His Soft Side - Bab 307 Menjadi Pusat Perhatian

“Seharusnya dia bukanlah seorang karyawan, soalnya dia memakai pakaian merek xx yang dibuat khusus pada musim panas tahun ini, satu pakaian ini bisa seharga dengan gaji kita selama setengah tahun bekerja…..”

“Ya Tuhan, baju ini bisa sebegitu mahal? Namun itu benar-benar terlihat sangat bagus!”

“Dan juga sepatunya, aku sudah lama sangat menginginkan sepatu hak tinggi tersebut, tetapi itu terlalu mahal untuk dibeli…..”

“Dia berpakaian begitu bagus, apa mungkin wanita cantik ini adalah putri dari Ming’s Corp? atau adalah nona dari keluarga Bai? Karena tidak ada banyak orang di kota Qinghu yang bisa memakai pakaian seperti itu.”

“…...”

Begitu Chloe Jian turun dari mobil dia sudah mendengarkan beberapa komentar, lalu dia menaikkan sudut mulutnya, dari awal dia sudah tahu gaya Colten Huo yaitu mesti memakai pakaian yang dibuat secara khusus, sepertinya selanjutnya dia lebih baik tidak memakai pakaian yang dipilih olehnya lagi.

Orang-orang disekitar melihat Chloe Jian turun dari mobil dan juga terus mengikuti nya dari belakang, Chloe Jian tidak ingin menanggapi nya, pada akhirnya dia menundukkan kepalanya dan berjalan cepat.

Pada saat ini, dia mendengarkan beberapa suara karyawan dari belakangnya, “Kenapa aku tidak pernah melihat tas ini? Apa ini adalah keluaran model terbaru?”

“Kelihatan nya biasa saja, seperti barang yang dibeli dari Taobao.” Kata perempuan lainnya.

“Salah! Semakin besar mereknya semakin sederhana kelihatannya! Berdasarkan penelitian ku bertahun-tahun, aku yakin tas ini mahal dan harga nya bisa mencapai seratus ribu kuai!”

Mendengarkan ini Chloe Jian tiba-tiba berjalan sempoyongan, kaki kirinya hampir tersandung dengan kaki kanannya. Pada saat yang sama dia merasa ada sekelompok burung gagak yang berterbangan diatas kepalanya, kemudian diam-diam melihat tas yang dibawa nya yang dia beli “Dengan Mahal” tas enam puluh kuai, bukankah ini memalukan?

Lupakan, lebih baik aku cepat jalan.

Chloe Jian menghela nafas dan berjalan dengan cepat kedepan.

Sekarang adalah waktunya jam sibuk masuk kerja dan ada banyak orang yang sedang menunggu lift, namun Chloe Jian tidak berpikir lagi dan langsung masuk kedalam lift khusus direktur, ketika pintu lift tertutup, dia melihat bahwa semua orang menunjukkan ekspresi terkejut, dia baru bereaksi, lift ini biasa digunakan oleh Colten Huo, tidak ada satupun orang perusahaan yang berani menggunakan lift ini selain dia dan Robin Cheng.

Chloe Jian memegang kepalanya sendiri, tetapi jika sekarang dia keluar juga sudah terlambat, karena lift nya sudah berjalan keatas.

Chloe Jian menaiki lift yang dikhusus kan untuk direktur, setiap orang yang berada diluar pintu tidak ada yang bisa mengenali nya.

“Bukankah ini Chloe Jian yang dari departemen Humas?”

“Iya, saya rasa dia, karena dia mengubah model rambutnya, dalam sekejap aku tidak bisa mengenali nya.”

“Bukankah kondisi keluarga nya tidak terlalu baik? Bagaimana bisa secara tiba-tiba sekujur tubuhnya memakai pakaian bermerek? Lihat lah pakaian nya, gaji kita selama satu tahun pun tidak sanggup untuk membelinya.

Beberapa orang mulai berbicara secara masam.

“Iya, beberapa waktu yang lalu aku dengar dari departemen Humas Rena bilang dia sudah membuat surat pengunduran diri, karena ibunya terluka parah dan dirawat dirumah sakit dan tidak mempunyai uang untuk pengobatan nya, bahkan ada orang yang melihat dia menangis dirumah sakit, tidak tahu kenapa, perusahaan tidak membiarkan nya mengundurkan diri, malah menaikkan jabatan nya menjadi sekretaris khusus dikantor direktur, tut tut, CEO Huo kelihatan nya berbeda, dipekirakan gaji nya juga naik……” Orang ini berbicara dengan masam dan juga menyindir, sengaja memandu setiap orang untuk berpikir bahwa ini ada hubungan nya dengan Colten Huo.

Setiap orang yang mendengar ini, seketika itu juga menunjukkan mata bahwa mereka mengerti walau tidak diucapkan dan setiap orang tertawa tak terduga.

“Ternyata sudah naik pangkat, pantasan sekarang begitu ketemu orang langsung tidak dihiraukan!”

Begitu pintu lift terbuka, Chloe Jian melihat ada seorang pria yang berdiri didepan pintu lift dan itu adalah Colten Huo, dia terkejut, “Bukankah kamu keluar lebih telat daripada aku?”

Colten Huo mencemberutkan bibirnya dan menarik Chloe Jian, “Dilihat dari kecepatan mu, kamu mengendarai mobil atau mengendarai traktor?”

“Begitu kamu bilang sebaliknya sudah mengingatkan aku, selanjutnya aku tidak ingin mengendarai mobil kamu keluar lagi, ini terlalu menyolok, lebih baik aku pergi membeli satu mobil.” Chloe Jian menganggukkan kepala, tangan nya dipegang oleh, dia berjalan sambil menariknya.

“Kamu ingin membeli mobil?” Colten Huo berbalik dan menatap Chloe Jian.

“Iya, sebelum nya tempat tinggal ku dekat dengan stasiun kereta bawah tanah, tidak masalah jika tidak mempunyai mobil, sekarang ditempat mu terlalu susah, jika tidak memiliki mobil ini sangat menyusahkan.” Chloe Jian melihat sekeliling, didalam dikantor sekretaris ada seseorang lalu dia didengan sibuk mengeluarkan tangan nya dari tangan Colten Huo.

Colten Huo mengerutkan alis dan menatap Chloe Jian, “Lepas kerja aku akan mengantar mu pergi dan menemani mu melihat mobil.”

Mendengar ini Chloe Jian dengan cepat melambaikan tangan nya, “Tidak! Tidak! Aku tidak ingin pergi bersama mu!”

Mata Colten Huo memancarkan cahaya yang berbahaya.

Chloe Jian mencibirkan mulutnya dan berkata: “Aku tidak ingin membeli mobil yang terlalu bagus, yang biasa saja sudah cukup. Kalau aku pergi bersama mu pasti kamu tidak suka!”

“Sudah tahu aku tidak suka tapi kamu masih mau membeli nya?” Colten Huo tidak gembira.

“……” Chloe Jian mengejapkan matanya, memutuskan lebih baik tidak memperdebatkan ini kepada Colten Huo, karena orang ini sama sekali tidak bisa diperdebatkan.

Disaat Chloe Jian menatap Colten Huo, pada saat itu terdengar suara Robin Cheng dari sebelah, “Apa yang sedang dibicarakan? Kenapa kalian berdiri disini?”

Colten Huo menatap Robin Cheng dengan sinis, berbalik dan masuk kedalam kantornya.

Robin Cheng melihat Chloe Jian dengan tidak berdosa, “Apa aku salah bicara? Kenapa kakak keempat melototkan matanya pada ku?”

Chloe Jian mengangkat bahunya, merapatkan bibirnya dan tertawa, meletakkan tasnya diatas meja, lalu bertanya Robin Cheng, “Apa yang perlu saya kerjakan?”

Robin Cheng tidak mendengarkan perkataan Chloe Jian, tetapi melihat pakaiannya dan memujinya, “Adik Chloe, baju ini sangat cantik, kamu kelihatan sangat cantik memakainya”

Begitu menyebutkan pakaian, wajah Chloe Jian terlihat sedih, “Jangan disebutkan lagi, aku tadi dilihatin orang-orang, sekarang diperusahaan pasti orang-orang pada membicarakan ku!”

“Buat apa peduli sama orang-orang itu? Mereka itu cemburu!” Robin Cheng juga mengangkat bahunya, tiba-tiba mengubah topik pembicaraan, tersenyum dan berkata: “Oh iya, bibi buyut meminta ku untuk memberikan mu ini.”

Setelah mengatakan itu, Robin Cheng menunjuk kearah kotak besar yang berada diatas meja dan memberi isyarat pada Chloe untuk melihatnya.

“Apa ini?” Dengan penasaran Chloe Jian berjalan mendekat dan membuka paket itu, disaat melihatnya dia terkejut, karena didalam kotak besar tersebut terdapat sangat banyak jenis makanan ringan semuanya bertulisan bahasa asing, jelas ini barang impor.

“Bibi buyut secara khusus mengirim nya dari Eropa, dia bilang kamu suka makan, secara khusus mencatat apa kesukaan mu dan menyuruh orang mengirimkan nya untuk mu!” Robin Cheng tersenyum dan berkata: “Adik Chloe sepertinya bibi buyut sangat menyukai mu!”

Ketika mendengarkan ini, dia mengambil sekotak coklat, tiba-tiba tertegun, tidak disangka nenek Liao ingat dengan rasa apa yang dia sukai!

“Apa kamu ingin telepon dengan bibi buyut?” Robin Cheng menyerahkan ponselnya.

Chloe Jian melihat kebawah, dengan ragu mengambilnya, telepon nya berdering, dengan cepat diangkat oleh nenek Liao, “Lelaki bau, apakah kamu sudah melakukan apa yang ku katakan? Apa kamu sudah memberi nya pada Chloe?”

“Nenek Liao, ini aku!” mendengar suara nenek Liao, hidung Chloe Jian terasa masam.

“Chloe, kamu sudah bekerja?” nenek Liao dengan riang berkata: “Sudah diambil belum barang nya? Kamu suka tidak? Ingat untuk dicatat apa yang kamu suka, aku akan mengirimkannya lagi untuk mu!”

“Nenek Liao, terima kasih!” Chloe Jian menarik hidungnya dan berkata dengan suara teredam.

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu