His Soft Side - Bab 681 Masalah Sudah Berakhir 12

Mungkin karena Colten menyebutkan Valen, sehingga membuat Chloe yang tidak panik menjadi panik lagi, tetapi hanya sekejap terang, kemudian tidak semangat lagi.

"Cloud! Kamu dengar kataku! Bisakah kamu tahan dulu? Kita sekeluarga dengan susah payah bersama, bagaimana kamu tega membawa Valen meninggalkan aku?" Colten sangat cemas, dia menutupi Chloe dengan tubuhnya yang tinggi, dia terus memegang wajah Chloe, menggosok tangannya, agar tubuhnya yang dingin bisa hangat.

"Tetapi aku sangat lelah....." Juga sangat sakit, tubuh dia sudah disiksa sampai tidak ada tenaga, tulang seluruh tubuh seperti lepas, rasa dingin ini masuk ke dalam tulang, tubuh dia sudah kedinginan sampai kaku dan sakit sampai mati rasa.

"Aku tahu, aku tahu kamu lelah, tetapi kamu tidak boleh tidur, Cloud patuh, jangan tidur, harus semangat, aku bergegas menggendong kamu turun gunung, kita ke rumah kayu tunggu pertolongan, pasti tidak ada masalah! Kamu sudah katakan kita masih ada waktu yang panjang, lebih baik kamu membenci aku daripada meninggalkan aku! Jika kamu berani meninggalkan aku, aku akan membencimu!" Colten membuka mantelnya, lalu menutupi tubuh Chloe, kemudian menggendongnya dan dengan tatapan yakin berjalan turun gunung.

Di sini tidak ada jalan, awalnya Rosy berniat jahat jadi sengaja mengarahkan Chloe berjalan sini, Colten tidak bisa bayangkan, perutnya sangat besar, dari waktu ke waktu juga harus menahan rasa sakit, bagaimana dia bisa jalan turun.

Colten tidak berani bayangkan kondisi dia berlari sebelumnya, dia takut membuat Chloe jatuh, tetapi salju sangat deras, salju yang putih ini menghalang tatapan dia, dia berjalan dengan lambat, juga harus terus bicara dengan Chloe.

Mungkin perjuangan Colten berguna atau mungkin suhu badannya dan nafasnya memberi kehangatan dan kerpecayaan pada Chloe, pelan-pelan Chloe merasa tubuh tidak kaku lagi dan pelan-pelan sadar.

Putus asanya disebabkan karena kedinginan dan kesepian, tetapi rasa itu hilang karena Colten muncul.

Dia tidak ingin mati seperti ini, anak yang dia berusaha selamatkan belum sempat lahir, jika dia pergi seperti ini, dia pasti tidak tega!

Apalagi dia masih ada Colten dan dia benar-benar tidak tega!

Colten bisa merasakan respon orang yang di dalam pelukan, jadi bergegas membujuk, "Cloud, segera sampai, kamu tahan sebentar!"

Tubuh Chloe bahkan kepala ditutupi dengan mantel Colten, hidung tercium aroma dia, tetapi bau ini ada campuran bau darah.

Darah! Bau darah yang menyengat!

Sekejap Chloe menjadi sadar, meskipun sangat lemah, tetapi dia memaksa membuka mantel yang menutup wajah, lalu menengadahkan kepala melihat Colten, wajah yang pucat penuh dengan perhatian, "Apa kamu terluka? Di mana lukamu?"

"Jangan khawatir, aku tidak luka, itu bukan darahku!" Colten bergegas membujuk Chloe, daripada perhatian Chloe, Colten merasa lebih senang karena dia tidak pasra dengan kedinginan ini.

Setelah mendengar Colten berkata seperti ini, Chloe menjadi tenang, kemudian seperti kehabisan tenaga bersandar di bahu Colten.

Colten dengan pelan berjalan turun ke bawah gunung. Melihat salju ini, Chloe dalam hati merasa tersentuh, dia dengan Colten sepanjang jalan ini, juga seperti jalan ini yang susah......

Meskipun sudah sampai langkah terakhir, dia juga tidak boleh menyerah, mungkin di tikungan depan itu akan muncul harapan.

Saat Colten sampai di bawah gunung, dari para penembak yang menyerah itu ada dua orang yang sudah sampai ke rumah kayu ini dan sudah membersihkan rumah kayu.

Saat ini di dalam rumah kayu ada api unggun, ranting pohon berbunyi, sangat hangat dan memisahkan salju di luar.

"Tuan Huo, di sini ada air dan makanan!" Setelah dua orang ini melihat Colten, dia bergegas menyambut. Sebenarnya saat melihat Colten seperti gila berlari ke belakang gunung, ada beberapa orang ikut, tetapi semua orang tidak menemukan Colten, jadi mereka berdua bergegas turun untuk melakukan persiapan, kelihatannya keputusan mereka sangat tepat.

Colten melihat di samping api unggun terletak baju, kelihatannya seseorang yang melepaskan baju ini, dia melihat orang itu, lalu menganggukkan kepala padanya, kemudian meletakkan Chloe di sana.

Sampai saat ini, Colten baru menyadari Chloe sedang mengepalkan tangannya, gigi menggigit kerah bajunya, juga berkeringat dingin, kelihatannya mulai sakit lagi.

Tetapi dia takut Colten khawatir, jadi terus menahan tidak berani katakan.

"Cloud!" Colten sangat sakit hati, dia hanya bisa memeluk erat Chloe, jika ada kemungkinan, dia bersedia membagi rasa sakit ini dengan dia.

Setelah kesakitan itu berlalu, tubuh Chloe yang lemah menjadi lebih lemah.

Seorang penembak tua dengan hati-hati menyarankan, "Tuan Huo, beri nyonya makan dulu agar bisa menambah tenaga, saat menantuku melahirkan juga sakit semalam, tidak makan pasti tidak ada tenaga."

Colten menengadahkan kepala melihatnya, penembak itu mengira Colten tidak percaya padanya, jadi bergegas mengambil biskuit yang dimeja lalu patahkan juga makan, kemudian dari teko tentara menuangkan air dan ingin dengan cara ini menyatakan ketulusan dia.

Para penembak itu tidak bodoh, mereka hanya mengambil uang untuk mengurus masalah, tetapi Zafron sudah tidak bisa, sekarang ada orang yang lebih hebat, tentu saja mereka mengikutinya.

Colten melihat dan merasakan orang yang di dalam pelukan sudah bernafas lancar, dia baru melepaskannya, kemudian berkata pada dia: "Cloud, makan dulu."

Dua penembak itu bergegas keluar, lalu menjaga di depan pintu, mereka ini sudah menganggap Colten sebagai majikan.

Colten melihat Chloe menganggukkan kepala, jadi melepaskan mantelnya yang sudah dibasahi salju, agar dia bisa mendekati api unggun, kedinginan tubuh Chloe hilang, orang juga lebih nyaman, Colten menyuap dia makan biskuit, setelah istirahat, tenaga juga kembali dan Colten membantu dia mengerikan rambut.

"Cloud, apa kamu ada mengingat frekuensi sakit dan waktunya?" Melihat Chloe semakin semangat, Colten merasa tenang.

"Iya." Chloe melihat Colten, seolah-olah merasa aneh karena Colten mengerti hal ini, tetapi dia tidak memberitahu Colten.

Tetapi karena tatapan ini, Chloe baru menyadari ada luka diwajah Colten dan tangan kirinya penuh darah.

"Kenapa dengan tanganmu?" Chloe melotot mata, ini jelas-jelas bukan dilukai oleh benda tajam, tetapi karena ledakan.

"Tidak apa-apa, luka ini karena merebut bom di tubuh Zafron, tidak apa-apa." Kata Colten dengan tenang, sama sekali tidak mengatakan saat itu betapa mengerikan, hanya terlambat satu detik saja, tangan dia bahkan lengannya akan hancur, mungkin akan terjadi kondisi yang lebih bahaya.

Colten bergegas mengalihkan pembicaraan dan membujuk Chloe, "Cloud, kamu istirahat dulu, sekarang cuaca sangat kacau, penyelamat helikopter itu mungkin terhalang, tetapi di sini ada api unggun mereka pasti temukan."

Tetapi dalam hatinya tidak percaya, hari ini Zefron sengaja mengarahkan dia datang, pasti sudah melakukan persiapan yang baik, jika tidak dia tidak akan meledakkan semua jalan setelah dia naik ke atas gunung. Waktu sudah berlalu sangat lama, tetapi Robin belum menemukan mereka, pasti ada sesuatu yang menghalangnya.

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu