His Soft Side - Bab166 Dia Sudah Kembali

Menurut Chloe Jian situasi dalam obrolan grup di WeChat tampaknya tidak penting untuk dibahas. Setelah selesai berpakaian, dia mendengar bel pintu berdering. Vicky Ou dan Amelia Chen membuka pintu untuk masuk. Bob Ou mengikuti di belakang, sambil membawa keranjang sayuran ukuran besar di tangannya.

Chloe Jian memerhatikan Bob Ou yang memiliki badan besar, tinggi dan wajah tanpa ekspresi, tetapi mengurus urusan rumah tangga. Memegang panic masak di tangan kirinya dan keranjang sayuran di tangan kanannya. Dilihat dan dipikirkan dari sisi mana pun sangat lucu menggelikan.

“Cloud, apakah ada telepon dari rumah sakit?” Amelia Chen langsung bertanya ketika dia memasuki pintu, tidak sabar untuk menjenguk Beth Ou.

“Nek, ini masih pagi, rumah sakit masih belum beroperasi, mari tunggu dan lihat.” Chloe Jian mengingat perkataan Hakutaku Bai bahwa dibutuhkan 48jam pengamatan setelah operasi selesai dilaksanakan. Ibu masih di ICU, dan waktu kunjungan unit perawatan intensif dimulai dari sore jam 15:00 sampai 15:30. Maka dari itu jikalau mereka berkumpul pago-pagi di rumah sakit, mereka tetap tidak dapat menjenguk Beth Ou.

Chloe Jian tidak khawatir, karena tidak ada kabar adalah berita baik.

Vicky Ou dan Amelia Chen tidak membahasnya lagi. Mereka mengerti bahwa Chloe Jian lah yang paling tertekan diantara semua orang.

Amelia Chen dengan lembut mencubit wajah Chloe Jian memanjainya, "Cloud, lihat betapa kurusnya kamu. Nenek akan membuatkanmu makanan enak hari ini!"

"Terima kasih, nenek!" dengan penuh rasa saying Chloe Jian memeluk Amelia Chen, dan menggosok bahunya seperti anak kucing.

Selagi Vicky Ou dan Amelia Chen sibuk di dapur, Chloe Jian mengambil kesempatan ini untuk menarik lengan baju Bob Ou yang sedang duduk di sana menonton drama roh anti-Jepang, dan bertanya "Paman, saya mau bertanya satu pertanyaan."

"Pertanyaan apa?" sepertinya Bob Ou telah terbiasa memimpin pasukan di grupnya. Ekspresi wajahnya sangat serius, sekilas terlihat dia adalah seorang veteran.

“Kamu sudah mengenali Edith Bai sejak lama?” Chloe Jian memiringkan kepalanya dan duduk samping Bob Ou, memperhatikan ekspresinya dengan teliti.

“Untuk apa kau tanyakan ini?” Ekspresi Bob Ou tidak berubah, bahkan matanya tidak bergerak.

“Aku penasaran, penasaran kenapa paman bisa tidak menyukainya!” Chloe Jian merapikan rambutnya yang berantakan ke sisi kepala dan tertawa bertanya.

“Tidak suka, yah tidak suka, tidak ada alasan lain!” Bob Ou menatap TV, menjawab dengan nada dingin.

“Yah, baiklah kalau begitu. Aku akan memberitahu kalimat ini kepada Edith Bai, biar dia buang jauh-jauh perasaannya untukmu itu” Chloe Jian sengaja menghela nafas, dan berkata dengan bibir: “Duh, aku benar-benar tidak tahu, mengapa dia bisa menyukai lelaki tua sepertimu! "

“Colten Huo sepertinya hanya dua tahun lebih muda dariku!” Bob Ou akhirnya memusatkan perhatiannya pada Chloe Jian.

“Ya, benar! Dia juga orang tua!" Chloe Jian mengatakan ini dengan mudah. Sebulan yang lalu, di tempat ini juga, dia mengatakannya di depan Colten Huo bahwa dia terlalu tua. Meskipun pada saat itu dia mengira bahwa Colten Huo sedang mabuk dan tertidur sebelum berani mengatakannyau, tetapi Colten Huo tahu pemikirannya ini.

“Apa yang kamu suka Colten Huo?” Bob Ou tiba-tiba bertanya pada Chloe Jian.

“Paman, jangan berpikir kau berhasil mengubah topik pembicaraan kita!” Chloe Jian memerah, tetapi dengan cepat segera menatap Bob Ou, dan berkata: “Aku serius, Edith Bai bukan pilihan buruk. Tampangnya cantik, memiliki IQ tinggi, kerjanya baik, dan memiliki kondisi keluarga yang baik. Yang paling penting dia suka kamu, bisa kamu pertimbangkan. "

Bob Ou terdiam untuk sementara waktu, Chloe Jian berpikir dia akan ngotot dan berkata dia tidak kenal Edith Bai. Tidak diduga, dia berkata, "Cloud, ternyata kamu bertanya ini hari ini, maka aku akan mengatakan yang sebenarnya. Edith Bai sangat baik, tapi kami tidak cocok!"

“Mengapa tidak cocok?” Hati Chloe Jian tergerak, mendengar perkataan Bob Ou, seharusnya tidak mungkin dia tidak memiliki perasaan apa-apa terhadap Edith Bai.

"Bagiku, dia masih kecil. Aku memperlakukannya sama seperti memperlakukanmu, hanya melihatnya sebagai keponakan, dan tidak punya maksud lain," Bob Ou menyipitkan matanya, lalu berkata: "Dan lagi, aku jarang berada di rumah sepanjang tahun. Dia akan terbebani kalau menikah dengan orang seperti aku!"

Chloe Jian memandang Bob Ou, matanya cerah bersinar, dia berkata: "Paman, kamu juga menyukai Edith Bai, kan?"

Bob Ou mengambil remote control untuk mengganti saluran. Mendengar kata-kata Chloe Jian, jari-jarinya yang panjang bergemetar keras. Meskipun tidak menunjukkan ekspresi di wajahnya, gerakan-gerakan kecil dari tubuhnya telah mengkhianatinya.

"Paman, hal-hal di dunia ini memang tidak jelas. Jika tidak mencoba, bagaimana akan tahu pantas atau tidak pantas?" Chloe Jian menyelesaikan kalimat ini, tapi sepertinya telah menggerakan hati dalamnya sendiri, matanya berkaca karena kebingungan, tetapi seketika itu juga kebingungan itu menghilang. Dia terdiam sesaat, tersenyum dan berkata: "Dia bilang bahwa kalian sudah saling kenal selama lima atau enam tahun. Dan selama itu juga hatinya belum berubah. Sepertinya dia benar-benar menyukaimu. Karena kamu juga menyukainya, mengapa tidak mencobanya? Dua orang saling mencintai dan akhirnya bersama, bukankah itu hal yang paling indah? "

Bob Ou tampaknya tergerak oleh kata-kata Chloe Jian, wajahnya yang tampan tidak kembali ke ekspresi dinginnya, malah terdapat sedikit kehangatan.

"Lalu bagaimana denganmu? Apakah kamu dan Colten Huo juga mencintai satu sama lain?" Bob Ou mengalihkan topik pembicaraan ke Chloe Jian lagi, untuk sesaat.

Chloe Jian sedikit kesal, "Paman, kita sedang membicarakanmu, ngapain mensebutkanku terus?"

Bob Ou menatap tajam ke arah Chloe Jian, sudut mulutnya tiba-tiba naik seperti senyum penuh makna. Chloe Jian merasa tisak enak oleh pandangannya. Dia sengaja berekspresi suram, bangkit dan pergi, "Gak mempedulikanmu ah, nanti aku akan menelefon Edith Bai dan biarkan dia pergi kencan buta sesegera mungkin. Kemudian mencarikannya lelaki muda dan kuat! "

Tiga hari kemudian, Komunitas Elite Townsend.

Pada malam itu, Chloe Jian sedang melakukan yoga di kamar. Ini adalah rumah Colten Huo. Chloe Jian kembali pada sore hari, karena dia sadar bahwa semua baju sehari-harinya sudah dipindahkan kesini, dan dia malah jadi tidak terbiasa di rumah sewanya yang sebelumnya. Maka dari itu dia langsung kembali kesini ketika kakek dan nenek pergi.

Colten Huo belum pulang, tetapi tetap mempertahankan untuk menelepon beberapa kali sehari. Setelah beberapa hari, Chloe Jian merasa bahwa mereka tampaknya tidak se-asing dulu.

Waktu menunjuk ke jam delapan. Pada saat ini, Chloe Jian memasukkan earphone di telinganya, ponselnya diikat ke lengannya, dan dia berdiri di ujung tempat tidur. Satu kaki diangkat ke belakang, dan pada saat yang sama, pinggangnya diturunkan, tangannya diulurkan dari bahu ke belakang, dan memegang jari-jari kaki. Gerakan ini memang terbilang sangat sulit, tetapi bagi Chloe Jian, ini sangat mudah dilakukan. Keterampilan dasarnya dalam menari selama bertahun-tahun bukanlah sia-sia.

Chloe Jian melakukan beberapa gerakan peregangan, baru ingin meletakkan kakinya ke bawah untuk beristirahat. Perasaan senang dari matanya tiba-tiba menangkap sekilas pintu kamar tidur yang tidak tahu sejak kapan terbuka. Seorang pria bersandar pada pintu, dengan tangan di depan pintu, tersenyum memandangnya.

Novel Terkait

Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu