His Soft Side - Bab 484 Timbul Cinta Setelah Lama

Colten Huo tertawa, “Terbalik, kamu adalah sawah, akulah kerbau yang menggarap tanah dengan susah payah, jika diperas habis juga aku yang diperas habis!”

Chloe Jian membalikkan bola mata kepada Colten Huo, lalu dia pun tertawa. Perasaan seperti ini benar-benar bagus sekali, sangat harmonis.

“Tunggu aku sebentar, aku pergi cuci muka.” Chloe Jian juga tidak ingin ditinya berantakan. Meskipun Colten Huo berkata tidak keberatan, tetapi dia merasa jika ingin terus mempertahankan kesegaran dari cinta, maka suami istri tidak boleh terlalu asal-asalan di hadapan masing-masing.

Yang paling tidak bisa diterima oleh Chloe Jian adalah tampang pria yang perutnya buncit. Banyak sekali pria yang mulai lengah setelah menikah, sama sekali tidak mengontrol postur badan sendiri. Ada pula banyak wanita yang setelah melahirkan, sepenuhnya berporos pada anaknya, setiap harinya sibuk tujuh keliling, cuci muka pun tidak, apa lagi memakai pakaian cantik dan jalan-jalan keluar.

Dengan demikian, suami istri segera akan saling tidak suka terhadap pihak satunya. Lama-kelamaan, mana ada kegairahan seperti pada masa berkencan?

Setelah Chloe Jian mencuci muka, berganti pakaian, dan berjalan keluar, dia melihat Colten Huo sedang bersandar di pintu menunggunya. Di hari tidak bekerja, Colten Huo berpakaian dengan lebih santai di rumah, baju kaos berkerah V dan celana olahraga, serta rambutnya yang pendek sekali, membuatnya terlihat sangat bersemangat.

“Lapar tidak? Makan dulu.” Colten Huo berjalan ke lantai bawah sambil menggandeng Chloe Jian.

“Ada masalah yang ingin aku bicarakan denganmu.” Chloe Jian teringat akan masalah Zafron Huo. Dia asal mengambil dua lembar roti dan sekotak susu, lalu menarik Colten Huo keluar rumah.

Matahari jam delapan lebih sudah sedikit terik, tetapi di luar gazebo di tepi danau di taman villa, berpohon lebar, angin bertiup sepoi-sepoi di dalam gazebo, sangat sejuk dan nyaman.

“Masalah apa?” Colten Huo bertanya sambil menatap Chloe Jian.

“Lusa kemarin Zafron Huo datang mencariku.” Chloe Jian memegangi roti, tetapi tidak punya pikiran untuk memakannya. Beberapa hari ini dia selalu memikirkan maksud dari perkataan Zafron Huo.

“Aku tahu.” Colten Huo sangat tenang.

“Kalau begitu kamu tahu tidak apa yang dia katakan denganku?” Chloe Jian tahu pengawal yang mengikutinya pasti akan melaporkan kepada Colten Huo bahwa Zafron Huo datang mencari Chloe Jian, tetapi dia tidak percaya Colten Huo begitu hebat sampai bisa mengetahui perkataan Zafron Huo padanya hari itu.

“Apa katanya?” Colten Huo menarik Chloe Jian duduk, wajahnya tetap tenang sekali.

Sebenarnya Colten Huo juga berencana mencari kesempatan untuk bertanya kepada Chloe Jian, tak disangka dia sendiri yang mengungkit terlebih dahulu.

Chloe Jian mengernyit, dia sedang berancang-ancang dalam hati bagaimana mengatakannya.

“Apakah dia beritahu kamu bahwa dia barulah penerus yang sesungguh dari keluarga Huo?” Melihat wajah Chloe Jian yang penuh dilema, Colten Huo pun bergeleng, gadis ini menuliskan semuanya di wajah, sama sekali tidak bisa menyembunyikan pikirannya.

“Bagaimana kamu tahu!” Chloe Jian terkejut.

“Tebak!” Nada bicara Colten Huo sangat datar, ekspresinya lebih tenang lagi dan tidak beriak, kelihatannya seperti sedang membicarakan masalah orang lain yang tidak ada hubungan dengannya.

“Ini juga bisa ditebak?” Chloe Jian semakin tercengang.

Colten Huo kehabisan kata-kata, lalu menjitak dahi Chloe Jian, “Bodoh! Tentu saja aku punya saluran sendiri!”

Chloe Jian mencondong ke belakang, dia menggeleng kepala, lalu mengangguk kepala, “Ini baru kurang lebih, kalau tidak, aku pun kira kamu punya telinga super!”

“Lalu? Dia berkata apa lagi?” Colten Huo merasa heran terhadap Zafron Huo yang datang mencari Chloe Jian untuk membicarakan hal itu, seketika dia juga tidak tahu apa tujuan dari Zafron Huo.

“Katanya nenek dia adalah kekasih dari kakek kamu, tetapi dipisahkan oleh nenek kamu. Nenek dia membawa anaknya menikah dengan kakeknya yang sekarang, lalu ayah dia adalah putra kandung dari kakek kamu, sehingga ayah dia adalah putra sulung, dan dia adalah cucu sulung. Dia juga berkata Rosy Lin adalah wanita gundik miliknya….” Chloe Jian menghitung jarinya, dan menceritakan kepada Colten Huo mengenai masalah rumit yang dibicarakan Zafron Huo hari itu.

Wajah Colten Huo tetap saja tenang dari awal, tetapi dalam matanya yang mengecil, terlintas akan sinar tajam.

“Colten, menurutmu kenapa Zafron Huo membicarakan hal ini denganku?” Chloe Jian menyangga dagunya, dan berwajah heran, “Dalam dua hari ini aku selalu memikirkan hal ini, jika dia ingin berebut harta kekayaan dan kedudukan denganmu, juga seharusnya langsung mencari kamu bukan? Dalam keluarga Huo kalian, aku tidak punya kuasa, tidak punya kedudukan, juga tidak punya uang, membicarakan ini denganku, jangan-jangan dia ingin aku menyampaikannya padamu?”

“Kata siapa kamu tidak punya kedudukan di keluarga Huo?” Sekali lagi Colten Huo menjitak kepala Chloe Jian, “Kamu adalah calon nyonya rumah dari keluarga Huo, istri dari aku Colten Huo, bagaimana mungkin tidak punya kedudukan?”

Chloe Jian mengerutkan bibir, sebenarnya dalam hatinya selalu merasa mengambang, karena dia juga bisa merasakan Colten Huo sepertinya sengaja memutuskan hubungannya dengan orang lain dari keluarga Huo. Selama sekian lama, selain Colten Huo membawanya pergi ke Swiss untuk bertemu dengan orangtuanya, dia tidak pernah bertemu dengan orang lainnya dari keluarga Huo.

Tetapi Chloe Jian menghibur diri sendiri, Colten Huo memang bersifat dingin, mungkin dalam hatinya, selain orangtuanya sendiri, orang yang lain tidaklah penting, sehingga bertemu atau tidak bertemu juga tidak masalah.

Memikirkan hal ini, tiba-tiba Chloe Jian mendongak menatap Colten Huo, dia memiringkan kepala dan berwajah suram, “Colten, apakah ada masalah yang kamu sembunyikan dariku?”

Sebenarnya Chloe Jian juga hanya sekedar bertanya saja, karena dia selalu merasa ada yang aneh dari Colten Huo yang tidak membawanya pergi bertemu dengan kerabat dan temannya. Jika dikatakan Colten Huo tidak peduli padanya, tidak ingin dia berbaur dalam kehidupannya, sama sekali tidak masuk akal. Maka dari itu, hanya ada satu kemungkinan, ada masalah yang Colten Huo sembunyikan darinya.

Mendengar perkataan ini, Colten Huo yang berhati tangguh dan tidak pernah tergerakkan karena masalah apapun, bahkan merasa jarinya sendiri bergetar. Tetapi dia segera menutupi, tidak membiarkan Chloe Jian menyadarinya.

“Ada masalah apa yang bisa aku sembunyikan darimu?” Colten Huo menatap balik pada Chloe Jian, wajahnya tenang sekali, membuat orang tidak bisa melihat apa yang sedang dia pikirkan.

Chloe Jian menatap lurus pada Colten Huo, sebenarnya dia juga hanya asal menebak. Namun reaksi Colten Huo tetap begitu tenang, dia pun tidak melihat adanya celah sedikitpun, hanya bisa mengerutkan bibir dan melewatkannya.

“Sudah, jangan berpikir begitu banyak dulu, aku akan menangani pihak Zafron Huo mereka, justru kamu.” Colten Huo menatap erat pada Chloe Jian, dia mengait secuil rambut Chloe Jian, matanya lembut sekali bagaikan bisa meneteskan air.

“Aku kenapa?” Chloe Jian mengedipkan mata besarnya, mata hitamnya cerah dan jernih.

“Aku tetap tidak suka kamu begitu dekat dengan Jordan Fang!” Colten Huo menyatakan ketidaksenangan dirinya sendiri dengan terus terang.

Chloe Jian menggandeng lengan Colten Huo, dan mendekatkan wajahnya pada pria itu. Dia mendongak menatap mata Colten Huo, lalu tersenyum berseri dan bermanja, “Ayolah, dalam mata dan hatiku, bahkan dalam rambutku, semuanya adalah bayanganmu, tidak bisa memuat orang lain lagi. Aku dan Jordan Fang hanya hubungan pekerjaan yang biasa saja, tidak akan lebih banyak. Yang sudah berlalu pun sudah berlalu untuk sekian lama, kehidupanku yang sekarang sangat baik, kamu berikan aku sedikit ruang saja, oke?”

“Kamu bisa menjamin tidak akan timbul cinta setelah lama dengannya?” Colten Huo tetap tidak bisa tenang, tadi malam dia mendengar dengan telinga sendiri ketika Chloe Jian membicarakan tentang Jordan Fang, semuanya tentang keunggulan Jordan Fang yang tak kunjung habis. Katanya dia tampan, perhatian, lembut, dan mempesona; membuat Colten Huo cemburu sekali dalam hati, tentu saja dia semakin tidak berkesan baik terhadap Jordan Fang.

Mata Chloe Jian berputar, dan dia berkata dengan nakal, “Jika dikatakan timbul cinta setelah lama, itu juga denganmu, aku dan Jordan Fang dari mana bisa timbul ‘cinta’… setelah lama?”

Suasana seketika menjadi kaku.

Colten Huo menatap Chloe Jian dengan wajah terkejut dan terbengong, karena bagaimanapun dia juga tidak menyangka, Chloe Jian akan begitu mendadak berkata cabul dengannya….

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu