His Soft Side - Bab 299 Suamimu Ada Perjanjian

"Semuanya akan menjadi baik, kamu pikir lagi, kamu ada pekerjaan, bisa menghidupkan diri sendiri, juga cantik, meninggalkan siapapun kamu juga bisa hidup, jadi tidak perlu mempedulikan pemikiran orang lain?" Chloe melihat mata Lola, lalu membujuknya, "Terhadap orang tua kamu, kamu boleh memilih lepas, jika tidak kamu akan terus menutupi lubang mereka, yang capek hanya kami, aku tahu jika begini kamu menjadi tidak berbakti, tapi--"

"Yang kamu bilang benar!" Lola memotong pembicaraan Chloe, "Aku tahu aku terlalu baik pada mereka, jadi mereka menganggap aku sebagai mesin ATM, juga ingin mengatur aku, bahkan memutuskan kehidupan aku, pernikahan aku bisa menjadi begini, aku juga ada kesalahan, orang tua aku juga ada kesalahan, jika mereka tidak membujuk aku bersama dengan Albert, juga tidak menggunakan segala cara untuk membuat aku mengenal dengan kebaikan Albert, lalu mencari kerabat membujuk aku, aku juga tidak akan bersama dengan dia, hal ini bisa menjadi begini, aku juga tidak perlu mengeluh lagi, tapi Chloe, aku merasa sangat sayang!"

Chloe menghela nafas, lalu melihat mata Lola yang penuh dengan kesedihan, dia tahu Lola bersikap lemah pasti ada kaitan dengan ajaran keluarga, tapi perbuatan orang tuanya benar-benar membuat orang marah.

Karena kebaikan yang diberi Albert, mereka harus memaksa Lola menikah dengan orang yang dia tidak sukai, tindakan ini seperti menjual putrinya saja.

Akhirnya melukai kedua belah pihak, membuat putrinya menjadi benci pada mereka, juga membuat keluarga mereka menjadi kacau.

"Lola tidak perlu memikirkan berharga atau tidak, karena kamu sudah menerima Albert dan hal itu tidak perlu dipikirkan lagi. Kamu terhadap dia pasti masih ada perasaan, jika kamu masih ingin bersama dia, kamu harus memikirkan kebaikan dia, jangan memperbesar kekurangan dia, namun jika kamu berencana meninggalkan dia, maka beda pendapat lagi, tapi yang terpenting adalah menjaga kesehatan diri sendiri, jika tidak yang sakit hanya dirimu sendiri." Chloe memegang tangan Lola, lalu mengatakan isi hatinya.

Setelah Lola mendengar ini malah merasa lega dan sangat lama tidak menjawab.

Chloe mengerti, mau dia dengan Aurora bilang seberapa banyak juga tidak berguna, harus Lola yang berpikir jelas, jadi dia tidak membujuknya lagi hanya dengan tenang menemani Lola.

Aurora dan Bibi Chen sedang di luar berbincang, saat ini ponsel Chloe juga berdering, dia juga mengambil ponsel dari tas dan melihat layar ponsel muncul nama Colten.

Chloe juga mengangkat telepon, "Halo?"

Colten dengan nada senang berkata, "Kamu di mana? Saat aku pulang tidak melihat kamu di rumah."

Chloe berbalik badan, lalu membelakangi Lola menelepon, "Aku di rumah Lola, semalam aku sudah bilang padamu, apakah kamu sudah lupa?"

Colten dengan nada lembut berkata, "Apakah sudah berakhir? Aku tunggu kamu pulang makan siang."

"Tidak begitu cepat." Chloe menonjolkan mulut, dua hari ini dia sudah dibuat capek Colten, sedikit tidak bersedia bertemu dengan dia, lalu dia melihat waktu, "Sudah mau jam sebelas, aku sekarang pulang juga tidak sempat makan siang lagi, kamu makan dulu."

"Kamu tidak tepati janji? Kamu sudah janji padaku bahwa siang ini makan bersama aku!" Colten menjadi tidak senang, dia tidak suka Chloe lebih mementingkan orang lain.

"Nanti malam kita makan bersama!" Chloe juga tahu Lola sedang melihatnya, saat dia menoleh kepala sudah melihat eskpresi penasaran Lola, lalu wajahnya menjadi panas.

"Beritahu aku alamat, aku pergi menjemput kamu!" Perintah Colten.

"Hei, bisakah kamu jangan begitu keras kepala!" Chloe menjadi tidak senang.

Colten juga terdiam, melalui telepon Chloe juga bisa merasakan kedinginan, dia juga gemetar, lalu berpikir mereka baru baikan selama dua hari, dia juga tidak ingin berkelahi dengan Colten, jadi Chloe bersiap mengalah namun dia baru ingin berbicara, sudah mendengar Colten berkata, "Patuh ya!"

"Hahaha!" Chloe langsung tertawa.

Cara CEO Hua menghibur orang memang tidak berubah, kata hiburannya hanya satu kata yaitu patuh, dia sudah bosan mendengar ini, tapi sangat berguna padanya!

Sudahlah jangan keberatan dengan dia lagi.

Colten dengan tidak senang bertanya, "Tertawa apa?"

Chloe sengaja berkata, "Aku sedang tertawa kamu selalu menggunakan kata patuh untuk membujuk aku, lagipula aku bukan anak berumur tiga tahun, jadi kamu bisa ganti kata lain!"

"Iya, baik aku pikir lagi!" Colten dengan serius memikirkan hal ini.

"Baik, kamu pikir dulu, aku tutup telepon dulu!" Chloe tidak menunggu Colten bicara lagi, langsung menutup telepon.

Colten duduk di dalam mobil, melihat ponsel yang sudah redup ini, dia juga mengerutkan dahi, dia kenapa merasa gadis ini sedang menghindari dia?

Sepuluh detik kemudian, Colten mendengar suara deringan pesan masuk, dia mengambil ponsel lalu melihat pesan, ekspresi dia yang dingin juga menjadi lembut dan mencibir bibir.

Ini pesan dari Chloe, hanya ada beberapa kata, yaitu tentang alamat Lola.

Waktu yang sama, di dalam rumah Lola.

Chloe baru menutup telepon, Lola sudah dengan ekspresi penasaran melihatnya, dia juga menundukkan kepala lalu mengirim pesan pada Colten, kemudian membereng Lola, "Kenapa kamu dengan tatapan ini melihat aku?"

Lola berkata, "Chloe, kamu sudah jatuh cinta padanya!"

Wajah Chloe menjadi merah, dia tidak akui juga tidak mengelak.

"Ai, benar-benar iri padamu!" Lola berkata, "Sekarang bisa saling mencintai, sangat susah!"

"Tidak perlu menghela nafas lagi, dalam perutmu masih ada bayi, kamu harus senang, jika tidak anak yang kamu lahirkan pasti suka mengeluh." Chloe tidak menjawab pertanyaan Lola, dia merasa suasana hati Lola tidak begitu baik, karena dia sangat keras kepala dan saat terjadi masalah dia tidak pernah memikirkan bagaimana menyelesaikan hanya tahu mengeluh.

Tapi Chloe juga mengerti, Albert sekarang tidak ada di rumah, Lola juga sedang hamil dan tidak bisa melakukan hal lain, keluarga dia juga tidak bisa diandalkan, kondisi ini benar-benar sangat sulit jadi tidak heran dia bisa sedih.

Aurora benar-benar tidak ada hal yang bisa dibicarakan dengan Bibi Chen, jadi dia masuk ke dalam, Bibi Chen juga datang bertanya: "Kalian temani Lola dulu, aku pergi masak, nanti siang kalian makan di sini saja!"

Chloe dengan sopan berdiri lalu berkata, "Tidak perlu, bibi aku sudah ada janji, lain kali saja."

"Kalian sudah datang ke sini, jika kalian tidak makan di sini pasti terlihat aku yang tidak sopan." Bibi Chen dengan susah melihat ke arah Lola, "Lola, kamu bujuk teman kamu dulu, biar mereka bisa makan di sini."

"Bibi, Chloe dengan suaminya makan bersama, kami jangan ganggu mereka dulu, Aurora kamu nanti siang tidak ada kerjaan kan, bisa makan di sini?" Lola juga melihat ke arah Chloe dan tersenyum padanya.

Saat Chloe mendengar kata suami, wajahnya langsung memerah, meskipun dia sudah ada hubungan suami istri dengan Colten, tapi kata suami ini dia tidak pernah panggil dan merasa panggilan ini sangat aneh, jadi dia juga melototi Lola, namun Lola dengan Aurora malah melihat dia.

Novel Terkait

Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu