His Soft Side - Bab 263 Priamu Sedang Mencarimu!

“Ya, sebenarnya aku juga berpikir seperti itu, Cloud, kamu yang memutuskan, ibu akan menurutimu.” Beth Ou juga tersenyum, ”Oh ya, Cloud, bagaimana dengan proses perceraian?”

“Sudah diproses.” Chloe Jian memasukkan barangya dengan sembarangan, dia tidak berani mengatakan bahwa perjanjian perceraian itu masih ada bersamanya, dia bahkan tidak pernah mencari pengacara, namun, setelah pertengkaran antara dia dan Colten Huo tadi malam, dia mengerti sepenuhnya, daripada kedua orang bersama namun penuh kecurigaan, saling tidak percaya, bahkan saling menyakiti, lebih baik berpisah sepenuhnya.

Sama seperti ayah dan ibu, apa gunanya berebut harta? Yang paling penting adalah tubuh yang sehat dan hati yang bahagia.

Jika, meninggalkan ayah bisa membuat ibu menjadi lebih gembira, maka meskipun melepaskan segalanya, apa hubungannya juga?

Chloe Jian menemani Beth Ou di rumah sakit sebentar, dia melihat jam, sudah hampir pukul sepuluh, dia bangkit, ”Ibu, aku harus pergi, nanti kita saling menelpon, oh ya, aku sudah menelepon Bibi Qin, dia akan datang dua hari lagi.”

“Baik, aku juga sedikit merindukannya.” Beth Ou berkata.

Chloe Jian memeluk Beth Ou, saat berbalik dia melihat kotak dengan sandi itu, dia memasukkan kotak itu ke bawah kasur, sambil berkata : ”Ibu, koper ini adalah dikembalikan oleh Ocean Xu, di dalamya ada foto aku dan dia saat dulu, kamu jangan mengintip, tunggu sampai aku pulang baru aku urus.”

“Tenanglah, sejak kamu kecil hingga dewasa, kapan ibu pernah mengintip privasimu!” Beth Ou menegur Chloe Jian.

Chloe Jian tersenyum, lalu memeluk Beth Ou lagi, ”Memang Ibu yang terbaik!”

“Baiklah, apakah harus mengejar kereta, pergilah, jangan menunda waktu.” Mungkin karena Chloe Jian yang berpura-pura dengan sangat baik, Beth Ou tidak menyadari sesuatu yang aneh sedikitpun, dia bahkan mendesak Chloe Jian agar segera pergi, sama seperti biasanya.

Saat Chloe Jian mendorong kopernya keluar, air matanya membasahi matanya, dia benar-benar tidak berguna, meskipun hatinya sangat membenci dia namun tidak bisa berpaling darinya sepenuhnya, karena sekarang dia masih belum memiliki kemampuan untuk melindungi ibu, asal teringat ibu yang masih harus bergantung padanya baru memiliki standar kesehatan yang baik seperti ini, hati Chloe Jian sangat tidak senang.

Keluar dari rumah sakit, Chloe Jian melihat ada apotek di pinggir jalan, tiba-tiba teringat tadi malam dia tidak mengambil tindakan pengamanan, walaupun datang bulannya baru selesai beberapa hari yang lalu, seharusnya masih dalam masa yang aman, tapi dia sudah diberitahu sejak dulu oleh Aurora, ungkapan seperti masa subur bukanlah sesuatu yang bisa diandalkan, jadi, lebih baik tetap hati-hati.

Chloe Jian memasuki apotek, membeli alat kontrasepsi darurat, lalu keluar dan memanggil taxi menuju stasiun kereta, dia mengambil botol minum dari dalam tas, kemudian meminum alat kontrasepsi.

Dia tidak ingin hamil, tidak menginginkan anak dari Colten Huo, sedikitpun tidak ingin!

Diperlakukan olehnya seperti itu, dia tidak mungkin memaafkannya lagi!

Tidak jauh setelah menaiki taxi, Chloe Jian menyadari bahwa ada mobil yang terus mengikutinya dari belakang, setelah tadi malam akhirnya dia mengerti bahwa perasaan ada yang terus mengikutinya beberapa hari yang lalu tidak salah, melainkan memang benar ada orang yang mengikutinya, siapa orang ini, sangat mudah, kalau tidak, bagaimana mungkin Colten Huo bisa begitu kebetulan muncul di tempat dirinya dan Ocean Xu berkencan?

Jarak antara rumah sakit dengan stasiun kereta tidak jauh, setelah 20 menit, Chloe Jian turun dari taxi, langsung membeli tiket menuju Beijing, untungnya, dia mendapatkan tiket terakhir, dia tentu saja juga menyadari, orang yang terus mengikutinya di belakangnya tidak bisa naik.

Chloe Jian menghela nafas lega, dia mencari tempat duduk kemudian duduk, begitu lebih santai sedikit, tubuhnya mulai merasa sakit lagi.

Dia menutupi wajahnya, pria di sebelahnya sedang melihatnya, seakan ingin mengajaknya bicara, namun saat ini Chloe Jian tidak ingin berkata apapun, bolak balik yang dipikirkannya adalah perkataannya dan apa yang dilakukannya kemarin malam, dia benar-benar sangat sedih.

Chloe Jian tidak pergi ke Beijing, dia turun di pemberhentian selanjutnya, kemudian menaiki kereta kembali ke Kota Qinghu dan turun di stasiun kereta utara Qinghu lalu langsung menaiki taxi menuju Distrik Xinbei, ini adalah distrik baru yang baru berkembang beberapa tahun ini di Kota Qinghu, dia memiliki teman yang tinggal disini.

Saat dia memutuskan untuk pergi tadi pagi, dia mengirimkan pesan kepada temannya, dia berencana untuk tinggal disitu selama beberapa waktu, menenangkan hatinya, sambil berpikir apa yang akan selanjutnya akan dilakukan.

Teman Chloe Jian ini dikenalnya dari internet, usianya lebih tua 12 tahun dari dirinya, namanya Violet Yan, seorang penulis kolom, juga menulis novel di internet, Chloe Jian adalah pembacanya, beberapa tahun yang lalu kebetulan bergabung dengan group pembacanya, Chloe Jian dan dirinya semakin lama semakin dekat, juga menyadari bahwa keduanya tinggal Kota Qinghu, jadi bertemu, keduanya sangat berjodoh, sangat cocok mengobrol, akhirnya menjadi teman baik.

Tinggi badan Violet Yan sekitar 1.7 meter, sangat cantik, temperamennya juga baik, suaminya adalah kontraktor, lama berada di luar kota, namun sangat baik padanya, namun mereka menikah begitu lama masih belum memiliki seorang anak sampai sekarang.

Kompleks rumah Violet Yan sangat besar, warganya pun banyak, lingkungan di sekitar juga baik, dia menjemput Chloe Jian di pintu gerbang kompleks dan pulang bersamanya.

Chloe Jian dan Violet Yan juga bukan pertama kalinya bertemu, keduanya sangat akrab, dia datang kemari seperti kembali ke rumah, sangat bebas.

“Chloe kecil, novelku masih memiliki 1000 kata lagi, kamu beraktivitas sendiri dulu, di dalam kulkas ada makanan, makanan ringan ada di tempat biasa!” Begitu Violet Yan masuk, dia langsung terburu-buru masuk ke ruang kerja, melanjutkan mengetik papan keyboard dengan bunyi tik tak tik tak.

“Bukankah sudah kukatakan jangan memanggilku Chloe kecil, kedengarannya sangat aneh!” Chloe Jian mengeluh dengan tidak puas, sepanjang pagi ini dia berlari kesana kemari, tubuhnya juga benar-benar sangat tidak nyaman, juga malas untuk membereskan koper, langsung berbaring di sofa di ruang tamu Violet Yan.

Violet Yan mengetuk keyboardnya, tiba-tiba berhenti, beberapa detik kemudian muncul di sebelah Chloe Jian.

“Bukankah berkata ingin menulis novel?” Chloe Jian bertanya sambil melirik pada Violet Yan yang rambutnya berantakan.

“Sangat senang bertemu denganmu hingga tidak tahu harus menulis apa!” Violet Yan cemberut, matanya tak hentinya mengintrogasi tubuh Chloe Jian, dari atas kepala hingga kaki, lalu kembali lagi ke bagian leher.

“Sudahlah, jelas-jelas kamu yang tidak ingin menulis, jangan salahkan aku!” Chloe Jian memutar matanya, beberapa tahun yang lalu Violet Yan memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya, berkonsentrasi menulis novel di rumah, sekarang bisa dikatakan dia adalah seorang penulis yang cukup terkenal, seringkali bergabung dengan acara acara penandatangan dan semacamnya, setelah terkenal, dia tidak perlu menulis begitu banyak seperti saat mulai dahulu, sekarang dia lebih mementingkan kualitas, jadi tugas menulis setiap hari tidak begitu penting.

“Ponsel mu menyala!” Violet Yan berjongkok di pinggir sofa, memajukan bibirnya ke arah tas Chloe Jian yang berada di atas meja.

Chloe Jian berjuang untuk bangkit, dia mengambil ponselnya, begitu melihat nama di layar ponselnya, dia langsung menutupnya, saat dia pergi keluar tadi pagi dia memang menyetel nada getar pada ponselnya, dia melihat ponselnya, benar saja sejak dia mulai naik kereta, Colten Huo menelponnya, sudah ada banyak puluhan telepon tak terjawab di ponselnya.

“Tidak menjawab?” Violet Huo mengedip-ngedipkan matanya, wajahnya ingin bergosip, ”Pasti pria mu yang menelepon bukan? Apakah kalian bertengkar?”

“Jangan sebut dia!” Chloe Jian mengungkit hal dengan Colten Huo, hanya dia tidak mengatakan namanya dengan spesifik, hanya mengatakan bahwa ada orang kaya yang mengejarnya, Violet Yan bisa dikatakan cukup mengetahui tentang Colten Huo dan dirinya.

“Kenapa dengan lehermu?” Violet Yan melihat ekspresi wajah Chloe Jian tidak beres, lalu mengusir pikiran untuk bergosip dan bercanda.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu