dan ingin mencari orang untuk mencurahkan perasaannya. Orang pertama yang muncul dipikirannya pun adalah Colten Huo.

Colten Huo segera menelepon kemari. Chloe Jian pun mengangkatnya. Chloe Jian tahu akan ada rapat rutin yang diadakan pagi ini, jadi dia pun merasa tidak enak. "Apakah aku sedang mengganggu rapatmu?"

"Tidak apa-apa!" Colten Huo sedang berdiri di luar balkon ruang konferensi yang berada di gedung Ming's Corp. Dia menoleh kembali ke arah para petinggi Ming's Corp. yang duduk di samping meja panjang. Dia memegang susur tangan, tertawa dan berkata, "Suasana hati istriku jauh lebih penting dari apapun."

Chloe Jian pun tersenyum dalam tangisannya. “Manis banget mulutnya!”

Colten Huo mengangkat alisnya dan berkata, "Kamu setiap hari sudah beberapa kali merasakannya, jadi kamu tentu yang paling tahu!"

Wajah Chloe Jian seketika memerah begitu mendengarkannya. Dia pun berdiri di tangga dan memandang sekelilingnya dengan perasaan bersalah, lalu berkata, "Tidak tahu malu!"

Namun, suara Chloe Jian terdengar lembut. Meskipun dia sedang memarahi Colten Huo, tetapi suaranya malah terdengar manja. Suasana hati Colten Huo jelas sanagt baik. "Apakah kamu masih bersama temanmu? Apakah nanti siang akan kemari?"

“Aku kemungkinan tidak akan pergi. Masalah di sini agak merepotkan,” kata Chloe Jian dengan nada muram.

"Baiklah. Rawat baik-baik temanmu dan menemaninya lebih banyak. Katakanlah kepadaku jika perlu pindah ke rumah sakit lain atau yang lainnya." Chloe Jian sebelumnya telah memberi tahu Colten Huo mengenai masalah yang telah terjadi melalui pesannya. Colten Huo tahu bahwa Chloe Jian sangat menghargai teman-teman yang berasal dari Universitas yang sama dengannya, makanya dia sekeren dirinya. Chloe Jian biasanya tidak akan melibatkan dirinya dengan urusan orang luar. Hari ini. Tapi hari ini, dia malah untuk pertama kalinya menawarkan bantuan.

"Baiklah, MUA~” Chloe Jian seketika memberi ciuman lewat ponselnya. Depresi dan gelisah yang baru dirasakannya agak menghilang karena telepon Colten Huo ini.

"Kalau begitu aku pergi mengadakan rapat, ya?" Colten Huo tertawa. Suaranya begitu rendah dan sangat

"Baiklah. Aku akan menghubungimu sebelum aku pulang." Setelah mematikan telepon, Chloe Jian pergi ke jendela dan berdiri di sana. Angin meniup ke arahnya, dimana membawakan aroma rumah sakit berupa obat-obatan dan antiseptik di sekitarnya.

Pada saat ini, Chloe Jian merasakan hatinya semanis madu. Ketika memikirkan Lola Luo dan kembali memikirkan dirinya, Chloe Jian pun dalam hatinya menghela nafas panjang. Nasib kehidupan seseorang dapat berubah. Siapapun tidak akan mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan.

Tidak lama, Chloe Jian tidak bisa membayangkan bahwa dirinya akan memiliki saat yang begitu bahagia.

Kalau dipikir-pikir, beberapa bulan yang lalu, Chloe Jian masih berjuang untuk hidupnya. Demi bisa mencukupi biaya pengobatan ibunya, Chloe Jian pun bekerja keras mendapatkan uang. Ketika kondisi ibunya memburuk dan diharuskan menginap di rumah sakit, Chloe Jian menjadi tidak berdaya dan putus asa. Karena tidak ad acara lain lagi, dia bahkan sudah bersiap untuk membuat rencana terburuk, yaitu menjual tubuhnya. Dirinya yang saat itu sama sekali tidak membayangkan hal mengenai pernikahan, bahkan kencan buta pun dia sangat berhati-hati. Dia pun hanya ingin mencari lelaki yang tidak keberatan dengan situasi keluarganya.

Bagaimana mungkin dirinya yang saat itu dapat mengira bahwa dirinya yang saat ini telah menjadi Nyonya Huo, bukan?

Ketika melihat Lola Luo, dirinya yang pertama kali masuk universitas adalah gadis yang mungil, cantik dan pintar. Dia setiap tahun akan mendapatkan juara dan beasiswa, dan telah mendapatkan pacar yang memiliki cita-cita yang sama dengannya. Pacarnya juga sangat perhatian padanya. Pada saat itu, mereka berdua merupakan pasangan yang paling cocok di sekolah mereka, dimana membuat banyak orang iri pada mereka.

Tapi siapa yang akan menyangka bahwa Lola Luo akan putus dengan pacarnya setelah lulus kuliah, karena oposisi dari keluarganya. Kemudian dia segera pergi ke kencan buta, dan lagi-lagi karena campur tangan keluarganya, dia pun langsung menikahi pria yang tidak bertanggung jawab seperti itu!

Ketika Chloe Jian memikirkan hal-hal ini, dia bukannya ingin membuktikan bahwa hidupnya lebih baik daripada Lola Luo. Dia pun hanya menghela napasnya. Meskipun nasib dapat berubah, nasib akan selalu datang pada mereka yang berjuang untuk hidup. Sebaliknya, mereka yang tunduk pada penganiayaan, yang tidak pernah berjuang untuk diri mereka sendiri, akan sering ditinggalkan oleh nasib.

Tiba-tiba terdengar sebuah dering ponsel yang telah mengganggu pikiran Chloe Jian. Chloe Jian menoleh dan melihat Aurora Wu yang meneleponnya. Setelah dia mengangkatnya, Chloe Jian langsung mendengar Aurora Wu berkata, "Chloe Jian, Kamu di mana? Operasi Lola Luo sudah selesai dan aku tidak bisa menemukanmu."

"Kamu pergi ke bangsal dan menungguku di sana. Aku akan segera kesana." Setelah mendengar perkataannya, Aurora Wu segera berbalik badan, berlari menuju bangsal. Orangtuanya Albert Qin bukanlah orang yang bersahaja. Aurora Wu pun takut Lola Luo akan diintimidasi mereka.

Beberapa menit kemudian, Chloe Jian telah kembali ke bangsal. Bangsal tersebut terasa sangat sempit. Albert Qin dan orangtuanya pun ada di sana. Ibunya Lola Luo sedang duduk di samping ranjang, memberi Lola Luo air untuk diminum. Wajah Lola Luo sudah tidak bisa digambarkan sebagai pucat lagi. Rambutnya berantakan dan rambut hitamnya membuatnya kulitnya tampak putih pucat, bahkan bibirnya pun pucat, dan dia juga terlihat sangat lemah.

Lola Luo masih memegang botol di tangannya sambil memejamkan matanya. Ibu Luo membbantu membasahi bibirnya dengan kapas. Lola Luo juga tidak memberi reaksi.

Di dalam bangsal juga terdapat pasangan suami-istri yang lainnya. Pada saat ini, mereka melihat Lola Luo dengan pandangan iba yang tertera pada wajah mereka.

Chloe Jian hanya merasa seakan hatinya yang telah diremas-remas. Dia menggertakkan giginya dan menggenggam tangan Aurora Wu supaya tidak ambruk.

Di dalam keheningan, Albert Qin pun membuka suaranya. Dia pergi menggenggam tangan Lola Luo dan berkata, "Lola, maafkan aku. Ini semua salahku. Bisakah kamu memaafkanku?”

Lola Luo masih memejamkan matanya dan sedikitpun tidak tampak marah. Ibu Luo juga tidak mengatakan sepatah kata pun. Tampaknya saat ini dia seharusnya menyesal karena waktu itu telah memaksa Lola Luo untuk menerima Albert Qin demi mendapatkan uang itu. Lola Luo pun menikahi Albert Qin tanpa mengetahui apa-apa.

Albert Qin menolek ke Ibu Qin, mengedipkan matanya. Lalu Ibu Qin dengan enggan berjalan kemari, mempersiapkan nada bicaranya, dan dengan lembut berkata, "Betul. Lola, semua masalah yang terjadi hari ini adalah kesalahpahaman. Anaknya sudah keguguran, ya biarkan saja. Kamu pun masih muda. Masih ada banyak kesempatan lain kali.”

Setelah mendengar perkataannya, Chloe Jian langsung mengerutkan kening. Ibu Qin ini sedang menghibur atau menabur garam di atas luka Lola Luo, ya? Jelas ini karena perbuatan jahatnya, tetapi sekarang dia malah ingin langsung menyelesaikan semua masalahnya, dan bilang bahwa semuanya hanya sebuah kesalahpahaman?

Heh, dasar bermuka tebal!

Novel Terkait

Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu