His Soft Side - Bab 393 Kehidupan Yang Tertekan

Setelah Lola mengatakan ini, Albert dan Chloe juga kaget.

"Lola, apa yang kamu katakan?" Pertanyaan Ibu Luo dengan ekspresi kaget, seolah-olah tidak percaya dengan perkataan Lola.

"Aku bilang aku ingin cerai!" Kata Lola dengan pelan, namun nadanya sangat yakin dan ekspresinya sudah menjadi dingin.

"Lola, apakah kamu sudah gila!" Albert juga terkejut lalu mundur ke belakang, juga ekspresi yang kaget dan berteriak, "Aku tidak setuju! Aku tidak akan cerai!"

Ayah Qin dan Ibu Qin tidak menyangka Lola bisa di saat ini mengatakan cerai, barusan saja mereka bertengkar, sekarang Ibu Qin sudah dengan dingin berkata, "Lola, masalah ini tidak boleh dibilang, sekali dua kali kami bisa menganggap ini bercanda, jika sering dikatakan kami akan percaya dan jika sudah cerai kamu jangan menyesal."

"Aku tidak bercanda!" Lola menengadahkan kepala, lalu melihat mata Ibu Qin, wajah Lola sangat pucat, tidak ada ekspresi bahkan tatapan sangat tenang seperti air yang tenang.

Chloe melihat Lola seperti ini, mendadak sakit hati, dia mengerti setelah Lola menikah dengan Albert pasti mendapatkan kesulitan juga menderita.

Teringat dengan perkataan Ayah Qin dan Ibu Qin, Chloe merasa dada sangat sakit juga membuat dia tidak nyaman.

"Lola, bisakah kamu berbaring dulu? Kamu baru saja operasi." Chloe melihat tangan Lola masih ada infus jadi khawatir.

"Chloe aku tidak apa-apa, biarkan aku katakan dulu." Lola menepuk tangan Chloe.

"Aku tidak bercanda!" Lola mengulang lagi, lalu melihat ke arah Albert dan berkata, "Albert, kamu sangat baik, meskipun aku tidak mencintai kamu, tetapi aku suka padamu, jika tidak aku tidak akan setuju menikah denganmu."

Saat Albert mendengar Lola mengatakan tidak cinta padanya, ekspresi menjadi berubah, tetapi saat mendengar Lola mengatakan suka padanya, mata dia menjadi terang lalu maju ke depan kemudian memegang tangan Lola dan berkata, "Lola, aku tahu aku sudah mengecewakan kamu, aku akan perbaiki ya? Lain kali aku tidak akan meninggalkan kamu, tidak akan membuat kamu sedih lagi, bisakah kamu jangan meninggali aku? Aku benar-benar mencintaimu!"

Lola melihat Albert, kemudian menghela nafas, "Albert lepaskan, apakah kamu sampai sekarang belum mengerti? Yang kamu butuhkan bukan istri, tetapi boneka yang bisa membuat ibumu puas! Maaf, aku tidak bisa lakukan ini!"

"Lola, maksudmu apa? Apa yang dibilang boneka? Sejak kapan aku menganggap kamu menjadi boneka? Sejak kamu menikah ke sini, apakah aku tidak baik padamu?" Setelah Ibu Qin mendengar perkataan ini menjadi tidak senang.

"Ibu, bisakah kamu jangan bilang lagi?" Albert menolehkan kepala memarahi Ibu Qin.

Mungkin ekspresi Albert terlalu mengerikan, jadi kali ini Ibu Qin dan Ayah Qin tidak berbicara lagi.

"Albert, kamu tahu apa maksudku, ada hal yang aku tidak ingin katakan jelas, biarkan kami pisah dengan baik." Selesai mengatakan ini, Lola seperti tidak bertenaga lagi, langsung jatuh ke pelukan Chloe, dahi penuh keringat dan tangan memegang perut yang sakit.

"Lola......" Chloe melihat Lola bersandar ditubuhnya, dia juga melihat ekspresi Lola lalu tahu perutnya sedang sakit, tetapi dia tidak bisa berbuat apapun hanya bisa menghela nafas.

Dia paham dengan Lola, sejak kecil sampai besar, Lola tidak pernah melakukan keputusan, dia selalu dikendalikan orang tuanya. Waktu itu dia ingin belajar jurusan dokter, tetapi ibunya menolak jadi mencari hubungan untuk mengganti jurusannya, hanya karena orang tuanya menganggap wanita menjadi dokter susah mencari kerja jadi memaksa dia memilih jurusan lain sampai sarjana dua, dia baru boleh membuat keputusan.

Orang tuanya juga karena hal ini merasa haknya sudah terancam, jadi mengancam Lola untuk putus hubungan dengan mereka, akhirnya Lola yang polos ini memilih mengalah lagi.

Kemudian masalah pernikahan, orang tuanya juga ikut campur, juga tidak setuju dia pacaran tanpa izin, lalu memaksa dia menikah dengan pria yang baru dikenal, kedengaran seperti perjodohan zaman kuno, tetapi ini terjadi dimasa ini.

Chloe percaya keluarga seperti Lola hanya sebuah contoh, orang tua di China, sangat suka mengendalikan anak sendiri, selalu mengira anak harus mematuhi mereka, juga terbiasa memaksa anak untuk melanjutkan impian mereka, kemudian mengatakan ini semua demi kebaikan anak, tetapi jika anak melawan orang tua, mereka akan menganggap anak itu tidak berbakti.

Dengan begini mereka juga memberi beban besar pada anak bahkan merusak kehidupan anaknya.

Demi orang tua harus belajar talenta yang tidak disukai, demi impian orang tua mereka harus belajar jurusan yang tidak disukai, juga demi perkataan orang tua: Ayah ibu tidak akan mencelakai kamu, ini semua demi kebaikan kamu jadi harus menuruti persyaratan orang tua dan menikah dengan orang yang tidak dicintai.

Kehidupan begini pasti sangat tertekan.

"Lola aku sudah tahu salah, bisakah kamu memaafkan aku? Aku tidak akan mengulanginya lagi!" Albert juga tahu Lola ini benar-benar ingin bercerai, sekejap dia juga berlutut di samping tempat tidur Lola dan menangis.

Chloe tidak tahu harus mengatakan apa, pertama kali dia melihat pria menangis seperti ini, meskipun tidak melihat berat Albert, tapi bisa tahu Albert sangat tulus pada Lola.

Namun ketulusan ini tidak berguna, jika dia tidak bisa membahagiakan Lola dan hanya bisa menyakiti dia.

Chloe melihat Lola menutup mata, kelihatannya sudah semakin sakit, bahkan tidak ada tenaga untuk berbicara lagi.

Chloe berpikir sejenak, kemudian berkata pada Albert: "Albert, Lola baru saja operasi, belum sembuh, mental juga tidak baik, jika tidak kamu dengan orang tua kamu kembali dulu, setelah Lola sembuh kamu baru datang membahas hal ini."

Albert menengadahkan kepala melihat Lola, kemudian dia melihat Lola sedang kesakitan, akhirnya dia tidak menuruti perkataan Chloe.