His Soft Side - Bab 275 Aku Mencintaimu!

Wajah tampan Colten pun mulai tampak tenang, tiba-tiba ia mengulurkan tangannya, lalu mengeluarkan kalung yang ada di leher Chloe dan mengangkat cincin yang digantung di kalung itu, dengan terampil ia pun memasangkan cincin itu di jari telunjuk kanannya, cincin itu bak cincin yang khusus dibuatkan untuknya, terpasang dengan sangat pas di jarinya.

Chloe menatap Colten, lalu menundukkan kepalanya melihat ke arah cincin yang terpasang di jari Colten itu, matanya tampak sangat terkejut, seolah masih belum menyadari apa yang sedang terjadi di hadapannya ini.

"Apa aku perlu menunjukkan singkatan namaku yang terukir di dalam cincin ini?" tanya Colten.

Seketika, hati Chloe pun terasa seperti terhempas ombak yang sangat dahsyat, ia merasa jantungnya sedang ditekan oleh sebuah tangan yang sangat besar, sakit rasanya, sungguh sakit sampai ia tidak bisa bernafas.

Ia menundukkan kepalanya, sorotan matanya terus berubah-ubah, tak lama kemudian, Chloe pun mengangkat kepalanya, wajahnya berubah sangat serius, tiba-tiba ia menarik kalung tipis yang ada di lehernya itu, lalu mundur ke belakang beberapa langkah, menjaga jarak antara dirinya dengan Colten, dengan was-was ia menatap Colten, "Apa yang kau inginkan?"

Colten berusaha keras untuk menahan perasaannya yang ingin memukul Chloe, ia menarik nafasnya dalam-dalam, lalu berkata, "Aku sudah mengatakannya, aku datang untuk menemuimu!"

"Bukan! Bukan!" Chloe tersenyum dingin, akhirnya ia mengetahui semuanya, Colten menemuinya, mendekatinya, semua karena cincin ini.

Dulu, orang yang memberinya cincin ini memberitahunya bahwa cincin ini adalah cincin turun-temurun dari keluarganya, hanya ahli warisnya saja yang bisa memilikinya, ini adalah lambang kekuasaan keluarganya, namun Chloe juga tidak sepenuhnya percaya pada hal ini, karena orang itu memberikan cincin ini padanya dengan sagnat mudah, namun selama bertahun-tahun ini, ia sudah menyimpannya dengan hati-hati, dan tiba-tiba, barusan ini ia pun teringat pada kejadian malam itu, di Mythology Club, ia terbangun dengan kepalanya yang sangat berat, lalu melihat Colten memegang cincin ini di tangannya, sorotan matanya di malam itu sangat panas dan berapi-api......

"Kau......" sekujur tubuh Colten pun mendingin, ia benar-benar tidak tahu bagaimana caranya mengutarakan perasaannya saat ini.

Ia benar-benar, ingin mencekiknya sampai mati!

Chloe pun mengerti apa yang terjadi, ia mengulurkan tangannya untuk mengusap air matanya, meskipun ia sangat sedih dan kecewa, hatinya terasa sangat sakit, rasanya sungguh sangat ingin menangis dengan sekeras-kerasnya, namun ia tetap berusaha menekan semua perasaan itu.

Chloe berusaha keras untuk menenangkan nada bicaranya, ia menoleh ke arah lain dan berkata dengan pelan, "Sekarang aku sudah mengembalikan cincin ini padamu, pergilah sekarang, aku akan melupakan semua yang terjadi sebelumnya, anggap saja semua ini tidak pernah terjadi!"

"Kau benar-benar bisa menganggap semua ini tidak pernah terjadi?" tanya Colten sambil menggertakkan giginya.

"Tenang saja, aku tidak akan mengatakannya pada orang lain, tidak akan ada orang yang tahu kalau kau dulu......" tiba-tiba Chloe pun menutup bibirnya, lalu mengalihkan pandangannya, tidak melanjutkan ucapannya.

"Bagus! Bagus sekali!" Colten mengucapkan tiga kata itu dengan sangat berat, ia mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu tiba-tiba berjalan keluar dari pintu itu.

Chloe tetap berdiam diri di tempat dan tidak bergerak, ia merasa hatinya sedang ditusuk-tusuk oleh ribuan jarum, ia melihat kedua telapak tangannya, lalu mengepalkannya perlahan-lahan, rasanya ada sesuatu yang terlepas dari genggamannya......

Namun, saat Chloe masih sedang berpikir mengapa ia merasakan perasaan yang seperti itu, tiba-tiba pandangannya pun berubah hitam, ada sebuah tenaga yang menarik tubuhnya kuat-kuat dan memeluknya dengan erat, orang yang memeluknya itu adalah Colten yang baru saja pergi dan kembali, Colten tak hanya memeluknya saja, ia juga menundukkan kepalanya dan mencium Chloe.

"Uh!" Chloe pun tersadar, ia segera membuka kedua matanya lebar-lebar dan berusaha untuk melepaskan diri, ia ingin melepaskan Colten.

Namun Colten malah mencium Chloe dengan sekuat tenaga, dengan marah ia berkata, "Sudahlah? Kau ingin semua ini selesai begitu saja? Mana bisa semudah itu? Enam tahun lalu kau sudah mengambil hatiku, sekarang kau malah bilang sudahlah?"

Tiba-tiba Chloe pun tercengang, apa yang sedang Colten katakan? Ia bilang enam tahun lalu ia mengambil hatinya? Apa maksud ucapannya itu?

Lalu, Colten pun melepaskan bibir Chloe, ia masih memeluknya, hidung mereka berdua saling bertabrakan, mata Colten tampak sangat marah, ia menekan dagu Chloe, lalu berkata dengan dingin, "Kenapa kau sama sekali tidak mau mempercayai ucapanku? Hah? Tapi kau malah mempercayai ucapan Ocean Xu? Hanya karena aku mencintaimu tapi kau tidak mencintaiku?"

Mata Chloe pun menggelap, rona merah di wajahnya pun menghilang perlahan-lahan, namun bibirnya masih tampak sangat merah karena digigit dan dicium paksa oleh Colten barusan, Chloe yang seperti ini tampak sangat cantik dan menggoda.

"Sejak enam tahun lalu aku bertemu denganmu di Gunung Huang, hatiku sudah tiada lagi, selama ini aku selalu mencarimu, kau kira aku hanya mencari cincin ini?" semakin lama, Colten merasa semakin kesal, sejak ia bertemu dengan Chloe lagi, akhirnya ia bisa mengutarakan perasaan yang sudah bertahun-tahun ia pendam di dalam benaknya, "Kalau aku ingin mencari cincin ini, apa aku perlu mencarinya dengan tanganku sendiri?"

"Tapi......" hati Chloe merasa terkejut bukan kepalang, tapi logikanya terus mengingatkanna untuk tidak mempercayai ucapan Colten.

"Kau masih tidak percaya? Apa aku perlu membelah dadaku dan kuberikan padamu?" Colten semakin marah, matanya tampak sangat merah, ia merobek kerah kemejanya dan memperlihatkan dadanya yang sangat gagah.

"Aku......" Chloe menggigit bibirnya, hatinya terasa semakin kacay.

"Kita bersama-sama selama dua puluh satu hari, kalau bukan karena kau, mungkin aku akan mati waktu itu! Kau sama sekali tidak tahu apa yang terjadi padaku waktu itu!" pandangan mata Colten tampak penuh dengan kepahitan, suaranya juga berubah berat dan dalam, seperti sedang menekan sebuah kepahitan di dalam hatinya.

Chloe membuka mulutnya, ingin mengatakan sesuatu, namun ia tidak tahu harus berkata apa, ia sungguh merasa terkejut sampai tidak bisa berpikir lagi.

Apa Colten adalah orang yang waktu itu? Tapi......

"Aku benar-benar ingin membuka isi kepalamu, aku ingin tahu apa yang sebenarnya sedang kau pikirkan? Kenapa kau tidak mau mempercayaiku?!" Colten memeluk Chloe dalam dekapannya, pelukannya terasa begitu erat dan dalam.

"Aku, aku sekarang sangat bingung, beri aku waktu......" Chloe pun mendorong Colten, ia merasa tubuhnya hampir pecah berkeping-keping.

"Aku sudah memberimu cukup banyak waktu! Tapi apa yang kau lakukan? Kau malah mengabaikanku dan berkencan dengan pria lain!" Colten tetap memeluk tubuh Chloe namun dengan sedikit lebih pelan.

"Kau bilang kau ingin menikah, aku akan menikah denganmu, tapi sial, kau malah menolakku!" kata Colten kesal.

Chloe mengerutkan keningnya, "Waktu itu aku juga tidak mencintaimu, kenapa aku tidak boleh menolakmu?!"

"Waktu itu?" Colten pun mengunci inti dari kalimat itu dengan gesit, sorotan matanya pun berubah cerah seketika, ia memegang pundak Chloe, lalu meninggikan suaranya, "Berarti sekarang? Sekarang kau sudah mencintaiku?"

Chloe tercengang, seperti masih belum menyadari apa yang baru saja ia ucapkan, setelah Colten menanyainya kembali, barulah ia tersadar, wajahnya pun memerah seketika, jantungnya berdebar kencang, dengan refleks ia pun mengelaknya, "Tidak!"

"Lihat aku, katakan sekali lagi! Kalau kau berkata tidak, aku tidak akan mengganggumu lagi!" kata Colten dingin sambil menekan kegembiraan di dalam hatinya.

Chloe menggigit bibirnya, mengalihkan pandangannya dari Colten, dengan marah ia berkata, "Tidak! Aku tidak mencintaimu! Kau boleh melepaskanku sekarang!"

Hening.

Chloe tidak mengangkat kepalanya, namun Colten telah melepaskan tangannya perlahan-lahan, ia mundur ke belakang beberapa langkah, Chloe pun juga membalikkan badannya dan membelakangi Colten.

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu