His Soft Side - Bab 151 Kedatangan Edith Bai

Colten Huo memandangi Chloe Jian sambil memikirkan perkataan wanita yang menyebut dirinya sebagai kakaknya Chloe Jian tadi itu, tidak hanya mengatakan bahwa Chloe Jian memiliki banyak pria, wanita itu juga berkata bahwa Chloe Jian murahan.

Dia juga memarahi Chloe Jian dengan kata-kata itu sewaktu marah malam itu, dalam hatinya, dirinya juga sudah yakin bahwa Chloe Jian tidak sepolos itu lagi, dia pernah berpacaran dan lagi, dengan pikiran yang sangat terbuka, orang-orang jaman sekarang tidak mungkin bisa menahan godaannya.

Kelau begitu, dengan pengalaman yang dimilikinya, kenapa dia masih berpura-pura polos? Tetapi reaksi Chloe Jian yang dilihatnya itu tidak terlihat palsu, atau dia mempunyai kemampuan akting yang sangat tinggi dan dia menggunakan trik seperti itu untuk membuat pria-pria itu takluk di bawah kakinya?

Colten Huo tiba-tiba merasa kesal ketika berpikir sampai disana, dia sebenarnya tidak begitu peduli dengan masalah seperti perawan atau tidak, karena dirinya terlambat bertemu dengan Chloe Jian, dia dari awal juga sudah menerima kenyataan bahwa wanita itu tidak mungkin sepolos itu lagi, hanya saja, dia tidak suka wanita itu berakting seperti itu sekarang, hal itu anehnya membuatnya kesal.

Disaat wajahnya masih merah karena memikirkan kelakuan Colten Huo yang tidak tahu malu itu, Chloe Jian tiba-tiba merasa mobil itu sangat tenang, terlalu tenang, dan lagi, dia bisa merasakan dengan jelas aura dingin yang keluar dari tubuh Colten Huo, hal itu refleks membuatnya melirik pria itu karena bingung dan yang membuatnya terkejut adalah wajah seorang Colten Huo yang baru saja sangat ‘bersemangat’ bagaikan hewan buas di musim kawin itu tiba-tiba terlihat sangat masam dan marah sekarang.

“Ke rumah sakit?” Tanya Colten Huo sambil melembutkan ekspresinya dan menutupi kemarahannya sewaktu melihat wanita itu memandanginya.

“En.” Gumam Chloe Jian sambil menganggukkan kepalanya, dia tidak tahu apakah sesuatu yang diucapkannya sudah menyinggung pria itu atau tidak dan karena dirinya peka, dia memilih untuk tidak banyak bicara, menurut yang dia tahu, Colten Huo memang memiliki emosi yang tidak stabil, pria itu bisa berubah dari senang menjadi marah hanya dalam hitungan detik dan hal semacam itu juga sudah terjadi berkali-kali, jadi dia tidak begitu memikirkannya.

Dan seperti itulah, mereka akhirnya sampai di rumah sakit dengan berdiaman di sepanjang jalan, lalu ketika Chloe Jian akan turun, Colten Huo menarik tangan wanita itu, “Aku masih harus pergi ke Ming’s Corp untuk mengurus sedikit masalah, apa kamu tidak apa-apa sendirian?”

Chloe Jian yang sangat berharap pria itu pergi langsung mengangguk-anggukkan kepalanya dengan cepat, “Kamu urus saja pekerjaanmu dulu.”

Setelah menatap Chloe Jian untuk beberapa detik, Colten Huo baru melepaskan tangannya yang menggenggam lengan wanita itu dan berkata: “Telepon aku kalau ada masalah.”

“Baiklah.” Jawab Chloe Jian sambil membuka pintu mobil itu untuk turun, setelah melambai-lambaikan tangannya kepada Colten Huo, dia berjalan ke arah gedung perawatan khusus di belakangnya.

Sampai sosok Chloe Jian sudah benar-benar menghilang, Colten Huo baru menarik kembali pandangannya, dia lalu bersandar di tempat duduknya sambil memijat-mijat pelipisnya dengan wajah yang terlihat lelah.

Baru masuk ke dalam gedung itu, Chloe Jian langsung mendengar suara hpnya berbunyi dan ketika dia mengeluarkannya untuk melihatnya, telepon itu ternyata datang dari Colten Huo, dirinya refleks mengangkat alisnya dengan terkejut, bukankah belum lima menit dari mereka berpisah tadi? Apa jangan-jangan dia meninggalkan sesuatu di dalam mobil pria itu?

“Halo?” Ucap Chloe Jian mengangkat telepon itu setelah berbunyi tiga kali, tetapi Colten Huo yang berada di balik telepon itu justru diam dan tidak berbicara.

Setelah mengatakan halo berkali-kali dan tidak mendengar balasan apapun, Chloe Jian menebak Colten Huo mungkin menaruh hpnya di dalam kantong dan tidak sengaja menekan nomornya, karena itu dia tidak berpikir panjang dan ingin mematikan telepon itu.

Disaat itulah suara Colten Huo tiba-tiba muncul dari balik telepon itu, “Iya, iya.”

“Apa ada masalah?” Tanya Chloe Jian merasa Colten Huo sedang tidak senang.

“Ingat, kamu tidak boleh berduaan saja dengan pria bernama Hakutaku Bai itu!” Tidak ada suara lagi setelah Colten Huo mengatakan kalimat itu.

Setelah mengatakan halo, halo, sebanyak dua kali, Chloe Jian baru sadar bahwa telepon itu sudah mati.

Apa maksudnya? Dia tidak boleh berduan dengan Hakutaku Bai? Hakutaku Bai adalah dokter yang menangani mamanya dan kalau dia ingin mengetahui kondisi mamanya itu, dirinya harus bertanya dengan pria itu.

Chloe Jian tiba-tiba merasa sedikit kesal, dia merasa bahwa Colten Huo terlalu mengurusinya.

Tetapi dia kemudian mengerutkan alisnya, kenapa Colten Huo tiba-tiba mengatakan hal seperti itu? Apa jangan-jangan dia berpikir bahwa dirinya memiliki hubungan lain dengan Hakutaku Bai?

Gila! Benar-benar gila!

Disaat dia sedang memikirkan segala kemungkinan itu lah, Chloe Jian tiba-tiba melihat ada seseorang berdiri di depannya dan sewaktu dia mengangkat kepalanya, wajah tampan itu tiba-tiba muncul di depan matanya.

Hakutaku Bai!

“Dokter Bai, anda kenapa bisa disini?” Chloe Jian yang barusan masih memikirkan hubungannya dengan Hakutaku Bai itu langsung terkejut ketika tiba-tiba melihat pria dalam pikirannya itu muncul di depan hadapannya.

“Apa aku seseram itu?” Tanya Hakutaku Bai sambil mengangkat alisnya dan tertawa ketika melihat sosok Chloe Jian yang sangat terkejut itu.

“Ha?” Chloe Jian lalu tidak bisa menahan dirinya dan ikut tertawa, kenapa dia harus merasa bersalah? Mereka pada awalnya juga tidak memiliki hubungan apapun.

Hakutaku Bai melihat Chloe Jian dan Chloe Jian juga melihat pria itu, mereka berdua berdiri berpandang-pandangan disana, suasana mendadak menjadi canggung.

Akhirnya, Hakutaku Bai memecah keheningan dengan berkata, “Kamu masih belum mau jalan?”

“Ha?” Chloe Jian tertegun dan melirik sekitarnya, disaat itulah dirinya baru sadar bahwa dia masih berdiri di ujung anak tangga itu, wajahnya refleks memerah dan sambil menggigit bibirnya dengan malu, dia tertawa dan berkata: “Dokter Bai, aku baru ingin pergi mencarimu.”

“Aku juga ingin mencarimu!” Ucap Hakutaku Bai sambil menganggukkan kepalanya, dia juga baru kenal dengan Chloe Jian, dirinya memang tidak memiliki perasaan yang dalam untuk wanita itu, tetapi ketika melihat wanita itu untuk pertama kalinya, dia langsung terpikat dengan auranya, dan itu adalah pertama kalinya hatinya dibuat bergerak oleh seorang wanita, lalu seiring bertambahnya kontak mereka, perasaan sukanya itu semakin bertambah dalam, dia awalnya masih berpikir untuk lebih mendekatkan diri lagi dengan wanita itu melalui menyembuhkan penyakit ibunya, sebelum nantinya dia menembak wanita itu, tetapi, siapa sangka, dia ternyata sudah memiliki pacar.

Berpikir sampai disana, Hakutaku Bai merasa sangat menyesal, dia menyesal karena tidak bisa lebih awal lagi kenal dengan wanita itu, terlebih lagi, dia bukannya sama sekali tidak mengetahui wanita itu, dia sering sekali mendengar nama Chloe Jian dari mulut Edith Bai, kenapa dirinya tidak tertarik waktu itu?

“Dokter Bai, apa waktu operasi mamaku sudah ditentukan?” Chloe Jian yang merinding sewaktu melihat tatapan mata yang diberikan Hakutaku Bai untuknya itu, langsung mengalihkan topik pembicaraan mereka.

Tidak suka, ya tidak suka, Chloe Jian tidak pernah menarik-ulur pria yang tertarik kepadanya dengan sengaja hanya untuk menjadi cadangannya, dia sangat membenci perasaan seperti itu, jadi dia juga tidak ingin Hakutaku Bai membuang-buang waktunya hanya untuk dirinya.

“Iya, operasi pertamanya akan berlangsung besok pagi.” Jawab Hakutaku Bai sambil berkedip, menutupi kekecewaan di balik matanya.

Ditengah-tengah obrolan mereka, Chloe Jian dan Hakutaku Bai tiba di kantor dokter, Hakutaku Bai lalu medorong pintu itu dan mempersilahkan Chloe Jian untuk masuk, ada beberapa dokter di dalam ruangan itu dan mereka semua sedang duduk di depan komputer sambil menulis apa yang sepertinya terlihat sebagai riwayat penyakit.

Masih ada satu orang wanita muda yang tidak mengenakan jas putih dokter sedang duduk membelakangi pintu sambil membaca-baca sebuah buku kedokteran yang sangat tebal di atas meja itu.

“Edith, lihat siapa yang datang!” Panggil Hakutaku Bai ketika masuk.

Chloe Jian langsung tertegun ketika mendengar perkataan itu, dan wanita itu juga kebetulan menoleh ke arah mereka, Chloe Jian lalu melihat rambut panjang wanita itu dikuncir satu, mata cantiknya dibingkai oleh kacamata berbingkai hitam, hidungnya mancung dan bibirnya yang sedikit pucat itu memberikan orang semacam perasaan yang sangat dingin, dan siapa lagi wanita itu kalau bukan Edith Bai?

“Chloe Jian! Halo!” Sapa Edith Bai sambil tersenyum ketika melihat Chloe Jian.

“Halo!” Chloe Jian dan Edith Bai memang sama-sama bersekolah di SMP 1 Boshan, dan mereka berdua juga berhasil masuk ke Qingdao University, tetapi berbeda dengan Chloe Jian yang mengambil jurusan terjemahan, Edith Bai mengambil jurusan kedokteran, mereka biasanya juga hanya saling menegur saja ketika bertemu, dan mereka sepertinya belum cukup dekat sampai wanita itu bisa sengaja datang untuk menemuinya.

Jadi Chloe Jian berani yakin bahwa meskipun Edith Bai ada disana, wanita itu bukan datang untuk menyerangnya.

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu