His Soft Side - Bab 83 Menolak Aku Kali Ini Kedepannya Tidak Ada Kesempatan Lagi

“Hubungan kalian bertiga sangat baik.” Colten Huo tahu saat ini tidak cocok untuk mencandai Chloe Jian, lalu Dia pun mengubah topik pembicaraan, Ia pun ingin lebih mengenali Chloe Jian.

“Kami satu asrama saat masih kuliah, ada satu lagi setelah wisuda Dia pergi keluar negeri.” Chloe Jian melihat Colten Huo tidak mengambil keuntungan dari dirinya dengan sengaja melanjutkan topik itu, hatinya pun diam-diam menambah kesan baik terhadap Colten Huo, Dia sambil menutupi wajah, dan berkata dengan suara pelan.

“Teman satu asrama saat kuliah, setelah wisuda kalian masih bisa bersama, jodoh yang sangat susah ditemukan!” Colten Huo sambil tersenyum.

“Iya.” Chloe Jian menundukkan kepala, menarik ujung kemejanya dengan wajah memerah, kaki putih seperti batu giok itu sambil bergesekan dalam sandal rumah yang besar itu, beberapa saat kemudian, Ia baru berkata dengan suara kecil: “Itu, Aurora Wu memang mulutnya besar, tadi Dia hanya ngomong sembarangan saja!”

“Perkataan yang mana?” tatapan Colten Huo melihat dari ujung kaki Chloe Jian, Dia sambil melihat Chloe Jian, memandang Chloe Jian dengan tatapan yang hitam pekat.

Chloe Jian tertegun, Dia hanya ingin mengklarifikasi bahwa apa yang dikatakan Aurora Wu tadi tidaklah benar, Colten Huo bertanya demikian maksudnya apa? Sampai harus mengetahui ucapaan yang mana satu?

“Terakhir kali kamu berkata padaku, asal orang tersebut seorang wanita pasti ingin berhubungan dengan aku, dan kamu juga berkata kalau kamu…….” Colten Huo mengangkat alisnya, senyuman di ujung bibir pun semakin terlihat.

“Memangnya aku ada mengatakan kata ini?” Ujung mata Chloe Jian sambil berdenyut, Dia menggelengkan kepala dengan tergesa-gesa dan menyangkal, “Tidak mungkin! Aku tidak ingat sama sekali!”

“Kamu mengatakannya di malam kamu memaksa mencium aku, setelah kamu selesai mengatakan kata itu, kamu langsung mendekati aku!” Colten Huo berkata dengan sambil bercanda kepada Chloe Jian, “Kamu juga bilang kalau aku ini tampan, jadi melihat aku saja kamu langsung ingin mendekati aku!”

“Uh! Bisa tidak jangan ungkit hal ini!” Chloe Jian sambil menutupi wajahnya, Dia benar-benar tidak berdaya, ini benar-benar menjadi sejarah gelap Dia, dan asal Colten Huo mengungkit masalah dirinya memaksa mencium Colten Huo, Dia bahkan marah pun tidak bisa.

“Kenapa tidak boleh mengungkitnya?” Colten Huo menaruh hpnya, dengan wajah yang “dendam” sambil menatap Chloe Jian, dengan nada yang semakin kesal, “Kamu memaksakan aku, dan kamu malah tidak ingin bertanggung jawab, aku sekarang bahkan ungkit saja tidak boleh?”

“Eh eh, kamu jangan membuat aku ketawa bisa tidak?” Chloe Jian melihat CEO Huo yang tadinya jelas-jelas merupakan pria tampan dingin tiba-tiba berubah menjadi cemberut, tiba-tiba Dia tidak bisa menahan, sambil tertawa dengan menggerakan pundak dan menutupi mulutnya.

“Masih tertawa!” ekspresi wajah Colten Huo semakin dendam, “Kamu tahu tidak, kamu sudah melukai aku?”

“Pff hahahaha……” Chloe Jian tidak bisa menahan lagi, terjatuh ke sofa dan tertawa terbahak-bahak, bahkan kapan Colten Hup sudah duduk di sampingnya pun Dia tidak tahu.

Setelah Chloe Jian menyadarkan diri, Dia sadar kalau dirinya hampir terbaring di sofa, dan kedua tangan Colten Huo sambil memegang pipinya, dan menatapnya dengan dominan.

“Gadis!” tatapan Colten Huo sangat lembut, Dia bertanya: “Kamu benar-benar tidak mempertimbangkan aku?”

Chloe Jian merasa telinganya menjadi terbakar lagi, Dia sambil melihat Colten Huo, dan menggelengkan kepala, “Kita tidak cocok!”

“Kamu menolak aku lagi hari ini, tidak ada kesempatan lagi kedepannya, kamu tidak menyesal?” Colten Hu menyentuh wajah lembut Chloe Jian dengan perlahan, sambil bertanya dengan setengah serius dan setengah bercanda.

Mata Chloe Jian berkedip, dan hatinya pun bergetar karena kalimat ini, dan Dia tiba-tiba merasa sedikit panik.

Namun Ia tetap menggelengkan kepala, “Tidak menyesal!”

Colten Huo menatap Chloe Jian dengan mendalam, beberapa saat kemudian, baru menghelakan nafas, tatapan mata yang dalam itu penuh dengan kesedihan yang tak menghilang.

Chloe Jian tiba-tiba merasa terkejut oleh tatapan sedih yang ada di dalam mata Colten Huo, Dia menutup bibirnya, lalu hendak ingin berkata sesuatu, namun Colten Huo malah bangun dan pergi pada saat itu, dan ucapan Chloe Jian pun tertinggal di dalam mulutnya.

Suasana, tiba-tiba menjadi hening.

Chloe Jian merasa sedikit kaku, Dia merapikan rambut panjang yang terjatuh ke wajahnya ke belakang, lalu Dia berkata: “Aku pergi lihat bajuku sudah kering belum.”

Selesai ngomong, Dia bangun dengan buru-buru, seperti melarikan diri dari tempat tersebut.

Colten Huo menatap punggung ramping Chloe Jian yang tersembunyi di balik kemeja besarnya, dan tatapannya pun gelap seperti tinta hitam.

Saat Chloe Jian keluar dari ruang laundry, Dia sudah mengganti baju Ia sendiri, lalu Ia mengembalikkan baju Colten Huo kepadanya, “Baju ini…..”

“Taruh saja.” Colten Huo berkata.

Chloe Jian mengedipkan matanya, sebenarnya Ia ingin bertanya apakah mau Ia mencucinya terlebih dahulu, bagaimana pun Colten Huo yang memiliki mysophobia sudah melekat dalam hatinya Chloe Jian, tadi Dia berencana untuk menaruh bajunya di dalam mesin cuci, tapi Dia tahu baju Colten Huo sangat mahal, ada beberapa baju yang sama sekali tidak boleh dicuci dengan mesin cuci.

Tapi, kalau Dia berkata taruh saja, Chloe Jian pun tidak bersikeras, setelah Ia menaruh kemeja, Dia berkata: “Kalau begitu, aku pulang dulu, terima kasih untuk hari ini.”

Colten Huo mendengar ucapan tersebut dan menatap Chloe Jian dengan terdiam, beberapa saat kemudian, sampai wajah Chloe Jian menjadi merah karena ditatap olehnya, Dia baru menganggukkan kepala, "Biar aku yang mengantar kamu!”

“Tidak perlu, aku pulang sendiri saja.” Chloe Jian tidak ingin menyusahkan Dia lagi.

“Ayo!” Colten Huo tidak membiarkan Dia menolah, mengulurkan tangan dan mengambil jaket dan mengenakannya, langsung menarik tangannya dan keluar.

Sampai masuk ke dalam mobilnya, di depan pintu utama komplek, Chloe Jian baru menyadarkan diri, kenapa Colten Huo bersikeras ingin mengantarnya. Tempat ini memang merupakan komplek elit di Kota Qinghu, tingkat keamanannya sangat tinggi, keluar masuk harus menunjukkan wajah, kalau bukan penghuni di komplek tidak bisa menunjukkan bukti identitas, sama sekali tidak bisa masuk atau keluar.

“Pulang ke rumah?” keluar dari pintu utama komplek, Colten Huo bertanya.

“Tidak!” Chloe Jian ragu-ragu, lalu memberikan sebuah alamat, alamat tersebut adalah rumah Aurora Wu.

Colten Huo memberi isyarat bahwa meminta Chloe Jian sendiri yang mengatur navigasi sendiri, Chloe Jian memiliki kunci rumah Aurora Wu, jadi tidak perlu menelepon terlebih dahulu untuk menanyakan apakah Aurora Wu ada di rumah, sepanjang jalan, Colten Huo sama sekali tidak berbicara lagi, membuat Chloe Jian merasa sedikit gelisah.

Satu jam kemudian, navigasi mengingatkan bahwa telah sampai ke tujuan, Colten Huo memarkirkan mobil ke samping dan menolehkan kepala dan melihat Chloe Jian, tatapannya terlihat datar, membuat Chloe Jian merasa seperti kembali pada saat mereka pertama kali bertemu di kafe, wajah yang dingin itu.

“Terima kasih!” Chloe Jian menggenggam tali tasnya, dan berkata dengan pelan.

“Iya.” Colten Huo hanya menganggukkan kepala, tatapannya melewati wajah Chloe Jian, tidak mengatakan apa-apa.

Chloe Jian mengigit bibir, tertegun sebentar, lalu Dia membuka pintu dan turun dari mobil, Dia menatap ke Colten Huo, dan berjalan ke depan dua langkah dan menoleh lagi, “Itu, kalung itu, besok aku kembalikan padamu!”

Mendengarkan ucapan tersebut, Colten Huo yang sudah menyalakan mobil tiba-tiba menginjak rem, lalu Ia menoleh dan melihat Chloe Jian dengan dingin, “Aku pernah bilang, kalau kamu tidak suka buang saja, barang yang sudah aku beri tidak pernah aku minta kembal!”

Nadanya sangat dingin, tatapanya lebih dingin, memperlakukannya seperti memperlakukan orang asing, Chloe Jian menggenggam tangannya dengan erat secara tidak sadar.

Setelah mengatakan kata tersebut, Colten Huo tidak menghiraukan Chloe Jian lagi, menginjak gas, mobil Bentley hitam tersebut pun melewati Chloe Jian.

Chloe Jian sambil melihat mobil yang sudah tidak kelihatan lagi, tiba-tiba, sebuah tempat di dalam hatinya merasa sedikit kosong.

Aurora Wu melihat Chloe Jian tiba-tiba muncul, awalnya Dia merasa terkejut, lalu langsung mendekatinya, terus bertanya itu ini kepadanya, terlihat seperti ingin menyelidiki gosip ini sampai menyeluruh.

“Aku sekarang pusing sekali!” Chloe Jian sama sekali tidak memiliki niat, tidak tahu kenapa, Dia selalu merasa bahwa perubahan sikap Colten Huo ini membuatnya hatinya merasa sangat tidak enak.

“Aurora Wu, aku bertanya satu pertanyaan kepadamu, kalau kamu menolah seorang pria yang selalu berkata ingin mengejarmu, dan memperlakukan kamu dengan baik….” Chloe Jian sambil berpikir-pikir, dan menanyakan pendapat Aurora Wu.

“Siapa yang kamu tolak? CEO Huo atau Ocean Xu?” Aurora Wu sambil bertanya dengan memakan apel.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu