His Soft Side - Bab 149 Aku Sendiri yang Akan Mengasihi Wanitaku!

Ruby Lin menarik sebuah napas panjang untuk menenangkan suasana hatinya yang dipenuhi dengan perasaan iri itu, dia lalu mendekati Colten Huo dan menatap pria itu dengan mata manja sambil bertanya dengan lembut: “Tuan Huo, apa anda masih mengingat saya?”

Colten Huo kembali menatap Ruby Lin dengan dingin, bagaimana mungkin dirinya tidak bisa melihat bahwa wanita itu sedang berusaha menggodanya? Dia yang sudah tidak sabar itu menyampingkan tubuhnya untuk menghindar dan menjawab dengan kasar: “Tidak ingat.”

Colten Huo tidak pernah sabar ketika menghadapi seorang wanita, kalau bukan karena wanita itu mengucapkan nama Chloe Jian tadi, dirinya juga tidak akan meliriknya sedikitpun.

Ruby Lin dibuat tersedak lagi, rasa malu mulai terpapar di atas wajah mungil dan cantiknya itu, semenjak kecil, dia memiliki rasa percaya diri yang sangat tinggi, selama ini, dirinya selalu menjadi pusat perhatian pria dimanapun dia berada, dia hanya perlu memainkan jarinya dan ratusan pria akan langsung mengantri menunggunya, setelah bertahun-tahun seperti itu, ini adalah pertama kalinya Ruby Lin dibuat malu, dia langsung merasa tidak senang dalam sekejap.

Tetapi, dia tentu saja sudah mempersiapkan diri ketika pergi menemui Colten Huo hari ini, dirinya juga mengerti bahwa pria seperti Colten Huo itu tidak akan langsung tergoda begitu saja, jadi, alih-alih berkecil hati, dirinya justru menampilkan sebuah wajah sedih sambil berkata dengan pelan: “Tuan Huo benar-benar seorang pelupa, kita baru saja bertemu di rumah sakit kemarin.”

Ruby Lin berkata seperti itu karena dia yang berdiri dekat mereka ketika Chloe Jian memukul Ocean Xu di rumah sakit kemarin malam itu sengaja memperhatikan ekspresi wajah Colten Huo, karena dia merasa, tidak peduli pria seperti apa itu, mereka pasti berharap pacar mereka adalah seorang yang lemah lembut dan bukan seorang yang bar-bar, dia sengaja mengungkit rumah sakit sekarang karena ingin memprovokasi ketidakpuasaan Colten Huo terhadap Chloe Jian.

Colten Huo tidak mengatakan apapun, dia hanya melihat Ruby Lin dengan mata yang disipitkan dan pandangan yang masih sama dinginnya.

Melihat Colten Huo tidak bersuara, Ruby Lin mengira pria itu sedang mengingat peristiwa yang terjadi kemarin malam dan hatinya refleks merasa senang, selama dirinya bisa membuat Colten Huo membenci Chloe Jian, kesempatan itu akan datang untuknya.

Setelah lama menunggu dan tidak melihat Ruby Lin berbicara lagi, Colten Huo refleks mengangkat satu alisnya dengan kecewa, “Sudah?”

“Ha?” Ruby Lin tertegun untuk beberapa detik, kenapa reaksi Colten Huo selalu berbeda dari bayangannya? Selanjutnya, bukankah pria itu seharusnya bertanya kenapa dia bisa mengenal dirinya, lalu mereka bisa mengobrol dengan gembira?

Colten Huo benar-benar merasa dirinya membosankan, hanya karena wanita itu berkata bahwa dirinya tahu rahasia Chloe Jian, dia langsung penasaran dan ingin mendengar apa yang akan dikatakan wanita itu, alhasil, dia malah menghabiskan waktunya disana!

“Minggir!” Ucap Colten Huo sambil berjalan ke arah lift, kesabarannya benar-benar sudah habis.

Ruby Lin menatap punggung Colten Huo sambil tertegun, pikirannya tiba-tiba kosong, kenapa kecantikannya itu tiba-tiba tidak berguna sama sekali ketika dipakai untuk menghadapi pria itu? Meski mereka memiliki ibu yang berbeda, dia dan Chloe Jian adalah kakak dan adik, semua orang yang melihat mereka berkata bahwa mereka terlihat mirip, dan kalau seandainya Colten Huo suka dengan Chloe Jian, bukankah dia seharusnya merasa wajahnya itu tidak asing?

“Tuan Huo, ada masalah dengan gaya hidup Chloe Jian! Dia sudah memiliki banyak pacar semenjak SMA!” Ucap Ruby Lin dengan marah karena tidak terima diabaikan seperti itu.

“Jadi?” Sesampainya Colten Huo di depan lift, dia menoleh kebelakang sambil mengangkat alisnya, matanya penuh dengan kemarahan.

“Dia tidak pantas untukmu!” Ucap Ruby Lin sambil menggigit bibirnya, “Aku adalah kakaknya, jadi aku paling kenal dengannya, kamu tidak seharusnya dibutakan dengan penampilannya! Dia sebenarnya adalah seorang wanita murahan yang……”

“Dia tidak pantas untukku? Kalau begitu, siapa yang menurutmu pantas untukku?” Ucap Colten Huo sambil memandang Ruby Lin dan tertawa dingin, “Kamu?”

Ruby Lin juga tidak berani berkata macam-macam lagi ketika menyadari Colten Huo tidak senang, dia lalu berpura-pura baik dan berkata dengan sedih: “Bagiku, sosok Tuan Huo itu seperti matahari di langit yang hanya bisa aku pandang!”

“Masih tahu diri rupanya!” Kesabaran Colten Huo sudah habis, dia juga tidak ingin melihat sosok Ruby Lin yang penuh sandiwara itu, disaat itulah pintu lift itu kebetulan terbuka, dia melangkah masuk dan disaat pintu lift itu hampir tertutup itulah dirinya lagi-lagi menekan tombol tahan itu.

Mata Ruby Lin langsung dipenuhi dengan harapan, dirinya refleks ingin ikut masuk ke dalam lift ketika melihat wajah tampan Colten Huo itu, menurut dugaannya, Colten Huo berbuat seperti itu pasti karena dirinya sudah sadar, dia sadar bahwa sebenarnya Chloe Jian adalah wanita paling munafik dan paling tidak pantas untuk disukainya!

“Kamu tadi bilang kalau kamu adalah kakaknya Chloe Jian?” Tanya Colten Huo.

“Iya, kami adalah saudari yang berasal dari ibu yang berbeda, aku selalu ditindasnya sejak kecil, jadi aku sangat mengenal dirinya!” Ruby Lin awalnya ingin masuk ke dalam lift, tetapi melihat aura dingin yang menyelubungi tubuh Colten Huo itu, dirinya langsung merinding dan tidak berani melangkah lagi.

Colten Huo tiba-tiba tertawa, wajahnya itu pada awalnya sudah sangat tampan, tetapi wajah dingin yang biasa terpampang diwajahnya itu memberikan kesan yang menakutkan kepada orang-orang, meskipun begitu, ketika orang yang jarang tertawa itu tertawa, bagaikan bunga yang baru bermekaran pada musim semi, langit terang pun kehilangan kecantikannya, tawanya itu benar-benar memukau.

“Bagus! Bagus sekali!” Ucap Colten Huo.

Ruby Lin yang melihat pemandangan itu langsung tertegun untuk beberapa saat, lalu, melihat Colten Huo tertawa, dirinya juga ikut tertawa, dia sama sekali tidak mengerti apa maksud ‘bagus’ yang dikatakan pria itu tadi, disaat itu, hanya ada satu pemikiran dalam otaknya yaitu dirinya pasti akan mendapatkan pria itu!

Bagaimana pun caranya!

Tetapi, perkataan Colten Huo yang selanjutnya justru langsung menghempaskan Ruby Lin jatuh dari angan-angannya.

Detik ketika pintu lift itu mulai merapat, tanpa menutup-nutupi rasa jijiknya, Colten Huo berkata, “Meskipun dia adalah seorang wanita yang murahan, aku tidak peduli! Dan meskipun dirimu sangat bersih, bagiku kamu tidak ada bandingnya sama sekali dengan dia!”

Mendengar ucapan itu, kaki Ruby Lin langsung lemas, wajahnya langsung berubah pucat.

Lift itu langsung turun ke lantai satu, Colten Huo langsung melihat Chloe Jian ketika berdiri, wanita itu sedang berdiri diatas anak tangga di depan pintu lobi utama sambil menundukkan kepalanya, tidak tahu apa yang dipikirkannya, meskipun dia hanya mengenakan pakaian yang sederhana, tetapi cahaya matahari siang yang sangat menyilaukan mata itu, angin lembut yang meniup rambutnya, masih menampilkan sebuah pemandangan yang sangat memukau.

Setiap kali melihat wanita itu, hati Colten Huo terasa hangat, Chloe Jian sudah seperti mataharinya, sosok yang selalu datang menolongnya ketika dirinya terjebak dalam kesulitan dan tidak akan pernah dilepaskannya lagi.

Tetapi Chloe Jian justru tidak menyadari kehadiran Colten Huo, dia yang sekarang masih dalam kondisi terkejut, dirinya yang polos itu benar-benar tidak habis pikir, kenapa seorang manusia bisa memiliki hati sekejam itu? Hanya karena mamanya tidak bersedia untuk bercerai, menghalangi jalan Zoe Lin, jadi mereka ingin membunuh mama……

“Sedang memikirkan apa?” Ucap Colten Huo sambil berjalan ke sebelah Chloe Jian, wanita itu bahkan tidak sadar akan kedatangannya karena itu dia tidak bisa menahan dirinya untuk memiringkan kepalanya dan melihat wajah wanita itu dengan jelas.

Chloe Jian mengangkat kepalanya ketika mendengar pertanyaan itu, tetapi Colten Huo justru melihat mata besar dan jernih milik wanita itu sudah berkaca-kaca, dia refleks mengerutkan alisnya, “Kenapa menangis?”

“Aku……” Chloe Jian terisak sampai tidak bisa berbicara, dia tiba-tiba merasa dirinya sangat tidak berdaya, di dunia ini, masih ada siapa yang bisa dipercaya nya kalau orang yang paling dekat dengannya pun bahkan sudah mengkhianatinya?

Dia benar-benar tidak mengerti kenapa ayahnya bisa begitu kejam, dirinya tidak percaya bahwa ayahnya itu bisa tidak tahu apa yang dilakukan oleh Zoe Lin, tetapi kenapa dia hanya diam? Dia bahkan tidak ingin datang untuk melihat mama meskipun Chloe Jian sudah memohon.

Waktu itu, Chloe Jian hanya menginginkan sebuah pundak yang kokoh sebagai tempatnya bersandar, dan Colten Huo tentu saja adalah pilihan terbaiknya.

Chloe Jian memeluk Colten Huo dengan kelembutan yang tidak pernah ditunjukkannya sebelumnya, dia menguburkan wajahnya dalam dada Colten Huo sambil memeluk pinggang pria itu dengan erat, seperti hanya ada hal itu yang bisa memberikannya perasaan aman.

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu