His Soft Side - Bab 523 Mencintaimu Seumur Hidup

Tawa Colten Huo ini, wajah tampan yang biasanya sedingin angin yang berhembus di padang es, seketika, esnya meleleh, bagaikan bunga yang mekar di musim semi. Nathan Chen belum pernah melihat Colten Huo tertawa seperti ini.

Nathan Chen pun penasaran. Kebetulan dia berdiri di belakang Colten Huo, dia pun berpura-pura tak bergerak sambil melirik dengan ujung matanya. Malam kemarin lusa, Bob Ou masih bertanya padanya mengenai kabar Chloe Jian akhir-akhir ini, apakah Colten Huo merundungnya, dan sebagainya. Menurutnya, meskipun dia melihat 2 orang ini terkadang bertengkar, namun hubungan mereka sangat baik.

Mungkin Colten Huo terlalu senang, hingga dia tidak menyadari Nathan Chen sedang mencuri lihat. Begitu menjulurkan kepala, Nathan Chen melihat di layar ponsel itu, terdapat angpau dari Chloe Jian, di angpau itu tertulis angka 13142.0.

Arti angka itu adalah permainan kata di China, yang artinya "Mencintaimu seumur hidup"! Tidak heran Tuan Besar Colten Huo yang biasanya sedingin itu bisa tertawa hingga demikian konyol!

Nathan Chen mengangkat alisnya, lalu segera menarik kembali pandangannya, berpura-pura tidak melihat apa pun.

Saat ini, Colten Huo memasukkan kembali ponselnya dan berjalan ke arah mansion, masuk dan langsung mencari Chloe Jian. Seorang pembantu memberitahunya bahwa Chloe Jian telah kembali ke kamar.

Saat itu, Chloe Jian sedang menikmati angin di teras kamar. Wajahnya panas sekali. Begitu teringat hal yang baru saja dia lakukan, wajahnya pun memerah dan jantungnya berdegup kencang. Tadi dia benar-benar bodoh, bisa-bisanya tidak malu mengirim hal semacam itu...

Saat Colten Huo memasuki kamar, langsung dilihatnya Chloe Jian sedang berdiri di teras, tangannya juga tak henti-henti mengipasi wajahnya. Colten Huo mengendap-endap menghampiri, dia sama sekali tak menyadarinya.

"Kenapa, Cloudy, tidak mungkin kamu menyayangkan uangmu, kan?" kata Colten Huo tak tahan ingin menggodanya, dari belakang pun dia dapat melihat wajah mungil Chloe Jian yang merah merona itu.

Chloe Jian terkejut, dia segera menoleh, dilihatnya mata Colten Huo yang seperti tertawa namun tak terlihat jelas, wajahnya pun semakin memerah, dia segera berbalik dan berkata, "Tidak kok!"

Colten Huo mendekati Chloe Jian dan memeluknya dari belakang. Bibirnya mendekati telinga Chloe Jian dan berkata sambil menggodanya, "Jadi, itu tadi, apakah kamu sedang menembakku?"

Chloe Jian menggigit bibirnya, tidak menjawab.

Colten Huo menggigit daun telinga Chloe Jian. Kali ini, nada bicaranya terdengar tidak puas, "Kenapa ada titiknya!"

Chloe Jian mengerjap-ngerjapkan matanya, dengan cepat dia mengerti maksud Colten Huo, dia pun menggembungkan mulut dan berkata, "Aku kan miskin!"

"Bukankah aku sudah memberimu kartu? Kenapa tidak dipakai?" Colten Huo memutar tubuh Chloe Jian dan membuatnya berhadapan dengannya. Dia bertanya pelan, "Menghindariku?"

Chloe Jian menggeleng, "Toh aku tidak ada suatu hal yang membutuhkan uang, jadi kartu itu tak bisa terpakai!"

"Siapa bilang kamu tidak memiliki hal yang membutuhkan uang? Lihatlah, bukankah hari ini kamu kekurangan uang?" kata Colten Huo sambil mencubit pipi Chloe Jian.

Chloe Jian mengerjap-ngerjapkan mata dan berkata pasrah, "Baiklah."

Tapi Chloe Jian segera menyipitkan mata dan berkata, "Tapi, aku masih merasa, menggunakan uangku sendiri untuk menembakmu akan lebih berarti! Kalau memberimu angpau dengan uangmu, itu terlalu tidak tulus!"

Colten Huo tersenyum dan mengangguk, menunjukkan dia setuju. "Benar juga!"

"Ha!" Chloe Jian tiba-tiba gembira, dia merangkul leher Colten Huo, kedua matanya menatapnya, "Kamu senang tidak?"

"Tentu saja!" Colten Huo merangkul pinggang Chloe Jian, "Angpau ini lebih membuatku gembira dibandingkan transaksiku yang menghasilkan ratusan juta RMB!"

"Kalau begitu kenapa tidak kauungkapkan?" kata Chloe Jian sambil menggulung bibirnya.

"Mengungkapkan?" Colten Huo mengangkat alis, "Maksudmu kamu mau aku mengirim angpau kembali?"

"Bukan!" Bola mata Chloe Jian berputar, lalu tiba-tiba dia mendorong Colten Huo masuk ke kamar, menutup pintu, lalu membuka pakaian Colten Huo.

"Sedang apa kamu ini?" tanya Colten Huo sambil mencengkeram tangan Chloe Jian dan meletakkannya di depan dada, lalu menatapnya dengan ragu, "Tidak mungkin kamu ingin aku seperti itu kan?"

"Apa yang kaupikirkan?" kata Chloe Jian melepaskan cengkraman Colten Huo, sambil tersenyum memandangnya.

Colten Huo bertanya, "Apa mungkin, kamu berinisiatif agar aku berhubungan badan denganmu?"

Chloe Jian seketika terhibur oleh tampang serius Colten Huo, dia tidak lagi menahan diri dan menerkamnya, menuruti perkataanya, "Benar, benar, aku kan sudah mengatakan padamu aku mencintaimu seumur hidup, tentu saja kamu harus begitu!"

"Tapi ini siang bolong, siang-siang begini tidak baik kan," kata Colten Huo sengaja berpura-pura tidak menurut, lalu mencengkeram tangan Chloe Jian, tidak memperbolehkannya bergerak.

Chloe Jian pun memutar bola matanya, pintar sekali pura-pura, seperti yang dulu "entah siang atau malam, kalau mau ya mau" itu bukan dia.

"Kalau memang kamu tidak suka, ya sudah, aku mandi dulu!" Chloe Jian berpura-pura mau pergi.

Colten Huo hanya ingin berpura-pura untuk mengikuti permainannya, siapa sangka jawaban Chloe Jian tak sesuai dengan keinginannya. Mana mungkin dia membiarkan Chloe Jian pergi, dia pun segera menerkam dan menekannya, lalu menciumnya.

"Uh, siang bolong, tidak baik!" kata Chloe Jian berusaha keras memalingkan wajah dan melepaskan diri, melompat turun dari kasur dan melarikan diri.

"Tidak baik dari mana? Baik sekali!" Colten Huo sudah mengumpulkan tenaganya, dia tidak mau melepaskan kesempatan ini.

"Tidak, tidak baik ya tidak baik!" kata Chloe Jian sambil membuat wajah mengejek. Begitu melihat jam, dia berseru, "Ah, sudah hampir jam 12, sudah waktunya makan! Aku pergi dulu!"

Selesai mengatakannya, Chloe Jian berbalik dan lari.

Colten Huo melesat bagaikan anak panah untuk menangkapnya, namun Chloe Jian telah membuka pintu.

"Wanita nakal, kamu sengaja!" kata Colten Huo menunjuk bagian bawah tubuhnya, meminta Chloe Jian melihat.

"Siapa bilang?" Chloe Jian tidak mengakuinya, dia pun tertawa lebar dan berkata, "Kan kamu yang tidak setuju!"

"Kalau begitu sekarang aku setuju!" kata Colten Huo segera.

"Tapi aku sudah lapar, mau makan!" kata Chloe Jian sambil mengernyitkan hidung, dia tak mempedulikan wajah tampan Colten Huo yang kecewa. Dia memendekkan tubuh dan melepaskan diri dari pelukan Colten Huo, lalu kabur.

"Wanita nakal, tunggu aku!" Melihatnya, Colten Huo menggertakkan gigi dan berkata geram.

Chloe Jian tidak takut padanya, dia bahkan menoleh dan tersenyum pada Colten Huo.

Begitu Chloe Jian turun, dilihatnya Kepala Pengurus Rumah tergesa-gesa berjalan ke arahnya. Melihat Chloe Jian, matanya bersinar, "Nyonya, apakah Tuan Muda tidak bersama Anda?"

"Dia di kamar, dia akan segera kemari. Ada apa?" tanya Chloe Jian.

"Di luar ada Nona Gu yang ingin bertemu dengan Tuan Muda," kata Kepala Pengurus Rumah, "Katanya dia sudah janji untuk makan bersama Tuan Muda di rumah. Saya tidak mendengar hal ini dari Tuan Muda, sehingga saya memintanya menunggu di luar."

Pandangan Chloe Jian melintasi Kepala Pengurus Rumah dan jatuh pada wanita itu. Matanya pun menyipit, wanita ini, terlihat familiar, bukankah dialah wanita berbaju merah yang berpelukan dan mencium Colten Huo di depan pintu untuk berpamitan!

"Nancy Gu? Kenapa kamu di sini?" Saat itu Colten Huo juga telah turun. Begitu melihat Nancy Gu, wajahnya terlihat suram.

"Tolong, Tuan Besar Huo, terimalah aku sebentar saja," kata Nancy Gu yang semenjak masuk barusan ini terus mengamati wajah Chloe Jian. Begitu Colten Huo muncul, dia langsung bagaikan bunga layu, sama sekali tidak mempertahankan tampang yang biasanya bagaikan dewi, dia jatuh berlutut, hampir bersujud pada Colten Huo.

"Kenapa? Nyonya besar keluargamu mengusirmu?" Colten Huo berjalan ke sisi Chloe Jian, kemudian merangkul pinggangnya dengan alami, dia memandang Nancy Gu dan berkata dengan nada bicara menyindir.

Novel Terkait

Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu